“Say my name!”
Belakangan
ini semakin mudah menemukan berbagai film superhero
menghadirkan kisah yang kompleks, jika itu franchise maka akan semakin rumit cerita yang ia punya. Sebenarnya
ada sisi lain yang selama ini jarang digali oleh film-film superhero, bukan tentang menyelamatkan bumi namun tentang membawa
penonton “merasakan” sensasi menjadi superhero itu sendiri. This movie take that chance. Shazam! : a
goofy and funny yet powerful fantasy.
Terpisah
dari orangtuanya ketika masih kecil, remaja berusia 14 tahun bernama Billy Batson (Asher Angel) kini tinggal
di dalam sebuah rumah yang dikelola oleh Victor
(Cooper Andrews) dan Rosa (Marta
Milans) bersama lima anak yatim piatu lainnya Mary Bromfield (Grace Fulton), Pedro Peña (Jovan Armand), Eugene Choi
(Ian Chen), Darla Dudley (Faithe Herman) dan superhero enthusiast Freddy Freeman (Jack Dylan Grazer). Telah
tumbuh menjadi seorang troublemaker,
Billy ternyata masih menyimpan keinginan besar untuk menemukan orangtua
kandungnya.
Suatu
ketika hal aneh menimpa Billy, aksi melarikan diri dari kejaran beberapa
bullies di sekolah, Billy justru masuk ke dunia baru yang mempertemukannya
dengan Shazam (Djimon Hounsou),
penyihir tua yang sedang mencari penerusnya sebagai pelindung Rock of Eternity. Billy dipilih, ia mendapatkan
semua kekuatan yang dimiliki oleh Shazam termasuk kemampuan untuk berubah wujud
menjadi Shazam (Zachary Levi).
Memberitahu hal tersebut kepada Freddy, semuanya tampak menyenangkan bagi Billy
sampai akhirnya ia bertemu dengan Dr.
Thaddeus Sivana (Mark Strong).
Sutradara
David F. Sandberg melakukan debut
layar lebarnya melalui film horror berjudul
'Lights Out', dan satu hal yang
paling memorable dari film tersebut adalah bagaimana David F. Sandberg sukses
mengubah premis sederhana dengan bermain konsep lampu menyala – lampu padam
tersebut menjadi sebuah sajian terror yang menyenangkan. David F. Sandberg
kembali sukses menggunakan kemampuannya bermain dengan sentakan dan punch itu
di film keduanya, yaitu Annabelle:
Creation. Hal tersebut yang terasa paling kentara di film ini, sebuah film
superhero yang dipenuhi dengan berbagai sentakan atau jolt yang terasa menyenangkan.
Shazam
sendiri merupakan karakter baru di dalam DC
Extended Universe sehingga ini akan menjadi media perkenalan bagi para
penonton yang belum mengenalnya. David F. Sandberg memberikan porsi yang cukup
besar pada proses perkenalan tersebut, berangkat dari sinopsis tentang Billy kita kemudian menyaksikan bagaimana Shazam
secara bertahap menemukan kekuatannya. Elemen berisikan parodi seperti internet videos diselipkan, aksi mencoba
kemampuan yang dilakukan Shazam dan Freddy dikemas ringan dan adorable sekalipun di awal kita sudah
ditunjukkan sisi gelap yang terdapat di dalam cerita.
Tapi
kesuksesan utama dari film ini sesungguhnya adalah keberhasilan David F.
Sandberg dan screenwriter Henry Gayden
menyajikan kisah superhero yang tidak
terjebak di dalam salah satu klise dari kisah superhero itu sendiri, yaitu menjadi kisah yang kompleks. Yes, that boomerang. Shazam tampil layaknya karakter yang easy to be friends, kita tahu origin story dari dirinya tapi setelah
itu kita dibawa ke dalam petualangan fantasi yang simple. Mitologi di dalam
cerita tidak kompleks namun tepat sehingga terdapat ruang yang cukup besar bagi
karakter Shazam untuk bermain, menghantarkan berbagai aspirasi sederhana yang simple yet powerful, seperti be your best self misal.
Harus
diakui pace dari cerita terasa
longgar di beberapa bagian tapi daya tarik kisah yang juga mencoba mengulik isu
tentang pentingnya keluarga serta apa arti sebenarnya menjadi superhero ini terus terasa stabil.
Cerita silih berganti diisi dengan berbagai sentakan dan punch yang manis, kehadiran mereka terasa dibentuk dengan baik oleh
David F. Sandberg terlebih karena sedari awal ia tidak sibuk menentukan tone, just let’s be funny and goofy.
Tapi siapa sangka ada emosi yang mumpuni juga di dalam cerita, penonton dibuat
peduli dengan eksistensi karakter yang juga berkat andil para pemeran, seperti Jack Dylan Grazer dan Zachary Levi yang punya koneksi oke,
punya semangat dan keunikan yang oke.
Overall,
Shazam! adalah film yang memuaskan. David F. Sandberg berhasil membuat setup yang sangat baik di bagian awal,
dari tone yang jelas hingga paham
pada daya pikat utama karakter, dan dari sana ia bawa penonton ke dalam
petualangan fantasi dengan inti yang kuat namun dikelilingi dengan berbagai hal
silly yang memikat. Terkadang terasa
bodoh dan absurd memang, namun Shazam! punya spirit dan pesona yang
terasa memikat, dikemas secara padat dan menghadirkan thrill yang simple, thrill
yang sudah jarang kita temukan dari film-film superhero, yaitu sensasi dari fantasi menjadi seorang superhero. Such a fresh and promising start.
Shazam! :)
ReplyDelete