TV Series Review: More Than Friends - Part 2

“If you want to protect something, it means that's how much you love it.”

Seorang wanita ditolak dua kali oleh seorang pria. Ia menolak menghindar dari perasaan sukanya dan sebatas memuja pria tersebut namun sayangnya yang ia dapat fakta bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan. Kini wanita tersebut merasa sulit untuk menjalin hubungan asmara, merasakan emosi yang dimiliki cinta sehingga bersikap dingin kepada para pria. Termasuk dengan para mantan kekasih yang ia lepas dengan santai. Wanita itu percaya bahwa ini merupakan sebuah kutukan bagi dirinya, tidak heran ia merasa ragu ketika kembali dipertemukan dengan masa lalunya, bertemu kembali dengan pria yang dahulu telah dua kali menolak cintanya. 

Sinopsis:

Memiliki paras yang rupawan membuat Lee Soo (Ong Seong-wu) menjadi pujaan para siswi di sekolahnya, kondisi yang sebenarnya tidak begitu ia sukai. Pria yang tampak dingin itu justru lebih sering mengarahkan fokus pandangannya kepada seorang siswi bernama Kyung Woo-yeon (Shin Ye-eun). Woo-yeon memiliki segudang prestasi di bidang akademis namun tidak seperti kebanyakan teman perempuannya Woo-yeon tidak memuja Lee Soo secara berlebihan. Hal yang sepertinya membuat Lee Soo merasa nyaman berada di samping Woo-yeon.

Hingga suatu ketika Woo-yeon sadar akan perasaan yang ia miliki kepada Lee Soo. Woo-yeon ternyata tidak malu, ia memberanikan diri menyatakan perasaan sukanya kepada Lee Soo. Celakanya asumsi Woo-yeon itu salah dan ia ditolak oleh Lee Soo, sebanyak dua kali. Ternyata Lee Soo merasa lebih nyaman menganggap Woo-yeon sebagai seorang sahabat, tidak lebih dari itu. Pernyataan Lee Soo tersebut kini diuji ketika dirinya pulang ke Korea Selatan dan kembali dipertemukan dengan Woo-yeon. Dapatkah mereka menjadi lebih dari sekedar teman?

More Than Friends

Title: 경우의 수 / Kyeongueui Su

Also Known As: Number of Cases to Go From Friends to Lovers , The Number Of Times A Friend Becomes A Lover , The Probability of Going From Friends to Lovers, From Friend to Lover

Genre: Comedy, Romance, Youth, Drama

Director: Choi Sung-bum

Writer: Jo Seung-hee

Broadcast Network: JTBC

 

 

Cast:

Ong Seong-wu as Lee Soo

Shin Ye-eun as Kyung Woo-yeon

Kim Dong-jun as On Joon-soo

Pyo Ji-hoon as Jin Sang-hyuk

Baek Soo-min as Han Jin-joo

Ahn Eun-jin as Kim Young-hee

Choi Chan-ho as Shin Hyun-jae

Ahn Nae-sang as Lee Young-hwan

Kim Hee-jung as Choi Won-jung

Jo Ryun as Park Mi-sook

Seo Sang-won as Kyung Man-ho

Shin Eun-soo

Yang Hee-jae as Chul-soo

Kang Yoon-je

Oh Hee-joon as Min Sang-shik

Jung Mi-hyung as Min-ah

Yoon Bok-in as Oh Yoon-ja

Kim Dal-yul as Kim Chul-soo

Baek Seo-yi as Hwang Ji-hyun

 

 

 

 

[Spoiler Alert]

More Than Friends

Episode 3 - Episode 6

Screenwriter Jo Seung-hee dan Sutradara Choi Sung-bum layak mendapat tepuk tangan meriah atas apa yang mereka sajikan di episode tiga sampai dengan episode enam ‘More Than Friends’ ini. Alasannya? Karena mereka mampu mempertahankan seraya mengembangkan pesona yang dimiliki karakter serta cerita di dua episode pertama itu. Sebelumnya saya telah mengatakan bahwa premis yang telah dibentuk dengan cara yang manis di dua episode tersebut tidak menjadi jaminan bahwa kisah cinta segitiga ini akan dapat sukses, terlebih dengan konsep berisikan konflik yang terhitung sangat klise. Yang harus dilakukan oleh ‘More Than Friends’ bermain-main dengan materi klise itu bersama penonton dengan cara yang menyenangkan.

Dan saya terkejut dengan kualitas dari eksekusi pada hal tersebut tadi, Seung-hee dan Sung-bum berhasil menyajikan sebuah presentasi rom-com klise yang tidak hanya membawa konflik menjadi semakin menarik saja tapi juga terasa semakin manis. Hingga episode enam ‘More Than Friends’ berhasil menjadi sebuah rom-com yang tidak ompong, karakter terutama tiga di posisi terdepan terus menerus beradu kemampuan untuk meraih atensi penonton, Woo-yeon dengan perasaan ragu untuk move-on atau memberi kesempatan kedua, Joon-soo yang menunjukkan ruang aman dipenuhi kepastian bagi Woo-yeon, serta Lee Soo yang masih harus berjuang tidak hanya sekedar meyakinkan isi hatinya tapi juga bertemu jalan terjal akibat sikapnya di masa lalu.

Untuk point terakhir tadi saya suka dengan cara Screenwriter dan Sutradara dalam menempatkan Lee Soo pada posisi “belajar dari kesalahan” yang telah ia lakukan terhadap Woo-yeon. Sikap Lee Soo yang seolah tidak memiliki emosi itu membuatnya tampak “cool” dalam konteks misterius, namun di sisi lain juga menjadi pintu masuk bagi penonton untuk semakin mengenal berbagai kelemahan yang dimiliki oleh Lee Soo, berbagai hal minus yang sebenarnya terasa umum dan mudah untuk kita temui di kehidupan nyata. Lee Soo harus menelan pil pahit akibat sikap ragu atau bimbang yang ia tunjukkan ketika masih duduk di bangku sekolah, terutama pada sikapnya yang menolak untuk terbuka dan menjalin komunikasi dengan orang di sekitarnya.

Contohnya ada pada sikap Lee Soo terhadap upaya kedua orangtuanya untuk tetap menjalin komunikasi walau sudah bercerai, dan dari sang Ayah dirinya juga belajar bagaimana rasa sakit berupa penyesalan karena gagal “mendapatkan” kembali sang istri. Screenwriter Jo Seung-hee mencoba menunjukkan sikap "talk less, do more" lewat karakter Lee Soo, dan sebagai jalan ia bentuk agar dua karakter utama kita memiliki ruang di mana mereka dapat menghabiskan waktu bersama. Foto dan kaligrafi yang merupakan ide Joon-soo sebenarnya sebuah materi yang klise tapi entah mengapa justru sukses menjadi ruang bagi Lee Soo dan Woo-yeon untuk saling mengenal satu sama lain secara lebih mendalam, hal yang tidak sempat mereka lakukan dahulu. Ya, kesempatan kedua.

Kondisi tersebut digunakan dengan baik oleh Sutradara Choi Sung-bum untuk secara perlahan namun kokoh menarik sedikit demi sedikit simpati dan mungkin empati dari para penonton terhadap situasi yang sedang dialami oleh para karakter. Tidak hanya tentang Lee Soo dan Woo-yeon di mana yang terjadi di antara mereka hanya menunggu nasib memberi jalan, karakter lain seperti Joon-soo juga sukses mencuri perhatian dan tidak hanya sekedar menjadi boneka di dalam cerita. Satu yang paling mencuri perhatian di luar perputaran konflik cinta segitiga adalah perjuangan yang ditunjukkan oleh Kim Young-hee, yang diperankan dengan baik oleh Ahn Eun-jin, ia sosok yang secara mengejutkan punya kerumitan menarik di dalam hidupnya.

Sikap ragu Kim Young-hee untuk menikah dengan pria yang telah ia pacari selama sepuluh tahun meninggalkan pro dan kontra. Di satu sisi ada ego yang bermain di sana, perasaan takut yang tidak hanya sekedar tentang beban dan tanggung jawab saja namun juga secara finansial, tapi di sisi lain sikap Young-hee itu menunjukkan betapa pentingnya komunikasi dan rasa saling percaya di dalam sebuah hubungan. Walau mereka telah bersama cukup lama namun Young-hee ternyata masih mencoba “menyimpan” beberapa hal untuk dirinya sendiri, hal-hal yang sesungguhnya dapat dicari solusinya jika ia share dengan pacarnya tersebut. She’s suffering on her own. Dan situasi tersebut sama seperti Lee Soo.

Itu yang mengejutkan saya, di mana cerita yang tampak bergulir lembut bersama cinematography yang manis dalam tone yang terus bertumbuh semakin menarik, ternyata menyimpan sesuatu yang jauh lebih "deep" di dalam cerita. Dan mereka hadir dengan cara penyampaiannya yang seimbang, kita tahu di dalam karakter ada emosi yang sedang bergejolak dan berusaha menemukan jalan serta jawaban, namun di sisi lain mereka hadir tanpa berjibaku dengan tone dan vibe lembut tadi. Saya sangat menantikan keputusan apa yang akan Woo-yeon ambil terhadap rasa bimbangnya itu, apakah ia lebih tertarik pada “tantangan” pada diri Lee Soo atau justru opsi yang lebih “aman” yaitu Joon-soo?

MAIN  EPISODE 3 - EPISODE 6