“You
really don't know who you are?”
Kala itu di review saya menyebut bahwa kakak dari film ini, yaitu ‘The Witch: Part1. The Subversion’ sebagai proses perkenalan karakter utama yang memiliki “kemampuan” unik di balik penampilannya yang tampak biasa saja, meskipun pada akhirnya semua penonton tahu karakter Ja-yoon memiliki kemampuan yang luar biasa. Mengingat sedari awal telah mencantumkan “Part 1” di judulnya maka kini fokusnya jelas tertuju pada apa yang akan terjadi di bagian selanjutnya? Apa yang akan terjadi pada Ja-yoon setelah berhasil “menang” di film pertama yang di tahun 2018 berhasil masuk sepuluh besar daftar “highest-grossing films released” di Korea Selatan? ‘The Witch: Part 2. The Other One’: another one iconic madness.
Dirinya memang kurang beruntung di film pertama, tapi ternyata Dr. Baek (Jo Min-su) punya misi yang lebih besar lewat Proyek Ark yang ia kelola. Jadi tidak heran, ketimbang dipusingkan dengan keberhasilan Goo Ja-yoon (Kim Da-mi) lolos dari rencana yang telah ia susun sebelumnya, Dr. Baek justru terus mengembangkan ide kloning miliknya di sebuah laboratorium rahasia bernama the Ark. Celakanya nasib nahas kembali menghampiri Dr. Baek, sebuah peristiwa menimpa the Ark merusak banyak objek penelitian, salah satu dari mereka berhasil melarikan diri. Sosok yang kemudian disebut ”Girl” (Shin Si-ah) itu ternyata bukan produk setengah jadi.
Tapi wanita muda itu sendiri sebenarnya belum sadar dirinya memiliki kemampuan super, begitupula dengan Kyung-hee (Park Eun-bin), sosok yang membantunya. Sedang punya masalah dengan paman mereka, Yong-doo (Jin Goo), bersama dengan adiknya Dae-gil (Sung Yoo-bin), Kyung-hee membantunya dengan menampungnya di rumah mereka. Keputusan itu awalnya tampak efektif, hingga masalah kemudian muncul karena wanita yang pendiam itu ternyata telah menjadi target dari berbagai pihak, salah satunya Jo-hyeon (Seo Eun-soo), musuh Jang (Lee Jong-suk) yang diminta tolong oleh Dr. Baek untuk menemukan the girl.
Masih di bawah kendali Park Hoon-jung sepenuhnya, baik itu dari sisi pengarahan hingga naskah, ‘The Witch: Part 2. The Other One’ kembali bermain dengan cara yang sama dengan pendahulunya: penonton dibawa bertemu satu sosok yang misterius dan lantas mencoba mengamati berbagai macam konflik yang menuntun kembali ke satu titik temu di bagian akhir. Yang juga berisikan satu kejutan besar. Park Hoon-jung kembali terampil dalam merangkai cerita, ia kembali menciptakan urutan cerita yang menarik dengan beberapa sub-plot yang oke untuk bermain-main mengelilingi karakter utama yang di sini ternyata menggunakan sosok baru. Ketimbang memakai Ja-yoon ternyata narasi kali ini berpusat pada sosok wanita muda dengan nama Ark 1 Datum Point, yang sejak awal sudah tampak “tidak biasa” dengan lumuran darah.
Itu sebuah keputusan yang sangat berani sebenarnya, karena tidak dapat dipungkiri setelah kesuksesan film pertama yang lalu penonton jelas mengasosiasikan film ‘The Witch’ ini dengan sosok Kim Da-mi yang kini semakin populer setelah membintangi K-Drama ‘Itaewon Class’ dan ‘Our Beloved Summer’. Mendapati bahwa Da-mi bukan bintang utama di sini berpeluang besar membuat banyak penonton kecewa, meski memang keputusan tersebut tampaknya merupakan bagian dari sebuah rencana besar yang telah disusun oleh Park Hoon-jung. Saya tidak merasa jengkel dengan itu mengingat film ini punya familiarity dengan kakaknya sejak awal, hal yang langsung membuat saya merasa terikat dengan sosok misterius itu dan masalah yang terjadi di dalam hidupnya. Apalagi that girl punya pesona intimidatif yang unik dan kuat.
Ya, polanya memang hampir identik dengan film pertama di mana kali ini penonton juga dibuat bertanya-tanya pada apa yang sebenarnya sedang terjadi. Di sana peran Dr. Baek sebagai jangkar untuk membuat “dunia” itu menjadi semakin luas, karakter baru hadir dengan latar belakang yang oke serta motif utama yang jelas pula. Alhasil tercipta aksi hunting yang menyenangkan dan kali ini melibatkan lebih banyak pihak pula. Contohnya pada konflik terkait seorang paman dengan sebuah rencana jahat berniat mengambil tanah saudaranya itu, memberi ruang bagi dua karakter kakak beradik yang menjadi tempat singgah sementara karakter utama dan menciptakan sebuah arena unjuk gigi bagi adegan action yang, keren! Dengan sesekali memakai teknik efek slow motion, action sequences film ini salah satu yang paling memorable tahun ini.
Bersama dengan tim di balik layar di film kedua ini Park Hoon-jung semakin leluasa dalam memoles adegan action, pintar memanfaatkan kekuatan super para karakter untuk menghadirkan salah satu hal yang penonton nantikan, sama seperti kakaknya yakni pertempuran adu kekuatan di luar nalar. Cinematography sangat membantu penggambaran energi di dalam adegan aksi, sedangkan kualitas editing tergolong oke dalam menjaga dinamika, Park Hoon-jung memberi ruang yang cukup besar bagi elemen ini “berpesta” di babak akhir sebagai puncak dari proses build up di sektor cerita. Saya suka pesona hyper yang dijual di action sequences, tidak terasa awkward mengingat setting yang dimiliki beberapa karakter tapi juga tidak terasa berlebihan, justru terasa seimbang dan padat untuk menunjang jualan utamanya, yakni the girl.
Tidak hanya pola pada cerita dan build up saja yang serupa, target yang diemban film ini ternyata juga tidak jauh berbeda dengan kakaknya, membuat “dunia” para manusia super itu menjadi semakin luas lagi. Kloning menjadi duduk masalah utama di dalam cerita serta semacam jembatan penghubung yang oke dengan film pertama, sedangkan dari sisi antagonis hadir fakta baru bahwa proyek yang dimiliki Dr. Baek jauh lebih luas dan besar. Konflik terstruktur dengan baik, pesona bintang utamanya juga terasa menarik, ekposisi tertata cukup rapi dengan balutan atmosfir ganjil yang mumpuni hingga ditutup dengan sebuah kejutan besar yang berhasil menghasilkan punch memikat, Park Hoon-jung semakin membuktikan diri sebagai salah satu dari beberapa Sutradara dengan visi dan percaya diri level first-class.
Kini ruang bagi cerita untuk dikembangkan jelas semakin luas, tidak hanya Ja-yoon saja namun kini fokus juga pasti tertuju pada karakter baru bernama Ark 1 Datum point itu yang diperankan dengan baik oleh Shin Shi-a di debut aktingnya, berhasil berdiri sejajar dengan aktor kawakan lain seperti Park Eun-bin, Jo Min-soo, Jin Goo, dan Seo Eun-su yang juga tampil oke dengan karakter mereka masing-masing. Tapi di sisi lain yang terjadi pada Dr. Baek juga menimbulkan tanda tanya besar terkait seberapa besar sebenarnya dunia para “penyihir” itu? Saya suka konsep seperti ini namun mengingat jarak antara kedua film adalah empat tahun mungkin penonton harus menunggu empat tahun lagi untuk dapat tahu kelanjutannya? Yang kini telah terbentuk sebuah kumpulan materi yang menarik untuk dieksplorasi lebih jauh, dan jika harus menunggu empat tahun lagi untuk mendapatkan sajian dengan kualitas serupa, maka tidak masalah.
Overall,
‘The Witch: Part 2. The Other One’ adalah film yang memuaskan. Ide yang ia
punya ternyata jauh lebih luas dari yang saya kira, tidak heran jika apa yang
Park Hoon-jung sajikan di sini kembali berhasil membuat saya terkejut dan
bergembira, tidak hanya mengagumi tatanan cerita berisikan konflik “cerdik” dan
karakter super itu saja, namun juga elemen action yang naik satu level dengan
eksekusi dan thrill yang terasa menawan untuk kemudian diakhiri dengan kejutan
dan punch yang kuat. Film ini berhasil menjalankan tugasnya dengan sangat baik,
sehingga “dunia” itu kini tidak hanya semakin luas saja tapi juga memiliki daya
tarik yang semakin tinggi serta pesona yang semakin padat, yang membuat saya
menjadi semakin penasaran bagaimana dua karakter utama wanita yang telah
bersatu itu akan beraksi di film selanjutnya. Another madness like this? Bring
it on! Segmented.
"This time i'll just separate your head."
ReplyDelete