Frenemy di antara dua
wanita dengan nama yang sama kembali muncul ketika mereka bertemu lagi setelah
lulus dari high school. Dilema di antara mereka kini berasal dari seorang pria
dengan short-term indera keenam yang memiliki keterkaitan terhadap masa lalu
kelam yang mereka berdua alami. Dua wanita tersebut menjadi bagian dari
“vision” yang selalu muncul di dalam pikiran si pria, satu di masa lalu dan
satu lagi pada apa yang akan terjadi di masa depan.
Sinopsis:
Park Do-kyung (Eric
Mun), seorang sound
director, ditinggal pergi oleh calon istrinya Oh Hae-young (Jeon
Hye-bin) tepat di hari pernikahan mereka. Setahun kemudian Do-kyung
mendapat berita bahwa Oh Hae-young akan menikah dengan pengusaha muda
bernama Han Tae-jin (Lee Jae-yoon). Bermaksud untuk membalas
rasa sakit hatinya Do-kyung mencoba menggagalkan pernikahan Tae-jin dan
Hae-young dengan cara membuat usaha Tae-jin berantakan, bangkrut, dan membuat
Tae-jin berakhir di penjara.
Celakanya calon
pengantin Tae-jin yang mengalami depresi karena "dibuang" sehari
sebelum acara pernikahannya itu bukan wanita mantan calon istri Do-kyung.
Namanya juga Oh Hae-young (Seo Hyun-jin), wanita “biasa” yang bekerja sebagai
asissten manajer di divisi restoran sebuah perusahaan. Oh Hae-young
(Seo Hyun-jin), yang juga merupakan sahabat Oh Hae-young (Jeon
Hye-bin) ketika highschool, merupakan wanita yang muncul pada
short-term vision yang kerap mengganggu Do-kyung.
Another Oh Hae Young
Title: 또오해영/ Ddo Oh Hae Yeong
Also known as: Oh
Hae-Young Again / Another Miss Oh / Misunderstood
Genre: Drama, Romance,
Comedy, Supernatural
Director: Song
Hyun-Wook
Writer: Park Hae-Young
Broadcast Network: tvN
CAST:
Eric
Mun as Park Do Kyung
Seo
Hyun Jin as Oh Hae Young
Jun
Hye Bin as Oh Hae Young
Ye
Ji Won as Park Soo Kyung
Kim
Ji Suk as Lee Jin Sang
Huh
Jung Min as Park Hoon
Lee
Jae Yoon as Han Tae Jin
Lee
Han Wie as Oh Kyung Soo
Kim
Mi Kyung as Hwang Duk Yi
Heo
Young Ji as Yoon Ahn Na
Nam
Ki Ae as Huh Ji Ya
Ha
Si Eun as Hee Ran
Lee
Hye Eun as Jung Sook
[Spoiler Alert]
EPISODE 11
"Pain, Sick and ... "
Broadcast
Date: 6 June 2016
So, setelah menggunakan
10 episode untuk menampilkan proses tarik dan ulur perasaan di antara Do-kyung dan Hae-young, kemudian memberikan mereka kesempatan untuk sejenak
“berkencan” di penghujung episode 10, hanya butuh 15 menit untuk membuat
hubungan Hae-young dan Do-kyung menjadi berantakan. Awalnya
memang terasa menjengkelkan karena saya berharap kita memperoleh kesempatan
yang lebih besar untuk menyaksikan main
couple ini saling berbagi kebahagiaan tapi di sisi lain itu ternyata merupakan
langkah yang sangat baik untuk memajukan konflik cerita. Sangat suka dengan cara
masalah utama dari semua konflik di dalam cerita terungkap, dramatisasi ketika
Do-kyung, Hae-young, dan Tae-jin akhirnya bertemu itu terasa pas, dari emosi,
amarah, hingga rasa kesal dan penyesalan semua dikemas dengan baik.
Pertanyaan berikutnya
yang muncul adalah dengan kondisi di mana empat karakter utama kini semua sudah
mulai “bergerak” siapa yang patut disalahkan di antara mereka? Sejak awal
konflik utama sudah rumit, menjelang pernikahan menghancurkan perasaan dari masing-masing
mantan calon istri, tapi perlahan cerita juga mencoba membuat penonton mengerti
bahwa aksi yang kejam itu tampak seperti dilakukan untuk sebuah niat yang baik.
Masih merasa sulit untuk memaafkan Do-kyung atas tindakannya pada Tae-jin di
masa lalu, dan memilih membawa Do-kyung bersama pasukannya ke pantai untuk “calm down” merupakan keputusan yang
tepat (another Oh Hae-young, huh?).
Di penghujung episode kita juga melihat sedikit potensi “ledakan” dari Pretty
Hae-young dan Tae-jin yang tampaknya akan turut melibatkan calon ayah tiri
Do-kyung. Itu juga cara yang menarik untuk menarik maju cerita.
Lalu bagaimana dengan
karakter utama kita, Oh Hae-young?
Dengan menggunakan dua hal sederhana Hae-young berhasil menyampaikan ledakan
emosi yang ia rasakan. Tentu terasa sakit ketika mendapati orang yang anda
sayangi minta untuk pindah ke kota yang lebih kecil agar ia dapat menemukan
pasangan yang sesuai dengan levelnya yang rendah. Dan mencoba tampil norak itu
lucu namun menyayat hati. But there’s
another problem. Mengapa Do-kyung tidak memenuhi permintaan Hae-young yang
tampak sederhana itu? Sepertinya pria ini masih meragu dengan perasaannya
terhadap Hae-young, ia masih belum yakin bahwa dirinya merupakan pria yang
tepat bagi Hae-young. Itu wajar, ia merupakan dalang dari salah satu masa lalu
yang kelam milik Hae-young, dan vision
kematian yang masih terus mengancam. Ini menarik karena sekeras apapun mencoba untuk
memaafkan Do-kyung di sisi lain ada rasa ingin agar dia at least mendapat hukuman yang setimpal terlebih dahulu meskipun yakin
bahwa tindakan Do-kyung tidak punya pengaruh besar terhadap kehancuran yang
Tae-jin alami di bisnisnya.
Score: 8,5/10
EPISODE 12
"I Hope You to Be Unhappy Leaving Me"
Broadcast
Date: 7 June 2016
Episode 12 masih tampil
dengan cara yang sama yaitu dipenuhi mood
swing dalam eksekusi yang manis, namun berbagai kejutan yang diberikan
episode ini merupakan yang terbaik sejauh ini. Another good things done by writer, mengembangkan masalah yang
rumit dengan cara sederhana tanpa mengurangi daya tarik dari kerumitan yang
dimiliki. Sebuah “confession” lewat
radio itu merupakan sebuah kejutan dalam kejutan, keputusan yang sangat berani
sebenarnya karena dengan “fakta” yang kini telah menjadi konsumsi publik ruang
gerak bagi Hae-young otomatis akan semakin terbatas. Isadora hamil? Kejutan yang menarik meskipun kita tahu hal semacam
ini akan hadir kedalam hubungan Park
Soo-kyung dan Lee Jin-sang. Dan
saya mencium sesuatu yang fishy dari
sahabat Tae-jin, mungkin ia akan menjadi “api” yang meledakkan semuanya, atau
mungkin saja ia yang akan menjadi “jalan” untuk mendamaikan konflik utama.
Hal paling menarik dari
episode ini adalah di samping cerita yang berkembang dengan baik dari konflik
utama hingga masalah yang berpotensi kelak muncul dan menjadi semakin besar emosi
karakter semakin terasa menawan. Saya suka Another
Oh Hae-young tetap mempertahankan dan semakin meningkatkan kualitas
menonton bagi para penontonnya, ia semakin mampu membuat kita seolah berada di
sudut ruangan untuk mengamati serta merasakan kisah asmara karakter lengkap
dengan masalah mereka. Terdapat kesan sedikit mentah dari emosi, tidak
sepenuhnya ditampilkan matang. Itu bagus dan menarik karena tanpa dipoles
secara berlebihan kesan nyata yang dimiliki oleh cerita dan karakter terasa
kuat, rasa sakit hati, lucu, gembira, hingga kesal berhasil ditransfer dengan
mudah kepada penontonnya.
Ya, semakin jauh Another Oh Hae-young berjalan kesan yang
muncul bukan hanya sekedar mengamati karakter namun bergerak kearah yang lebih
jauh, ini seperti mengamati petualangan penuh suka dan duka dari orang-orang
yang telah anda kenal begitu lama. Hal tersebut membuat segalanya semakin mudah
bagi writer dan sutradara, meskipun
anda tahu rasa sakit dan bahagia itu akan datang dampak yang mereka hasilkan
tetap baik dan menarik terlebih dibantu dengan soundtrack banyak membantu terbentuknya mood dengan cepat dan tepat. Namun ada satu hal yang saya tidak
pernah bayangkan akan muncul di episode ini, bukan Do-kyung yang merindukan Hae-young
di kamarnya namun pengungkapan banyak future
fact lewat vision Do-kyung di bagian akhir. Itu sebuah langkah yang sangat
berani terlebih ketika di awal cerita tampak seolah mencoba mendorong konsep reborn dan kita mulai beranggapan bahwa hubungan antara Do-kyung dan Hae-young
akan lahir kembali.
Memang niat dari
memilih untuk menebar berbagai fakta itu terasa ambigu, mungkin saja itu
menjadi jalan untuk mengalihkan atensi penonton yang di beberapa episode
terakhir tertuju pada satu arah. Namun keputusan tersebut sebenarnya memberi
dampak positif pada cerita, meskipun para penonton dibuat semakin ragu dan
cemas pada peluang Do-kyung dan Hae-young untuk bahagia setidaknya hal
tersebut berhasil membuat Do-kyung untuk bergerak, memilih untuk mati dengan
tenang ketimbang mati membawa penyesalan. Opsi kini tinggal dua, yang pertama
apakah vision kematian yang diperoleh
Do-kyung menjadi penyebab hubungannya dengan Hae-young menjadi rusak, atau yang
kedua apakah akibat hubungannya dengan Hae-young
kandas Do-kyung akhirnya kehilangan
arah dan mengalami tragedi mengenaskan itu. Dua hal itu bisa diubah dan semua
tergantung pada Do-kyung, apakah ia akan tetap menunggu dan mengikuti arus
ketika berjalan atau justru sebaliknya, ia tidak diam dan berusaha melawan.
Score: 8,5/10
EPISODE 13
"A Heart That Was Understood"
Broadcast
Date: 13 June 2016
Sejauh ini kualitas dari
episode-episode yang dihadirkan oleh Another
Oh Hae-young berada di kualitas yang sama baiknya, namun episode ini berada
di level yang sedikit lebih tinggi dari mereka. That product placement a bit forced memang, di episode ini atensi
penonton juga sedikit dialihkan pada interaksi antara Park Hoon dan Kim Hee-ran
yang di beberapa kesempatan di episode sebelumnya sempat memunculkan potensi
hadirnya kisah cinta baru, begitupula Isadora dengan masalah kehamilannya,
namun cara episode ini memainkan fokus utama cerita terasa simple tapi manis.
Ini tepat, pada level ini akan terasa berlebihan jika memaksa karakter untuk
saling menyakiti satu sama lain dan juga menyakiti diri mereka sendiri, so
kembali menyatukan Do-kyung dan Hae-young merupakan sebuah langkah yang
tepat.
Episode 13 menghadirkan
langkah yang baik dalam hal mengembangkan cerita. Keputusan yang bagus ketika
membuat Hae-young tampil masa bodoh
dan kembali melakukan aktifitasnya seperti biasa, menyadari bahwa pandangan
negative terhadap dirinya bukan sesuatu yang layak untuk membiarkan dirinya
hancur. Emosi Hae-young seperti
kembali ke titik awal ketika kita pertama kali mengenalnya, namun di sisi lain
membuat Hae-young sedikit lebih keras dan kukuh pada keputusannya terhadap Do-kyung juga tidak kalah menariknya.
Hal tersebut membuat Do-kyung yang selama ini sedikit terlena kemudian sadar
dan aksi yang ia lakukan tidak sederhana, ia melawan vision yang ia alami. Tidak secara frontal memang namun step by step Do-kyung sudah berada di
jalur yang tepat untuk keluar dari “hal aneh” yang selama ini mengganggunya
itu.
Sebenarnya reaksi untuk
melawan itu harus dilakukan Do-kyung
lebih awal namun di sisi lain juga dapat dimaklumi mengapa butuh waktu lebih
lama baginya untuk melakukan itu. Do-kyung karakter yang kompleks, memiliki
masa lalu yang kelam dengan sang ayah dan juga memiliki ibu yang hanya peduli
pada harta dan tahta membuat Do-kyung seperti padang pasir dan rasa cinta serta
kasih sayang seperti oasis, dan hal
tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh penulis dan sutradara. Wajar jika ia
terus meragu pada perasaannya terhadap Hae-young, meskipun ia mencintainya dan
bahagia bersamanya Do-kyung belum yakin untuk keluar dari zona nyamannya karena
ia takut kembali terluka. Keputusannya untuk melawan visi yang ia peroleh
merupakan langkah awal yang sangat baik untuk membuka hatinya pada sesuatu yang
baru sembari tentu saja menantikan pembalasan yang mungkin akan datang dari
Tae-jin.
Tapi di balik sorak
gembira pada kemampuan Do-kyung
melawan vision yang ia peroleh dan
kebahagiaan Hae-young pada fakta bahwa Do-kyung terluka ketika ia
merindukannya, ada satu hal yang jauh lebih menarik dari episode ini. Bukan,
bukan pada apakah mungkin membayangkan hal lain muncul di layar ketika sedang
menonton film di bioskop (itu mungkin). Muncul senyuman ketika Do-kyung melawan
visinya dan meminta Hae-young untuk kembali, namun yang lebih mengejutkan
adalah ketika panggilan telpon dari Tae-jin tidak direspon oleh Hae-young.
Apakah Hae-young juga punya kemampuan mengubah vision yang Do-kyung peroleh?
Apakah dengan begitu Hae-young juga
punya kendali untuk menggagalkan visi kematian yang selama ini menghantui Do-kyung? Itu licik namun cerdik untuk
membuat jalan baru yang menarik. Dengan dramatisasi yang manis apa yang
penonton nantikan telah diberikan dan menarik untuk dinantikan bagaimana kisah
cinta yang grafiknya kini sedang naik ini akan berlanjut, saya masih yakin
mereka akan menemukan cara untuk menghindarkan Do-kyung dari kematiannya.
Score: 9/10
EPISODE 14
"All Sounds Except Love Should Be Silent"
Broadcast
Date: 14 June 2016
Episode ini seperti rest area, sejenak beristirahat dalam
usaha menghadirkan pergerakan cerita yang besar, memberikan penonton kesempatan
yang lebih besar menyaksikan main couple bergembira bersama walaupun ada dua
segmen yang berhasil mengingatkan kita pada bahaya yang siap datang mengancam.
Namun meskipun kita masih dihujani dengan aksi lovey dovey Hae-young dan Do-kyung hal yang mencuri perhatian dari
episode ini justru datang dari Pretty hae-young dan Isadora. Pretty Hae-young
mendapat satu kilas balik di sini dan itu sudah cukup untuk membuat penonton
menaruh merasa kasihan pada Pretty Hae-young. Ternyata ia merupakan wanita yang
juga haus kasih sayang, tiba-tiba sosok yang selama ini ditakutkan akan tampil
sebagai antagonis dan menciptakan kehebohan justru membuat penonton menaruh
simpati dan menginginkan agar ia juga ikut memperoleh kebahagiaan.
Sementara itu Isadora
mendapat kesempatan yang cukup besar di episode ini. Saya suka dengan keputusan
awal Soo-kyung untuk merahasiakan
siapa ayah dari bayi yang sedang dikandungnya, di sini penulis dan sutradara
berhasil meningkatkan pesona dari karakter Soo-kyung
yang selama ini kita kenal sebagai wanita dengan kepribadian yang “unik”
namun menarik. Soo-kyung menunjukkan kematangannya sebagai seorang wanita,
tindakannya untuk tidak bersikap egois juga bentuk kasih sayangnya kepada
Jin-sang yang seperti kita ketahui merupakan pria yang bahagia ketika ia dapat
bertemu dengan wanita berbeda setiap harinya. Bagaimana dengan Jin-sang? He’s the crazy one. Tapi ada yang
sedikit menjengkelkan dari episode ini, ketika ia telah melepas kita
menyaksikan Hae-young dan Do-kyung saling berbagi kebahagiaan satu sama lain di
penghujung cerita ia menghadirkan sebuah petir yang menggetarkan.
So, berarti belum ada
kepastian sepenuhnya bahwa vision yang
diperoleh Do-kyung dapat dilawan. Harus diakui penulis terampil dan licik dalam
menggunakan setting awal yang telah ia tetapkan, kondisi di mana Do-kyung mendapat visi bahwa ia akan
mengalami sebuah kecelakaan mengerikan. Itu selalu dimanfaatkan sebagai alarm
untuk kembali membangunkan penonton dari manisnya kisah cinta di pusat cerita,
kembali muncul rasa khawatir pada Do-kyung dan kali ini saya merasa pada
akhirnya ia akan mati. Tapi seperti apa yang dikatakan oleh Psikiater Park Soon-taek, there are flaws in predestination, menarik untuk ditunggu bagaimana
kisah cinta kekasih yang mulai memanggil nama dan oppa akan berlanjut karena secara logika vision kematian yang Do-kyung peroleh merupakan alasan mengapa
berbagai vision satu per satu datang
menghampirinya, jika in the end ia
tidak mati maka seharusnya berbagai vision
itu tidak akan pernah datang mengganggunya. Semoga itu salah.
Score: 8,25/10
Hrus bersbr nggu 4 epsde lg bang utk tau endingy.. hee
ReplyDeleteDg ksh cnt yg rumit smga park do kyung n oh hae young berakhir bhgia.. smg j gk di php in sma tvn lg . Ky drama chese in the trap hee.. ☺ d tggu review drakor bgus yg laen bang..