“There’s
something in the sky. Stay in the house.”
Apakah UFO
(Unidentified flying object) sebenarnya ada? Itu sebuah pertanyaan yang masih
menjadi perdebatan hingga kini. Tidak hanya UFO, berkembang ke konteks yang
lebih luas bahkan muncul hipotesis tentang kehidupan di luar angkasa sana di
mana kita manusia di bumi sebenarnya hidup “berdampingan” dengan para makhluk
asing dari dunia lain. Teori yang semakin menarik? Bahwa pemerintah di bumi,
terutama pemerintah USA, saat ini telah menjalin komunikasi dengan makhluk luar
angkasa. ‘The Vast of Night’ : a good imagination stimulation about
extraterrestrial life.
Wanita muda bernama Fay Crocker (Sierra McCormick) punya sebuah tape-recorder yang belum ia gunakan, alasannya karena ia ragu akan
merekam apa menggunakan alat tersebut. Fay bertemu dengan Everett (Jake Horowitz), seorang DJ di Radio WOTW yang
dalam perjalanan pulang mengantar Fay juga mengajari wanita tersebut cara
membuat konten rekaman menggunakan tape-recorder.
Mereka berpisah, Everett kembali ke stasiun radio untuk memulai siaran
sedangkan Fay menjalankan tugasnya menjadi switchboard operator. Tapi malam itu ternyata malam istimewa buat mereka.
Ketika menerima panggilan telepon Fay tidak
menerima respon, yang ia dengar justru suara aneh yang juga sempat muncul di
awal siaran Everett yang sedang berlangsung. Fay memberitahu kejadian aneh
tersebut kepada Everett, dan perasaan aneh yang mereka rasakan semakin besar
ketika mereka menerima panggilan telepon dari pria bernama Billy (Bruce Davis), yang mengatakan bahwa ia tahu suara aneh yang
telah disiarkan oleh Everett lewat siarannya itu. Fay dan Everett memulai
investigasi mereka.
Mencoba
mengulik hipotesis tentang “kehidupan lain" yang mungkin saat ini juga
eksis di luar angkasa sana merupakan sesuatu yang selalu terasa menarik, karena
akan selalu ada perdebatan di sana mengingat statusnya sendiri sampai saat ini
penuh dengan ketidakpastian. Sudah banyak film yang melakukan manuver untuk
mengeksplorasi premis tersebut, dari time
travel hingga berurusan dengan extraterrestrials
life, tapi tidak banyak dari mereka yang berhasil membuat pesona dari
hipotesis tadi bersinar dengan baik. Banyak dari film-film tersebut yang
mencoba terlalu keras untuk tampak besar dan bombastis, padahal bagian paling
menarik untuk dieksploitasi justru adalah menstimulasi imajinasi penonton.
Ya,
lewat visual mungkin merupakan jalan lain, tapi film-film dengan premis seperti
‘The Vast of Night’ ini justru yang
berhasil lebih mengesankan ketika mereka mampu mempermainkan imajinasi penonton
lewat narasi. Andrew Patterson
melakukan itu dengan baik di sini, ia menyajikan sebuah pemeriksaan yang lebih
menyasar bagaimana membuat sebuah cerita yang sederhana dan intim tapi punya
daya tarik dan kemampuan untuk membuat penontonnya kagum. Cerita yang ia tulis
bersama Craig W. Sanger berhasil diolah
dengan baik oleh Andrew Patterson di
debut penyutradaraannya ini, menggunakan setting tahun 1950-an kualitas excitement yang dimiliki ‘The Vast of Night’ ia buat tumbuh
perlahan dan bertahap.
Eksekusi
Andrew Patterson terasa pas di sini,
dengan kesan eksperimental yang juga kental ia berhasil menstimulasi imajinasi
penonton tentang kehidupan di luar angkasa sana. Misteri yang mengandalkan
pertanyaan ada atau tidak ada itu Andrew
Patterson putar terus sepanjang cerita sembari membawa penonton menyaksikan
investigasi yang tumbuh secara bertahap, dari panggilan telepon hingga interview langsung. Narasi sendiri
didominasi dengan percakapan antar karakter, tidak ada upaya untuk “menggoda”
penonton secara visual, Andrew justru
fokus untuk mengembangkan berbagai hal ganjil yang sedang terjadi di kota Cayuga itu menciptakan arena bermain
bagi imajinasi penonton.
Screenplay
sendiri menciptakan setting yang oke,
pada suatu malam ketika sedang berlangsung pertandingan basketball yang berhasil menyedot banyak penonton dua orang justru
terus bergerak cepat untuk mengejar jawaban atas rasa penasaran mereka. Latar
belakang yang dimiliki karakter juga merupakan ide yang sangat manis, di mana
keduanya memiliki pekerjaan berkomunikasi dengan orang lain melalui suara,
membatasi ruang bermain dan membuat arena tersebut tadi jadi terasa cukup
padat. Thrill dari misteri jadi terasa intens terlebih dengan trik stop and go yang sering muncul sehingga
banyak ruang bagi cerita untuk bernafas dan mencoba menstimulasi semakin jauh
imanjinasi para penontonnya.
Hal
tersebut yang membuat ‘The Vast of Night’
terasa berkesan. Hipotesis tentang extraterrestrials
life itu diberikan kesempatan yang besar untuk bersinar, sejak awal
kemunculan suara aneh itu penonton sebenarnya sudah tahu bahwa ada sesuatu yang
sedang terjadi di kota tersebut, lalu spotlight
kemudian diarahkan pada kepanikan yang terjadi lewat aksi yang dilakukan
oleh Fay dan Everett. Meskipun berisikan kepanikan tapi menariknya narasi ‘The Vast of Night’ terasa tenang,
pressure di dalam cerita selalu eksis hingga akhir tapi bukan akibat
dramatisasi melainkan karena permainan atmosfir cerita yang manis, dari recording hingga sound design, kesan eerie
‘The Vast of Night’ terus terjaga dengan baik.
Tapi
‘The Vast of Night’ ini merupakan
film sci-fi yang tergolong segmented, karena pendekatan dengan
kesan eksperimental yang digunakan oleh Andrew
Patterson tadi. Cerita juga mayoritas berisikan teori konspirasi yang hadir
lewat dialog panjang, menuntut kesabaran yang sedikit lebih besar dan tentu
saja rasa ingin tahu terhadap topik extraterrestrials
life. Karena faktanya memang pendekatan yang unik itu bekerja dengan baik,
apalagi jika penonton sudah terikat dengan dua karakter utama yang diperankan
dengan baik oleh Sierra McCormick dan
Jake Horowitz, mereka membuat Fay dan
Everett layaknya sebuah tim detektif dadakan yang punya skill mumpuni serta energi yang menyenangkan.
Overall, ‘The Vast of Night’
adalah film yang memuaskan. Ini adalah bukti terbaru bahwa premis yang klasik
dapat terus dibentuk kembali menjadi sebuah sajian yang menarik jika memiliki
konsep yang kuat serta eksekusi yang penuh dengan percaya diri. Isunya sendiri
adalah invasi alien namun dengan permainan atmosfir yang kuat ‘The Vast of Night’ dibentuk menjadi
sebuah investigasi yang berfokus pada hipotesis tentang extraterrestrials life lengkap dengan teori konspirasi yang mungkin
terjadi. Sedangkan makhluk asing itu hadir sebagai objek untuk mestimulasi
imajinasi penonton. Hasilnya, sebuah mystery
science fiction film yang terasa menyenangkan. Segmented.
“I think if anything’s happening, it’s that we’re being spied on or we’re about to be invaded.”
ReplyDelete