“Now it's definitely time to die.”
Kehidupan yang kini semakin keras juga
menjadi materi yang semakin menarik untuk diolah menjadi sebuah konten, dan
film ini salah satu dari mereka yang mencoba untuk mengeksplorasi isu tersebut.
Namun menariknya pendekatan yang digunakan oleh Sutradara di debut film layar
lebar-nya ini berhasil membuat isu tadi jadi terasa segar, berlatarkan negara
Rusia ia hadirkan sebuah kisah amoral yang memadukan thriller dan drama bersama
dengan begitu banyak “tawa unik” di dalamnya. ‘Why Don't You Just Die!’ : when you copied Quentin Tarantino and make
a good torture porn.
Dengan wajahnya yang dipenuhi dengan rasa
ragu pria bernama Matvey (Aleksandr
Kuznetsov) berdiri di depan pintu sebuah apartemen dan tampak sedang
berusaha mencoba mengumpulkan keberaniannya untuk mengetuk pintu tersebut.
Setelah mengucapkan kata “evil can not
touch me!” akhirnya pintu tersebut ia ketuk dan kemudian dibuka oleh Andrei (Vitalie Khaev), pria bertubuh
besar dan berprofesi sebagai seorang detektif di kepolisian. Andrei adalah pria
yang Matvey cari.
Andrei mempersilahkan Matvey masuk setelah
pria muda tersebut mengatakan bahwa dia adalah teman dari Olya (Evgeniya Kregzhde), anak perempuan Andrei. Di apartement
tersebut juga ada Tasha (Elena
Shevchenko), Ibu dari Olya yang kemudian menawarkan minuman kepada Matvey
yang kemudian dipersilahkan duduk oleh Andrei. Celakanya ketika ia hendak duduk
sebuah bunyi terdengar dari lantai, sebuah palu jatuh dari saku belakang celana
Matvey, benda yang rencananya akan ia gunakan untuk menyelesaikan tugasnya di
apartement tersebut.
Cara ia menampilkan isu utama tentang society yang semakin keras memang tidak
terlalu mencolok namun ‘Why Don’t You
Just Die?’ terhitung berhasil menjadi sebuah penggambaran lainnya dari isu
tersebut tadi. Individualisme yang semakin tinggi, hukum yang bisa dibeli
dengan uang, hingga nilai kemanusiaan yang terasa semakin tidak memiliki taji
lagi berhasil ditampilkan dengan baik di sini. Yang menarik adalah hal-hal
tersebut tadi tidak menjadi sesuatu yang benar-benar “membebani” cerita dengan
menjadi sorotan utama, mereka justru ditempatkan sebagai side dish bagi menu utama yaitu sebuah kekacuan moral di dalam
sebuah apartement.
‘Why
Don’t You Just Die?’ adalah
penggambaran yang manis tentang kekacauan moral manusia sekarang ini yang
semakin merajalela, dan itu dikemas oleh Kirill Sokolov dengan berbagai humor yang menyenangkan. Kirill Sokolov tampaknya mencoba untuk
membawa penonton menyaksikan berbagai isu di awal tadi dengan cara menertawakan
“kebodohan” yang dimiliki oleh masing-masing karakter. Berbagai elemen yang ia
gunakan akan mengingatkan penonton pada nama Quentin Tarantino di mana di sini Kirill Sokolov juga mencoba lebih
menekan violence dengan berdampingan
bersama black humor walaupun di sini Kirill
Sokolov terasa sedikit lebih liar dan absurd.
Sedikit spoiler kecil film ini mayoritas
diisi dengan perkelahian yang kemudian akan bertemu perkelahian lainnya, dan
hal tersebut hadir dalam bentuk aksi kejar dan tangkap yang akan mengingatkan
kamu pada Tom and Jerry. Konfrontasi
memegang peran penting di sini terutama pada interaksi verbal antara Andrei dan Matvey namun tetap spotlight diarahkan oleh Kirill Sokolov ke berbagai adegan action yang berhasil terasa menghibur
berkat presentasinya yang unik itu, berisikan berbagai kekejaman dengan staging klasik yang seolah menolak untuk
tampil implisit dan kemudian memilih untuk tampil total menjadi sebuah torture porn.
Kirill Sokolov menyelipkan berbagai flashback yang terasa padat dan berfungsi
baik ke dalam cerita namun tetap mempertahankan apartement dengan situasi yang
semakin memanas itu untuk tetap menjadi panggung utama yang kokoh. Arena
bermain yang dapat dikatakan “terbatas” tersebut menariknya lagi tidak
menghalangi Kirill Sokolov untuk
mengekspresikan cerita yang ia usung, justru hal tersebut membuat ia dapat
menampilkan berbagai trick and tweak
yang manis, seperti slow motion yang
menemani berbagai dirty comedies. Camerawork juga mencuri perhatian,
mencoba tidak bermain aman namun juga tidak menciptakan kesan berlebihan yang
terasa mengganggu.
Ya, ‘Why
Don’t You Just Die!’ terasa menyenangkan diikuti karena cerita terus
bergerak secara dinamis. Di sini Kirill Sokolov cerdik dalam bercerita, plot
utama bergerak di satu garis lurus namun di sampingnya hadir berbagai kejadian
yang satu per satu hadir membuat plot utama tadi terasa menjadi semakin rumit
dan juga gemuk. Tidak ketinggalan beberapa kejutan yang oke turut ia hadirkan
di dalamnya, dan meskipun terus bergerak bolak-balik namun tensi cerita tidak
terasa kendor. Itu pencapaian yang oke karena harus diakui pula bahwa materi di
dalam cerita sendiri pada dasarnya mayoritas berisikan hal-hal yang punya kadar
“konyol” yang tidak kecil.
Dan dibalik keberhasilan Kirill Sokolov
mengeksekusi cerita kinerja akting dari para pemeran turut punya andil dari
keberhasilan ‘Why Don’t You Just Die!’ tampil
menghibur. Cast bekerja sebagai sebuah tim di sini meskipun cerita
memperkenalkan Matvey sebagai sosok sentral cerita. Matvey sendiri diperankan
dengan baik oleh Aleksandr Kuznetsov
sedangkan sebagai kompetitor utama Andrei berhasil dibentuk menjadi seorang
pria kotor oleh Vitalie Khaev. Pemeran
lain seperti Elena Shevchenko, Evgeniya
Kregzhde, dan Michael Gor punya
porsi yang tidak terlalu besar namun tetap mampu membuat karakter mereka
berperan penting membuat kekacauan ini menjadi bersinar.
Overall,
‘Why Don’t You Just Die!’
adalah film yang memuaskan. Kirill
Sokolov berhasil dalam menciptakan sebuah kemasan yang konsisten sejak awal
hingga akhir, mencuri perhatian sejak awal dan terus berkembang menjadi sebuah
kekacauan yang lebih rumit dan besar dengan tone
santai namun dengan kualitas excitement
cerita yang terjaga. Tidak heran meskipun berisikan berbagai kekerasan yang
"mengerikan" dan black comedy
yang terkadang terasa absurd namun ‘Why Don’t You Just Die!’ juga mampu untuk
terus terasa exciting dan fun itu berkat teknik storytelling and filmmaking yang cerdik
dari seorang Kirill Sokolov. Such a good
torture porn. Segmented.
"Evil can not touch me!" :)
ReplyDelete