“These
kinds of inquiries are like setting off a grenade.”
Sulit
memang mengharapkan transparansi di dalam setiap aspek kehidupan, karena tidak
semua orang pintar dalam mengelola keinginan mereka masing-masing. Dari luar
mungkin niat yang dilakukan baik namun siapa yang tahu pada rencana yang
tersusun dan tersimpan rapi di dalamnya? Di tahun 2004 seorang siswa Sekolah
Menengah Atas secara tidak sengaja menemukan sesuatu yang janggal di dalam
sistem manajemen sekolahnya, hal yang kemudian menciptakan sebuah sensasi besar
dan menguak kasus yang mereka sebut “the
largest school theft in American history.” ‘Bad Education’ : a wickedly funny and
fun dark story.
Seorang
siswi bernama Rachel Bhargava (Geraldine
Viswanathan) sedang mendapat tugas dari Nick
Fleischman (Alex Wolff) untuk menulis sebuah artikel tentang proposal
pembangunan SkyWalk di sekolahnya.
Untuk itu ia kemudian mencoba menemui Pamela
Gluckin (Allison Janney), asisten pengawas sekolah untuk bisnis Roslyn High School. Namun ternyata
ketimbang hanya meliput respon terhadap rencana pembangunan tersebut Rachel
justru menemukan sesuatu yang lebih menarik ketika ia mencari dokumen di gudang
arsip sekolahnya.
Dibalik
kesuksesan Roslyn High School yang
perlahan predikatnya menanjak naik itu ternyata juga tersimpan sebuah skandal
di dalam sistem manajemen mereka. Berawal dari sebuah insiden akibat aksi dari James (Jimmy Tatro) terbongkar fakta
bahwa selama ini uang yang dimiliki Roslyn
High School digunakan dengan peruntukkan yang sangat tidak tepat. Hal
tersebut juga menyeret nama Dr. Francis
A. Tassone (Hugh Jackman), atau yang biasa dipanggil Frank, sosok penting dibalik pencapaian prestasi yang tengah diraih
oleh Roslyn High School.
Keputusan
terbaik yang diambil oleh para Produser film ini adalah menunjuk Cory Finley (Thoroughbreds) sebagai
Sutradara. Skandal penggelapan uang yang terjadi di Roslyn High School tentu merupakan sebuah topik utama yang dapat
diekploitasi secara besar-besaran, namun di tangan Cory Finley isu tersebut
justru dikemas menjadi sebuah drama komedi yang terasa seimbang di berbagai
aspek. Dari segi drama ia berhasil membentuk dengan baik cerita yang ditulis
oleh Mike Makowsky itu menjadi sebuah
panggung proses kasus “kriminal” yang menarik, isu utama berhasil ditampilkan
secara tajam namun tanpa terkesan overplay.
Itu yang saya suka dari ‘Bad Education’
ini, ia menjadi sebuah dramatisasi yang tidak berlebihan.
Menyandang
status sebagai whistleblower karakter
Rachel justru tidak berada di posisi terdepan, yang memegang kunci cerita
adalah Frank. Cory Finley membangun
karakter Frank dengan sangat baik, dengan cepat pesona seorang pemimpin yang
berhasil membawa tim-nya mencapai kesuksesan berhasil terbentuk, Frank juga
terus didorong untuk menjadi sosok yang diidolakan banyak orang. Kemampuan
Frank sendiri pada akhirnya duduk berdampingan dengan kelemahannya, yang di
sini berasal dari isu percintaan, namun sebagai seorang individu ia adalah
pribadi pintar yang menarik. Sama halnya dengan Pamela, ia punya semacam pesona
yang electrifying, kita dibuat yakin
bahwa perannya sangat penting bagi Roslyn
High School.
Dua
karakter utama tadi merupakan pusat yang sangat penting bagi cerita, dan
misi utama Cory Finley serta Mike Makowsky tampaknya adalah membuat
penonton “jatuh hati” pada Frank dan Pam. Itu berhasil, sehingga tidak heran
ketika misi berikutnya hadir kemudian lahir gejolak emosi di mana penonton juga
ikut merasakan pertentangan terhadap masalah yang dialami karakter. Dengan
status mereka yang sangat penting bagi Roslyn
High School serta kondisi di mana sekolah yang mereka kelola itu sedang
bertumbuh semakin positif, apa jadinya Roslyn High School tanpa kehadiran Frank
dan Pam? Dari pertanyaan tersebut Cory
Finley coba hadirkan beberapa gesekan lewat konflik yang lebih kecil,
sedikit mempermainkan nilai moral untuk sesaat.
Ya,
nilai moral dengan menggunakan isu bisnis di dalamnya. Namun kembali lagi,
tidak ada dramatisasi yang berlebihan di sana, begitupula dengan upaya
perlawanan yang tentu saja hadir namun tidak dikembangkan terlalu jauh. Cory
Finley tampak mencoba untuk tidak merusak
image yang dimiliki karakter utama, menghancurkan “keindahan” positif yang
sebenarnya juga dimiliki Frank dan Pam. Dampaknya cukup siginifikan memang
terutama pada kualitas dari hukuman yang mungkin akan terasa kurang menggigit
bagi sebagian orang, namun cara yang dipilih oleh Cory Finley justru membuat
hasil akhir terasa understated dan
membuat semua konflik termasuk proses investigasi yang dilakukan
Rachel menjadi satu kemasan yang terasa padat.
Solid
dan efektif lebih tepatnya. ‘Bad
Education’ berhasil mencapai target utamanya dengan cara yang efektif,
namun di sisi lain juga mampu membuat kisah berisikan skandal penggelapan uang
tersebut secara mengejutkan meninggalkan kesan hangat bagi penontonnya. I'm not saying it’s heartwarming, namun
cara bercerita yang diterapkan oleh Cory Finley justru mampu memproteksi value dari kesuksesan yang pernah diukir
oleh karakter utama yang menyandang status “evil”
akibat ulah mereka itu. Hal tersebut juga dibantu oleh kualitas emosi yang
dihasilkan oleh karakter itu sendiri, di bawah arahan Lyle Vincent kamera konsisten menciptakan komposisi gambar yang
padat dan berisi, score dari Michael Abels menyuntikkan nyawa dan
tensi ketika dibutuhkan dengan film
editing yang mumpuni pula dari Louise
Ford.
Tapi
dibalik pencapaian di bagian teknis tersebut yang akan menjadi hal paling
memorable dari ‘Bad Education’ adalah
bagaimana ini menjadi acting showcase
bagi Hugh Jackman (The Wolverine, LesMisérables, Prisoners, Logan), Frank ia bentuk menjadi sosok yang memiliki
pesona seorang pemimpin pintar dan dapat diandalkan, namun di sisi lain ia juga
menampilkan gejolak emosi yang terasa padat ketika Frank berurusan dengan kasus
utama. Yes, the best work of his career
so far. Sementara itu Allison Janney
(I, Tonya; Bombshell) kembali
membuktikan ia seorang aktris yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan yang
ia punya, membuat karakternya memorable
tidak peduli sekecil apapun porsinya. Di belakang mereka berdua ada dua nama
lain yang juga sukses mencuri atensi besar, yaitu Geraldine Viswanathan dan Ray
Romano.
Overall, ‘Bad Education’
adalah film yang memuaskan. Oh, last but
not least, di balik crime story
yang sedikit dark itu Cory Finley berhasil menyeimbangkan
drama dengan komedi dalam takaran yang sangat manis, menjadi kompatriot bagi
upaya investigasi dan penyelesaian masalah. Sejak awal hingga akhir tidak
pernah terasa overplayed, dan mungkin
juga akan dikenang sebagai salah satu kinerja akting terbaik dari seorang Hugh Jackman, ‘Bad Education’ berhasil
mempresentasikan kasus yang menyandang status
the largest school theft in American history itu dengan cara yang lembut
dan efektif, berisikan sebuah proses penghakiman yang terasa bermartabat.
“We're gonna get through this and you're gonna land on your feet.” :)
ReplyDelete