"Dead is the new sexy."
Secara personal saya
punya hubungan cinta dan benci dengan series Sherlock, terdapat beberapa episode dari kumpulan kisah misterius
penuh liku-liku plot cerdas yang meninggalkan rasa “mengganggu” meskipun
mayoritas di antara mereka sukses menyajikan sebuah petualangan mendebarkan dan
penuh gairah untuk diikuti dan diamati. Tidak tahu pasti apa maksud edisi
special berjudul Sherlock: The Abominable
Bride ini hadir di awal tahun ini, namun masih dengan teka-teki yang
menarik berhasil memberikan sebuah penyegaran kecil yang menyenangkan.
Di Victoria London Sherlock Holmes (Benedict Cumberbatch) dan
Dr Watson (Martin Freeman) bertemu
dengan sebuah kasus aneh dan membingungkan. Emelia
Ricoletti (Natasha O'Keeffe), seorang pengantin gila, melakukan aksi bunuh
diri melalui mulutnya dengan menggunakan pistol, namun anehnya kemudian muncul
untuk mencoba membunuh sang suami sebelum menghilang di balik kabut. Sherlock
dan Watson juga menemukan lima orang lain yang tewas dengan clue serupa di
masing-masing lokasi korban. Siapa sosok dibalik aksi kejahatan tersebut,
karena wanita yang tewas bunuh diri tadi telah positif diidentifikasi sebagai
Emelia Ricoletti.
Sherlock terakhir kali
menyapa penontonnya pada awal tahun 2014 yang lalu, dan dengan potensi rilis
untuk series 4 di awal tahun 2017 maka otomatis Sherlock akan absen selama tiga
tahun. Apakah Sherlock: The Abominable
Bride adalah sebuah alarm yang mencoba mengingatkan kembali penonton pada Sherlock? Ya, saya memiliki penilaian
serupa pada awalnya, namun setelah menyaksikan film ini hal tersebut justru
mengalami pergeseran kecil. Bahasa sederhananya ini adalah usaha dari Mark Gatiss dan Steven Moffat untuk mencoba sesuatu yang mungkin akan sedikit
riskan jika disuntikkan kedalam series, memberikan penonton Sherlock dan Watson
yang bermain-main sedikit lebih liar bersama hantu sebagai objek penyelidikan.
Episode The Sign of Three di series 2 memang
sempat sedikit menyentuh unsur mistis namun yang dilakukan The Abominable Bride jauh lebih dalam. Meskipun kamu mencoba untuk
tetap teguh pada penilaian ini merupakan sebuah tindak kriminal yang dilakukan
oleh manusia elemen mistis dari hantu pengantin gila itu sangat tajam dalam
membuat penontonnya goyah. Apakah Emelia
Ricoletti benar-benar hantu? Pertanyaan itu tidak pernah hilang hingga
akhir, hal yang juga menyebabkan kisah prosedurial yang kembali dilakukan oleh
Sherlock dan Watson menjadi terasa sedikit lebih berbeda. Lebih segar, begitu
impresi yang tercipta, terlebih dengan alur yang terasa liar dengan percampuran
komedi, misteri, crime, thriller, dan horror menyebabkan plot bergerak sangat
menyenangkan.
Begitu banyaknya genre
yang digunakan di sini menyebabkan Sherlock:
The Abominable Bride terasa sedikit off dalam hal rasa Sherlock yang ia
miliki. Ini lebih terlihat seperti usaha eksperimental, bahkan di samping
misteri pada kasus utama Sherlock: The
Abominable Bride juga seolah mencoba usaha di mana Sherlock memeriksa
dirinya sendiri. Tidak heran meskipun punya misteri yang sukses mencengkeram
penonton hingga akhir arah cerita Sherlock:
The Abominable Bride sendiri terasa kurang kokoh. Dari cerita memang terasa
segar, namun menghadirkan penulis baru mungkin dapat menjadi solusi bagi series
selanjutnya agar misteri tidak terjebak di dalam pola yang sangat familiar bagi
penonton setianya, agar cerita dapat mempesona sembari menjauhkan rasa frustasi
penonton yang di sini eksis pada bagian akhir.
Namun dengan usaha
mencoba sedikit off-track dari apa
yang sudah mereka lakukan selama tiga season, Sherlock: The Abominable Bride berhasil mencapai target utama
mereka. Misteri penuh tanda tanya sukses mengikat dengan daya tarik yang oke
sejak awal hingga akhir, kombinasi banyak genre menjadikan ini terasa nakal
baik itu dari cerita, visual, hingga akting, bahkan Benedict Cumberbatch berhasil memberikan penampilan paling lucu
sebagai Sherlock sejauh ini, dan sulit untuk tidak terpesona pada banter antara
dirinya bersama Martin Freeman. Sejak
awal Sherlock: The Abominable Bride
memang ditujukan bagi penggemar Sherlock, akan muncul kesan tidak penting dari
penonton umum namun bagi para fans ini merupakan edisi special Sherlock yang
terasa loveable.
Thanks to: rory pinem
berhubungan aku g ngikutin yg series, jd bingung kok tiba2 cerita ny maju ke masa sekarang. bisa jelas in dikit bro?
ReplyDeleteHallo, Dwi. The Abominable Bride bersifat lepas jadi tidak punya ikatan dengan series. Yang terjadi di 1880’s merupakan isi mimpi Sherlock (present) yang mencoba menemukan jawaban dari misteri Ricoletti yang belum terpecahkan. Inception? :)
Deleteitu ngga sepenuhnya lepas kok @rory pinem. di situ kasus emilia ricoletti yang "hidup lagi" setelah menembakkan peluru ke dalam mulut itu sama kaya kasus moriarty
Deletethanks penjelasan nya bro. I see, jd kayak inception gt ya. good review as always
ReplyDeleteSaya masih blm dpt menyimpulkan ttg film ini, apakah mind place nya berhasil? kmudian apakah waktu di kuburan mayat hidup lagi? Mhn penjelasan
ReplyDeleteBerhasil. Mayat hidup lagi.
DeleteOh jadi nggak ada hubungannya sama sekali dg moriatty?
ReplyDeleteKlo begitu, series 4 sherlock bakal ngadepin masalah dg moriarty lagi dong?
Moriarty kan dah mati. Terus yg muncul ditiap tv, siapa?
Kemungkinan besar iya, karena meskipun tidak punya “ikatan” dengan series duduk masalah dari The Abominable Bride menyambung dari His Last Vow, kembalinya Jim Moriarty, jadi series 4 mungkin akan terkait dengan Moriarty. Konklusi dari The Abominable Bride sendiri adalah seperti Ricoletti, Moriarty memang sudah mati, tapi ia juga sudah menyusung rencana lain sebelum kematiannya yang kemudian “dieksekusi” oleh orang lain. :)
Deletenanya nih, bedanya sama film sherlock holmes yg dibintangi Robert Downey JR apa ya? ane serius gaktau :v
ReplyDelete