Menghadirkan sebuah kisah di satu jalur lurus tidak serta merta
menjadikan sebuah film tampak bodoh dan tidak kreatif. Ada satu keunggulan yang
dapat tercipta dari keputusan tersebut jika berhasil dibangun dengan baik,
sebuah penceritaan yang fokus. A
Hijacking (Kapringen) mampu tampil memikat dengan menggunakan formula
tersebut, sederhana, fokus, mencekam, dan mengasyikkan.
Peter
C. Ludvigsen (Søren Malling), CEO sebuah perusahaan
pelayaran besar, melakukan negosiasi dengan rekan bisnis asal Jepang dan mampu
memperbaiki kesalahan yang telah anak buahnya lakukan, sebuah tekanan mendadak
yang sanggup ia atasi dengan tenang. Namun masalah baru menghampiri Peter
dimana MV Rozen, sebuah kapal kargo
milik perusahaannya yang sedang dalam perjalanan menuju Mumbai, diambil alih oleh tim perompak asal Somalia, dan meminta
uang sebesar 15 juta Dollar sebagai tebusan bagi kapal serta tujuh orang kru
kapal.
Peter adalah orang yang
keras kepala, memutuskan untuk menutup kasus ini dari pihak luar, dan
bersikeras untuk mengatasi masalah ini sendiri. Dengan bantuan orang
kepercayaannya, Lars (Dar Salim),
serta seorang ahli, ia berunding via telepon dengan negosiator pembajak bernama
Omar (Abdihakin Asgar), yang
menggunakan Mikkel Hartmann (Pilou Asbæk),
salah satu sandera yang bekerja sebagai juru masak sebagai pion mereka.
Negosiasi berbulan-bulan dimulai, dengan tawaran awal yang hanya sebesar $
250.000, karena bagi Peter ini bukan hanya tindakan kriminal, namun bisnis yang
manipulatif.
A
Hijacking (Kapringen) adalah sebuah kejutan, dengan sumber
utama yang berasal dari cara ia berjalan yang jauh dari ekspektasi awal. Ini
bukan sebuah film yang menampilkan pertarungan antara si baik dan si jahat
dalam adegan aksi yang intens. Tobias
Lindholm, penulis dan sutradara, justru menjadikan A Hijacking sebagai sebuah film drama psikologis dengan
menggabungkan teknik leadership dalam
menghadapi sebuah masalah besar bernilai puluhan juta dollar yang datang secara
tiba-tiba, dibalut bersama permainan push
and pull yang manipulatif dengan negosiator perompak.
Keunggulan utama A Hijacking adalah kemampuan ia untuk
tetap fokus pada cerita utama. Hal ini yang menjadikan meskipun ia berjalan
lambat namun A Hijacking tetap mampu
menampilkan sebuah kemasan thriller
yang intens, mencekam dan penuh rasa frustasi, serta dibentuk tanpa elemen
omong kosong yang menjadikan ia seolah tampak nyata. Hal tersebut berkat
kepiawaian bintang utama film ini, Tobias
Lindholm. Lindholm berhasil membentuk dengan sangat efektif berbagai elemen
pendukung cerita yang mampu menjelaskan kepada penonton apa yang sedang mereka
lihat serta menjadikan mereka ikut memberikan interpretasi individual terhadap
cerita.
A
Hijacking (Kapringen) adalah bukti bahwa cerita hanya pondasi
utama, sedangkan kualitas ditentukan dari cara cerita itu dibangun. Punya ruang
cerita yang sempit, anehnya anda dapat dengan mudah melihat perkembangan
karakter yang dibentuk melalui proses pengamatan, dan dibantu dengan dua
setting tempat yang kontras dan indah. Tobias
Lindholm juga tahu bagaimana cara memainkan tensi cerita, fokus pada
intimidasi melalui telepon, kemudian bermain dengan teknik sederhana yang efektif,
seperti echo dari suara telepon dan
juga mesin facsimile yang ikut menciptakan ruang bagi rasa cemas yang
mengganggu tumbuh kearah positif, dan perlahan menjadikan penonton ikut
merasa seperti salah satu dari tahanan para perompak, atau mungkin keluarga
dari para kru.
Tidak hanya itu, karena
Tobias Lindholm juga berhasil
menjadikan kemasan yang sederhana dan sempit ini agar tidak tampil membosankan.
Menampilkan karakter yang ekpresif dalam diam serta tersiksa bersama
kegelisahan ketika menunggu, ia juga memberikan sebuah ruang bagi emotional observation bagi para
penontonnya, menggunakan pemanfaatan situasi yang sedang terjadi dengan sedikit
sentuhan dokumenter, yang diwarnai
dengan bumbu stockholm syndrome. Hal
tersebut menjadikan proses permainan ping-pong antara Peter dan Omar tidak
menjadi monoton karena karakter yang dibentuk dengan konsisten namun
tidak predictable itu ikut memberikan kontribusi untuk menjadikan cerita
sedikit variatif dengan menggunakan konflik pendukung yang mereka emban.
Film ini mungkin akan
sedikit ternoda dengan keputusan Lindholm yang tampak di sengaja sejak awal,
membentuk kasus tentang Peter yang tidak ingin menyewa spesialis, hingga
ketertutupan yang menjadikan tidak adanya keterlibatan militer dan pemerintah
dalam kasus yang sudah berjalan cukup lama. Hal tersebut mungkin akan
menimbulkan pertanyaan, namun sebuah perjudian yang Tobias Lindholm lakukan sebagai upaya agar dapat menciptakan fokus
cerita yang super kuat berbuah manis karena lubang itu ternyata tidak begitu
menganggu dan tidak berhasil mencuri perhatian dari fokus cerita utama.
Jika harus memilih
diantara dua pemeran utama, maka Søren
Malling adalah pemenangnya. Malling berhasil menjadikan Peter sebagai objek
observasi yang menarik tentang sebuah permainan emosi yang berpadu dengan
tekanan dan rasa putus asa. Sedangkan Pilou
Asbæk lebih sebagai pembuka jalan masuk bagi elemen-elemen mengganggu tadi
lewat kondisinya yang perlahan mengalami degradasi baik dari segi mental dan
juga fisik.
Overall, A Hijacking (Kapringen) adalah film yang
memuaskan. Mencengkram dan fokus sejak awal, A Hijacking berhasil menjadi
sebuah tontonan thriller yang padat, efisien, dan efektif. Performa yang kuat
dan memikat menjadikan kasus ini tampak nyata, berpadu dengan shot yang berani
dan tepat guna, berhasil membungkus sebuah cerita yang ditulis dengan cerdas
oleh Tobias Lindholm. Film ini
berhasil menghadirkan ketegangan yang mengasyikkan tanpa adegan aksi, hanya
dengan permainan psikologis di satu jalur lurus. Drama thriller yang berkualitas, dan (mungkin) segmented.
0 komentar :
Post a Comment