TV Series Review: More Than Friends - Part 5 (Felina)

“There are countless ways to love, and none of them are wrong.”

Seorang wanita ditolak dua kali oleh seorang pria. Ia menolak menghindar dari perasaan sukanya dan sebatas memuja pria tersebut namun sayangnya yang ia dapat fakta bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan. Kini wanita tersebut merasa sulit untuk menjalin hubungan asmara, merasakan emosi yang dimiliki cinta sehingga  bersikap dingin kepada para pria. Termasuk dengan para mantan kekasih yang ia lepas dengan santai. Wanita itu percaya bahwa ini merupakan sebuah kutukan bagi dirinya, tidak heran ia merasa ragu ketika kembali dipertemukan dengan masa lalunya, bertemu kembali dengan pria yang dahulu telah dua kali menolak cintanya. 

Sinopsis:

Memiliki paras yang rupawan membuat Lee Soo (Ong Seong-wu) menjadi pujaan para siswi di sekolahnya, kondisi yang sebenarnya tidak begitu ia sukai. Pria yang tampak dingin itu justru lebih sering mengarahkan fokus pandangannya kepada seorang siswi bernama Kyung Woo-yeon (Shin Ye-eun). Woo-yeon memiliki segudang prestasi di bidang akademis namun tidak seperti kebanyakan teman perempuannya Woo-yeon tidak memuja Lee Soo secara berlebihan. Hal yang sepertinya membuat Lee Soo merasa nyaman berada di samping Woo-yeon.

Hingga suatu ketika Woo-yeon sadar akan perasaan yang ia miliki kepada Lee Soo. Woo-yeon ternyata tidak malu, ia memberanikan diri menyatakan perasaan sukanya kepada Lee Soo. Celakanya asumsi Woo-yeon itu salah dan ia ditolak oleh Lee Soo, sebanyak dua kali. Ternyata Lee Soo merasa lebih nyaman menganggap Woo-yeon sebagai seorang sahabat, tidak lebih dari itu. Pernyataan Lee Soo tersebut kini diuji ketika dirinya pulang ke Korea Selatan dan kembali dipertemukan dengan Woo-yeon. Dapatkah mereka menjadi lebih dari sekedar teman?

More Than Friends

Title: 경우의 수 / Kyeongueui Su

Also Known As: Number of Cases to Go From Friends to Lovers , The Number Of Times A Friend Becomes A Lover , The Probability of Going From Friends to Lovers, From Friend to Lover

Genre: Comedy, Romance, Youth, Drama

Director: Choi Sung-bum

Writer: Jo Seung-hee

Broadcast Network: JTBC

Cast:

Ong Seong-wu as Lee Soo

Shin Ye-eun as Kyung Woo-yeon

Kim Dong-jun as On Joon-soo

Pyo Ji-hoon as Jin Sang-hyuk

Baek Soo-min as Han Jin-joo

Ahn Eun-jin as Kim Young-hee

Choi Chan-ho as Shin Hyun-jae

Ahn Nae-sang as Lee Young-hwan

Kim Hee-jung as Choi Won-jung

Jo Ryun as Park Mi-sook

Seo Sang-won as Kyung Man-ho

Shin Eun-soo

Yang Hee-jae as Chul-soo

Kang Yoon-je

Oh Hee-joon as Min Sang-shik

Jung Mi-hyung as Min-ah

Yoon Bok-in as Oh Yoon-ja

Kim Dal-yul as Kim Chul-soo

Baek Seo-yi as Hwang Ji-hyun

[Spoiler Alert]

More Than Friends

Episode 13 - Episode 16

Jujur saja saya tidak menyangka dapat terhibur dengan berbagai macam hal klise yang dihadirkan ‘More Than Friends’ sejak awal, karena walaupun materinya klise dan cara ia bercerita juga formulaic, namun di sisi lain ada kesan hangat yang oke dan dikemas dengan lembut di tiap bagian ceritanya. Seperti contohnya yang terjadi pada hubungan Kim Young-hee dan Shin Hyun-jae, sedari awal sudah diperuntukkan sebagai side dish bagi jalannya cerita di luar dugaan kisah mereka sukses mencuri perhatian lebih sebagai penggambaran dari treatment yang harus tiap orang berikan terhadap perasaan cinta. Love must have the courage to become confident. Then love won't be pushed around. It will lead.

Apa yang sedang bergejolak di dalam hati dan pikiran Young-hee bukan sesuatu yang mudah untuk dibantah, rasa percaya dirinya yang belum kuat karena kondisi “kehidupannya” saat ini adalah sesuatu yang wajar ditemukan tiap orang di dalam hidup mereka. Tapi di sana letak point menarik itu, Young-hee dan Hyun-jae adalah bukti bagaimana cinta adalah sebuah misteri yang sulit untuk ditebak ke mana arah ia beraksi selanjutnya, mereka telah berpacaran begitu lama namun justru terjebak di dalam rasa ragu yang perlahan hadir. "Apakah saya layak untuk dirinya?" Begitu pertanyaan yang kerap muncul di saat satu pihak di dalam hubungan mulai meragu, dan akhirnya melahirkan sebuah penderitaan.

Ya, sama seperti salah satu kalimat yang dihadirkan oleh Screenwriter Jo Seung-hee yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa inggris berbunyi “if only one side makes all the sacrifices in the name of love, that's the beginning of misery.” Di sana posisi hubungan Lee Soo dan Kyung Woo-yeon sedang berada, momen di saat cinta sedang mekar namun mendadak hilang karena keduanya tidak berjuang bersama. Konsep tentang cinta yang didorong oleh Jo Seung-hee terasa beragam dan variatif memang, ia membuat dua karakter utama kita bertemu untuk kemudian terpisah dan harus kembali mencoba menemukan frekuensi yang sama di dalam hubungan mereka. Itu merupakan manifestasi dari proses perjalanan cinta itu sendiri.

Lee Soo dan Woo-yeon merasakan amarah dan juga rasa sakit karena mereka sedang saling mencintai, mereka berada di dalam fase untuk saling menyesuaikan diri satu sama lain agar dapat jalan beriringan dalam irama yang sama. Itu sesuatu yang lucu memang karena seperti yang kita tahu dua karakter utama kita ini sejak awal muncul dengan setting cinta bertepuk sebelah tangan, one-sided love. Tidak heran jika mereka harus bertemu dengan jalan yang sedikit berkerikil menurut saya, karena proses itu tadi, fase di mana masing-masing di antara mereka harus masuk ke dalam “dunia” milik pasangan mereka dan menerima pasangan mereka masuk ke dalam dunianya. Some kind of discovery, itu akan muncul dan dapat menghadirkan hal “asing” yang harus kamu pelajari dan atasi.

Tentu dengan cara bersama mencari solusi, bukan justru menutup diri dan lari dari hubungan tersebut. Coba lihat orangtua Lee Soo, mereka juga jadi penggambaran yang menarik akan hal tadi, ketika perasaan cinta dan sayang itu masih ada namun karena tidak ada rasa percaya diri, terutama rasa takut untuk sakit kembali, maka keputusan yang diambil adalah let the other person go because they love them too much. Screenwriter Jo Seung-hee benar-benar terampil dalam membentuk berbagai isu tentang cinta dan kasih sayang tadi, script-nya selalu mampu menciptakan vibe hangat setelah diolah oleh Sutradara Choi Sung-bum, dan harus diakui script juga banyak membantu para aktor untuk membuat kisah ini bernafas, tidak semua dari mereka punya kinerja akting yang kuat, yang standout hanya Ahn Eun-jin.

Dan saya cukup menyayangkan pula keputusan Jo Seung-hee untuk membuat cerita sedikit berputar lebih jauh dari apa yang semestinya dapat ditampilkan lebih simple dan padat. Memang niatnya bagus, banyak ruang yang tercipta untuk menampilkan berbagai kalimat yang quoteable itu, tapi dampaknya empat episode terakhir ini jadi sedikit kendor excitementnya. Ya walaupun tetap saja tidak membuat nilainya secara overall jadi jelek tapi mungkin jika dikemas menjadi sedikit lebih pendek ini dapat menghasilkan punch yang jauh lebih kuat, meski tetap saja ‘More Than Friends’ akan menjadi salah satu drama Korea di tahun 2020 ini yang memorable buat saya, klise tapi punya pesona hangat yang menyenangkan untuk diikuti di tiap baris kalimatnya yang berjalan perlahan itu. Manis.

MAIN  EPISODE 13 - EPISODE 16