Siapa yang tidak
bahagia ketika rencana yang telah ia susun dan lakukan berhasil memberinya
kehidupan di zona yang aman dan nyaman. Mayoritas dari penduduk bumi pasti
memimpikan hal tersebut untuk terjadi pada mereka, namun pasti ada pula yang
lebih mencintai tantangan dalam kehidupannya, satu rencana tercapai lalu ia
merasa bosan maka ia mulai menyusun rencana baru. Tapi setiap rencana punya
“cara” untuk memberimu kejutan yang tidak semuanya dapat kamu kendalikan.
Menggunakan usaha mencari kebahagiaan Maggie's
Plan coba menggambarkan hal tadi, sebuah romance comedy yang lucu dan
manis.
Menjadi seorang ibu
merupakan impian dari wanita mandiri bernama Maggie (Greta Gerwig) yang kemudian memutuskan untuk melakukan
inseminasi buatan. Namun rencana Maggie untuk menjadi ibu tunggal sirna ketika
ia jatuh cinta pada seorang "ficto-critical
anthropologist" bernama John
Harding (Ethan Hawke), duda yang memiliki anak dari pernikahannya dengan Professor Georgette (Julianne Moore).
Maggie menikah dengan John tapi suatu ketika ia merasa gelora asmara di antara
mereka telah berubah menjadi dingin. Oleh karena itu Maggie menyusun rencana
lain: ia ingin menyatukan kembali John dan Georgette.
Seperti judulnya 'Maggie's Plan' punya rencana yang
menarik, membawa penonton mengamati kehidupan tiga orang yang ditakdirkan untuk
memiliki ikatan satu sama lain dengan berpusat pada seorang wanita yang seolah
mencintai tantangan. Maggie adalah wujud dari manusia yang merasa kurang nyaman
berada di zona nyaman, ketika ia merasa ada yang kurang ia tidak takut untuk
melakukan action dan menyusun rencana
baru agar kehidupannya kembali menarik. Maggie’s
Plan berisikan usaha mencari kebahagiaan, sekilas memang tampak “kotor”
dengan memunculkan plot yang seolah mempermainkan kehidupan orang lain tapi itu
tidak jatuh jadi menjengkelkan. Kuncinya terletak pada pendekatan yang ditampilkan,
Maggie’s Plan punya kompleksitas
moral tapi cara film ini bermain terasa fun, menampilkan kasih sayang dalam
bentuk komedi modern.
Sumbernya kesuksesan
itu adalah sutradara dan screenwriter,
Rebecca Miller. Menggunakan template dan sentuhan rasa layaknya romantic comedy
ala Woody Allen film ini dibawa
Rebecca Miller menjadi sebuah proses mengamati yang cukup engaging. Maggie’s Plan terasa generik sejak sinopsis tapi Rebecca Miller mampu olah dengan cermat, ini punya
cerita yang mengalir dengan baik sehingga plot serta karakter berkembang
semakin menarik untuk diamati. Suka dengan cara Miller membuat cerita terus
tampak sederhana sehingga memberikan karakter ruang yang lega, namun di sisi
lain ia terus membuat cerita bolak-balik dengan didorong upaya untuk “menertawakan”
kenaifan yang dimiliki oleh Maggie. Skenario itu berjalan dengan baik berkat
kemampuan Miller dalam menyeimbangkan tone
cerita, Maggie’s Plan punya unsur
drama yang menarik dan pusat namun unsur-unsur komik punya kuantitas yang lebih
besar dengan eksekusi yang memikat.
Alhasil film ini tidak
pernah terasa berat, punya inti emosi yang baik tapi mudah "dicerna," tidak
pernah terasa menggurui dan bersifat ofensif sehingga penonton mudah tersenyum
dan tertawa menyaksikan karakter beraksi. Maggie’s
Plan memang punya beberapa minus, seperti karena punch yang merata ini
miskin “momen besar” dan tajam, namun berkat kinerja cast itu tidak menjadi hal
yang mengganggu. Ensemble cast tampil
baik termasuk Maya Rudolph dan Bill Hader yang mampu mencuri sedikit
perhatian. Bintang utamanya adalah Greta
Gerwig, Maggie adalah tipe karakter yang sangat “akrab” dengannya, energi
dan kesan “sinting” berhasil ia tampilkan dengan menarik. Sementara itu Ethan Hawke memberikan pesona pria sopan
dan egois yang baik pada karakter John
Harding sedangkan Julianne Moore
sukses membuat karakternya begitu likeable sebagai wanita berwawasan dengan
jiwa yang sama sintingnya seperti Maggie. Chemistry
di antara karakter juga terasa memikat.
First
of all Maggie’s Plan bukan sebuah romantic comedy yang luar biasa, ia punya beberapa kelemahan yang
eksis meskipun tidak mengganggu, tapi dengan menggunakan template dan tone ala Woody Allen dan menjaga semuanya
mengalir aman dengan momentum yang bersahaja Rebecca Miller berhasil menyajikan sebuah romantic comedy yang
segar dan menarik. Membawa banyak isu seperti tekanan, sikap naif pada cinta,
pernikahan, hingga perceraian, meskipun tidak fully romantic namun Maggie’s Plan berhasil menjadi sebuah sajian
komedi berisikan usaha menemukan kebahagiaan yang terasa lucu dan terasa manis.
Segmented.
Thanks to rory pinem
0 komentar :
Post a Comment