TV Series Review: It's Okay to Not Be Okay - Part 2

“People who are insane don't act based on logic. They turn into monsters the moment they lose it.”

Label sebagai seorang psycho tampaknya bukanlah sesuatu yang terasa mengganggu bagi seorang wanita yang berprofesi sebagai penulis buku anak-anak, ia tetap akan melakukan dan mendapatkan apa yang ia inginkan dan bersikap masa bodoh dengan opini orang lain. Monster antisocial yang tidak peduli jika aksi dan ucapannya akan melukai orang lain, wanita tersebut bertemu dengan seorang pria, seorang perawat pasien-pasien sakit jiwa yang juga memiliki luka dari masa lalunya. Melihatnya sebagai sosok yang indah, wanita itu menginginkan sang pria untuk menjadi miliknya.

Sinopsis:

Pria bernama Moon Kang-tae (Kim Soo-hyun) merupakan pekerja di bidang kesehatan di mana ia bertugas untuk menangani pasien-pasien yang memiliki permasalahan kejiwaan, dari gangguan psikologi ringan hingga pasien sakit jiwa. Menyimpan dengan sangat rapat luka emosional dari masa lalunya, Kang-tae sendiri memiliki seorang kakak laki-laki bernama Moon Sang-tae (Oh Jung-se), sosok yang gemar melukis itu memiliki permasalahan di perkembangan otak yang kemudian membuat kemampuannya dalam dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain menjadi sangat terbatas. Kehidupan mereka berdua tampak normal hingga suatu ketika Kang-tae bertemu dengan Ko Moon-young (Seo Ye-ji).

Seorang penulis buku anak-anak yang sangat terkenal, menariknya Moon-young tidak punya perawakan yang lembut. Sosok yang celakanya sangat diidolakan oleh Sang-tae itu menderita gangguan kepribadian antisocial personality disorder akibat luka emosi di masa lalunya, dan akibatnya Moon-young memiliki jiwa antisocial dan selaku betindak impulsif serta agresif menjurus ke arah kriminal. Moon-young dikenal sebagai sosok yang harus mendapatkan apa yang ia inginkan dan ia akan melakukan apapun cara untuk dapat memenuhi keinginannya tersebut. Yang ia inginkan kini adalah dapat memiliki pria bernama Moon Kang-tae.

It's Okay to Not Be Okay

Title: 사이코지만 괜찮아 / Saikojiman gwaenchana

Also Known As: Psycho But It's Okay

Genre: Romance, Drama

Director: Park Shin-woo

Writer: Jo Yong

Broadcast Network: tvN

Cast:

Kim Soo-hyun as Moon Kang-tae

Seo Ye-ji as Ko Moon-young

Oh Jung-se as Moon Sang-tae

Park Kyu-young as Nam Joo-ri

Kim Joo-hun as Lee Sang-in

Kim Chang-wan as Oh Ji-wang

Kim Mi-kyung as Kang Soon-deok

Lee Eol as Go Dae-hwan

Jang Young-nam as Park Haeng-ja

Kang Ki-doong as Jo Jae-soo

Jang Gyu-ri as Sun Byul

Park Jin-joo as Yoo Seung-jae

Moon Woo-jin as young Moon Kang-tae

Kim Soo-in as young Ko Moon-young

[Spoiler Alert]

It's Okay to Not Be Okay

Episode 5 - Episode 8

Pada review sebelumnya saya mengatakan bahwa charm terbesar yang berhasil ditampilkan oleh empat episode pertama ‘It's Okay to Not Be Okay’ terletak pada pesona yang dimiliki koneksi di antara dua karakter utamanya. Bukan pada cerita. Setelah menyaksikan empat episode terbarunya ini saya semakin merasa yakin bahwa hal tersebut tadi benar, bahkan kini telah berada di fase yang dapat dikatakan sedikit “berbahaya” karena alasan saya tetap mengikuti series ini adalah rasa senang menyaksikan banter di antara dua karakter utama. Hal tersebut terasa semakin menarik meskipun di kini telah bergeser menuju target selanjutnya, begitu pula untuk karakter-karakter lain.

 

Setelah berhasil membangun pondasi yang sangat kuat pada karakter-karakter yang ia punya, bahkan untuk karakter pendukung, di sini Screenwriter Jo Yong dan Sutradara Park Shin-woo berhasil mengembangkan nilai positif terbesar dari ‘It's Okay to Not Be Okay’ dengan sangat baik. Yang paling mengejutkan di sini adalah seraya dengan hubungan antara Gang-tae dan Mun-yeong yang sepertinya telah “menyatu” seperti yang Mun-yeong inginkan namun harus diakui daya tarik dari hubungan mereka terasa stagnan. Hal tersebut dampak dari sedikit meredanya sikap liar dari Mun-yeong yang tampaknya kini telah berada di bawah kendali “hipnotis” perasaan yang disebut cinta itu, ia merasa semakin aman dan nyaman.

 

Di sisi lain kesan stagnan itu juga merupakan akibat dari perubahan hati seorang Gang-tae yang tampaknya perlahan namun pasti kini telah luluh dengan sikap menolak yang ia tunjukkan sedari awal. Saya berhasil dibuat terkejut dengan fakta bahwa Gang-tae ternyata sebenarnya tahu siapa Mun-yeong sedari awal, namun ada gejolak di dalam batinnya yang memaksa Gang-tae untuk menghindar dari Mun-yeong. Proses perubahan di dalam diri Gang-tae dari titik tersebut hingga pada akhirnya menyadari “fungsi” di balik kembali hadirnya Mun-yeong di dalam kehidupannya itu memakan cukup banyak waktu, terasa sedikit overstretched tapi menariknya tetap mampu ditampilkan secara padat.

Pencapaian tersebut tidak lepas dari konflik-konflik lainnya yang didorong maju satu langkah ke depan. Masa lalu Gang-tae dan Sang-tae dikemas dengan baik di mana Sang-tae sendiri kini perlahan mulai menunjukkan fungsinya di dalam cerita. Ia sangat mengagumi Mun-yeong namun senang rasanya melihat ada rasa cemburu di dalam diri Sang-tae ketika saudaranya itu seperti perlahan mulai “lepas” dari genggamannya, akibat Mun-yeong. Ini akan jadi konflik yang menarik bersama dengan konflik pendukung lainnya, yang paling mencolok adalah di mana Nam Ju-ri seolah sudah memiliki destinasi akhir yang jelas di dalam diri Lee Sang-in, ketimbang terlibat lebih jauh di dalam cinta segitiga bersama Gang-tae dan Mun-yeong.

 

Seo Ye-ji dan Kim Soo-hyun berhasil membuat karakter mereka mencuri perhatian penonton di empat episode pertama, mereka jadi hal paling berkesan di sana dan di empat episode terbaru ini pesona karakter Gang-tae dan Mun-yeong berhasil mereka buat tetap menarik. Namun yang paling memorable di empat episode ini dari sisi karakter adalah bagaimana Park Kyu-young dan Kim Joo-hun berhasil membuat karakter mereka semaki bersinar terang di tengah kesempatan yang terbatas, mereka membuat saya ingin melihat Nam Ju-ri dan Lee Sang-in memiliki porsi yang semakin besar di dalam cerita. Hal serupa juga terjadi pada koneksi di antara Jo Jae-Soo dan Yoo Seung-Jae, kesempatan mereka sangat minim namun kesan yang ditinggalkan terasa kuat.

Hal tersebut di atas tentu merupakan sesuatu yang sangat positif karena akan membuat cerita memiliki banyak warna dan terasa variatif, namun progress yang ditunjukkan karakter-karakter pendukung tersebut tidak dapat dianggap enteng oleh Gang-tae dan Mun-yeong yang kini tampaknya sudah berasa di dalam fase saling mengkonfirmasi isi hati. Saya penasaran menantikan ledakan atau kejutan macam apa yang akan muncul di dalam hubungan mereka mengingat materi pada koneksi masa lalu mereka yang dapat dieksplorasi kini tampak semakin tipis, terutama Gang-tae. Mungkin dari misteri tentang sosok ibu dari Mun-yeong? Ya, apapun itu semoga dapat membuat api itu kembali bergelora lebih besar, tidak stagnan seperti sekarang ini.

MAIN  EPISODE 5 - EPISODE 8