TV Series Review: Extraordinary Attorney Woo - Part 1

“That with their new ways of thinking and experiences, people with autism can later accomplish great things.”

Kelainan sistem saraf berupa autisme yang telah ia miliki sejak kecil membuat masa depan seorang wanita muda yang lulus dengan menyandang predikat summa cum laude dari Seoul National University law school mendapat penolakan dari berbagai law firm. Penyebabnya tidak lain akibat gangguan spektrum autisme (ASD) miliknya yang membuat orang-orang di sekitarnya merasa tidak “nyaman” dan bahkan tidak yakin dirinya mampu mengatasi tekanan saat persidangan. Namun satu kesempatan tiba dan wanita muda yang memperolah nilai hampir sempurna ketika kuliah dulu itu membuktikan bahwa all the other law firms are making a mistake right now.

Sinopsis:

Sejak kecil telah memiliki autism spectrum disorder (ASD) di dalam hidupnya membuat Woo Young-woo (Park Eun-bin) mengalami kesulitan dalam kemampuan sosial, waktu kecil dulu saja ia bahkan sempat dianggap tidak bisa berbicara oleh sang Ayah, Woo Gwang-ho (Jeon Bae-soo), lulusan sekolah hukum yang saat ini membuka usaha restoran. Namun suatu ketika Young-woo menunjukkan bahwa ia dapat berbicara, tapi menariknya dengan cara yang tidak biasa, yakni membeberkan beberapa pasal dan peraturan hukum ketika sang Ayah sedang dipukuli oleh seorang pria. Kini Young-woo telah berusia 27 tahun, dan ia baru saja bergabung dengan sebuah law firm bernama Hanbada.

Tapi dampak dari autisme itu ternyata masih menerpa Young-woo, ia sempat dianggap remeh oleh Senior Attorney Jung Myung-seok (Kang Ki-young) ketika tahu bahwa sosok yang dititipkan oleh CEO Han Seon-young (Baek Ji-won) adalah seorang Pengacara yang autis. Namun dengan cepat Young-woo langsung membuat tim barunya itu terpesona padanya, sama seperti apa yang dirasakan oleh pria bernama Lee Joon-ho (Kang Tae-oh) yang bekerja di divisi legal Hanbada. Young-woo memang punya kecerdasan emosional yang rendah dan keterampilan sosial yang buruk, tapi dia lulusan terbaik SNU dengan IQ 164, memori yang luar biasa, dan cara berpikir yang sangat kreatif.

Extraordinary Attorney Woo

Title: 이상한 변호사 우영우 / Yisanghan Byeonhosa Wooyoungwoo

Also Known As: Strange Lawyer, Woo Young Woo

Genre: Legal, Drama, Comedy

Director: Yoo In-shik

Writer: Moon Ji-won

Broadcast Network: ENA, Netflix

 

Cast: 

Park Eun-bin as Woo Young-woo

Kang Tae-oh as Lee Joon-ho

Kang Ki-young as Jung Myung-seok

Jeon Bae-soo as Woo Gwang-ho

Baek Ji-won as Han Seon-young

Ha Yoon-kyung as Choi Soo-yeon

Joo Jong-hyuk as Kwon Min-soo

Jin Kyung as Tae Soo-mi

Joo Hyun-young as Dong Geu-ra-mi

Im Sung-jae as Kim Min-shik

Kang Ae-sim as Choi Yeong-ran

Lee Do-kyung as Park Gyu-sik

Ha-young as Kim Hwa-young

Choi Dae-hoon as Jang Seung-jun

Moon Sang-hoon as Kim Jeong-hoon

Yoon Yoo-sun as Jeon Gyeong-hee

Sung Ki-yun as Kim Jin-pyeong

Lee Bong-jun as Kim Sang-hoon

Jung Seok-yong as Dong Dong-sam

Ko In-beom as Dong Dong-il

Lee Sang-hee as Dong Dong-i

Lee Seo-hwan as Jin-hyeok

Yoon Byung-hee as Bae Seong-cheol

Nam Jin-bok as Kim Jeong-bong

 

[Spoiler Alert]

Extraordinary Attorney Woo

Episode 1 - Episode 4

Ada banyak jempol yang saya berikan di empat episode pertama ini, dan salah satu di antaranya yang muncul paling awal adalah rasa kagum saya pada agensi Namoo Actors yang dalam empat tahun terakhir ini berhasil memberi proyek yang tepat bagi satu dari sekian aktris mereka, yakni Park Eun-bin. Hal ini mungkin tidak terlalu sering terasa mencolok perannya, tapi kesuksesan tiap aktor dan aktris tidak lepas dari "kepiawaian" agensi mereka, terutama dalam menyusun strategi di tiap proyek terbaru. Banyak Aktor dan Aktris dengan kemampuan akting mumpuni namun tidak mampu konsisten berada di atas atau memberikan top performance mereka karena kesulitan dengan naskah maupun karakter, tolok ukurnya tentu saja dari popularitas proyek film atau serial drama yang mereka pilih. Karena mempertahankan lebih sulit daripada meraih, bukan?

Di sana saya kagum, bagaimana Namoo berhasil mendapatkan dan memberi proyek yang tepat bagi Park Eun Bin, salah satu Aktris yang bersama beberapa nama seperti Kim Da-Mi, Kim Ji-won, dan Kim Tae-ri dalam beberapa tahun ini terus menanjak popularitasnya berkat pemilihan proyek yang tepat. Park Eun-bin sendiri sebenarnya bukan nama baru tapi setelah tampil ciamik di 'The Ghost Detective' ia langsung melesat semakin tinggi setelah menjadi Se-young di 'Hot Stove League'. Yang lantas kemudian dilanjutkan dengan dua proyek berikutnya yang juga sama baiknya, yakni 'Do You Like Brahms?' dan 'The King Affection' yang manis itu. Dan setelah diasah skill-nya di dua judul terakhir tadi sebagai tulang punggung bagi cerita, kali ini Park Eun-bin melesat semakin tinggi lagi dengan peran yang sebenarnya not that easy to tackle, yaitu sosok autis yang menjadi Pengacara.

Park Eun-bin tampilkan itu dengan sangat baik, terutama dalam hal menarik atensi dan juga hati penonton untuk “terpesona” dengan Woo Young-woo. Perjuangannya punya semacam energi yang kuat dan menarikmu untuk berada di belakangnya, dan Young-woo juga merupakan karakter yang langsung memberi akses sangat mudah bagi penonton untuk merasa dekat dengan dirinya. Hal yang memang tidak terlepas dari karakteristik Young-woo yang meskipun adalah seorang autis dengan beberapa kekurangan namun justru merupakan sosok yang ceria dengan rasa percaya diri dan daya juang tinggi. Ia tidak punya rasa takut jika berurusan dengan hal-hal di dunia hukum, seolah tidak ada lawan yang tidak bisa ia kalahkan, tapi di sisi lain rasa percaya diri itu bisa goyah ketika ia sadar akan “posisinya” di lingkungan sosial.

Dua hal itu yang dibentuk dan dikembangkan dengan sangat baik pula oleh Sutradara Yu In-sik dan Screenwriter Moon Ji-won. Bicara tentang energi yang kuat dan berpadu dengan emosi yang terselip manis di dalam perjuangan para karakter, Yu In-sik satu dari beberapa Sutradara Korea yang piawai, ‘You're All Surrounded’ serta dua jilid series ‘Mrs. Cop’ dan ‘Dr. Romantic’ adalah buktinya dan di sini ia kembali berhasil memadukan dua elemen tadi bersama balutan komedi yang sejauh ini terasa sangat punchy. Tidak semuanya eksplisit memang tapi secara tipis-tipis saja tingkah polah karakter berhasil menelurkan berbagai comic relief yang manis, dan menariknya itu dicapai dengan beberapa menggunakan kekurangan karakter utama tanpa membuat kekurangan tersebut terkesan “dilecehkan” sama sekali.

Karena di sisi lain cerita yang Moon Ji-won tulis faktanya mengandung berbagai isu dan pesan yang sangat kuat terkait autism dan bagaimana posisi mereka di dalam kehidupan sosial. Formula yang Ji-won gunakan di sini terasa mirip dengan film ‘Innocent Witness’ yang juga ia tulis, memberi spotlight sangat terang pada karakter utama yang memiliki kekurangan berupa autis dan lantas harus berjibaku dengan tekanan berupa permasalahan hukum, tapi narasi tidak tampil mencolok malahan terasa low-key dengan tatanan konflik yang terasa cantik dan disusun dengan baik. Dan dari sana Ji-won kemudian mengubah kekurangan karakter utama menjadi senjata yang mematikan, yakni menunjukkan keunggulan yang dimiliki orang dengan autisme di balik kekurangan mereka yang tampak di mata masyarakat pada umumnya.

Autisme sendiri bukanlah penyakit kejiwaan karena ia merupakan suatu gangguan yang terjadi pada otak sehingga menyebabkan otak tersebut tidak dapat berfungsi selayaknya otak normal. Nah, tidak berfungsi secara normal bukan berarti otomatis pasti akan “lebih tertinggal” tapi juga ada opsi lebih maju, lebih pintar, hingga lebih canggih. Hal itu yang dieksploitasi dengan sangat baik di empat episode pertama ini dengan menggunakan konsep yang sejauh ini terasa menyenangkan untuk diikuti. Tiap episode konflik berbeda-beda, jadi terasa cerita terasa ringan dan tidak punya beban berat berupa masalah atau konflik berkelanjutan yang harus diselesaikan. Sejauh ini pola itu berhasil, tapi tidak menutup kemungkinan di episode selanjutnya akan muncul satu konflik besar yang tidak bisa diselesaikan dalam satu episode saja.

Karena kini tahap perkenalan itu sepertinya telah usai, penonton telah tahu beberapa latar belakang karakter utama dan sudah pula merasa klik dengan perjuangannya di Hanbada Law Firm, yang sepertinya akan mendapat perlawanan sengit dari Taesan Law Firm. Senyum ambigu dari CEO Han Seon-young di penghujung episode empat memang menimbulkan tanda tanya, seperti sengaja dilempar untuk membuat rasa penasaran penonton meningkat. Mungkin ada masalah besar yang akan hadir, tapi jikalaupun konsep satu masalah per satu episode tetap dipertahankan saya rasa itu juga bukan masalah setelah melihat bagaimana empat masalah di empat episode ini dikemas. Tiap dari mereka punya isi yang menarik, terutama dalam hal isu dan pesan yang dibawa, mereka terkoneksi manis dengan karakter dalam tone heartwarming.

Ya, terasa hangat sekali ‘Extraordinary Attorney Woo’ ini, seperti perhatian lembut yang diberikan Jun-ho kepada Young-woo, seolah menunjukkan bagaimana sikap yang harus diberikan kepada mereka yang autism. Kesan hangat juga sangat terasa pada cara narasi berjalan, ketika masalah dimulai di awal jalurnya tampak jelas tapi selalu ada kejutan di akhir. Tidak heran ada kesan “wow” yang kuat tiap kali Young-woo beraksi, dan kini saya pun telah dibuat mengantisipasi momen kemunculan Sperm whale yang menjadi penanda bahwa Young-woo telah menemukan ide yang cemerlang. Sederhana memang tapi dengan animasi dan sound yang cantik momen itu dengan cepat menjadi salah satu pesona besar series ini, dan bersama kinerja para aktor, pengarahan Director, serta script yang penuh dengan fluid dialogue, ini satu dari beberapa K-Drama paling segar dan kuat di empat episode pertamanya yang pernah saya tonton selama ini. 

MAIN  EPISODE 1 - EPISODE 4