Selalu menyenangkan
jika sebuah film yang sedang disaksikan mampu memberikan kejutan yang tidak
saya harapkan untuk muncul. Terlepas dari berbagai kekurangan yang mungkin ia
punya film seperti itu tadi seringkali lebih mampu untuk berakhir sebagai film
yang memorable. The Truth Beneath
masuk di kategori itu, dari awalnya sebuah cerita tentang politik kemudian
menyaksikan seorang ibu dan istri yang “insecure”
bersama berbagai kejutan oke lainnya. Dari sutradara ‘Crush and Blush’ dan mendapat banyak pengaruh dari Park Chan-wook, The Truth Beneath (Bimileun
Eobda) merupakan "weird" drama yang berhasil memberikan kejutan.
Yeon-hong
(Son Ye-jin) dan keluarganya tampak seperti panutan
dari banyak orang di sekitar mereka, suaminya Jong-chan (Kim Joo-hyeok) juga sedang bersiap untuk bertarung di
pemilu parlemen meskipun memiliki lawan yang berat. Ketika sedang sibuk untuk
membantu menyukseskan pencalonan suaminya itu suatu masalah besar justru
mengguncang keluarga Yeon-hong. Anak perempuan mereka Kim Min-Jin (Shin Ji-Hoon) mengatakan bahwa ia akan pulang
terlambat karena tugas yang harus dikerjakan bersama temannya, namun keesokkan
harinya Min-Jin menghilang. Celakanya ketika harus berurusan dengan kasus
putrinya Jong-chan juga membuat ulah yang semakin menyusahkan Yeon-hong.
Dari sana muncul
berbagai pertanyaan. Siapa yang menculik Kim Min-Jin? Apakah Kim Min-Jin
benar-benar diculik? Atau mungkin saja itu ulah saingan Jong-chan yang ingin
mengacaukan kampanyenya? Apakah Choi
Mi-Ok (Kim So-Hee) punya peran yang lebih besar dalam kasus itu ketimbang
hanya sebagai teman baik Min-Jin saja? Siapa yang mengirim email misterius itu?
Penonton dibuat bertanya-tanya pada misteri yang diciptakan oleh Lee Kyoung-Mi, dia sukses dalam membuat
penonton tertarik dan tetap mencoba mencari tahu tapi di sisi lain dia juga
mainkan cerita dengan narasi yang berputar di berbagai mood berbeda. Ini mengapa
saya menyebut The Truth Beneath
sebagai sebuah drama yang cukup mengejutkan, awalnya saya berekspektasi ini
akan menjadi drama politik yang serius tapi yang saya dapatkan justru sebuah
drama politik yang terasa cukup liar.
Lee
Kyoung-mi tahu apa yang ingin ia cerita di sini tapi dia juga
berani dalam menerapkan pendekatan pada cerita. The Truth Beneath tidak super
menegangkan tapi ia berhasil mencengkeram penonton sejak awal hingga akhir, dan
kacaunya lagi itu ia lakukan dalam bentuk presentasi yang liar. Di satu bagian
kita diajak serius dengan tingkat ketegangan di cerita yang oke, tapi di bagian
lainnya kita dibawa masuk bertemu dengan momen lucu yang menariknya tidak
tampil malu-malu. Awalnya terasa aneh apalagi ketika mengingat bahwa film ini bercerita
tentang sebuah kasus yang serius, tapi seiring berjalannya waktu setelah klik
dengan cara main yang Lee Kyoung-mi ‘The
Truth Beneath’ jadi terasa menyenangkan. Saya suka cara Lee Kyoung-mi membuat cerita tentang ibu
yang berjuang menemukan putrinya tetap jadi perhatian utama tapi ditampilkan
dengan alur yang offbeat sehingga memiliki kesan “weird” yang mengejutkan.
Di awal saya
menyebutkan ini dipengaruhi oleh Park
Chan-wook, memang tidak secara langsung tapi apa yang ditampilkan Lee Kyoung-mi banyak memiliki
"rasa" dari Park Chan-wook,
dari teknis seperti cinematography yang terasa seperti ‘Lady Vengeance’ hingga cara Lee Kyoung-mi menampilkan rasa “ambigu”
di dalam cerita yang mengandalkan kepalsuan. Film ini juga mengingatkan saya
pada “Veteran” tahun lalu, kisah
tentang politik dan kelas yang intens tapi terasa cukup lucu di beberapa bagian.
Dan best of the best dari apa yang Lee Kyoung-mi di sini adalah pada
dasarnya ini adalah kisah tentang motherhood,
dan meskipun memiliki cukup banyak warna di dalam cerita dia tetap mampu
mempertahankan fokus penonton untuk tertarik pada isu tersebut, di samping
misteri menghilangnya Min-Jin tentu saja. Apa yang ingin dicapai Lee Kyoung-mi
di sini adalah bagaimana seorang ibu kondisi mentalnya rusak dan perlahan tumbuh
dan juga mendekat menuju titik ledak, dan ‘The
Truth Beneath’ menampilkan itu dengan cukup baik.
Karakter Yeon-hong yang diperankan dengan baik
oleh Son Ye-jin harus diakui punya
andil besar sehingga film ini terus terasa menarik. Dia merupakan ibu yang
tidak sempurna dan tidak normal, kita tidak mendapat banyak informasi tentang
latar belakangnya membuat penonton beranggapan
bahwa dia merupakan wanita yang sempurna, dan ketika Yeon-hong berubah
menjadi buas di situ kita melihat kasih sayang yang ia miliki sebagai seorang
ibu darinya. Heroine yang menarik ini
mampu menjadi kunci bagi usaha Lee
Kyoung-mi membuat ini terasa sedikit berbeda dari drama tentang politik dan
keluarga pada umumnya. ‘The Truth
Beneath’ terasa disjointed tapi
kesan liar yang ia ciptakan tidak terasa menjengkelkan, minus yang ia hasilkan
mudah untuk dimaafkan. Cast selain Son
Ye-jin juga tampil baik, Kim Joo-hyeok (juga menjadi suami Son Ye-jin di ‘My Wife Got Married’)
misalnya yang kontribusinya pas sebagai suami ambisius.
‘The
Truth Beneath’ sejak awal tampak mencoba untuk terasa
sedikit berbeda dari drama asal Korea pada umumnya, terasa liar, kurang stabil,
offbeat, dan disjointed. Tapi sensasi yang diberikan oleh film ini terasa
memikat yang kemudian membuat penonton merasa mudah untuk memaafkan minus yang
ia punya karena telah memperoleh sebuah “petualangan” yang mampu tampil intens
tapi juga memiliki heart terkait motherhood
yang terasa menarik di pusat cerita. Lee
Kyoung-mi berhasil memetik buah yang manis dari keputusannya untuk membuat
ini terasa “berbeda” karena jika tidak maka ia akan berakhir sebagai sebuah
drama yang biasa. Segmented.
Min jangan banyakin review film korea tapi baratnya juga min masih kurang hehe
ReplyDeleteTidak ada usaha “banyakin” film Korea. Karena “Korean Movie Week 2” jadi review didominasi film-film Korea.
Delete