“This guy is bad for my heart.”
Terkadang yang kamu butuhkan adalah orang
yang bisa membuatmu nyaman serta membuatmu merasa penasaran. Itu sedang dialami
oleh seorang wanita muda yang baru saja disakiti oleh kekasihnya dengan cara
yang tidak biasa, dia tidak percaya dengan cinta tapi ingin merasakan indahnya
menjalani sebuah hubungan asmara. Hingga satu ketika ia bertemu seorang pria
yang dengan menggunakan kata-kata, tatapan mata, serta sentuhan dan senyuman
dapat membuat banyak wanita merasa nyaman dan juga merasa penasaran. Tapi dia
tidak suka menjalin hubungan asmara.
Sinopsis:
Sebuah
patung karya dari seorang pemahat sedang dipajang di sebuah pameran seni dan
menjadi pusat perhatian. Mudah untuk menilai pose patung tersebut erotis dan ternyata sang pemahat juga memberi
nama yang unik, yakni Na-bi, sebuah kata yang juga punya arti kupu-kupu. Tapi
ternyata bukan dari sana inspirasi nama tersebut berasal melainkan dari nama
seorang wanita, Yoo Na-bi (Han So-hee),
kekasih si pemahat. Na-bi kesal dengan keputusan pacarnya tersebut dan
memutuskan untuk putus dan move on.
Na-bi jadi tidak percaya lagi dengan takdir cinta, ia menolak untuk jatuh
cinta.
Hingga
suatu ketika muncul seorang pria. Park
Jae-eon (Song Kang), pria yang gemar melempar senyum manis itu mengira
Na-bi adalah wanita bernama So-ri yang akan ia temui. Tapi bukannya mengatakan sorry
dan berlalu pergi Jae-eon justru kembali dan berbincang dengan Na-bi. Ternyata
mereka berdua merupakan mahasiswa di Sculpture
Department Universitas Hongseo. Ada rasa tertarik satu sama lain yang mekar
di antara Na-bi dan Jae-eon, tapi apakah wanita yang menolak jatuh cinta itu
cocok dengan pria yang benci menjalin hubungan asmara? Apakah ada akhir bagi
rasa suka di antara mereka?
Nevertheless
Title: 알고있지만 / Algoitjiman, / I Know But,
Genre: Romance
Director: Kim Ga-ram
Writer: Jung Won
Broadcast Network: JTBC
Cast:
Han
So-hee as Yoo Na-bi
Song Kang
as Park Jae-eon
Chae
Jong-hyeop as Yang Do-hyeok
Lee
Yeol-eum as Yoon Seol-ah
Yang Hye-ji
as Oh Bit-na
Kim
Min-gwi as Nam Gyu-hyun
Lee
Ho-jung as Yoon Sol
Yoon
Seo-ah as Seo Ji-wan
Jung
Jae-kwang as Ahn Kyung-joon
Han
Eu-ddeum as Min-young
Yoon
Sa-bong as Jung Sook-eun
Seo
Hye-won as Jang Se-young
Lee
Seung-hyub as Joo Hyuk
Kim
Moo-jun as Yoo Se-hoon
Yoo
Ji-hyun as Yoon-ji
Seo
Jae-hee as Professor
[Spoiler Alert]
Nevertheless
Episode 1
Sebenarnya
saya tidak menaruh ekspektasi atau harapan yang terlalu tinggi pada series ini
tapi ketika selesai menyaksikan episode pertama saya memutuskan untuk mengubah
hal itu. Alasannya bukan terletak pada kualitas cerita yang bahkan tidak
mencoba terlalu keras untuk langsung mencuri atensi penontonnya, daur ulang
dari sebuah problematika hubungan asmara dikemas secara sederhana dan jika
dilihat dari segi tone dan vibe terlihat mencoba mendorong kesan ringan dan
santai. Dibuka dengan sebuah tragedi memang tapi tidak langsung menggiring
kesan dark masuk ke dalam konflik utama, justru pintu keluar bagi karakter
untuk melangkah maju.
Ya,
ini merupakan sebuah romance drama yang normal sejauh ini, hal yang justru
mampu menjadi arena bermain yang oke bagi materi yang ia tawarkan. Ditulis oleh
Jung Won dari materi webtoon berjudul sama karya Jung Seo, karakter utama kita adalah
penggambaran dari wanita muda yang mudah untuk ditemukan di kehidupan nyata.
Tidak hanya wanita sebenarnya yang merasakan apa yang Na-bi rasakan, pria juga
demikian, rasa takut untuk menaruh komitmen yang terlalu besar dalam percintaan
tapi di sisi lain juga merasa penasaran. Semacam kangen atau rindu ingin
memiliki sosok yang memberikan perhatian, ada ketika kamu sedih dan bisa
tertawa bersama.
Park
Jae-eon? Tidak perlu penjelasan panjang, ia mewakili para pria pada umumnya
dengan sangat baik, dia jago bermain tarik ulur serta mampu menyembunyikan
perasaan miliknya. Situasi yang terbentuk antara dirinya dan Na-bi itu
merupakan penyebab mengapa episode pertama ini terasa impresif, permainan
saling menggoda satu sama lain di mana terjadi tarik ulur pada perasaan suka.
Konfirmasi isi hati memang tapi ada greget yang kuat di sana, menempatkan
penonton yang mengerti akan “keindahan” dari momen tersebut excited menantikan
ke arah mana hubungan tersebut akan berkembang di episode pertamanya. Dan
ternyata cukup cepat.
Han
So-hee dan Song Kang memerankan karakter mereka dengan baik di episode ini,
sedangkan script gubahan Jung Won juga terasa ciamik dalam merangkai tiap
bagian untuk mengakomodir proses flirting kedua karakter, tapi penyutradaraan
dari Kim Ga-ram adalah yang paling kuat di episode pertama ini. Saya suka cara
Ga-ram dalam membentuk dunia romance yang hyper realistic di sini, bukan hanya
karena karakter merupakan siswa dari department seni tapi kesan artistic itu
juga muncul dalam hal jalannya narasi serta atmosfir cerita. Tempo ia atur
dengan baik, mendorong naik materi yang klise dan klasik itu agar tampak manis
serta membuat penasaran.
‘Nevertheless’
bukan sebuah romance yang dinamis, ia berjalan secara perhalan dan sejak awal
penonton diminta untuk memahami bagaimana metode bercerita yang akan digunakan.
Banyak momen di mana terjadi delay kecil yang disengaja, seperti ingin memberi
ruang agar momen tersebut meresap sehingga punch yang dihasilkan dapat lebih
kuat lagi. Berhasil, dan menariknya juga tidak terasa menjengkelkan saat
diikuti. Pencapaian tersebut tidak lepas dari kualitas aksi flirting di antara
karakter utama yang terasa oke pula, kamu dibuat ingin menyaksikan mereka
bersatu serta ingin agar mereka dapat menemukan kebahagiaan di satu sama lain.
Dan
untuk hal terakhir tadi merupakan sebuah trik yang bekerja dengan baik juga.
Dengan berhasil menjerat penonton untuk masuk ke dalam dunia di mana karakter
yang sedang tergila-gila akan cinta, hanyut dalam hasrat dan nafsu, itu berarti
cerita juga telah berhasil membentuk ruang lain di dalam cerita di mana kelak
konflik yang lebih rumit akan hadir nantinya. Alasan episode ini manis karena
permasalahan yang sedang berputar juga manis, bagaimana jika nanti hal yang
kita takutkan bersama itu akhirnya muncul? Apa? Heartbreak. Karena kembali
harus diingat karakter pria tidak mau pacaran tapi gemar memberi perhatian, si
wanita ingin pacaran tapi tidak percaya cinta. Hanya sebatas friend with
benefits saja? Atau justru destiny?
"Happiness is like a butterfly which, when pursued, is always beyond our grasp, but, if you will sit down quietly, may alight upon you."
ReplyDelete