TV Series Review: Start-Up - Part 1

“Pursuing profits in the early stage of a business is like drinking  seawater.”

Menjadi Korea's Steve Jobs merupakan mimpi seorang wanita muda yang sedang mencoba mencari jalan untuk memulai usahanya, keterbatasan finansial membuat start-up menjadi solusi paling menarik baginya. Sedangkan di tempat lain seorang pria pintar sedang merintis teknologi AI yang sedang ia bangun bersama temannya, namun mereka kesulitan menciptakan produk yang sempurna karena tidak punya sokongan dana yang kuat. Impian mereka menemukan titik terang ketika bertemu dua sosok yang telah sukses di bidang investasi dan juga start-up, walau sejarah di masa lalu mereka juga ikut muncul dan menjadi rintangan.  

Sinopsis:

Wanita muda bernama Seo Dal-mi (Bae Suzy) memiliki mimpi yang sangat besar, yakni ia ingin menjadi Korea's Steve Jobs dan yakin bahwa mimpi tersebut dapat ia raih walaupun kondisinya diri sangat terbatas dalam hal finansial. Untuk itu Dal-mi mengambil banyak pekerjaan paruh waktu dan mencoba mencari jalan untuk memulai usaha, impian yang dahulu diperjuangkan oleh Ayahnya, Seo Chung-myung (Kim Joo-hun). Dal-mi tinggal dengan Ayahnya sejak perceraian yang membuat ia terpisah dengan Ibunya dan juga saudara perempuannya, Won In-jae (Kang Han-na) yang kini telah sosok terkenal di industri startup. Kesuksesan Won In-jae merupakan mimpi banyak kawula muda.

Salah satunya ialah Nam Do-san (Nam Joo-hyuk). Bersama dua sahabatnya di Samsan Tech, Do-san merintis teknologi AI namun mereka kesulitan untuk menciptakan produk yang tidak hanya sempurna saja namun juga menjual dan menarik perhatian investor. Pemain besar di bidang investasi dan startup, Han Ji-pyeong (Kim Seon-ho) bahkan menilai produk Samsan Tech masih mentah, pernyataan yang membuat Nam Do-san mencoba bangkit dan membuktikan diri. Caranya unik yaitu ia menerima permintaan Ji-pyeong untuk bertemu dengan Seo Dal-mi, sosok yang selama ini mengenal Do-san sebagai pen-pals. Tapi faktanya Do-san tidak mengenal Dal-mi, surat-surat yang Dal-mi terima ditulis Ji-pyeong dengan menggunakan nama Do-san.

Start-Up

Title: 스타트업 / Seutateueob

Genre: Comedy, Romance, Youth, Drama

Director: Oh Choong-hwan

Writer: Park Hye-ryun

Broadcast Network: tvN

 

Cast:

Bae Suzy as Seo Dal-mi

Nam Joo-hyuk as Nam Do-san

Kim Seon-ho as Han Ji-pyeong

Kang Han-na as Won In-jae / Seo-In jae

Lee Re as young Won In-jae

Kim Hae-sook as Choi Won-deok

Song Seon-mi as Cha Ah-hyun

Kim Joo-hun as Seo Chung-myung

Eom Hyo-seop as Won Doo-jung

Moon Dong-hyeok as Won Sang-soo

Yoo Su-bin as Lee Chul-san

Kim Do-wan as Kim Yong-san

Heo Jung-eun as young Seo Dal-mi

Kim Kang-hoon as young Nam Do-san

Nam Da-reum as young Han Ji-pyeong

Kim Hee-jung as Do-san's mother

Kim Won-hae as Do-san's father

Jang Se-hyun as Do-san's cousin

Stephanie Lee as Jeong Sa-ha

Seo Yi-sook as Yoon Seon-hak

Kim Min-seok as Park Dong-chun

Cho Tae-hwan as Alex Kwon

Yeo Jin-goo as Jang Young-shil

 

[Spoiler Alert]

Start-Up

Episode 1 & Episode 2

Well, dua episode pertama ‘Start-Up’ ini berhasil menjadi dua episode awal yang oke, dari setting yang oke dengan pondasi cerita berisikan konflik yang menarik serta yang tidak kalah penting, karakter sudah berhasi menebar pesona menarik yang mereka miliki masing-masing. Konsep sendiri adalah perjuangan dari para kawula muda di bidang teknologi yang saat ini semakin berkembang, yakni start-up, dari bagaimana mereka bermimpi untuk sukses kemudian mendapati diri berada dalam kondisi yang masih belum memuaskan, setiap hari harus memikirkan finansial yang mereka punya serta seolah merasa mengapa tidak ada pintu masuk ke dalam jalan kehidupan yang lebih “terang” untuk hidup mereka.

Lagi dan lagi ini kembali tentang mengejar mimpi, seolah kesuksesan ‘Itaewon Class’ itu lengkap dengan pesonanya masih sangat kuat melekat di hati penonton Korea maka kisah tentang underdog mengejar mimpi kembali digunakan sebagai tema utama. Screenwriter Park Hye-ryun sendiri melakukan pekerjaan yang terasa oke untuk dua episode pertama ini terutama pada bagaimana hampir mayoritas durasi di episode pertama dipakai untuk memperkenalkan latar belakang karakter kepada penonton. Kita memang langsung bertemu sosok Seo Dal-mi versi dewasa begitupula dengan Won In-jae yang langsung mencuri perhatian dengan pesonanya, namun past story punya peran penting bagi kesuksesan dua episode pertama ini.

Keputusan Park Hye-ryun yang kemudian dieksekusi dengan baik oleh Sutradara Oh Choong-hwan itu terasa tepat, harus ada pondasi yang kuat berupa latar belakang bagi karakter untuk menciptakan dramatisasi yang menarik ketika karakter tersebut berjuang meraih kesuksesan. Mereka coba curi simpati dan juga empati penonton terhadap tiga karakter utama, mereka punya problema yang berbeda-beda tapi telah menunjukkan pesona menarik pada potensi apa yang akan hadir selanjutnya. Dal-mi kecil jelas merupakan anak yang tangguh, sedangkan sejak ia masih mudah Han Ji-pyeong sudah menunjukkan ia merupakan sosok yang inovatif dalam mengejar ambisinya. Sedangkan Won In-jae merupakan sosok yang sedikit dipaksa berada di sisi antagonis walau ada kesedihan dan kasih sayang darinya untuk Dal-mi.

Park Hye-ryun gunakan karakter-karakter tadi untuk menciptakan sebuah lingkaran cerita yang tampak menarik terutama pada keputusannya memperkenalkan Nam Do-san lewat sebuah “ketidaksengajaan” yang terjadi di masa lalu. Do-san sendiri langsung menunjukkan bahwa dirinya tidak kalah ambisius dibandingkan Ji-pyeong, pembuktian diri juga menjadi target utamanya sama seperti Dal-mi. Tapi yang menarik di antara dua karakter ini adalah bagaimana titik awal hubungan mereka bermula. Saya awalnya mengira Ji-pyeong akan “membayar” Do-san dengan cara menaruh investasi pada perusahaannya, Samsan Tech, namun ternyata tidak dan respon dari Do-san menarik, sama seperti Park Sae-ro-yi ia tidak suka ditindas.

Saya berharap polanya akan berjalan seperti ini di mana Dal-mi dan Do-san akan berjuang bersama untuk membuktikan kepada orang-orang yang memandang sepele mimpi mereka berdua, di sana ada Won In-jae dan Han Ji-pyeong. Tapi untuk nama terakhit jujur saya merasa sedikit dilemma jika ia harus menjadi sosok antagonis. Ketika mereka masih muda kita sudah ditunjukkan emosi Ji-pyeong yang tampak sulit untuk dikontrol oleh dirinya sendiri, hal yang juga ia lakukan kepada karyawannya yang bernama Park Dong-chun itu. Tapi sama seperti kata yang berulang kali digunakan oleh neneknya Dal-mi, Choi Won-deok, ada pesona good boy yang begitu kuat pula di dalam diri Ji-pyeong, hal yang sebenarnya sepintas juga dimiliki oleh Won In-jae.

Ini yang menarik untuk ditunggu yakni bagaimana cerita ini akan berkembang jika pada akhirnya tidak memiliki karakter antagonis yang benar-benar murni dan kuat keberadaannya. Mungkin Ayah tiri In-jae akan mengambil peran itu? Mungkin pula Ibu dari Dal-mi dan In-jae yang menjalankan tugas menciptakan friksi yang lebih besar di dalam cerita? Satu hal yang pasti semoga tone dan vibe yang sudah tercipta di dua episode pertama ini dapat dijaga dan dikembangkan menjadi lebih menarik dan kuat lagi, terutama elemen teknologi yang di bagian pembuka ini sudah mencuri perhatian lebih, sama seperti eksekusi terhadap momen-momen dramatis yang gambarnya diambil dari berbagai sudut lalu berputar-putar menggunakan durasi yang cukup besar. Mereka juga sukses mencuri perhatian.