Merupakan
adaptasi dari Naver webtoon karya Gatnyeo, ‘Kiss Sixth Sense’ terasa sangat
santai dalam bercerita di bagian pembukanya, bagian di mana pada umumnya akan
digunakan oleh K-drama untuk langsung coba tancap gas dengan memberikan
penonton berbagai macam potongan konflik. Ditulis oleh Jeon Yu-ri dan diarahkan
oleh Sutradara Nam Ki-Hoon ada kesan santai dan segar dari episode pertama
‘Kiss Sixth Sense’ ini, hal yang juga membuat saya langsung terpincut
dengannya. Sosok Hong Ye-sul memang tampak seperti wanita biasa tapi sedari
awal penonton telah diberitahu “masalah” yang dialami oleh karakter utama
wanita kita itu, masalah yang terasa unik dan menarik. Bahwa setiap kali bibir
Hong Ye-sul bersentuhan langsung dengan bagian tubuh dari manusia lain, maka ia
dapat melihat masa depan mereka.
Ya,
bahkan ketika secara tidak sengaja rambut salah satu rekan kerjanya menyentuh
bibir Ye-sul, ia dapat melihat apa yang akan terjadi di masa depan rekan
kerjanya tersebut. Bagaimana jika orangtuanya minta dicium pipinya oleh Ye-sul?
Bagaimana jika sang pacar minta ciuman dengan Ye-sul? Itu yang menjadi daya
tarik ‘Kiss Sixth Sense’, langsung meroket cepat di dua episode pertama berkat
sebuah masalah yang menempatkan karakter utama dalam situasi unik. Tidak melulu
negative tentu saja, salah satunya membantu Ye-sul dalam proses menemukan sosok
kekasih hatinya, sesuatu yang selama ini sulit untuk dia temukan karena ketika
bibir mereka saling bersentuhan Ye-sul melihat si pria akan selingkuh misal.
Dan proses itu dibangun dengan menggunakan hubungan Tom and Jerry terlebih
dahulu.
Di
situ peran karakter Cha Min-hoo, boss Ye-sul yang selalu mencoba menempatkan
anak buahnya itu dalam posisi tertekan, tapi di sisi lain menunjukkan perhatian
yang berbeda jika dibandingkan dengan anak buahnya yang lain. Cha Min-hoo
langsung mengukuhkan dirinya sebagai pemimpin yang menjengkelkan tapi secara
implisit kamu bisa lihat bagaimana ia peduli terhadap Ye-sul, tetap dengan
sikapnya yang cenderung dingin. Jeon Yu-ri dan Nam Ki-Hoon bermain-main secara
manis dengan pesona dua karakter utamanya itu, saya suka cara mereka
mengeksploitasi special sense yang dimiliki Ye-sul dan juga Min-hoo, yang
ternyata memiliki kemampuan pendengaran
yang sangat kuat. Jelas ada potensi kemampuan tersebut untuk diulik lebih jauh,
tapi empat episode pertama menaruh fokus pada Ye-sul.
Penting
untuk membuat penonton merasa yakin dengan kemampuan spesial milik Ye-sul dan
kemudian bermain dengan rasa penasaran mereka. Hal tersebut berhasil tersaji
dengan baik, narasi bergerak dengan tone yang cenderung santai, bahkan kita
juga punya second lead couple lewat Ho-woo dan Seung-Taek yang mencuri atensi
dengan aksi riang jenaka mereka. Plus, di dalam Zeu.Ad penonton juga akan
sangat mudah untuk merasa klik dengan karakter lain, seperti Jang Um-ji dengan tingkah
yang antic, begitupula dengan Kim Min-hee (diperankan Kim Mi-soo, rest in
peace, gone too soon) yang lucu nan menggemaskan lewat rasa ingin tahunya yang
besar. Cerita diisi dengan ekposisi yang santai tapi tetap menempatkan sixth
sense sebagai momok utama yang mengunci atensi, dengan bertumpu pada interaksi
Ye-sul dan Min-hoo.
Interaksi
yang cukup sering membuat saya tersenyum. Sejak ia mengetahui apa yang mungkin
terjadi antara dirinya dengan Min-hoo, Ye-sul mulai masuk ke mode yang
harap-harap cemas, hal yang wajar karena sejak awal meskipun tampak dingin tapi
pada dasarnya Min-hoo telah dibekali dengan pesona seorang gentleman yang kuat.
Ya, sikap gentleman Min-hoo selalu berhasil membuat penonton melting, perhatian
yang sangat diidamkan oleh banyak wanita, yang sebenarnya hal standard yang
akan dilakukan oleh para pria yang tahu atau mengerti cara memberi “treatment”
kepada wanita yang disuka. Ada sedikit delay menggunakan itu, memberi ruang
bagi cerita untuk mengembangkan pesona awal dan sukses, sebelum pada akhirnya
disambung dengan menggunakan karakter Lee Pil-yo, yang hadir dan membawa
“masalah” lain.
Sebenarnya
dari posternya saja kita dapat tahu bahwa “Kiss Sixth Sense” merupakan kisah
cinta segitiga, dan saya senang bagaimana “pertarungan” itu dimulai, momen
ketika Min-hoo pada akhirnya yakin dengan visi masa depan yang Ye-sul lihat
pada hubungan mereka selanjutnya, lantas kembali hadir cinta lama yang belum
usai dan mencoba bersemi kembali via Pil-yo. Setting yang diletakkan sangat bagus,
bahwa Ye-sul dan Pil-yo berpisah secara sepihak akibat visi yang dilihat oleh
Ye-sul dan tidak ia sampaikan kepada Pil-yo. Tidak heran satu pertanyaan dari
Ho-woo terasa menarik, apa jadinya jika dulu Ye-sul memberitahu kemampuannya
kepada Pil-yo yang kemudian akan melakukan hal serupa dengan yang Min-hoo
lakukan sekarang, yakni percaya pada Ye-sul? Bukankah masalahnya di sini adalah
rasa takut Ye-sul?
Ada
banyak potensi isu dan pesan yang mungkin akan hadir di episode selanjutnya dan
saya excited menantikan itu, terutama dengan belokan macam apa yang muncul dan
menciptakan kejutan lain. Karena seperti kisah yang tampak santai dan tenang
ini tidak akan berjalan terlalu lurus ke depannya, karena penonton juga
sebenarnya sudah bertemu dengan satu hal ganjil di episode tiga. Kenapa Ye-sul
justru melihat masa depannya dengan Pil-yo ketika bibirnya bersentuhan dengan
Min-hoo? Momen tangan pria sedang memegang kotak berisikan cincin dan ada jam
digital di tangan kirinya itu berhasil membuat saya mengernyitkan dahi dan
semakin mengantisipasi jalannya cerita. Tapi itu salah satu faktor yang selalu
membuat kisah yang bermain dengan elemen fantasy seperti ini jadi terasa
menarik, dan saya siap dengan kejutan berikutnya.
"Nothing happens without taking risks."
ReplyDelete