TV Series Review: Run On - Part 2

“Can you like me?”

Ketika ia mengejar pencuri pistol yang telah ia dambakan seorang wanita bertemu lagi dengan seorang pria yang dahulu pernah menyelamatkan dirinya. Pria tersebut merupakan seorang pelari terkenal dan ia benci dengan ketidakadilan, sedangkan si wanita adalah seorang subtitle translator yang baru saja membuat masalah besar dengan produser film. Wanita tersebut lantas direkrut untuk menjadi penerjemah bagi pria tadi. Si wanita yang agresif itu tidak percaya dengan takdir, namun kali ini ia merasa bahwa dirinya dan si pria memang sudah ditakdirkan bersama, terlebih karena pria tersebut berwajah tampan. 

Sinopsis:

Lahir dari keluarga kaya dan merupakan anak dari seorang politikus kenamaan tidak membuat pria muda bernama Ki Seon-gyeom (Im Si-wan) merasa nyaman, ia justru memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan sang Ayah dan memilih untuk tidak tinggal di rumah keluarganya. Alasan di balik sikapnya tersebut adalah karena Seon-gyeom sangat membenci ketidakadilan, ia tidak suka ketika melihat kebenaran justru dikalahkan dengan kejahatan, ia benci ketika seseorang sukses dengan cara yang kotor. Itu mengapa pria yang populer berkat kemampuannya di track lari itu memutuskan untuk pensiun sebagai pelari.

Keputusan tersebut Seon-gyeom ambil salah satunya karena pengaruh dari wanita bernama Oh Mi-joo (Shin Se-kyung), seorang subtitle translator. Oh Mi-joo bertemu dengan anak dari aktris favoritnya tersebut secara tidak sengaja hingga ia direkrut untuk mendampingi Seon-gyeom sebagai penerjemah saat interview dengan media asing. Wanita yang merasa sangat bahagia ketika melihat namanya muncul di bagian akhir closing credits sebuah film tersebut mengagumi sikap Seon-gyeom yang tidak suka dengan ketidakadilan, Mi-joo bahkan percaya bahwa pertemuan mereka yang berawal dari ketidaksengajaan itu sudah tertulis sebagai sebuah takdir.

Run On

Title: 런 온 / Run On

Genre: Drama, Romance, Comedy

Director: Lee Jae-hoon

Writer: Park Shi-hyun

Broadcast Network: JTBC

 

Cast:

Im Si-wan as Ki Seon-gyeom

Shin Se-kyung as Oh Mi-joo

Choi Soo-young as Seo Dan-ah

Kang Tae-oh as Lee Young-hwa

Park Yeong-gyu as Ki Jung-do

Cha Hwa-yeon as Yook Ji-Woo

Ryu Sun-young as Ki Eun-bi

Lee Hwang-eui as Seo Myung-pil

Lee Shin-ki as Seo Myung-min

Choi Jae-hyun as Seo Tae-woong

Lee Jung-ha as Kim Woo-shik

Park Sung-joon as Kwon Young-il

Park Sang-won as Park Gyu-deok

Na Ji-hoon as Kim Gi-beom

Seo Jin-won as coach

Seo Eun-kyung as Dong Kyung

Yeon Je-wook as Jung Ji-hyun

Bae Yoo-ram as Han Seok-won

Lee Bong-ryun as Park Mae-yi

 

[Spoiler Alert]

Run On

Episode 5 - Episode 10

Menyebut tidak ada kesan overstretched di enam episode terbaru ‘Run On’ ini tentu merupakan sebuah kebohongan, karena faktanya kisah yang telah terbentuk dengan cepat di empat episode pertama kemarin masih bermain di zona yang sama seperti pendahulunya tersebut. Tentu saja konflik atau masalah di dalam cerita berkembang namun Screenwriter Park Shi-hyun bersama dengan Sutradara Lee Jae-hoon seperti mencoba menyediakan cukup banyak ruang di mana karakter dapat memiliki waktu untuk meyakinkan isi hati mereka masing-masing, tidak hanya pada pilihan tentang jalan hidup di dalam karir misal yang kini sedang dialami oleh Seon-gyeom tapi juga pada kisah percintaan di antara dirinya dan Mi-joo yang berkembang dengan santai.

Hal terakhir tadi tentu bukan sesuatu yang salah untuk diterapkan karena setiap Penulis dan Sutradara tentu memiliki konsep yang hendak mereka usung terhadap cerita serta pendekatan yang akan mereka gunakan, terutama terkait pengembangan masalah dan juga karakter. ‘Run On’ ini tipe yang bergerak dengan cara yang santai, seolah mengajak penonton untuk mengamati secara perlahan kehidupan masing-masing karakter yang sedang mencoba titik di mana mereka dapat menuju level setingkat lebih baik atau lebih tinggi. Seon-gyeom misal, kita tahu di empat episode pertama ia dengan berani menolak ketidakadilan, kini ia tampak mulai sadar bahwa melakukan hal itu memberinya rasa puas dan bahagia.

Sederhana memang tapi ada jangkar yang oke di sana. Sama seperti karakter Oh Mi-joo, seorang wanita muda yang punya mimpi besar agar dapat menjadi penerjemah yang selalu dapat diandalkan namun di sisi lain dirinya menolak untuk menjadi buta ketika berhadapan dengan situasi di mana ia melihat ada ketidakadilan yang bermain dan menjadi penguasa di sana. Saya suka dengan kombinasi antara dirinya dan Seon-gyeom dalam hal ini, mereka saling melengkapi satu sama lain di mana satu di antara mereka sikap agresif sementara satunya lagi selalu tampak seperti permukaan air yang tenang. Selalu ada gesekena menarik di antara mereka lewat berbagai "perdebatan" yang dibentuk dengan manis, berfungsi tidak hanya sekedar mendorong maju narasi saja namun juga memperkuat koneksi di antara mereka dalam hal romance atau percintaan.

Berbicara tentang romance ‘Run On’ ini menggunakan formula yang dapat dikatakan klasik tapi dibentuk dengan pendekatan yang menarik. Jujur saja jika Sutradara dan Screenwriter tidak menyajikan sebuah penggambaran yang konsisten mencuri atensi serta dialog yang lucu dibalik kesan quirky miliknya itu materi cerita ‘Run On’ punya potensi besar untuk jatuh menjadi sesuatu yang terasa monoton. Bayangkan saja menyaksikan tidak hanya dua namun empat karakter bermain-main dengan rasa suka mereka terhadap lawan jenis dalam enam episode tanpa menunjukkan adanya progress yang terasa kontras atau besar. Permainan tarik dan ulur mendominasi dan hal itu tidak hanya sekedar menjadi pelengkap saja, ada beberapa momen di mana elemen romance memperoleh spotlight dengan eksplorasi yang cukup dalam.

Tapi menariknya tidak ada rasa bosan mengikuti mereka. Oh Mi-joo sudah menyukai Ki Seon-gyeom sejak awal, begitu pula sebaliknya, dan itu klasik. Seo Dan-ah adalah sosok yang keras kepala dan sedikit angkuh namun berhati lembut kemudian hadir Lee Young-hwa yang meyakinkan penonton bahwa ia dapat mengubah sikap kurang “menarik” miliki Dan-ah tersebut tadi. Lagi dan lagi, itu klasik. Ada handling yang terasa oke dari Sutradara Lee Jae-hoon di sektor macam ini, ia tidak membuat cerita yang klise tersebut untuk menjadi tumpuan utama bagi narasi melainkan bagaimana pesona karakter berkembang menjadi semakin menarik di tiap episode terbaru. Ki Seon-gyeom misalnya, sikapnya yang tampak polos itu perlahan mulai digabungkan dengan sisi romantis yang ia miliki ketika dirinya perlahan mulai sadar memiliki rasa suka terhadap Oh Mi-joo.

Di sisi lain ada Seo Dan-ah yang ternyata merupakan sosok dengan ego yang besar namun perlahan mulai galau dengan perasaan yang ia punya terhadap Young-hwa, terlebih dengan treatment yang ia dapat dari Young-hwa. Elemen romance perlahan mulai menjadi tiang utama cerita untuk berdiri dari awalnya ketika ini tampak akan tampil menjadi sebuah drama sports yang sedikit rumit. Saya tidak menyangka ini akan tampil seringan ini, meskipun di sisi lain saya akui terasa menyenangkan dalam mengikuti perkembangan tiap karakter. Namun ada satu yang masih mengganjal hingga kini, bukan pada sikap Ayah dari Seon-gyeom yang tampil baik membawa isu sistem parenting, melainkan kapan Seon-gyeom akan mulai menjalani perannya sebagai sports agent?

Atau mungkin ekspektasi saya yang salah bahwa Seon-gyeom akan bekerja sebagai karyawan kantoran mengingat saat ini ia memang telah menjalankan peran tersebut secara tersirat ketika ia “menawarkan” Woo-shik kepada Dan-ah, begitupula saat ini membawa kembali Bang Bae-Jeong untuk menjadi pelatih bagi atlit-atlit muda yang ia nilai potensial. Jika memang Seon-gyeom akan tampil sebatas bermain di area itu saja semoga ada pintu masuk di mana perannya tersebut dapat terasa lebih kuat dan kontras, karena walaupun kini keseharian lebih banyak ia gunakan dengan berada di sekitar Oh Mi-joo saja tentu sebagai karakter Seon-gyeom sejak awal telah membawa target sama seperti Mi-joo, yakni pembuktian diri para anak muda yang sedang berjuang untuk meraih impian terbesar mereka.

MAIN  EPISODE 5 - EPISODE 10