TV Series Review: Start-Up - Part 3

“Cars without brakes can't speed because they'd have to ram into a wall to stop.”

Menjadi Korea's Steve Jobs merupakan mimpi seorang wanita muda yang sedang mencoba mencari jalan untuk memulai usahanya, keterbatasan finansial membuat start-up menjadi solusi paling menarik baginya. Sedangkan di tempat lain seorang pria pintar sedang merintis teknologi AI yang sedang ia bangun bersama temannya, namun mereka kesulitan menciptakan produk yang sempurna karena tidak punya sokongan dana yang kuat. Impian mereka menemukan titik terang ketika bertemu dua sosok yang telah sukses di bidang investasi dan juga start-up, walau sejarah di masa lalu mereka juga ikut muncul dan menjadi rintangan.  

Sinopsis:

Wanita muda bernama Seo Dal-mi (Bae Suzy) memiliki mimpi yang sangat besar, yakni ia ingin menjadi Korea's Steve Jobs dan yakin bahwa mimpi tersebut dapat ia raih walaupun kondisinya diri sangat terbatas dalam hal finansial. Untuk itu Dal-mi mengambil banyak pekerjaan paruh waktu dan mencoba mencari jalan untuk memulai usaha, impian yang dahulu diperjuangkan oleh Ayahnya, Seo Chung-myung (Kim Joo-hun). Dal-mi tinggal dengan Ayahnya sejak perceraian yang membuat ia terpisah dengan Ibunya dan juga saudara perempuannya, Won In-jae (Kang Han-na) yang kini telah sosok terkenal di industri startup. Kesuksesan Won In-jae merupakan mimpi banyak kawula muda.

Salah satunya ialah Nam Do-san (Nam Joo-hyuk). Bersama dua sahabatnya di Samsan Tech, Do-san merintis teknologi AI namun mereka kesulitan untuk menciptakan produk yang tidak hanya sempurna saja namun juga menjual dan menarik perhatian investor. Pemain besar di bidang investasi dan startup, Han Ji-pyeong (Kim Seon-ho) bahkan menilai produk Samsan Tech masih mentah, pernyataan yang membuat Nam Do-san mencoba bangkit dan membuktikan diri. Caranya unik yaitu ia menerima permintaan Ji-pyeong untuk bertemu dengan Seo Dal-mi, sosok yang selama ini mengenal Do-san sebagai pen-pals. Tapi faktanya Do-san tidak mengenal Dal-mi, surat-surat yang Dal-mi terima ditulis Ji-pyeong dengan menggunakan nama Do-san.

Start-Up

Title: 스타트업 / Seutateueob

Genre: Comedy, Romance, Youth, Drama

Director: Oh Choong-hwan

Writer: Park Hye-ryun

Broadcast Network: tvN

 

Cast:

Bae Suzy as Seo Dal-mi

Nam Joo-hyuk as Nam Do-san

Kim Seon-ho as Han Ji-pyeong

Kang Han-na as Won In-jae / Seo-In jae

Lee Re as young Won In-jae

Kim Hae-sook as Choi Won-deok

Song Seon-mi as Cha Ah-hyun

Kim Joo-hun as Seo Chung-myung

Eom Hyo-seop as Won Doo-jung

Moon Dong-hyeok as Won Sang-soo

Yoo Su-bin as Lee Chul-san

Kim Do-wan as Kim Yong-san

Heo Jung-eun as young Seo Dal-mi

Kim Kang-hoon as young Nam Do-san

Nam Da-reum as young Han Ji-pyeong

Kim Hee-jung as Do-san's mother

Kim Won-hae as Do-san's father

Jang Se-hyun as Do-san's cousin

Stephanie Lee as Jeong Sa-ha

Seo Yi-sook as Yoon Seon-hak

Kim Min-seok as Park Dong-chun

Cho Tae-hwan as Alex Kwon

Yeo Jin-goo as Jang Young-shil

 

[Spoiler Alert]

Start-Up

Episode 5 - Episode 8

Sebagai penonton yang tidak begitu mahir tentang industri start-up saya merasa terhibur dengan apa yang disajikan di episode lima sampai episode delapan ini, dan itu tentu bersanding bersama elemen lain di dalam cerita seperti kisah cinta misal. Mereka menciptakan kombinasi yang sejauh ini tidak hanya sekedar berkembang menjadi semakin menarik saja namun juga menghadirkan itu dalam presentasi yang terasa halus. Tik-tok yang terjadi antar bagian terasa oke, ketika berurusan dengan materi terkait teknologi dan juga start-up lengkap dengan berbagai isu politik yang eksis di dalamnya, Sutradara Oh Choong-hwan tangani itu dengan baik. Begitupula ketika panggung utama cerita berganti diisi dengan kisah cinta, ada excitement yang tumbuh semakin kuat dan menarik pula di sana.

Mari sorot dahulu terkait start-up. Cerita yang ditulis oleh Park Hye-ryun terasa jelas tahu apa yang ingin ia sampaikan di sini, tidak hanya sekedar pada perjuangan kaum muda untuk meraih mimpi mereka itu tapi juga pada tumpukan berbagai bebatuan tajam yang menciptakan rintangan terjal untuk mencapai puncak. Ayah tiri In-jae, Won Doo-jung jelas merupakan satu-satunya sosok yang menjadi andalan dalam hal menebar “tekanan” bagi karakter-karakter muda yang mengelilingi, dan pekerjaan tersebut dilakukannya dengan baik. Memang tidak ada kesan “push” yang terlalu kuat pada aksinya, namun jelas sikap licik di balik rencana yang ia simpan di Sandbox merupakan sesuatu yang dapat membuat penonton membencinya. Tugas utamanya.

Harus ada permainan dan pola semacam ini di dalam kisah perjuangan karakter yang mencoba meraih mimpi mereka, dan senang rasanya tekanan itu tadi hadir dalam kapasitas yang tepat. Doo-jung jelas karakter yang menjengkelkan sejauh ini dan kita juga belum dapat menerka apa yang akan ia lakukan selanjutnya, namun kehadirannya penting sebagai lawan utama. Lihat saja bagaimana cerita dari awalnya berkutat tentang upaya membangun aplikasi kini mulai bergeser masuk atau naik ke level yang lebih rumit, dari upaya membangun bisnis lengkap dengan berbagai trik dan strategi bisnis yang dikemas menarik hingga bertemu dengan tantangan yang lebih besar. Seperti membangun aplikasi itu sendiri, karakter berjalan dengan sistem trial and error, menemukan jawaban yang tepat dengan cara mencoba hal baru.

Ya, ketimbang terus terjebak di dalam jawaban yang salah. Dari rasa takut untuk gagal dan jatuh hingga rasa takut mengambil keputusan dan juga menerima kritik, sejauh ini Park Hye-ryun dan Oh Choong-hwan telah berhasil memoles kisah menjadi sebuah arena yang terasa semakin menarik untuk dinantikan. Pencapaian itu tidak hanya karena karakter memiliki pesona yang semakin oke serta tentu saja kondisi zero to hero yang selalu punya power kuat untuk meraih simpati penontonnnya saja, tapi juga karena tatanan konflik yang menunjukkan kepada penonton bahwa akan hadir masalah-masalah lain yang mungkin akan lebih menarik lagi. Tidak mungkin Alex Kwon datang hanya untuk mendapat penolakan dari Seo Dal-mi, bukan?

Hal-hal semacam itu yang sukses membuat saya menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya, terlebih dengan kondisi di mana Choi Won-deok akhirnya telah bertemu dengan Nam Do-san dan mengetahui bahwa aplikasi NoonGil merupakan buah hasil dari gagasan Do-san terhadap kondisi Won-deok kini. Saya rasa itu cara yang efektif dalam membangun koneksi antara Won-deok dan juga Do-san, sesuatu yang penting jika melihat bagaimana kini Dal-mi semakin “tergila-gila” pada Nam Do-san, seperti menemukan pendamping yang tidak hanya ingin ia bantu tapi juga mampu membuat Dal-mi merasa aman dan bahagia. Ya, tentu saja jika berkaitan dengan start-up tidak dapat dipungkiri Han Ji-pyeong jauh lebih unggul ketimbang Do-san sampai saat ini, tapi bagaimana jika berbicara tentang yang tersimpan di dalam hati?

Ini permasalahan menarik lain, semacam sebuah bug yang mungkin saat ini masih menunggu kesempatannya untuk muncul dan menciptakan “kekacauan” di dalam hati dan pikiran Dal-mi terkait perasaannya kepada Do-san. Cara Park Hye-ryun dan Oh Choong-hwan membentuk dan memoles karakter Han Ji-pyeong sendiri terasa sangat baik, di beberapa momen saya sempat merasakan bahwa pria ini layak untuk mendapat kesempatan yang lebih besar terkait perasaannya kepada Dal-mi, hal yang masih belum terasa mantap hingga saat ini. Apa yang Ji-pyeong lakukan merupakan sebuah tekanan bagi Do-san dan kembali lagi itu adalah sesuatu yang sangat positif, tapi bagaimana dengan Dal-mi? Bukankah dia suka Do-san karena surat dari masa lalu itu?

Di samping perputaran konflik bisnis di dalam Sandbox tentu saja hal tersebut tadi menjadi hal yang paling kita nantikan, sikap macam apa yang akan diambil oleh Dal-mi semua rahasia tentang surat dan juga rencana yang disusun oleh Ji-pyeong itu akhirnya terungkap. Yang paling saya nantikan di bagian ini adalah bagaimana cara Oh Choong-hwan mengatur tone cerita, apakah permasalahan baru tersebut dengan potensi besar untuk menjadi “berat” itu akan mengganggu tone ceria yang sejauh ini telah mendominasi dan terasa menyenangkan untuk diikuti. Ya, sama seperti usaha membangun aplikasi tadi, kisah cinta itu sepertinya juga akan bertemu lintasan yang terjal, isu tadi akan menjadi “rem” bagi cerita yang semoga dapat membawa kisah ini untuk berlari semakin kencang lagi.

MAIN  EPISODE 5 - EPISODE 8