♪ CEO, entrepreneur. Born in 1964. Jeffrey, Jeffrey Bezos… ♪
Kamu mau tidur, mempersiapkan kasur dan mematikan lampu tapi sebuah lampu sorot yang sangat terang mengarah ke area kasur tadi tepat di bagian di mana kamu akan meletakkan kepalamu. Orang aneh macam apa yang melakukan hal seperti itu? Bo Burnham. Dan di spesial-nya kali ini ia melakukan begitu banyak hal-hal random untuk mengisi waktu luangnya yang sangat sangat luang itu ketika aturan lockdown sedang diterapkan. It's just him and his camera, and also his creativity and craziness. Can one be funny when stuck in a room? ‘Bo Burnham : Inside’ : a darn funny vlog. (Warning: the following post might contains mild spoilers)
American comedian, musician, writer, actor, film director, and poet, Bo Burnham merupakan satu dari jutaan atau bahkan miliaran orang di bumi yang di tahun lalu dengan sangat terpaksa harus “mengurung diri” di dalam rumah karena pandemi Covid-19 yang semakin merajalela. Sangat banyak orang mendapat dampak negatif dari lockdown tersebut salah satu di antara mareka tentu saja para pekerja industri kreatif seperti Bo Burnham. Tapi kondisi tersebut tidak disia-siakan oleh Sutradara film Eighth Grade tersebut.
Bo Burnham justru memutuskan untuk merekam kegiatannya sehari-hari selama ia menjalani lockdown, hanya dengan menggunakan kamera dan tanpa bantuan orang lain tentunya. Burnham memulainya dengan perilaku yang tampak normal namun seiring berjalannya waktu ia mulai merasakan apa yang banyak orang juga rasakan pada saat harus berdiam diri saja di rumah karena pandemi, dari merasa bosan, lalu bosan, lalu bosan, dan kemudian stress, lalu emosi.
Jika kamu sebelumnya pernah menyaksikan comedy specials yang dibuat komedian bernama Bo Burnham maka satu hal yang dapat kita sepakati bahwa pria yang di sini akan mengajakmu menikmati bersama his own last twenties itu merupakan seorang comedian yang segmented. Tidak semua lelucon atau jokes yang diciptakan oleh Bo Burnham dapat dengan mudah dinikmati oleh para penontonnya meskipun for me pria ini ini memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang membuat hasil karyanya terasa mencolok. Yaitu kreatifitas dalam menampilkan hal-hal gila untuk membuat para penonton tertawa. Di sini ia memiliki ruang yang sangat luas untuk itu.
‘Bo Burnham: Inside’ adalah sebuah bentuk kreatifitas yang telah berhasil menunjukkan bagaimana aturan lockdown atau apapun itu nama bagi pembatasan beraktifitas yang diterapkan di banyak negara bukanlah sebuah penghalang untuk tetap mencoba menghasilkan karya yang menarik. Bo Burnham memanfaatkan satu guest house di rumahnya di Los Angeles untuk menjadi ruangan di mana ia mencoba menunjukkan potret yang mungkin juga sudah dan sedang banyak orang rasakan saat ini, potret manusia di saat lockdown. Diam di rumah dan melakukan berbagai aktifitas dari rumah saja bukan sesuatu yang mudah, dan Burnham tunjukkan itu.
Bosan tentu menjadi satu kata yang paling lekat kaitannya dengan kata lockdown dan Burnham mencoba mengeksploitasi hal tersebut secara bertahap. Memang yang ia tampilkan di sini sangat mudah untuk terasa random serta aneh atau tidak jelas tapi yang saya suka justru di balik kekacauan dalam penyampaian yang sederhana itu ‘Bo Durnham : Inside’ mampu tampil sebagai sebuah alegori dari bagaimana dunia dalam satu tahun terakhir ini telah menjadi “kacau” dan aneh. Dari perasaan bosan tadi Bo Durnham dan mungkin banyak manusia di bumi perlahan merasakan stress ketika lockdown, ia terkunci dan ia down, mental dan emosinya mulai tidak stabil.
Padahal di bagian awal Bo Durnham membuat pengalaman facetime dengan Ibunya di kala lockdown menjadi sebuah lagu yang tidak hanya terasa catchy baik lirik dan juga melodi tapi juga sukses menggelitik, mengandung sesuatu yang terasa familiar terkait hubungan seorang anak dengan orangtuanya. Tapi kemudian perlahan vibe serta tone sedikit bergeser menjadi lebih kelam tapi tentu saja tanpa mengorbankan kesan lucu dan ringan yang telah ia setting sejak awal. Ada beberapa hal yang coba disorot di sini seperti bagaimana orang-orang yang menjalani lockdown akan mulai merasa seperti “losing power” seolah mental health mereka sedang berada di titik terendah, all-time low, ATL, not Atlanta.
Kondisi “not doing great” yang ditampilkan secara lucu oleh Bo Burnham itu akan mudah untuk membuatmu tertawa, ketika banyak hal “menarik” mulai terjadi. Salah satunya when my vision starts to flatten, my heart, it gets to tappin', and you think you’re gonna die. Burnham start to sexting, ia bahkan secara random menyemangati Jeff Bezos untuk “melibas habis” Mark Zuckerberg, Bill Gates, dan Warren Buffett! Dan semua itu dihadirkan dalam bentuk a lot of routine, a lot of sketch comedy yang menariknya tidak hanya mendorong kehadapanmu kondisi degradasi yang Burnham sedang alami. Ada selipan sikap optimis pula, “we were overdue, but it'll be over soon, you wait” adalah salah satunya meski memang lucu karena itu hadir dari pria yang streaming a game with “himself” as a character.
Mereka berhasil tampil menghibur karena mayoritas hadir dalam bentuk lirik yang lucu dan menggelitik, memiliki sebuah soundtrack yang sangat-sangat menyenangkan dan menertawakan banyak hal dengan sangat baik lewat irama yang menyenangkan. Dan yang membuat saya kagum ialah Bo Burnham mengatakan bahwa “kekacauan” yang menyenangkan ini ia kerjakan seorang diri, tanpa bantuan crew ataupun penonton. Surprise, dengan keterbatasan itu presentasinya terasa oke dan catchy, permainan sudut kamera yang sangat baik memanfaatkan keterbatasan ruang serta permainan cahaya yang menciptakan kesan retro dan unik, begitupula editing yang berani dan quirky, termasuk permainan aspect ratio gambar. That song reaction with Burnham-ception touch, is sick.
Overall,
‘Bo Burnham: Inside’ adalah film yang memuaskan. Ini akan terasa aneh bagi
beberapa orang pada awalnya, menyaksikan seorang pria merekam seluruh kegiatan
yang ia lakukan di dalam ruangan ketika sedang menjalani lockdown. Tapi konsep
itu yang justru membuat keunikannya bersinar terang, apalagi dengan seorang Bo
Burnham sebagai dalang utamanya, menyajikan kreatifitas yang menyenangkan dan
tetap mencoba menjadi sebuah penggambaran bagi pengalamannya, dan mungkin juga
banyak orang di luar sana, pada saat menjalani lockdown. Apakah ada yang bisa
kasih info di mana saya bisa membeli Socko? Oh shit, should I be joking at a
time like this? Still, this movie will you give that funny feeling. Segmented.
“Apathy's a tragedy, and boredom is a crime.”
ReplyDelete