TV Series Review: Tale of the Nine Tailed - Part 1

“Are you still waiting for your dead girlfriend?

Seorang pria masih setia menunggu mantan kekasihnya yang telah meninggal dunia. Ia percaya bahwa mantan kekasihnya tersebut akan bereinkarnasi sehingga ia terus bertahan hidup selama lebih dari seribu tahun sembari mencari wanita dengan paras menyerupai sang mantan kekasih yang juga membawa manik rubah yang dahulu telah ia “titipkan”. Pencarian pria tersebut seperti akan membuahkan hasil ketika bertemu dengan seorang produser acara televisi, tapi celakanya acara yang dipimpin oleh wanita tersebut berfokus pada pencarian makhluk mistis, termasuk kaum dari pria tersebut yang merupakan rubah ekor sembilan.

Sinopsis:

Lee Yeon (Lee Dong-wook) merupakan rubah berekor sembilan yang telah hidup ribuan tahun dalam wujud manusia, sosok yang dahulu kala merupakan penguasa gunung Baekdudaegan yang dapat mengendalikan angin dan hujan. Kini ia hidup di era modern bertugas untuk menghukum para rubah ekor sembilan yang masih berkeliaran dan mengganggu ketertiban di antara alam baka dan alam para manusia, termasuk berugas menertibkan adiknya yang bernama Lee Rang (Kim Bum). Tugas tersebut Lee Yeon terima karena ia mengharapkan imbalan yang dijanjikan oleh pimpinan Afterlife Immigration Office, Taluipa (Kim Jung-nan).

Taluipa merupakan kunci bagi informasi penting yang dibutuhkan oleh Lee Yeon di mana ia ingin tahu menjadi sosok apa Ah-eum (Jo Bo-ah) kini setelah bereinkarnasi. Ah-eum adalah mantan kekasih Lee Yeon yang telah meninggal dan Lee Yeon belum menemukan wanita dengan wajah seperti Ah-eum yang memiliki manik rubah yang dahulu pernah ia berikan. Sampai ketika ia bertemu dengan Nam Ji-ah (Jo Bo-ah), PD acara yang mengulik tentang urban myths. Dua dekade lalu Nam Ji-ah mengalami kecelakaan dan kehilangan kedua orangtuanya, tapi Ji-ah masih merasa penasaran apakah kedua orangtuanya tersebut telah tewas? Karena jenazah mereka tidak ada.

Tale of the Nine Tailed

Title: 구미호뎐 / Gumihodyeon

Also Known As: Tale of Gumiho, The Story of Gumiho, Tale of The Nine-Tailed Fox, Chasing the Nine-Tailed Fox
Genre: Drama, Fantasy, Romance, Thriller

Director: Kang Shin-hyo

Writer: Han Woo-ri

Broadcast Network: tvN

 

Cast:

Lee Dong-wook as Lee Yeon

Jo Bo-ah as Nam Ji-ah / Ah-eum

Kim Bum as Lee Rang

Kim Yong-ji as Ki Yoo-ri

Hwang Hee as Goo Shin Ju

Kim Jung-nan as Taluipa

Ahn Gil-kang as Hyun Eui-ong

Kim Hee-jung as Lee Young-sun

Song Young-kyu as Nam Jong-soo

Jung Yi-seo as Kim Sae-rom

Kim Kang-min as Pyu Jae-hwan

Joo Suk-tae as Team Leader Choi

Jang Won-hyung as Baek Si-woo

Kim Soo-jin as Bok Hye-ja

Park Da-yeon as young Nam Ji-ah/Ah-eum

 

[Spoiler Alert]

Tale of the Nine Tailed

Episode 1 & Episode 2

Dua episode pertama ‘Tale of the Nine Tailed’ ini memberikan kombinasi yang terasa unik, dengan cepat ia berhasil langsung membentuk excitement bagi penonton tapi di sisi lain ada sedikit rasa waspada pada potensi yang akan hadir selanjutnya, rasa waspada yang berasal dari image yang coba diciptakan oleh Screenwriter Han Woo-ri dan Sutradara Kang Shin-hyo. Bukan ‘My Girlfriend is a Nine-Tailed Fox ‘ melainkan 'Guardian: The Lonely and Great God' aka 'Goblin'. Di beberapa titik cerita saya dapat merasakan tone dan pola yang terasa setipe namun berbeda rupa dengan apa yang dahulu pernah membuat Goblin sukses menjadi hits.

Walaupun memang mereka berperan penting dalam terbentuknya pesona yang langsung terasa kuat baik pada karakter dan cerita. Bagi saya di sini Lee Yeon adalah Kim Shin, sosok non-human yang masih tinggal di bumi karena persoalan cinta, jika yang satu mencari pengantin yang dapat melepas pedang di sini karakter utama pria sedang mencari reinkarnasi dari mantan kekasih yang telah mati. Dan kita tidak punya pedang yang menjadi simbol khas, melainkan paying merah. Dari tone juga terasa sama, elemen drama dan fantasy tentu mendominasi namun ditemani dengan elemen komedi yang kuantitasnya tidak dapat dikatakan kecil pula.

Alhasil itu tadi, vibe-nya akan langsung mengingatkan penonton pada ‘Goblin’ yang narasinya terasa serius namun santai, punya karakter yang dengan cepat langsung meraih atensi penonton serta tentu saja memiliki konflik utama yang terasa menarik untuk diikuti. Hal terakhir tadi itu penting untuk dimiliki kisah yang punya karakter kombinasi antara human dan non-human, Lee Yeon ingin menemukan cintanya yang dahulu hilang merupakan poros utama yang terasa oke, sedangkan usaha Nam Ji-ah untuk mengungkap misteri di balik kematian orang tuanya juga punya telah sukses membangun rasa ingin tahu penontonnya. Tidak hanya itu, kita juga masih punya Lee Rang yang sudah sukses menebar pesona oddball yang terasa bersinar.

Keberhasilan para karakter yang mampu langsung mencuri perhatian penontonnya tidak terlepas pula dari para aktor yang sukses membentuk charming bagi karakter yang mereka mainkan, bahkan di balik kesempatannya yang masih tergolong sangat minim Kim Yong-ji berhasil membuat Ki Yoo-ri mencuri sedikit bagian dari lampu sorot di dua episode pertama ini. Tidak terasa ada kesan kesulitan dan tidak nyaman pada Lee Dong-wook sejauh ini, pesonanya ketika berperan sebagai karakter fantasi belum luntur dan yang layak dinantikan adalah apakah ia mampu mengembangkan Lee Yeon menjadi semakin kuat, sama seperti Jo Bo-ah terhadap karakter Nam Ji-ah, PD yang juga sebenarnya eksentrik tapi masih menebar kesan ambigu yang kuat.

Satu-satunya yang langsung “menghujam” penonton dengan keras sejak ia hadir di layar adalah Kim Bum. Wajah Kim Bum ini sepertinya memang tercipta untuk peran yang dituntut untuk menebar pesona liar, nakal, dan berbahaya, setiap kali Lee Rang muncul di layar atmosfir cerita menjadi lebih thrilling dan langsung hadir kesan berbahaya di sana karena image seorang killer yang berdarah dingin langsung terasa kuat ketika melihat sosok dirinya. Lee Rang sangat membantu terjaganya thrill cerita ketika narasi masih sibuk mencoba membangun pondasi serta hubungan sebab dan akibat di dalam cerita, ia menjadi penyemarak di antara tiga karakter utama yang so far sudah menunjukkan potensi chemistry yang terasa oke.

Sekarang pertanyaannya adalah apakah start yang sukses mencuri atensi ini dapat berkembang menjadi semakin menarik lagi, membawa penonton menggali lebih jauh cerita sembari tetap mempertahankan pesona yang sudah oke itu. Gerak narasinya sendiri terasa cepat dan itu punya potensi merugikan jika tidak dapat dikendalikan atau berubah menjadi lambat di episode selanjutnya, sedangkan cerita juga memiliki kombinasi yang menarik yaitu drama bersama fantasi, romance, thriller, dan sedikit sentuhan horror, apakah perpaduan yang terasa manis itu dapat bertahan atau kelak hanya akan berkurang dan terjebak di dalam fantasi dan romance saja? Ini menarik untuk dinantikan karena fantasi seperti ini punya tugas yang jauh lebih berat dalam mempertahankan, sesuatu yang membuat saya khawatir di awal tadi.

MAIN  EPISODE 1 & EPISODE 2