Di empat episode terbaru ‘Dinner Mate’ ini para penonton dibawa masuk ke dalam babak baru dari hubungan asmara dua karakter utama kita, dan senang rasanya mendapati Screenwriter Kim Joo dan Lee Joo-ha serta Sutradara Ko Jae-hun berhasil mengembangkan konflik di dalam cerita sembari tetap mempertahankan charm utama yang dimiliki oleh ‘Dinner Mate’ sedari awal. Inti di dalam cerita sendiri masih sama yaitu berputar pada proses menyatukan hati antara Hae-kyung dan Do-hee yang telah naik ke tingkat selanjutnya, namun kini harus berhadapan dengan rintangan eksisting yang ternyata juga ikut berkembang menjadi sesuatu yang semakin serius.
Point menarik dari empat episode terbaru ini adalah bagaimana proses yang sedang dijalani oleh Hae-kyung dan Do-hee tersebut secara perlahan namun manis sukses membuat penonton semakin “menyayangi” jalinan asmara yang sedang tumbuh di antara mereka. Masing-masing di antara mereka punya kelebihan yang mampu menjadi penyeimbang bagi kekurangan masing-masing sehingga membuat mereka tampak semakin cocok sebagai sepasang kekasih, dan secara pesona juga mereka semakin memikat terlebih ketika cerita dan pengarahan dari Ko Jae-hun juga tetap memberi begitu banyak ruang untuk mengeksploitasi materi-materi klasik dari kisah romance yang klise dan cheesy.
Alhasil penonton merasa terikat dengan dua karakter utama dan menginginkan agar hubungan asmara Hae-kyung dan Do-hee dapat terus berkembang semakin pesat. Seolah sadar dengan kondisi tersebut Screenwriter dan Sutradara kemudian mulai mendorong masuk dua karakter “antagonis” yang sejak awal telah menunggu kesempatan mereka untuk tampil. Dari segi konflik sendiri memang tidak ada eksploitasi yang terasa "tajam" terhadap upaya yang dilancarkan Jae Hyuk dan Noh Eul, usaha mereka bahkan kerap jatuh terasa sebagai upaya yang pathetic ketimbang terasa menebar ancaman yang serius dan menakutkan. Tapi hal terakhir tadi menjadi kunci, karena cerita juga bermain dengan isu psikologi karakter.
Untuk karakter Noh Eul memang tidak terlihat sejelas tindakan yang dilakukan oleh Jae Hyuk terhadap Do-hee, namun mereka berdua berada di kategori yang sama yaitu sosok yang sedang sakit jiwa dan juga emosinya. Obsesi menjadi masalah paling besar, bagaimana mereka belum bisa menerima fakta bahwa mereka tidak lagi dapat memiliki masa lalu yang telah berlalu itu sehingga terus terperangkap di dalam perasaan depresif karena merasa kalah dan juga kecewa. Jae Hyuk sangat kontras, aksi yang ia lakukan di balik sikap tenangnya merupakan penggambaran dari seorang psikopat yang berada di dalam ambang bahaya.
Hal tersebut digali dengan manis di episode terbaru ini tanpa menggerus kualitas unsur fun cerita. Jika menilik ending episode ke-24 maka tampaknya rintangan yang harus dihadapi oleh Hae-kyung dan Do-hee belum akan segera usai. Namun di sana justru letak daya tarik ‘Dinner Mate’ itu sendiri mengingat sedari awal kita telah dibawa masuk ke dalam sebuah kisah percintaan yang “menjual” materi klasik di genre romance. Kehadiran sedikit tweak dengan kini kembali mendorong isu medical yang sejak awal sudah menjadi bagian penting di dalam cerita berhasil membuat jalan cerita kembali menjadi lebih berwarna dan tidak monoton.
Kini ‘Dinner Mate’ akan melangkah maju untuk masuk ke dalam fase yang saya sebut sebagai babak akhir dari sebuah k-drama, dan menarik untuk dinantikan bagaimana semuanya akan diselesaikan. Tapi ketimbang menantikan bagaimana kelanjutan hubungan asmara antara Hae-kyung dan Do-hee yang sedari awal sudah menyandang label seperti klasik, klise, dan too predictable itu saya justru lebih tertarik menantikan apa hasil akhir yang akan diterima oleh karakter Jae Hyuk dan juga Noh Eul atas aksi egois dan keras kepala yang mereka lakukan itu. Dan tentu saja saya sangat menantikan terungkapnya peran penting dari our one and only, Keanu ahjussi.
"You should be bold and loyal to your desires."
ReplyDelete