TV Series Review: Run On - Part 3

"Do not try to force your feet into a pair of shoes that don't fit."

Ketika ia mengejar pencuri pistol yang telah ia dambakan seorang wanita bertemu lagi dengan seorang pria yang dahulu pernah menyelamatkan dirinya. Pria tersebut merupakan seorang pelari terkenal dan ia benci dengan ketidakadilan, sedangkan si wanita adalah seorang subtitle translator yang baru saja membuat masalah besar dengan produser film. Wanita tersebut lantas direkrut untuk menjadi penerjemah bagi pria tadi. Si wanita yang agresif itu tidak percaya dengan takdir, namun kali ini ia merasa bahwa dirinya dan si pria memang sudah ditakdirkan bersama, terlebih karena pria tersebut berwajah tampan. 

Sinopsis:

Lahir dari keluarga kaya dan merupakan anak dari seorang politikus kenamaan tidak membuat pria muda bernama Ki Seon-gyeom (Im Si-wan) merasa nyaman, ia justru memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan sang Ayah dan memilih untuk tidak tinggal di rumah keluarganya. Alasan di balik sikapnya tersebut adalah karena Seon-gyeom sangat membenci ketidakadilan, ia tidak suka ketika melihat kebenaran justru dikalahkan dengan kejahatan, ia benci ketika seseorang sukses dengan cara yang kotor. Itu mengapa pria yang populer berkat kemampuannya di track lari itu memutuskan untuk pensiun sebagai pelari.

Keputusan tersebut Seon-gyeom ambil salah satunya karena pengaruh dari wanita bernama Oh Mi-joo (Shin Se-kyung), seorang subtitle translator. Oh Mi-joo bertemu dengan anak dari aktris favoritnya tersebut secara tidak sengaja hingga ia direkrut untuk mendampingi Seon-gyeom sebagai penerjemah saat interview dengan media asing. Wanita yang merasa sangat bahagia ketika melihat namanya muncul di bagian akhir closing credits sebuah film tersebut mengagumi sikap Seon-gyeom yang tidak suka dengan ketidakadilan, Mi-joo bahkan percaya bahwa pertemuan mereka yang berawal dari ketidaksengajaan itu sudah tertulis sebagai sebuah takdir.

Run On

Title: 런 온 / Run On

Genre: Drama, Romance, Comedy

Director: Lee Jae-hoon

Writer: Park Shi-hyun

Broadcast Network: JTBC

 

Cast:

Im Si-wan as Ki Seon-gyeom

Shin Se-kyung as Oh Mi-joo

Choi Soo-young as Seo Dan-ah

Kang Tae-oh as Lee Young-hwa

Park Yeong-gyu as Ki Jung-do

Cha Hwa-yeon as Yook Ji-Woo

Ryu Sun-young as Ki Eun-bi

Lee Hwang-eui as Seo Myung-pil

Lee Shin-ki as Seo Myung-min

Choi Jae-hyun as Seo Tae-woong

Lee Jung-ha as Kim Woo-shik

Park Sung-joon as Kwon Young-il

Park Sang-won as Park Gyu-deok

Na Ji-hoon as Kim Gi-beom

Seo Jin-won as coach

Seo Eun-kyung as Dong Kyung

Yeon Je-wook as Jung Ji-hyun

Bae Yoo-ram as Han Seok-won

Lee Bong-ryun as Park Mae-yi

 

[Spoiler Alert]

Run On

Episode 11 & Episode 12

Hubungan Seon-gyeom dan Mi-joo berkembang dengan cara santai namun manis, mungkin karena mereka telah membuka pintu hati terhadap perasaan suka satu sama lain sehingga yang hadir kini adalah fase berikutnya, fase di mana masing-masing dari mereka kini mencoba menunjukkan mampu untuk selalu ada ketika dibutuhkan. Saya suka dengan cara Seon-gyeom dan Mi joo memperlihatkan sikap di mana mereka mengagumi pasangan baru mereka tersebut, tanpa dramatisasi yang melibatkan api asmara dengan kobaran super besar namun lebih kepada rasa senang ketika melihat atau sekedar menemukan sesuatu yang lucu dan imut dari pasangan mereka. Melihat sikap malu-malu Mi-joo saja Seon-gyeom sudah bahagia, sedangkan Mi-joo senang ketika Seon-gyeom meninggalkan note di mana tulisan tangan Seon-gyeom ia rasa cute.

Di sisi lain satu hal yang telah dinantikan kemunculannya sejak awal akhirnya tiba, yakni momen di mana Seon-gyeom memilih untuk menjadi sports agent. Awalnya saya mengira dia akan bergabung dengan salah satu perusahaan ternama di bidang olahraga dan menjadi karyawan di sana, tapi ternyata pendekatan terhadap masalah yang satu ini sedikit berbeda. Di sini bisa kita lihat bagaimana Seon-gyeom merasa bahwa memilih bergabung dengan sebuah agensi olahraga untuk menjadi agent bagi atlet sesuatu yang mungkin terasa kurang menarik, tentu tidak lepas dari peran sang Ayah yang memang gemar menggunakan hal semacam ini untuk dapat menaikkan popularitasnya. Seon-gyeom ternyata menolak untuk kembali “ditunggangi” oleh ambisi politik sang ayah.

Progress di kehidupan Mi-joo sendiri juga tidak kalah menarik, ia kini telah bertemu pintu masuk di mana ia dapat berlari lebih kencang untuk meraih salah satu impian terbesarnya selama ini. Cara pengemasan terhadap konflik individu karakter utama wanita kita ini memang tidak terasa kontras seperti Seon-gyeom yang dengan cepat mencoba membangun “sistem” baru dengan bantuan Kim Woo-shik, namun tetap hadir pesona yang sederhana dan manis di dalam upaya yang sedang dibangun Oh Mi-joo di dalam karirnya. Saya rasa kuantitasnya oke dan tidak berlebihan sehingga tidak merusak fokus penonton pada perkembangan hubungan asmara antara Mi-joo dan Seon-gyeom, sesuatu yang harus diakui tetap menjadi pesona terbesar dari ‘Run On’ hingga kini.

Meskipun kini telah bersanding dengan second lead yang telah berkembang semakin menarik pula, yakni Seo Dan-ah dan Lee Young-hwa. Dua karakter yang sejak awal seperti menemukan tembok penghalang di dalam hubungan mereka itu sekarang terasa semakin menarik, mungkin karena sisi hitam dan putih yang memang sejak awal digunakan sebagai formula untuk mengembangkan konflik di antara mereka, aksi tarik dan ulur disertai sikap jual mahal hingga akhirnya dari sana mereka belajar bahwa ada rasa tertarik yang unik di antara mereka. Tentu saja tanpa melupakan isu lain yang menjadi rintangan, membuat Mi-joo dan Seon-gyeom kini berada di dalam situasi mencoba untuk mengatasi “perbedaan” yang sejak awal

Sama seperti yang sedang terjadi di antara Seo Dan-ah dan Lee Young-hwa. Saya rasa dua karakter ini memang telah disetting untuk bermain bersama gesekan-gesekan kecil di dalam hubungan mereka, layaknya Tom and Jerry yang saling “menyakiti” namun juga saling membutuhkan bahkan saling merindukan satu sama lain. Young-hwa jelas karakter yang unik, ia punya jiwa bebas yang tidak mencoba untuk tampak palsu di depan orang lain. Hal yang justru membuat rasa suka Dan-ah mulai mekar kepadanya, meski di sisi lain ada semacam teasing yang ambigu lewat karakter Goh Ye-Jun. Yang terjadi pada karakter terakhir tadi menarik untuk dinantikan tapi kini saya menikmati bagaimana Dan-ah mulai “berubah” ke arah yang lebih positif berkat Young-hwa, ia yang dulunya sarcastic kini memilih menjadi straightforward, sebuah awal yang bagus.

Seo Dan-ah dan Lee Young-hwa di luar dugaan berhasil menjalankan peran mereka dengan baik sebagai pendukung, membuat cerita jadi terasa padat sembari menanti beberapa konflik mekar dan berkembang. Salah satunya konflik di mana Seon-gyeom dan Mi-joo ternyata selama ini sudah diintai oleh Ki Jung-do, dan dia menggunakan salah satu kenalan anaknya tersebut untuk memberikan laporan padanya. Dan Mi-joo mulai merasa cemas akan hal itu, muncul konflik baru yang akan menjadi ujian bagi dua karakter utama kita itu, apakah lanjut atau tidak? "Sepatu" itu tampak sempit namun apakah dapat membuat mereka terus berlari bersama? Memang tidak semua hal dapat menjadi sempurna dan konflik tersebut akan menguji kemampuan Oh Mi-joo dan Ki Seon-gyeom dalam mengatur atau mengendalikan emosi dan perasaan suka mereka terhadap satu sama lain. Because it's hard to have control over how we feel.