“The
two of us are all that’s real in the whole world.”
Selalu
ada bad day bagi setiap orang, hari
di mana segala macam rencana yang telah mereka susun justru tidak berakhir baik
atau sesuai dengan apa yang mereka inginkan namun justru membawa mereka masuk
ke dalam satu, dua, dan hingga berbagai masalah atau bahkan mungkin bencana.
Itu adalah pondasi film ini, membawa beberapa isu yang menarik dengan
menggunakan kisah tentang dua orang jahat yang bertemu dengan dua orang buruk. ‘Villains’ : a good disposable horror comedy
film.
Mickey (Bill Skarsgård)
dan Jules (Maika Monroe) adalah
pasangan kekasih yang berjiwa bebas dan anarkis, tidak heran mereka kemudian
menyusun rencana untuk merampok sebuah minimarket
yang terletak di sebuah stasiun pengisian bahan bakar. Aksi tersebut mereka
lakukan dengan menggunakan topeng untuk melindungi wajah mereka, mengambil uang
dari kasir dengan aksi yang terasa kaku dan kemudian berhasil kabur. Apakah
mereka berhasil selamat dari aksi tersebut? Iya, mereka berhasil, namun
kecerobohan mereka justru membawa Mickey dan Jules kemudian masuk ke dalam
masalah yang lebih besar.
Melakukan
perampokan di stasiun pengisian bahan bakar tapi celakanya Mickey dan Jules
justru lupa mengisi bahan bakar mobil yang mereka gunakan, dan alhasil mobil
mereka mogok. Kondisi tersebut kemudian memaksa mereka menyusup masuk ke dalam
sebuah rumah yang tampak kosong dengan niat utama hanya untuk mencari bahan
bakar bensin. Celakanya rumah tersebut ternyata tidak kosong, ada George (Jeffrey Donovan), Gloria (Kyra Sedgwick) dan Sweetiepie (Blake Baumgartner) di sana, dan
dua penghuni rumah tersebut ternyata merupakan "lawan sepadan" bagi
Mickey dan juga Jules.
Satu
hal yang dapat dikatakan merupakan pencapaian terbaik dari duet Sutradara Dan Berk dan Robert Olsen di film ini adalah keberhasilan mereka menciptakan
karakter-karakter yang sukses membuat penonton tertarik dengan eksistensi
mereka di dalam cerita. Mickey dan Jules adalah pasangan kekasih yang sedari
awal melakukan aksi kriminal itu telah berhasil menunjukkan pesona “quirky”
yang menarik, penonton tahu mereka merupakan kaum muda dengan jiwa yang bebas
sehingga tertarik untuk menantikan hal-hal gila macam apa yang akan dua
karakter tersebut lakukan selanjutnya. Dan untung saja Mickey dan Jules tidak
mengecewakan penonton, mereka konsisten menebar energi yang menarik.
Mickey
dan Jules berhasil menjadi semacam jangkar yang cukup kokoh bagi cerita, kondisi
terjebak yang mereka hadapi memang berisikan berbagai hal-hal yang sedikit unik
dan aneh, namun pesona yang mereka miliki berhasil membuat perputaran konflik
yang terasa sempit itu tetap memiliki daya tarik yang oke. Dan tentu saja,
pencapaian tersebut tidak lepas dari kombinasi pesona yang mereka punya bersama
dengan dua karakter lainnya, yaitu George dan Gloria. Dan Berk dan Robert Olsen
juga berhasil membentuk dua karakter yang ambigu itu menjadi semacam misteri di
dalam cerita, keberadaan mereka merupakan sumber utama pressure bagi Mickey dan
Jules dengan mengeksploitasi kesan antagonis berdarah dingin.
Ya,
kesan sinister di dalam cerita bertumpu pada karakter George dan Gloria, dan
untung saja mereka juga menampilkan kualitas yang sama baiknya dengan Mickey
dan Jules. George dan Gloria terasa menarik karena cara bertutur dan bertindak
yang mereka gunakan, kesan misterius mereka semakin tebal karena di setiap
kalimat yang mereka ucapkan serta action yang mereka lakukan selalu hadir kesan
menyeramkan yang terasa dingin. Dan Berk dan Robert Olsen memberikan materi
yang oke bagi mereka, terutama George, ia punya dialog yang terasa mengikat
ketika dikombinasikan dengan ekspresi wajah yang Jeffrey Donovan tampilkan.
Pencapaian tersebut turur menyelamatkan alur cerita yang sebenarnya terasa
biasa saja.
Bermain
di satu tempat ‘Villains’ berhasil menghadirkan berbagai momen menegangkan
dengan kualitas thrill yang cukup oke, namun ini juga memiliki beberapa momen
yang terasa yang membuat momentum cerita menjadi turun. Hasilnya ‘Villains’
punya thrill tapi kesan intens terasa kurang konsisten. Tapi di sisi lain Dan
Berk dan Robert Olsen seolah mengerti bahwa komposisi cerita yang mereka punya
tidak begitu luas sehingga keputusan untuk membuat cerita berjalan tidak
terlalu lama adalah sebuah keputusan yang tepat. Dengan durasi total 88 menit
membuat ‘Villains’ berhasil meninggalkan kesan akhir yang terasa oke, prosesnya
terasa cukup padat walaupun memang hasil akhirnya akan terasa a bit fall short.
Namun
jika menilik bagaimana cerita mereka bentuk sangat jelas di sini Dan Berk dan
Robert Olsen mencoba memfokuskan cerita untuk menyajikan sebuah horror comedy
di dalam arena sempit. Apakah berhasil? Ya, target tersebut berhasil tercapai.
Energi dan pesona yang menarik dari karakter kemudian dibantu dengan eksekusi
yang tidak mau mencoba untuk masuk terlalu jauh ke area yang dapat membuat
cerita semakin rumit, selain memberi penonton thrill yang oke ‘Villains’ juga
terhitung berhasil dalam menjadi sebuah sajian komedi. Berbagai adegan yang di tujukan
untuk memasukkan lelucon berhasil mencapai sasaran, begitupula dengan berbagai
humor yang hadir dari karakter, mereka tidak “memukul” secara keras namun mampu
terbang dan mendarat dengan baik.
Dan
ya, di balik itu semua Dan Berk dan Robert Olsen patut bersyukur bahwa mereka
memiliki empat (atau lima) pemeran yang mampu terus mengikat atensi penonton.
Bill Skarsgård dan Maika Monroe tampil baik sebagai sepasang kekasih yang terus
tertekan untuk segera mencari solusi atas masalah yang mereka hadapi, chemistry
di antara mereka terasa dinamis. Hal yang sama juga dimiliki Jeffrey Donovan
dan Kyra Sedgwick, berhasil membuat karakter mereka menjadi misteri yang
“mengunci” cerita serta menjaga daya tarik dari cerita itu sendiri. Aksi comic
Bill Skarsgård dan Maika Monroe hadir dalam kapasitas yang oke, namun yang
paling memorable di departemen ini adalah kinerja dingin dan misterius dari Jeffrey
Donovan.
Overall,
‘Villains’ adalah film yang cukup memuaskan. Sedari awal duet Sutradara Dan
Berk dan Robert Olsen tampaknya tidak memasang target yang terlalu besar di
sini, tidak mau bermain terlalu luas di sisi lain mereka menciptakan sebuah
cerita dengan tujuan yang jelas, dengan batasan yang jelas. Hasilnya memang
tidak terlalu memorable namun jelas apa yang disajikan ‘Villains’ merupakan
sebuah presentasi horror komedi yang menyenangkan diikuti, memiliki cerita yang
oke dengan narasi yang dikemas secara padat serta memiliki karakter dengan
energi dan pesona yang terasa memikat sehingga sukses mengikat atensi
penontonnya. It’s fun.
"So you guys are gonna kill us or what's the deal?" :)
ReplyDelete