TV Series Review: Record of Youth - Part 1

“My dream is to have what this jerk has.”

Wajahnya memang tampan tapi seorang pria yang berprofesi sebagai model terus menerus bertemu kegagalan dalam audisi yang ia jalani untuk menjadi sebagai seorang aktor, mimpi terbesar miliknya yang kini berada di ambang batas. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang berprofesi sebagai make-up artist, dan mereka menjalin hubungan pertemanan sembari bersama-sama mengejar mimpi mereka masing-masing di bidang modelling. Wanita tersebut sangat terkejut karena kini ia berteman dengan si pria, sosok yang sebelumnya hanya dapat "menemani" dirinya dengan sebatas menjadi wallpaper di handphonenya.

Sinopsis:

Sa Hye-jun (Park Bo-gum) merupakan seorang model berwajah tampan yang memiliki kemampuan akting tidak kalah baik jika dibandingkan dengan rekannya sesama model, yang juga merupakan sahabat baiknya, Won Hae-hyo (Byeon Woo-seok). Tapi setiap kali mereka menjalani audisi bersama untuk mendapatkan peran sebagai aktor dirinya selalu kalah dari Hae-hyo karena popularitas Won Hae-hyo yang lebih tinggi jika dibandingkan Hye-jun. Tidak heran Hye-jun pada akhirnya memutuskan untuk menyerah mengejar mimpi terbesarnya itu, tapi kemudian muncul wanita muda bernama An Jeong-ha (Park So-dam).

An Jeong-ha merupakan seorang make-up artist dengan kemampuan mumpuni, tidak hanya dalam hal skill merias namun juga kemampuan sosialisasi yang mampu membuat klien merasa nyaman. Hye-jun dan Jeong-ha bertemu di sebuah peragaan busana dan dari sana mereka langsung menjalin ikatan pertemanan. Sama-sama sedang berjuang untuk dapat meraih mimpi yang mereka inginkan, An Jeong-ha merasa sangat terkejut bahwa kini dirinya menjadi teman seorang Sa Hye-jun, sosok yang selama ini ia saksikan di layar kaca dan hanya dapat sekedar menjadi wallpaper di handphone miliknya. Ya, An Jeong-ha adalah fans berat Sa Hye-jun.

Record of Youth

Title: 청춘기록 / Cheongchungirok
Also Known As: Youth Record , A Record of Youth , Youth Report, The Moment

Genre: Friendship, Romance, Youth, Drama, Family

Director: Ahn Gil-ho

Writer: Ha Myung-hee

Broadcast Network: tvN

Cast:

Park Bo-gum as Sa Hye-jun
Park So-dam as Ahn Jeong-ha
Byeon Woo-seok as Won Hae-hyo
Kwon Soo-hyun as Kim Jin-woo
Sa Hye-jun's family
Ha Hee-ra as Han Ae-sook
Han Jin-hee as Sa Min-gi
Park Soo-young as Sa Young-nam
Lee Jae-won as Sa Kyeong-jun
Shin Ae-ra as Kim Yi-young
Seo Sang-won as Won Tae-kyeong
Jo Yoo-jung as Won Hae-na
Jung Min-sung as Kim Jang-man
Park Sung-yeon as Lee Kyung-mi
Jang Yi-jung as Kim Jin-ri
Shin Dong-mi as Lee Min-jae
Lee Chang-hoon as Lee Tae-soo
Park Se-hyun as Choi Soo-bin
Yang So-min as hair salon director
Jo Ji-seung as Jin-ju
Lim Ki-hong as Yang Moo-jin

[Spoiler Alert]

Record of Youth

Episode 1 & Episode 2

Sebelum bergerak terlalu jauh saya mau menyampaikan rasa kagum saya pada pesona yang dimiliki oleh seorang Park Bo-gum. Dapat dikatakan mungkin lebih tepatnya menyampaikan kembali rasa kagum saya pada kemampuan pria berusia 27 tahun ini dalam membentuk karakter yang ia perankan sehingga karakter tersebut mampu tidak hanya sekedar memancarkan pesonanya saja namun juga langsung mengikat atensi penontonya pada dirinya. Di ‘Reply 1988’ dan juga ‘Love in the Moonlight’ Bo-gum berhasil melakukan itu, bahkan ketika dirinya beradu akting dengan Song Hye-kyo di ‘Encounter’ yang terasa biasa saja itu Bo-gum masih mampu membuat Kim Jin-hyuk menjadi sosok dengan kesan menarik yang memorable.

Hal tersebut kembali ia lakukan di ‘Record of Youth’ yang juga menjadi alasan utama di balik kesuksesan dua episode pertama ini langsung membuat saya jatuh hati, yaitu pesona yang dipancarkan oleh karakter Sa Hye-jun. Latar belakang yang ia punya sendiri sebenarnya bukan sesuatu yang baru, bahkan penonton sudah dapat mencium atau mencoba menerka ke arah mana cerita ini akan berjalan karena memang dari segi materi Screenwriter Ha Myung-Hee (Doctors, Temperature of Love) kembali mendaur ulang berbagai isu yang sudah sangat familiar. Yang menjadi fokus utamanya tentu saja perjuangan karakter dalam meraih mimpi yang sudah lama mereka inginkan.

Sa Hye-jun dengan sangat cepat langsung mengingatkan saya pada sosok Park Sae-ro-yi (Itaewon Class), pria muda yang punya pendirian teguh serta sikap yang tergolong tegas dalam mengejar apa yang ia inginkan. Memang di penghujung episode kedua kita dapat melihat bagaimana Hye-jun tampak berniat untuk menyerah mengejar mimpinya menjadi seorang model dan aktor terkenal, namun hal itu sebenarnya merupakan pintu masuk bagi karakter utama kita ini untuk naik ke level berikutnya. Karena dari segi cerita sendiri Ha Myung-Hee telah berhasil menampilkan berbagai preview terkait apa saja konflik yang kelak akan hadir, salah satunya yang paling klasik yaitu tentang harta dan tahta.

Saya juga telah merasakan vibe yang sudah kuat pada isu friendship yang mungkin akan memiliki peran tidak kalah penting di dalam perjuangan tiap karakter. Ini akan menjadi bumbu yang menarik karena jelas akan menyisakan kondisi lowong pada posisi antagonis. Atau Ibunya Hae-hyo, Kim Yi-young, akan mengisi posisi tersebut? Hmm, saya merasa justru cara yang dilakukan oleh Yi-young untuk membantu karir sang anak merupakan tindakan yang tidak sepenuhnya salah, ia mengingatkan saya pada Jang Dae-hee dengan Jangga Group miliknya itu, sosok ambisius yang tidak segan untuk melakukan cara apapun untuk dapat meraih keinginannya.

Apa yang dilakukan oleh Kim Yi-young pula yang kelak akan berperan penting dalam membuat “memoles” perjuangan Sa Hye-jun menjadi semakin menarik. Oh, tentu saja ini semua bukan hanya tentang Hye-jun, di sampingnya juga ada Ahn Jeong-ha, karakter dengan yang juga sedang berjuang untuk meraih apa yang ia impikan. Beberapa rintangan kecil sudah kita lihat hadir mewarnai keseharian Ahn Jeong-ha dan senang rasanya hal tersebut tidak dieksploitasi secara berlebihan oleh Sutradara Ahn Gil-ho (Mrs. Cop, Stranger, Memories of the Alhambra, Watcher) di dua episode pertama ini, meskipun ia tetap mampu menggiring penonton untuk merasa kesal terhadap rintangan yang berada di depan dua karakter utama kita itu.

Tidak hanya dalam hal itu saja, Ahn Gil-ho juga sangat berhasil dalam membentuk tone cerita di dua episode pertama ini agar menjadi sebuah drama romance bersama balutan komedi dengan tone yang terasa menyenangkan untuk diikuti. Pondasi bagi berbagai konflik ia letakkan dan bentuk dengan baik, punya kesan menjanjikan tapi tidak langsung membuat tahap perkenalan ini menjadi terasa terlalu berat. Tidak heran tiap elemen bekerja dengan baik, dari drama tentang mimpi dan keluarga, sentuhan komedi yang klasik, hingga tentu saja bumbu asmara yang baru memasuki bagian pembuka, mereka saling berpadu dengan baik dan membuat narasi bergerak dengan sangat halus dan lembut.

Itu adalah keahlian Ahn Gil-ho, memadukan berbagai elemen cerita ke dalam sebuah narasi yang tidak terasa “sesak” dan dipaksa. Saya merasa penasaran bagaimana ia akan mengembangkan cerita dengan materi yang dari impresi awalnya ini mungkin tidak akan bergerak terlalu jauh untuk menjadi drama yang berat dan rumit. Mungkin akan rumit dari segi emosi, namun dari segi konflik sendiri potensi itu tidak ada terlebih setelah melihat bagaimana mayoritas karakter memiliki sisi komik di dalam diri mereka. Mungkin akan muncul karakter lain? Dan itu sangat saya nantikan, sama seperti menantikan bagaimana kisah asmara antara Sa Hye-jun dan Ahn Jeong-ha yang terasa imut dan lucu itu akan berkembang.

MAIN  EPISODE 1 & EPISODE 2