Dibalik kemampuan dalam mengendalikan diri yang tentu
saja berbeda, semua manusia sesungguhnya punya naluri yang sama, kita tertawa
disaat bahagia, murung disaat sedih, dan yang cukup berbahaya adalah sikap
kesal yang hadir disaat kecewa. Fakta tersebut yang coba diolah oleh Montage (Mong-ta-ju), sebuah drama emosi
dalam balutan thriller dan misteri.
Detektif Chung
Ho (Kim Sang Kyung) bersama
rekannya menghampiri kediaman seorang wanita bernama Ha-Kyung (Uhm Jung-Hwa), untuk menyampaikan berita bahwa kasus
menghilangnya anak perempuan Ha-Kyung akan ditutup selamanya dalam lima hari
kedepan, mengakhiri pencarian tanpa hasil yang telah berlangsung selama 15
tahun tersebut. Anehnya walaupun telah menangani kasus tersebut selama lebih
dari satu dekade, Chung Ho sesungguhnya masih berada dalam keraguan apakah
kasus tersebut harus diakhir atau tidak.
Rasa ragu itu tumbuh kembali akibat hadirnya sebuah
clue lewat sebuah bunga putih, sedangkan disisi lain Ha-Kyung setelah mendapatkan berita tersebut mulai melakukan upaya
sendiri. Jalan kembali terbuka ketika sebuah kasus penculikan seorang anak
kecil kembali terjadi tepat dihari penutupan kasus, dan prosedur proses
penebusan cucu dari seorang pria tua bernama Han-Cheol (Song Young-Chang) itu persis seperti apa yang dahulu
dialami oleh Ha-Kyung.
Ini bukan versi lain dari Mother (Ma-deo), ini lebih terasa seperti Confession of Murder dalam kemasan yang berbeda. Genre thriller
milik Korea Selatan mungkin mengalami perkembangan yang paling signifikan
beberapa tahun terakhir, perlahan mulai menjadi sesuatu yang sudah tidak asing
lagi bagi penonton seperti kisah percintaan penuh melodrama yang sejak lama
telah menjadi kekuatan utama. Kasus penculikan, upaya polisi dan keluarga untuk
memecahkan misteri, Montage masih akan membawa perputaran kisah dengan premis,
formula, dan materi klasik yang kembali hadir, namun ia punya sesuatu yang berbeda.
Ya, ini berbeda, ia tidak mencoba untuk tampil megah
apalagi cerdas, Jung Geun-Sub seperti
merasa lebih puas jika kisah yang ia ciptakan ini berhasil membuat penontonnya
masuk kedalam situasi yang juga menjadi salah satu ciri khas film thriller misteri,
terus merasa penasaran hingga akhir. Ini kembali membuktikan bagaimana eksekusi
selalu menjadi kunci, Jung Geun-Sub
menggunakan cara yang berbeda untuk menggerakkan alur familiar yang berpotensi
untuk membosankan tersebut, dengan sabar dan hati-hati merajut dua kisah past
dan present menjadi sebuah kombinasi yang terus memancarkan energi.
Dibantu dengan sisi teknis dan editing yang tampil
mumpuni, alur maju mundur itu menghadirkan sebuah dinamika cerita yang meskipun
terasa terlalu tenang untuk sebuah thriller namun tidak pernah kehilangan daya
tariknya. Tanpa kekerasan tingkat tinggi dan kehadiran dramatisasi yang
berlebihan, dengan gerak cepat dan kehandalan dalam menjaga momentum, kita akan
dibawa bergerak maju dari sebuah awal yang tampak biasa dan kurang menjanjikan
kedalam sebuah kompleksitas rumit yang mulanya akan tampak kacau namun perlahan
mulai di satukan dengan elegan tanpa pernah lupa untuk terus menekan isu yang
ia usung.
Namun ada satu hal yang mungkin akan menyebabkan
Montage sulit untuk memikat banyak penonton, ini bukan thriller tensi tinggi.
Bukan karena Jung Geun-Sub tidak
mampu, namun ia memang sengaja tidak mau membangun petualangan yang terus
memompa tensi penontonnya. Masih ada aksi kejar ala anjing dan kucing, lelucon
kecil yang efektif mengundang tawa tanpa merusak warna utama, tapi sejak awal
hingga akhir Jung Geun-Sub ingin agar Montage
terus menjadi proses mengamati subjek, walaupun anehnya disisi lain kita bukan
hanya tidak akan pernah kehilangan fokus terhadap cerita, namun juga terus
berada dalam proses mengamati berisikan cengkeraman ketegangan dalam nada
tenang.
Ia mungkin tidak mampu menjauhkan cerita dari jeratan
status predictable, beberapa clue yang hadir sesungguhnya juga mampu membawa
penontonnya untuk semakin dekat dalam menebak siapa pelaku tersebut, namun hal
tersebut dibungkus dengan cerdik bersama rasa ragu yang terus menemani aksi
mengamati dan menebak yang kita lakukan. Sebenarnya hal tersebut termasuk
sulit, karena banyak film yang justru menderita di akhir walaupun
telah berupaya keras menjaga misteri miliknya karena tidak mampu mempermainkan
penonton dalam rasa ragu. Itu yang menyebabkan ending dengan tumpuan sisi emosi
manusia menuai hasil memikat berkat kematangan yang telah ia bangun sebelumnya.
Visi yang diusung Jung
Geun-Sub berhasil tercapai juga berkat kontribusi divisi akting yang
disamping mampu menggerakkan dua cerita bergerak bersamaan, tapi sanggup pula
menarik simpati penonton pada konflik yang mereka hadapi. Ini bukan sesuatu
yang asing bagi Kim Sang-Kyung, bermain dalam tema seperti ini di Memories of Murder, dan disini ia mampu
menghasilkan keberhasilan terbesar pada menjaga urgensi konflik. Song Young-Chang, Jo Hee-Bong, dan Yoo
Seung-Mok juga mampu menjalankan tugas mereka mengemban isu lain. Sedangkan
sisi terkuat terletak pada Uhm Jung-Hwa,
berhasil menjadikan sosok Ha-Kyung seperti selalu hadir dalam cerita berkat
simpati yang ia hasilkan.
Overall, Montage
(Mong-ta-ju) adalah film yang memuaskan. Tidak ada yang baru pada bentuk,
gaya, dan tema yang ia usung, namun dengan fokus pada cara bercerita yang sedikit berbeda,
dipenuhi dengan kombinasi antara gerak tenang penuh ketegangan bersama pesan,
teka-teki, dan kilas balik yang tertata dengan rapi, Montage berhasil
menghadirkan sebuah hiburan drama emosional dengan menggunakan misteri dan thriller
sebagai topengnya.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteFilm Ini juga termasuk ke dalam jajaran film dengan ending yg tak biasa mas... Menurut saya film ini jauh lebih baik daripada prisoner... Sama-sama bercerita ttg kepedulian polisi terhadap orang tua korban... Prisoner tampak seperti punya misteri yg mencengangkan tapi kenyataan nya misteri yg di ungkap kan adalah bukan hal baru dan tida mengerikan sama sekali hal seperti ini di amerika sana, alasan yg melatar belakangi si pelaku pun terasa mengada-ada... Bandingkan dengan montage yg ketika mistery nya mulai terungkap, kita semua (setidaknya saya dan teman-teman saya) hanya bisa menganga dan memegang kepala... Montage bukan hanya film mistery yg ciamik tapi juga film tentang pembalasan dendam yg sempurna...
ReplyDelete