rorypnm ~ Picture and Music Reviews Refined by Heart

Tahun 2021 merupakan tahun terberat bagi saya dalam menentukan film terbaik, sampai daftar ini telah selesai disusun masih belum ada yang berhasil berlari kencang sendirian di posisi terdepan. Sejak awal di edisi ke-11 PnM Awards yang juga menjadi perayaan dari satu dekade usia blog ini pada tanggal 15 Desember 2021 yang lalu, saya memang telah menetapkan akan memberi 11 buah slot bagi nominasi film terbaik. Awal tahun lalu saya sempat merasa tidak yakin slot tersebut akan terisi penuh, karena untuk apa menaruh film yang tidak layak diberi label calon film terbaik hanya demi memenuhi slot yang tersedia, right? Tapi di luar ekspektasi saya slot itu penuh dan saya bingung harus memilih yang mana.

Di tahun 2021 saya menemukan tujuh buah film yang saya beri score sembilan, dan mereka otomatis masuk ke dalam nominasi. Dari sana tersisa empat buah slot dan kandidat yang antri tepat di belakang tujuh film tadi berjumlah 14 buah film! Well, sangat mengejutkan dan sangat membantu tentunya karena saya jadi lebih mudah memenuhi target pribadi tadi khusus di edisi kali ini. Ada dua buah big profile films yang tersisih, yakni ‘Tick, Tick... Boom!’ dan ‘King Richard’ sedang di antara mereka yang paling berat untuk saya tinggalkan adalah ‘Last Night in Soho’. Untuk film yang sudah saya review dan nasibnya juga hanya sampai di shortlist saja ada ‘Shiva Baby’, ‘In The Heights’ serta ‘Saint Maud’, dan di antara mereka terselip film dari Bosnia and Herzegovina, ‘Quo Vadis, Aida?’.

Terdapat beberapa buah film lain yang juga masuk di shorlist dan reviewnya akan dirilis dalam beberapa hari ke depan. Total 21 buah film untuk mengisi 11 buah slot kategori Best Picture sebenarnya bukan satu-satunya kategori yang terasa sesak di edisi kali ini. Satu dari beberapa yang juga mengejutkan di tahun lalu adalah kualitas film-film Indonesia, dan untuk pertama kalinya saya merasa bingung akan memilih film mana sebagai pemenang. Hanya ada dua buah review film Indonesia dengan kualitas bagus di tahun lalu, yakni ‘Ali & Ratu Ratu Queens’ dan wakil Indonesia ke ajang Oscars yang sayang sekali gagal tembus ke babak selanjutnya, ‘Yuni’. Tapi ada beberapa nama yang berada di kualitas sejajar dengan mereka, dan catatan khusus saya belum menonton ‘Penyalin Cahaya’ yang belum rilis sebelum batas akhir yang sudah ditetapkan yakni tanggal 11 Januari 2022.

Akan terlalu panjang jika harus membahas tiap kategori satu per satu secara detail, seperti bagaimana saya dengan berat hati tidak memasukkan Emilia Jones di Best Actress karena ada nama lain yang lebih baik di depannya, begitupun dengan Nicolas Cage di Best Actor dan Jon Bernthal di Best Supporting Actor. Oke, sebagai penutup, sungguh tahun 2021 adalah tahun yang sangat indah bagi film musikal, film animasi, dan film dokumenter. Tahun lalu seolah mengkonfirmasi "the woke” of cinema musicals dan kasus yang sama juga terjadi di kategori Best Animated Feature bahwa sampai daftar nominasi ini dirilis saya masih belum tahu akan mengarahkan jari telunjuk saya ke film mana sebagai pemenang, meskipun tentu nominee sendiri telah terbagi menjadi dua kelompok besar

Saya mengucapkan terima kasih kepada anda semua yang masih tertarik untuk membaca tulisan saya, sungguh satu dekade yang menyenangkan dan semoga dapat terus berlanjut menuju satu dekade selanjutnya. So, berikut nominasi The 11th Annual PnM Awards.

BEST PICTURE