Trust no one. Kalimat
itu tentu sudah sering terdengar dan mungkin telah menjadi sebuah standar bagi
banyak kelompok yang menjadikan persaingan sebagai makanan utama sehari-hari
mereka, yang pada akhirnya menjadikan loyalitas hanya tampak seperti sebuah bayangan
dari tindakan profesionalitas. New World,
persaingan mencapai tahta sebuah organisasi crime, penuh intrik yang
menciptakan perang antar clan dengan balutan aksi spy disertai permainan hitam
yang berlapis.
Goldmoon,
salah satu perusahaan penting di Korea
Selatan, harus menerima sebuah fakta pahit dimana mereka kehilangan
pemimpin utamanya, Director Yang, yang menjadi korban kecelakaan mobil. Untuk
mengisi pos utama sementara yang kini kosong, dewan direksi memutuskan untuk
memilih pemimpin baru, secepatnya. Celakanya dua kandidat yang merupakan orang
kepercayaan Director Yang justru
berada di sisi yang berbeda, bukannya menciptakan sebuah persatuan solid yang
seharusnya terjadi dalam kondisi seperti itu, namun menciptakan sebuah
persaingan sengit dan keji.
Jung
Chung (Hwang Jung-Min), merupakan pria #1 Mr.Yang, namun
justru kurang populer karena lebih sering "bermain" di China,
terlebih dengan sikapnya yang kurang elegan dan kerap kali membuat kesal
assisten-nya Lee Ja-Sung (Lee Jung-Jae).
Lawannya adalah Lee Joong-Goo (Park
Sung-Woong), pria nomor 2 yang justru punya popularitas yang jauh lebih
besar. Sayangnya proses tersebut terganggu oleh sebuah kasus korupsi yang
berhasil diungkap, dan memaksa polisi melakukan penyelidikan terselubung yang
dipimpin oleh Kang Hyung-Chul (Choi
Min-Sik), yang masuk secara frontal kedalam organisasi.
Dibalik kemasan predictable yang ia usung, New World justru menawarkan sebuah
tontonan penuh intrik yang menarik. Sedikit mengejutkan, dimana Park Hoon-Jung (I Saw the Devil, The Unjust)
sukses membentuk plot dasar dalam bentuk konflik antara bad guy versus good guy
menjadi sebuah thriller intens dalam plot rumit yang manipulatif dan cerdas.
Konflik utama yang sempit itu kemudian justru dijalankan bersama sebuah
ketegangan dalam permainan antar karakter yang menghadirkan banyak warna dalam
cerita namun berhasil dibentuk menjadi sosok yang dingin, yang juga menjadi
nilai positif bagi cerita.
Apa yang menjadi
kekuatan utama New World adalah
kesuksesan Park Hoon-Jung membangun
cerita yang terus menjadikan anda sebagai penonton merasakan kerumitan serta
belum menemukan sebuah titik ujung yang meyakinkan dari beberapa opsi yang
sederhana. Ia berhasil mempertahankan kerumitan dalam balutan kisah
berbelit-belit yang diwarnai berbagai jebakan yang beberapa diantaranya cukup
membosankan, dan mampu menggapai misi utamanya untuk menggambarkan bagaimana
keji dan brutalnya sebuah organisasi gangster,
yang ikut terbantu berkat keputusan Park Hoon-Jung untuk memasukkan beberapa
tema pendukung.
New World punya warna
cerita yang variatif, namun sayangnya tidak mencoba menampilkan penceritaan
yang at least cukup dalam di tiap konflik yang ia usung. Hal tersebut jelas
cara yang paling tepat untuk menjadikan penontonnya tetap merasakan cengkraman
dari cerita utama, dan tentu sebuah hal yang mustahil untuk mengharapkan
pendalaman seluruh konflik dari tipe film seperti ini. Namun New World justru memberikan porsi yang
sama pada semua elemen ceritanya, baik utama maupun pendukung. Park Hoon-Jung tampak terlalu berupaya
untuk menjadikan tiap konflik mampu menyampaikan makna dari kehadirannya,
membagi sama besar kedalam dua kategori, ada yang bekerja dengan baik namun
tidak sedikit pula yang berakhir datar, yang sayangnya ikut menggerus daya tarik
utama ketika mereka mulai lepas dari paruh pertama.
Memang beberapa humor
gelap serta adegan pertarungan masih mampu menjaga tensi cerita agar tidak
jatuh ke titik terendah, namun kehilangan power dari fokus utama ditengah
cerita yang berbelit-belit ternyata memberikan dampak destruktif yang cukup
signifikan. Dampak paling nyata terjadi pada karakter, yang mulai tidak
berhasil menjadikan anda sebagai penonton menjadi peduli dengan eksistensi
mereka, dan menjadikan beberapa adegan emosional tampak useless. New World perlahan berubah menjadi
sebuah misi untuk sekedar membongkar misteri rumit yang telah ia bangun,
padahal punya potensi untuk menjadi sebuah studi karakter dengan memanfaatkan Lee Ja-Sung.
Hal lain yang berhasil
mencuri perhatian adalah kinerja dari para aktor. Lee Jung-Jae memang berhasil menjadi tokoh mengejutkan yang mampu
menjadikan rasa ragu terus berputar dalam cerita, namun bintang utama film ini
adalah Hwang Jung-Min. Jung-Min
berhasil membangun karakternya menjadi seperti tampak nyata, satu-satunya
mungkin diantara karakter lainnya. Sedangkan Choi Min-Sik punya peran yang ternyata cukup minim, tidak
memberikan ruang yang bebas, sehingga terus berada di baris kedua. Sedangkan
karakter lainnya tidak begitu special, contohnya Park Sung-Woong yang mendadak tenggelam, termasuk didalamnya Song Ji-Hyo.
Overall, New World adalah film yang cukup
memuaskan. Sulit untuk menjadikan sebuah kisah yang predictable mencuri
perhatian penontonnya dalam skala yang sangat besar. New World mampu melakukan itu
berkat screenplay cerdas oleh Park
Hoon-Jung. Ini adalah film yang mampu menjadikan penontonnya menaikkan
ekspektasi awal mereka, meskipun harus mengalami belokan yang cukup tajam
akibat fokus yang mulai lemah karena plot serta twist yang ia hadirkan selepas
paruh pertama. Menarik, efektif, namun tidak berhasil mencapai potensi yang ia
miliki.
0 komentar :
Post a Comment