Mungkin
kedepannya saya akan mencoba untuk lebih “berani” lagi dalam bermain dengan
asumsi saat menulis review, karena meskipun telah merasakan ada sesuatu yang
ganjil dari pekerjaan para suami, yang tentunya dapat menjurus pada tindakan
kriminal, namun kala itu hal tersebut urung untuk ikut dalam review.
Penyebabnya tidak lain karena pesona dari lima karakter utama wanita yang
sangat sukses dalam hal membuat saya sebagai penonton merasakan ambisi mereka
terhadap pendidikan anak-anak mereka. Plot juga kala itu dominan berputar di isu
tersebut, meskipun di beberapa bagian kita telah diperlihatkan masalah yang
telah terjadi antar karakter tapi pesona mereka masih sebatas supporting saat
itu. ‘Green Mothers' Club’ adalah tentang Ibu-Ibu penuh ambisi pada pendidikan
sang anak, di empat episode pertama.
Yang
ternyata bertemu sebuah belokan tajam di penghujung episode kelima, pada
awalnya tampak seperti kombinasi ‘Avengers Social Club’, ‘Birthcare Center’,
serta ‘Sky Castle’ ternyata justru membawa kejutan bagi penontonnya. Tiga judul
tersebut tetap menjadi bagian dari nafas cerita di sini, tapi elemen keempat
yang saya sempat mention di review bagian pertama ternyata langsung meroket ke
posisi puncak, yaitu ‘Love ft. Marriage & Divorce’. Oh, atau bolehkah kini
diganti dengan ‘The Penthouse’? That neighborhood di empat episode pertama
memang telah menunjukkan bahwa isi di dalamnya “tidak biasa” tapi kala itu
fokus para penoton masih diarahkan pada ambisi para Ibu terkait pendidikan
anak-anak mereka. Aksi saling gesek masih terus bermain di sekitar itu,
meskipun bumbu lain juga sudah hadir menggoda.
Dan
di empat episode lanjutannya ini bumbu yang saya maksud tadi mengambil posisi
utama, sesuatu yang sebenarnya sudah saya antisipasi juga. Tapi tidak seperti
itu ekspektasi saya, tidak pernah terpikirkan sejak awal bahwa salah satu di
antara lima karakter utama wanita akan langsung menghilang dengan cara yang
tergolong tragis seperti itu. Screenwriter Shin Yi-won sepertinya benar-benar
mengerti bahwa makjang drama dengan template seperti itu sedang hot dan trendy
belakangan ini, dan ia mencoba menerapkannya lewat kejutan besar di penghujung
episode lima. Sebuah belokan tajam yang otomatis mengubah arah cerita yang
telah terbentuk di empat episode pertama, dan di sisi lain membawa excitement
meloncat lebih tinggi. Apa yang awalnya tampak rumit kini menjadi semakin
rumit, tiga kali lipat.
Tapi
saya suka dengan eksekusi Sutradara Ra Ha-na, karena kejutan besar seperti itu
biasanya akan mudah membuat eksposisi jadi ikut “terkejut” pula, tapi di sini
apa yang telah terbentuk di awal stabil berkembang menjadi semakin lebih baik
lagi. Itu dapat dilihat dari bagaimana karakter yang kini tersisa mulai panik
dan kepanikan mereka membuat rasa curiga penonton bermain semakin liar. Ya,
mata saya tertuju juga pada sosok yang mungkin mayoritas penonton curigai,
yakni Byun Chun-hee. Apalagi pasca tragedi tersebut ia yang awalnya tampak
seperti mencoba “menjalin” hubungan pertemanan dengan Lee Eun-pyo, terlepas
dari misi utamanya, kini justru secara frontal melancarkan serangan langsung,
sangat leluasa menjalankan rencana jahatnya karena di sisi lain Louis juga
masih sangat pasif.
Kehilangan
sosok yang sangat dicintai memang tidak mudah, maka sikap Louis itu terasa
wajar, tapi hal tersebut justru menempatkan Lee Eun-pyo menjadi sandbag yang
empuk untuk terus “ditinju” dari banyak arah. Ibunya Dong-seok itu semakin
tersudutkan, setting awal dirinya ketika masuk ke Sangwe-dong yang tidak
langsung “terbuka” juga membuat rasa curiga itu semakin besar. Ya, di sana kita
bisa melihat bagaimana manusia sangat tertarik menjadi “hakim” ketika ada
celah, termasuk saat Dong-seok membuat
masalah yang ternyata merupakan bagian dari rencana jahat Kim Yu-bin. Saya
tidak berhenti tersenyum ketika fakta itu terungkap, ada perasaan cemas ketika
masalah itu muncul tapi berkata kasar saat Su-in mengakui tingkah licik yang ia
lakukan bersama Yu-bin. Plus, ada rasa miris di sana.
Itu
yang membuat ‘Green Mothers' Club’ terasa semakin menarik, ia mengikuti pola
yang sama dengan judul-judul beken yang sudah pernah saya sebutkan sebelumnya,
yakni menunjukkan “kesalahan” karakter secara implisit namun dengan punch yang
sangat kuat. Sikap Yu-bin jelas menunjukkan bagaimana ia merasa tertekan ketika
tahu kalah dari Dong-seok, rasa takut dimarahi oleh sang Ibu membuatnya mencoba
melakukan cara kotor untuk meraih kemenangan. Bukankah itu juga menunjukkan
gangguan kejiwaan dalam diri Yu-bin? Tidak bisakah ia menikmati masa anak-anak
seperti sang Ayah, Kim Ju-seok yang tampak tenang dan santai? Ya, meskipun
tidak sepenuhnya positif pula mengingat Ju-seok juga sama liciknya seperti sang
Istri, apa yang sedang ia coba lakukan pada Lee Man-su masih terus berproses.
Bagaimana
dengan para Ibu yang lain? Park Yun-joo masih bermain dengan caranya, scoundrel
women yang terus menjalankan perannya sebagai pion yang bisa bergerak liar ke
arah manapun, dan kapanpun itu. Sedangkan Kim Young-mi mungkin masih di posisi
menunggu sejauh ini, ia tetap pada “posisi” yang ia pilih sejak awal, namun
mungkin tingkah laku suaminya, Oh Geon-woo, akan membawa masalah yang lebih
besar ke dalam hidupnya. Karena sejauh fungsi kedua anaknya, Jul-pin dan
Sae-bom juga terasa sangat terbatas, berbeda dengan Su-in yang bersama dengan
Dong-seok diterima di Geoseong University School for Gifted Students. Henry
juga begitu, saat ini mungkin belum mencolok tapi jangan lupakan statusnya
sebagai anak tunggal dari seorang wanita yang penyebab kematiannya masih
misterius.
Last
but not least: pernikahan. Ya, muncul berbagai masalah yang berputar di dalam
pernikahan lima karakter utama di mana mereka saling berkaitan satu sama lain.
Jung Jae-woong memang tampak tenang sejauh ini dalam menemani Eun-pyo yang
berhadapan dengan gelombang masalah, tapi rasa curiganya pada hubungan masa
lalu sang Istri masih terus standby di posisi siap meledak. Ra Ha-na dan Shin
Yi-won berhasil mengemas isu pernikahan yang dialami karakter jadi terasa penuh
warna, sedangkan posisi mereka yang tidak langsung berdiri sejajar membuat
semua jadi terasa liar. Kapan saja bisa muncul kejutan di sana, termasuk di
antara lima karakter utama wanita yang jelas interaksinya akan menjadi berbeda
kini, aksi saling serang mereka mungkin tidak lagi akan elegan. Oh, Seo Jin-ha.
Kenapa begitu?
“I'LL NEVER FORGET YOUR WICKED DEEDS EVEN IN DEATH.”
ReplyDelete