TV Series Review: Record of Youth - Part 4

“The more you love someone, the more responsible you become.”

Wajahnya memang tampan tapi seorang pria yang berprofesi sebagai model terus menerus bertemu kegagalan dalam audisi yang ia jalani untuk menjadi sebagai seorang aktor, mimpi terbesar miliknya yang kini berada di ambang batas. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang berprofesi sebagai make-up artist, dan mereka menjalin hubungan pertemanan sembari bersama-sama mengejar mimpi mereka masing-masing di bidang modelling. Wanita tersebut sangat terkejut karena kini ia berteman dengan si pria, sosok yang sebelumnya hanya dapat "menemani" dirinya dengan sebatas menjadi wallpaper di handphonenya.

Sinopsis:

Sa Hye-jun (Park Bo-gum) merupakan seorang model berwajah tampan yang memiliki kemampuan akting tidak kalah baik jika dibandingkan dengan rekannya sesama model, yang juga merupakan sahabat baiknya, Won Hae-hyo (Byeon Woo-seok). Tapi setiap kali mereka menjalani audisi bersama untuk mendapatkan peran sebagai aktor dirinya selalu kalah dari Hae-hyo karena popularitas Won Hae-hyo yang lebih tinggi jika dibandingkan Hye-jun. Tidak heran Hye-jun pada akhirnya memutuskan untuk menyerah mengejar mimpi terbesarnya itu, tapi kemudian muncul wanita muda bernama An Jeong-ha (Park So-dam).

An Jeong-ha merupakan seorang make-up artist dengan kemampuan mumpuni, tidak hanya dalam hal skill merias namun juga kemampuan sosialisasi yang mampu membuat klien merasa nyaman. Hye-jun dan Jeong-ha bertemu di sebuah peragaan busana dan dari sana mereka langsung menjalin ikatan pertemanan. Sama-sama sedang berjuang untuk dapat meraih mimpi yang mereka inginkan, An Jeong-ha merasa sangat terkejut bahwa kini dirinya menjadi teman seorang Sa Hye-jun, sosok yang selama ini ia saksikan di layar kaca dan hanya dapat sekedar menjadi wallpaper di handphone miliknya. Ya, An Jeong-ha adalah fans berat Sa Hye-jun.

Record of Youth

Title: 청춘기록 / Cheongchungirok
Also Known As: Youth Record , A Record of Youth , Youth Report, The Moment

Genre: Friendship, Romance, Youth, Drama, Family

Director: Ahn Gil-ho

Writer: Ha Myung-hee

Broadcast Network: tvN

Cast:

Park Bo-gum as Sa Hye-jun
Park So-dam as Ahn Jeong-ha
Byeon Woo-seok as Won Hae-hyo
Kwon Soo-hyun as Kim Jin-woo
Sa Hye-jun's family
Ha Hee-ra as Han Ae-sook
Han Jin-hee as Sa Min-gi
Park Soo-young as Sa Young-nam
Lee Jae-won as Sa Kyeong-jun
Shin Ae-ra as Kim Yi-young
Seo Sang-won as Won Tae-kyeong
Jo Yoo-jung as Won Hae-na
Jung Min-sung as Kim Jang-man
Park Sung-yeon as Lee Kyung-mi
Jang Yi-jung as Kim Jin-ri
Shin Dong-mi as Lee Min-jae
Lee Chang-hoon as Lee Tae-soo
Park Se-hyun as Choi Soo-bin
Yang So-min as hair salon director
Jo Ji-seung as Jin-ju
Lim Ki-hong as Yang Moo-jin

[Spoiler Alert]

Record of Youth

Episode 7 & Episode 8

Saya suka dengan konsistensi yang dimiliki ‘Record of Youth’ sedari awal, dan hal tersebut kembali berlanjut di dua episode terbaru ini. Sejak sukses mencuri atensi penontonnya di dua episode pertama kisah perjuangan berbagai karakter baik itu yang berusia muda maupun sudah tua secara stabil terus menunjukkan grafik yang meningkat positif. Dari karakter misalnya kita sebagai penonton secara bertahap dibuat semakin terpaku dengan perjuangan mereka, sedangkan dari segi cerita ia juga sukses menciptakan kombinasi hitam dan putih yang dimiliki oleh kehidupan jaman sekarang menjadi sebuah perpaduan yang terasa manis.

Salah satu fokus utama cerita mengalami perkembangan yang sangat pesat, Hye-jun yang semula dirundung dengan perasaan galau meski tetap optimis kini telah masuk ke dalam fase memetik buah dari kerja kerasnya selama ini. Karir Hye-jun kini mulai naik dan perlahan ia telah membuktikan kepada orang-orang bahwa semua rasa ragu mereka terhadap dirinya selama ini adalah sesuatu yang salah. Ya, memang cara paling baik dalam membalas rasa ragu semua orang adalah dengan membuktikan kepada mereka bahwa kamu bisa melakukan dan meraih apa yang selama ini mereka tidak percaya dapat kamu kamu raih. Dan yang menyenangkan tidak ada eksploitasi yang berlebihan di bagian ini.

Screenwriter Ha Myung-hee dan Sutradara Ahn Gil-ho berhasil menjaga ritme serta pola agar tidak terganggu perubahan yang terjadi di dalam cerita dan juga karakter, mampu membuat eksposisi tetap terasa smooth seperti sedari awal. Penonton dapat merasakan apa yang sedang terjadi di dalam cerita bahkan ketika melihat karakter sedang duduk terdiam, permainan emosi yang manis itu kembali hadir di sini dari tentang jatuh cinta hingga rasa kesal, cemburu, hingga perasaan galau. Contohnya ada pada sosok Hye-jun, tidak ada upaya untuk terlalu "memeras” pada bagian ketika karirnya langsung melesat, penonton justru dibuat bangga kepadanya dengan cara melihat karakter lain menyaksikan kesuksesan Hye-jun lewat berbagai cara.

Saya suka cara seperti itu, tidak ada kesan mencoba mengemis atensi secara berlebih dan di sisi lain juga membuat jalannya narasi terasa semakin elegan, terlebih dengan tidak adanya kesan menunda progress cerita yang terasa dipaksa. Kita telah tiba di titik tengah dan karakter sudah berada di posisi yang tidak lagi harus “menunggu” nasib mereka. Karakter justru langsung diberikan tanggung jawab yang kemudian akan membawa mereka masuk ke fase selanjutnya, fase untuk mempertahankan kesuksesan yang telah berhasil mereka raih tersebut. Tidak hanya Hye-jun, karakter lainnya juga demikian, contohnya Jeong-ha. Di episode delapan kita lihat bagaimana Ibunya meragukan Jeong-ha dapat sukses, sementara karirnya dapat dikatakan sudah lebih baik.

Sedangkan di sisi lain Jin-ju juga telah mendapatkan balasan yang setimpal dari sikap benci dirinya kepada Jeong-ha. Tapi yang paling saya suka di dua episode ini penonton mendapati karakter Tae-su mulai menemukan berbagai masalah akibat perlakuan buruk dan licik dirinya kepada Hye-jun selama ini. Dengan kesuksesan Hye-jun kita melihat bagaimana Tae-su dan aktor yang ia tangani satu per satu mulai kehilangan pamor karena kini berada di bawah bayang-bayang ketenaran Hye-jun yang sedang naik daun. Ibunya Hae-hyo, Kim Yi-young juga menarik untuk dibahas. Sikapnya yang selama ini terus mencoba mendorong ambisi besar yang ia miliki terhadap anaknya kini telah bertemu dengan sebuah rintangan besar.

Ketenaran Hye-jun kini menjadi alarm yang bagus untuk membangunkan Yi-young bahwa treatment yang ia terapkan pada anaknya bukanlah sesuatu yang sepenuhnya benar. Terlalu membantu Hae-hyo justru membuat anaknya tersebut tidak memiliki kebebasan untuk sepenuhnya mandiri di dalam hidupnya. Hae-hyo jelas berbeda dari Hye-jun, ia tidak menjalani hidupnya dengan potensi bertemu kegagalan yang menyakitkan. Itu salah satu point menarik yang sedari awal sudah coba didorong oleh ‘Record of Youth’ ke penontonnya, yaitu perjuangan meraih kesuksesan dan juga kebahagiaan yang dipenuhi dengan trial and error, dipenuhi usaha yang tidak selalu menghasilkan sesuatu yang positif, menjalani hidup yang mencoba menempa dirimu dengan cara bertemu rintangan serta kegagalan.

Tidak heran sejak awal meskipun secara konsisten menghadirkan berbagai baris kalimat yang cheesy dan manis namun ‘Record of Youth’ tetap punya vibe dan rasa bittersweet yang tidak pernah absen di tiap episodenya. Karena hal tersebut yang bertugas untuk menjadi jembatan penghubung bagi cerita dan juga penonton terhadap rasa sebenarnya yang tersimpan di dalam perjuangan kamu menengah untuk meraih kesuksesan. Tentu banyak hal manis di dalamnya tapi di sampingnya juga eksis berbagai masalah yang sukses membuat manusia-manusia itu merasakan pahitnya perjuangan hidup. Tapi dapatkah di dua episode selanjutnya penonton mendapatkan sesuatu yang lebih signifikan dari seorang Won Hae-hyo?

MAIN  EPISODE 7 & EPISODE 8