TV Series Review: Start-Up - Part 5

“We shouldn't be unreasonable and hold on to an illusion. We should accept reality.”

Menjadi Korea's Steve Jobs merupakan mimpi seorang wanita muda yang sedang mencoba mencari jalan untuk memulai usahanya, keterbatasan finansial membuat start-up menjadi solusi paling menarik baginya. Sedangkan di tempat lain seorang pria pintar sedang merintis teknologi AI yang sedang ia bangun bersama temannya, namun mereka kesulitan menciptakan produk yang sempurna karena tidak punya sokongan dana yang kuat. Impian mereka menemukan titik terang ketika bertemu dua sosok yang telah sukses di bidang investasi dan juga start-up, walau sejarah di masa lalu mereka juga ikut muncul dan menjadi rintangan.  

Sinopsis:

Wanita muda bernama Seo Dal-mi (Bae Suzy) memiliki mimpi yang sangat besar, yakni ia ingin menjadi Korea's Steve Jobs dan yakin bahwa mimpi tersebut dapat ia raih walaupun kondisinya diri sangat terbatas dalam hal finansial. Untuk itu Dal-mi mengambil banyak pekerjaan paruh waktu dan mencoba mencari jalan untuk memulai usaha, impian yang dahulu diperjuangkan oleh Ayahnya, Seo Chung-myung (Kim Joo-hun). Dal-mi tinggal dengan Ayahnya sejak perceraian yang membuat ia terpisah dengan Ibunya dan juga saudara perempuannya, Won In-jae (Kang Han-na) yang kini telah sosok terkenal di industri startup. Kesuksesan Won In-jae merupakan mimpi banyak kawula muda.

Salah satunya ialah Nam Do-san (Nam Joo-hyuk). Bersama dua sahabatnya di Samsan Tech, Do-san merintis teknologi AI namun mereka kesulitan untuk menciptakan produk yang tidak hanya sempurna saja namun juga menjual dan menarik perhatian investor. Pemain besar di bidang investasi dan startup, Han Ji-pyeong (Kim Seon-ho) bahkan menilai produk Samsan Tech masih mentah, pernyataan yang membuat Nam Do-san mencoba bangkit dan membuktikan diri. Caranya unik yaitu ia menerima permintaan Ji-pyeong untuk bertemu dengan Seo Dal-mi, sosok yang selama ini mengenal Do-san sebagai pen-pals. Tapi faktanya Do-san tidak mengenal Dal-mi, surat-surat yang Dal-mi terima ditulis Ji-pyeong dengan menggunakan nama Do-san.

Start-Up

Title: 스타트업 / Seutateueob

Genre: Comedy, Romance, Youth, Drama

Director: Oh Choong-hwan

Writer: Park Hye-ryun

Broadcast Network: tvN

 

Cast:

Bae Suzy as Seo Dal-mi

Nam Joo-hyuk as Nam Do-san

Kim Seon-ho as Han Ji-pyeong

Kang Han-na as Won In-jae / Seo-In jae

Lee Re as young Won In-jae

Kim Hae-sook as Choi Won-deok

Song Seon-mi as Cha Ah-hyun

Kim Joo-hun as Seo Chung-myung

Eom Hyo-seop as Won Doo-jung

Moon Dong-hyeok as Won Sang-soo

Yoo Su-bin as Lee Chul-san

Kim Do-wan as Kim Yong-san

Heo Jung-eun as young Seo Dal-mi

Kim Kang-hoon as young Nam Do-san

Nam Da-reum as young Han Ji-pyeong

Kim Hee-jung as Do-san's mother

Kim Won-hae as Do-san's father

Jang Se-hyun as Do-san's cousin

Stephanie Lee as Jeong Sa-ha

Seo Yi-sook as Yoon Seon-hak

Kim Min-seok as Park Dong-chun

Cho Tae-hwan as Alex Kwon

Yeo Jin-goo as Jang Young-shil

 

[Spoiler Alert]

Start-Up

Episode 11 - Episode 14

Saya senang bahwa Screenwriter Park Hye-ryun tidak lupa dengan salah satu isu yang kecil namun penting di dalam cerita, yakni dampak dari perkembangan teknologi yang tentu saja akan memberi pengaruh negatif bagi beberapa pihak. Nam Seong-Hwan adalah perwakilan dari banyak orang di kehidupan nyata yang mungkin saja juga merupakan “korban” dari berbagai aplikasi yang kini perlahan menggantikan peran mereka, dan saya suka cara masalah ini diselesaikan. Tidak sepenuhnya clear memang namun jelas pernyataan Won In-jae itu dapat menjadi alarm bagaimana isu ini harus menjadi perhatian penting bagi developer di bidang teknologi. Sama seperti isu bahaya dari perkembangan teknologi itu sendiri jika berkaitan dengan bisnis yang berputar di dalamnya.

Saya tidak sepenuhnya percaya dengan Alex Kwon sejak pertama kali ia hadir, tapi senyumnya yang friendly itu serta sikapnya yang agresif dalam menggaet Samsan Tech sebelum kontrak dengan 2STO ditandatangani jelas menempatkan karakter ini di posisi protagonist. Kala itu perhatian ada distraksi yang mengalihkan perhatian saya pada Alex Kwon lewat aksi dari Morning Group, tapi aksi Alex Kwon adalah bentuk dari alarm lain di dalam ‘Start-Up’ tentang “kerumitan” di industri tersebut. Saya juga suka dengan cara isu ini diselesaikan, tidak perlu diperpanjang walaupun memang menghasilkan dua orang korban, lagipula hal tersebut justru menciptakan alur baru yang membuat cerita menjadi semakin menarik. If you can't beat them, join them.

Belokan yang terhitung “tajam” itu sebenarnya tidak hanya menyelesaikan konflik tentang akuisisi 2STO terhadap Samsan Tech saja, tapi juga menyelesaikan masalah terkait perasaan suka di antara Nam Do-san dan Seo Dal-mi. Dua orang ini harus diakui maasing-masing masih menginjak pedal rem di dalam hati mereka, perasaan suka tentu ada tapi di sisi lain eksis pula rasa takut untuk tersakiti dan menyakiti. Solusi terbaik untuk mereka tentu saja dengan berpisah yang di sini hadir dalam rentang waktu tiga tahun, Dal-mi mengembangkan karirinya di bawah arahan In-jae yang notabene lebih berpengalaman, sedangkan Do-san terbang ke San Fransisco untuk berkarir di Sillicon Valley. Mereka butuh waktu untuk menyusun kembali rasa yang ada di dalam hati mereka, tapi celakanya Han Ji-pyeong juga demikian.

Saya tertawa saat Young-shil menjawab pertanyaan dari Ji-pyeong dengan berkata “It's time you stepped up your game, a good ball is coming your way, swing your bat with all your might.” Tiga tahun berlalu dan Ji-pyeong masih jalan di tempat terkait perasaannya terhadap Dal-mi, dan ia baru mencoba bergerak sedikit lebih agresif saat tahu bahwa Do-san kembali ke Seoul. Ada kepanikan di sana yang merupakan buah dari sikap Ji-pyeong yang terus meragu, sikap yang sejak awal sebenarnya telah ia tunjukkan, selalu berusaha melindungi dan menolong Dal-mi namun tidak dengan berperan sebagai aktor utama, ia memilih bermain di belakang layar, supporting role. Tidak heran jika hasilnya demikian, that faint-hearted batter failed to stepped up his own game, unable to swing his bat, failed to hit a home run. So far.

Ya, so far. Saya masih menolak untuk menutup pintu asa bagi Ji-pyeong pada sektor romance di dalam cerita, karena pria dengan attitude dan pesona seperti dirinya tentu layak untuk menemukan kebahagiaan. But yeah, the early bird gets the worm dan so far the early bird itu adalah Nam Do-san, sosok yang tahu mimpi yang ingin ia raih dan langsung bergerak cepat untuk meraih mimpi tersebut ketika kesempatan tiba. Saya rasa itu mengapa Samsan Tech tampak sangat kompak dan solid karena tiga pria di dalamnya memiliki konsep tersebut dan berani untuk mengaplikasikan dengan segera. Ambil contoh lain pada fakta bahwa kini Lee Chul-san semakin dekat untuk berhasil memetik hasil dari kerja kerasnya mendekati Jung Sa-ha.

Peruntukannya sendiri memang awalnya sebatas menjadi materi penyegar dengan aksi komedi yang “shameless” namun kini kita lihat bagaimana rasa percaya diri Lee Chul-san sejak awal merupakan pondasi penting bagi usahanya mencuri atensi dan hati Jung Sa-ha. Saya sendiri tidak menyangka dua karakter ini mampu menciptakan chemistry dengan pesona yang semenarik ini, porsi mereka tidak banyak tapi mereka gunakan dengan sangat-sangat efektif untuk meraih banyak atensi dari penonton. Dan mungkin tidak disadari banyak penonton bahwa kesuksesan Chul-san dalam hal romance ini juga berperan dalam memperdalam kesan ironis bagi perjuangan cinta Han Ji-pyeong, ia menjadi bukti bahwa menjadi “shamelss” mengejar cinta bukanlah sesuatu yang salah.

Hal-hal semacam tadi yang membuat ‘Start-Up’ konsisten mempertahankan sembari mengembangkan kualitas dari pesona yang ia punya sejak awal, karena ada jalinan benang merah cerita yang dibentuk secara menarik oleh Screenwriter Park Hye-ryun. Ini tidak hanya tentang mimpi dari kawula muda di mana kita sisi indah dari mimpi tersebut, ada pola klasik yang dibentuk dengan menarik di sana yakni proses jatuh dan bangkit yang harus karakter jalani, tidak hanya senyum namun juga bertemu dengan rasa sakit. Han Ji-pyeong terlalu “elegant” dalam hal romance, ia harus berani menjadi shameless untuk meraih mimpinya yang lain yakni cinta, dan pesan tersebut  dikemas dengan baik oleh Sutradara Oh Choong-hwan, sama seperti apa yang terjadi di dalam Sandbox yang memiliki berbagai intrik bisnis.

Morning Group punya pondasi yang oke sejak awal dan tentu tidak mungkin ia akan menghilang begitu saja tanpa jejak, terbukti mereka kini kembali dengan manuver berani dari Won Doo-jung menggunakan isu lain yang juga telah eksis sejak awal, yakni momen pengkhianatan dari dua developer yang hanya cinta uang itu. Masalah Alex Kwon dan 2STO telah selesai dan menarik dinantikan bagaimana konflik baru ini akan berakhir di kesempatan yang telah sedikit, sama seperti upaya Won In-jae untuk “berdamai” dengan masa lalunya. Berbicara tentang In-jae sendiri saya suka bagaimana ia berkembang di sini, ia benar-benar menjadi Elsa bagi sosok Anna di dalam diri Seo Dal-mi, dan semoga di dua episode terakhir kita masih dapat melihat momen komedi lainnya dari In-jae. Kang Han-na punya kapabilitas mumpuni untuk itu.

Kini alur cerita telah semakin jelas dan saya suka dengan cara ini semua berkembang menuju garis akhir. Tentu tidak semua harus berakhir bahagia namun jika berbicara tentang peran dan tugas maka semua karakter di dalam cerita sejauh ini telah sukses menjalankan tugas mereka, terutama empat karakter utama. Mari kita nantikan apakah kisah ini mampu memberikan konklusi yang dengan kesan dan pesona hangat yang terasa kuat di dua episode terakhir mendatang, bagaimana cara yang digunakan Park Hye-ryun dan Oh Choong-hwan dalam menutup cerita terutama bagian paling ujung yang sejauh ini saya rasa punya potensi yang kecil untuk hadir sebagai open ending. Dan ya tentu saja, kita nantikan bagaimana cara Park Hye-ryun dan juga Oh Choong-hwan “mengobati” rasa sedih yang mungkin kini dirasakan oleh #teamjipyeong.

MAIN  EPISODE 11 - EPISODE 14