“Scoob. You're the best friend I could ever
ask for.”
Selain
Detektif Conan masa kecil saya dahulu
juga diisi serial animasi yang juga mengusung konsep memecahkan misteri namun
dengan cara yang lebih santai dan cenderung “konyol”, yaitu Scooby-Doo. Kala itu Mystery, Inc. seolah menjadi sebuah tim
yang sangat memikat berkat keahlian mereka, sedangkan mengemban tugas sebagai
sumber utama lelucon dan komedi karakter Shaggy
serta Scooby-Doo adalah dynamic duo yang memiliki charm unik dan
menarik. Mereka sudah punya ciri khas yang terasa klasik dan film ini mencoba
untuk melakukan sedikit modifikasi dan juga meremajakan karakter-karakter
klasik tersebut tadi. Scoob! : soulless but on target mystery comedy.
Ketika
ia masih kecil Shaggy Rogers (Will Forte)
tampak kesepian dan tidak memiliki teman bermain, hingga suatu ketika secara
tidak sengaja ia bertemu dengan seekor anjing yang sedang bersembunyi setelah
mencuri makanan. Namanya adalah Scooby-Doo
(Frank Welker), anjing tipe Great
Dane yang ternyata langsung klik dengan Shaggy. Di suatu malam ketika
hendak merayakan Halloween dengan
melakukan trick or treat, permen yang
telah mereka kumpulkan dilempar orang anak-anak jahil ke dalam sebuah rumah
yang telah dikenal angker, kejadian yang menjadi awal terbentuknya Mystery,
Inc.
Shaggy
dan Scooby setuju untuk bergabung dengan Fred
Jones (Zac Efron), Daphne Blake (Amanda Seyfried) dan Velma Dinkley (Gina Rodriguez) untuk memecahkan berbagai misteri
horror terkait hantu. Suatu ketika Mystery,
Inc. berhasil menarik atensi Simon
Cowell tapi sayangnya ia menolak Shaggy dan Scooby untuk ikut di dalam
bisnis yang akan ia bangun. Merasa kecewa Shaggy dan Scooby kemudian memilih
untuk pergi bermain bowling namun celakanya di tempat tersebut masalah besar
menampakkan dirinya, robot-robot ukuran kecil menyerang Shaggy dan Scooby.
Yang
menjadi pertanyaan utama dari film terbaru kisah tim detektif karya Hanna-Barbera Productions ini adalah pendekatan
macam apa yang akan diterapkan terhadap sumber cerita dan karakter yang sudah
melekat di ingatan penonton dengan citra klasik yang masing-masing mereka
miliki. Screenplay sendiri ditulis
oleh tim yang terdiri dari Adam Sztykiel,
Matt Lieberman, Jack Donaldson, dan Derek
Elliott, tidak heran jika kemudian cerita yang bergulir dipenuhi dengan
berbagai konflik yang mencoba untuk membangun arena bermain bagi berbagai ide
yang harus diakui terasa oke, terutama untuk mengakomodir elemen komedi.
‘Scoob!’
ini sebenarnya sederhana, tetap mengusung cara bermain yang tidak sepenuhnya
melepaskan pesona klasik yang dimiliki oleh karakter di tangan Sutradara Tony Cervone film ini sangat berhasil
membawa penonton berputar-putar di dalam petualangan memecahkan misteri. Memang
ada sedikit pergeseran dan modifikasi, unsur mistis terkait hantu dan magic tetap mendapat bagian di dalam
cerita namun secara porsi mereka kalah jauh jika dibandingkan dengan upaya Tony
Cervone dan timnya untuk membuat kisah Mystery,
Inc. terasa jauh lebih modern. Pesona klasik itu tetap ada namun kali ini
diselimuti dengan berbagai teknologi modern
yang canggih.
Dampak
positifnya tentu ada, cerita jadi terasa segar dan dari segi visual ini juga terasa menyenangkan
meskipun bentukannya sendiri seolah masih mencoba untuk memadukan modern dan
klasik. Banyaknya arena yang lahir berkat Ide-ide menarik yang dimiliki tim
penulis tadi juga mampu ditangani dengan baik oleh Tony Cervone terutama pada kemampuannya membuat setiap arena
memiliki punch atau jolt yang oke. Tapi sayangnya upaya
“modifikasi” tersebut justru membuat pesona yang dimiliki Mystery, Inc. serta mungkin salah satu hal utama yang dicari
penonton dari film-film Scooby-Doo
jadi terasa tidak maksimal.
Cerita
membawa penonton bertemu dengan masalah dan mengajak mereka ikut di dalam
proses pencarian solusi dari masalah tersebut, tapi hal tersebut hadir tanpa
bumbu investigasi ala detektif yang identik dengan Mystery, Inc. Cerita di sini justru memecah tim detektif tersebut,
mungkin sebagai upaya menciptakan banyak arena bermain, tapi sayangnya di film
ini dua tim yang terbentuk dari pemisahan itu tidak mampu bekerja maksimal
mengunci atensi penonton. Di beberapa momen saya sempat lebih tertarik dengan masalah
yang dihadapi Blue Falcon (Mark
Wahlberg), sedangkan Dick Dastardly
(Jason Isaacs), Dee Dee Skyes (Kiersey Clemons), dan Dynomutt the Dog Wonder (Ken Jeong) bergantian menjadi motor
penggerak cerita.
Itu
membuat Mystery, Inc. terasa tidak
dominan di dalam cerita yang penuh sesak itu, mereka tidak menggerakkan cerita
tapi justru digerakkan oleh karakter lain, dan celakanya mereka justru terkesan
sebagai pemeran pendukung di film yang seharusnya menjadi “milik” mereka.
Terasa aneh memang ketika mendapati tim detektif yang menjadi jualan utama
cerita mengalami hal seperti itu, sebagai tim mereka terasa kurang menarik dan
uniknya lagi salah satu pesan yang coba diusung ‘Scoob!’ adalah arti penting dari sebuah persahabatan. Shaggy dan
Scooby punya momen itu, tapi tiga karakter lain hanya menjadi jembatan
penghubung atau pion yang memantulkan masalah untuk terus bergulir.
Untungnya
hal tadi merupakan masalah ‘Scoob!’
sebagai sebuah tim atau kesatuan, tidak punya power merusak memang terlebih ketika disatukan dengan kualitas yang
dimiliki masing-masing karakter serta visual
yang oke itu. Mungkin itu alasan mengapa Tony
Cervone dan timnya seperti memberikan “pagar” yang membagi dan memisahkan Mystery, Inc., karena dengan begitu
masing-masing karakter memiliki kesempatan untuk bersinar, walaupun hanya
bekerja dengan baik pada Shaggy dan Scooby.
Jika membatasi peran Fred, Daphne,
dan Velma merupakan upaya untuk
membuat cerita menjadi lebih padat, itu juga kurang berhasil, karena cerita
justru terasa sesak dan jumpy.
Overall, ‘Scoob!’
adalah film yang kurang memuaskan. Visual
yang disajikan terasa oke dan energi yang dihasilkan di dalam petualangan
yang dibuat agar terasa ringan dan sederhana itu juga terasa cukup oke. Tapi ada yang
hilang di film ini yaitu jiwa dan pesona yang dimiliki oleh Mystery, Inc. sebagai sebuah tim detektif hantu. Tapi ya mungkin
itu di sengaja, karena sejak awal unsur investigasi a la detektif juga tidak menjadi spotlight di dalam cerita, mereka digantikan dengan pertarungan
antara dua tim di luar Mystery, Inc.
di mana Shaggy dan Scooby menyandang status pemegang kunci
penting. Ya, on target memang, tapi
“soulless”.
"You know what? Simon Cowell is always right. He gave the world Kelly Clarkson."
ReplyDelete