Menyapu bersih sembilan penghargaan dimana ia dinominasikan,
menembus posisi tiga dalam daftar film berpendapatan box-office domestik
terbesar sepanjang sejarah perfilman Korea (meskipun posisinya saat ini sedang
terancam), Masquerade (Gwanghae,
Wangyidoen namja) sudah pasti memiliki elemen yang special, mengingat tahun
lalu mereka hanya kalah dari The Thieves, film dengan genre yang punya cakupan
penonton yang jauh lebih luas ketimbang Masquerade. Bagi saya, film ini lebih
baik ketimbang The Thieves.
Suatu ketika King
Gwang-hae (Lee Byung-hun) marah besar yang sempat membuat gempar seluruh
kerajaan. Setelah masih terus diganggu dengan permasalahan mengenai abang dari
istrinya, Ratu Joong Jun (Han Hyo-joo),
yang dituduh sedang melakukan gerakan pemberontakan dimana konflik tersebut
masih berkutat pada pro dan kontra diantara anggota kerajaan, King
Gwang-hae menemukan bahwa sendok perak
yang ia gunakan untuk makan berubah menjadi berwarna hitam. Ya, simple, namun
insiden tersebut justru menjadi awal dari tumbuhnya rasa curiga bahwa ada pihak
yang sedang mengincar nyawanya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, King Gwang-hae
memerintahkan Heo Gyun (Ryoo Seung-ryong),
kepala sekretaris penasihatnya, untuk menemukan rakyat dengan wajah yang mirip
dengannya. Ternyata orang itu memang ada, bahkan sangat persis, namun dengan
profesi yang jauh dari nilai elegan yang selalu diterapkan kerajaan. Ha-Sun (Lee Byung-hun), seorang pelawak
di rumah pelacuran, di paksa untuk menjadi boneka dari sang raja setiap malam
hari. Celakanya, suatu ketika sang raja jatuh sakit, dan Ha-Sun dipaksa untuk
menaikkan level tugasnya, tugas yang ternyata juga ikut mempertaruhkan
nyawanya, memimpin kerajaan.
Mengangkat tema history sebagai pondasi utamanya, ditambah
dengan poster dan premis cerita yang memberikan impresi awal akan sebuah cerita
yang sangat serius dipenuhi dialog intens dan berat, Masquerade ternyata
menjadi sebuah paket berdurasi 131 menit yang jauh dari bayangan awal saya tadi. Ini
adalah film yang punya kombinasi cerita yang sangat balance, dimana ia mampu
menghadirkan konflik utama yang serius, dibantu dengan konflik pendukung yang
juga tidak kalah serius, namun sukses mencampurnya dengan komedi yang lucu dan
efektif, serta hubungan personal yang menyentuh dengan kadar yang pas sehingga
tidak terkesan berlebihan.
Masquerade sudah sangat kuat dari dasar sebuah film, script.
Banyak konflik yang coba Hwang Jo-yoon
dan Choo Chang-Min campur adukkan di
film ini, dan mereka sukses. Berbagai konflik ia jelaskan lewat penggambaran
yang singkat namun membekas dengan kuat di memori anda, sehingga ketika mereka
dihadirkan kembali anda dapat dengan mudah memahami alur yang sedang ia bangun.
Tidak cukup sampai disitu, apa yang telah ia susun berhasil diterjemahkan dalam
sebuah screenplay yang sangat solid. Ya, so far ini adalah salah satu
screenplay paling solid di tahun ini.
Apa yang paling saya suka dari Masquerade adalah terletak
pada kemampuan Choo Chang-Min membentuk adegan tiap adegan menjadi memorable
dan menyenangkan. Mereka berada di posisi yang selalu tepat, tidak pernah
meleset. Ketika konflik serius hadir saya menjadi sangat fokus, berhasil
menyentuh saat ia menghadirkan hubungan antar personal seperti kisah sang raja
dengan dua bawahannya yang bernama Sa-Wol
(Shim Eun-Kyung) dan Kapten Do (Kim
In-Kwon), dan menghasilkan sebuah tawa lepas yang menghancurkan ketika Ha-Sun
mulai beraksi dengan segala kekonyolannya. Ya, mereka berpadu dengan cantik,
sangat cantik sehingga semua terasa mengalir lembut seiring berjalannya waktu
yang menjadikan durasinya yang lama itu tidak menjadi beban.
Banyak film yang mampu memberikan impresi memikat, dan
menjadikan saya melabeli mereka sebagai sebuah film yang baik dan memuaskan.
Tapi hal itu tidak menjamin mereka untuk masuk dalam daftar favorit. Masquerade? Ya, ini adalah film favorit
saya yang terbaru. Film ini seolah tidak mau tampil sombong dan terkesan pamer,
dimana mereka tampak seperti sahabat yang dengan senyum ramah dan tangan
terbuka memberikan anda kesempatan untuk menghampiri serta memeluknya karena
anda sangat mencintainya. Film ini memberikan elemen teknis dalam kadar yang
tepat, namun menghasilkan perpaduan yang memikat, baik dari cinematography,
divisi kostum dan design, hingga divisi music.
Han Hyo-Joo mungkin berhasil memikat dengan wajahnya yang cantik dan
terkesan polos, begitupula dengan Shim
Eun-Kyung yang tampil dengan perawakan manis yang mengingatkan saya pada Lim Na-Mi, namun kunci sukses film ini
dari divisi pemeran terletak pada Lee
Byung-Hun, baik secara individu maupun ketika ia berkombinasi dengan Ryoo Seung-Ryong. Lee Byung-Hun tampil
memukau dengan dua karakter yang ibarat dua lembar kertas dengan warna berbeda.
Ketika menjadi King Gwang-hae, ia membuat anda paham pada alasan kenapa semua
penduduk kerajaan takut padanya, dan tetap mampu memberikan transformasi yang
apik ketika ia kembali menjadi raja setelah menebar hal-hal lucu ketika ia
menjadi Ha-Sun. Ryoo Seung-Ryong, ini adalah film pertama Seung-Ryong yang saya
tonton, dan poor me yang baru sekarang mengetahui bahwa Korea punya aktor yang
hebat pada dirinya. Ya, semoga ada distributor yang mau membawa Miracle in Cell No.7 masuk ke bioskop
Indonesia.
Overall, Masquerade
(Gwanghae, Wangyidoen namja) adalah film yang sangat memuaskan. Ini adalah
perpaduan yang berimbang dan sangat indah antara unsur historis, politik, dan humanity.
Masquerade ibarat sebuah gambaran bahwa dengan menjadi humble seorang raja
dapat menjadi tokoh favorit bagi semua rakyatnya tanpa harus kehilangan karisma
yang dia miliki. Dia memang tidak lepas dari beberapa kelemahan minor, namun
sudah begitu banyak kelebihan yang ia punya untuk sekedar menutupi hal
tersebut. Ini adalah sebuah karya yang memukau dari Choo Chang-Min, meskipun bagi saya dia masih dibawah Kim Ki-Duk dengan karyanya yang gila
itu, Pieta. Better than The Thieves, better than Pieta, recommended movie.
Buat dapatin DVD nya.. belinya di mana ya ???
ReplyDeletesejauh ini hanya dua film korea yg bisa membuat saya lebay sampai menitikkan air mata. film "Hello Ghost" dan "Masquerade".
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete