Alkisah suatu ketika seorang remaja sedang merasa bosan dengan kehidupan yang kini ia jalani, tidak hanya berisikan hal-hal jahat seperti fitnah, perampokan, dan juga peperangan saja namun ia merasa bosan dengan rutinitasnya yang berjalan di same pattern dan terasa monoton. Tidak ingin kelak menjadi wanita yang kemudian merasa depresi akibat masa lalunya wanita yang kerap diganggu oleh sang ayah yang jahil itu kemudian memutuskan untuk melakukan sebuah petualangan. Dari sana ia bertemu dengan seorang pria charming yang berhasil membuatnya menari gembira, namun sayangnya belum jauh kisah mereka berjalan muncul sebuah bencana, tidak hanya dari sosok misterius saja namun juga para alien yang mengundang banyak tanda tanya. Berikut adalah 12 film terbaik di tahun 2016!
What? Baru sekarang? Ya, I know it’s late bahkan dapat dikatakan super late atau sangat telat jika harus dibandingkan dengan waktu rilis dari daftar 12 film terbaik pada edisi-edisi sebelumnya. Seperti yang telah saya jelaskan secara singkat pada bagian nominasi dari PNMA6 yang lalu maka pada pertengahan januari yang lalu kami melakukan hiatus singkat dan oleh sebab itu berbagai rencana yang sesungguhnya telah terjadwal (daftar ini telah selesai disusun pada 10 Januari dan dijadwalkan rilis pada hari yang sama) dengan sangat terpaksa tidak dapat terlaksana. Bukan karena tidak mampu akibat waktu atau hal-hal lainnya namun karena kami tidak mau sebagai bentuk solidaritas. And here we are, pada tanggal 2 Februari.
Tahun lalu rorypnm mendapat satu anggota kelurga baru yaitu Anastasia yang menggunakan nickname Kimssi. Kehadiran Kimssi tidak membuat sistem yang kami terapkan dalam proses seleksi untuk menemukan 12 film terbaik mengalami perubahan. Masih sama sederhana seperti tahun lalu kali ini setiap penulis memasukkan nama-nama film yang menurut masing-masing dari kami merupakan film terbaik di tahun lalu. Film-film tersebut kemudian dikumpulkan menjadi satu dan menjadi kandidat yang akan menjadi opsi pada tahap selanjutnya, yaitu voting dengan sistem point. Karena jumlah anggota yang bertambah satu maka pada edisi kali ini list final berisikan 38 buah film, tidak mengalami loncatan yang sangat besar jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Pada sistem voting di edisi kali ini kami memperbesar jumlah film, jika di tahun sebelumnya masing-masing harus memilih 15 buah film maka tahun ini menjadi 20 buah film, mereka diurut dengan posisi pertama meraih 20 point. Point tersebut kemudian digunakan pada tahap terakhir untuk mengambil 12 film yang berada di posisi teratas. Lalu bagaimana jika terdapat film dengan point yang sama? Jika terjadi pada posisi 1-11 maka dua atau lebih film tersebut akan dikelompokkan ke dalam nilai yang berada di level yang sama sehingga posisi di bawah mereka otomatis akan turun sesuai dengan jumlah film di dalam kelompok tersebut.
Jika terjadi pada posisi 12? Maka dilakukan voting ulang. Apakah tidak dilakukan diskusi di dalam proses seleksi ini? Meskipun memiliki selera yang berbeda-beda namun saya dan tiga anggota lainnya merasa bahwa kami memiliki visi dan misi yang sama terhadap aksi bersenang-senang bersama film. Hal tersebut membuat kami merasa ketika berurusan dengan something yang menuntut objektifitas pada posisi terdepan maka diskusi hanya akan dilakukan jika masih terjadi draw atau tie terjadi pada proses voting ulang pada situasi atau kondisi seperti di atas tadi.
Aturan yang diterapkan masih sama di mana film yang dapat masuk ke dalam top 12 merupakan film yang saya maupun kontributor tonton dari tanggal 1 Januari hingga 31 Desember, merupakan film dengan batas tahun rilis -3 dari tahun ini (untuk tahun ini berarti 2014), dan film yang tidak muncul di daftar terbaik edisi sebelumnya. Silahkan klik judul atau gambar pada masing-masing film untuk membaca review lengkap. So, this is it, Top 12 Films of 2016!
(in alphabetical order)
Menggunakan pertanyaan tentang apa yang akan manusia lakukan jika kelak alien datang untuk mengambil alih “tanah” para manusia ‘Arrival’ merupakan sebuah thought provoking drama yang menyamar sebagai sebuah science fiction. Dari krisis global, kedamaian dunia, komunikasi, love and life, bersama dengan proses komunikasi antara manusia dan alien, bergerak nonlinear ‘Arrival’ tidak hanya terasa seperti sebuah awakening tapi juga sebuah experience yang berhasil “expanding” pikiran penontonnya terhadap love, life, and humanity.
Berisikan hal-hal klasik dari teen movie ‘The Edge of Seventeen’ tidak pernah terasa cartoonish, menggunakan semangat remaja untuk menampilkan sebuah penggambaran dari “kesulitan” yang dialami para remaja di dalam teendom serta “luka” yang mereka rasakan dengan begitu akurat dan tajam. Ada humor di ‘The Edge of Seventeen’ tapi itu ditemani dengan heart yang juga tidak kalah menariknya, bersama mereka membuat sebuah adolescent story with heart, laugh, and authenticity. Nine years from now it'll be appreciated as much as 'Juno' right now.
Sajian tentang courage and belief yang terasa impresif, survival and heroism story dengan menggunakan perspektif unik yaitu no violence di medan perang penuh violence, ‘Hacksaw Ridge’ merupakan sebuah “perjuangan” dipenuhi ledakan dan kehancuran yang sangat impresif namun tetap mampu menjadi sebuah anti-war film lewat humanistic bravery yang terasa uplifting without overbearing. It’s an exhilarating action flicks yang tidak hanya sebatas menjadi interpretasi namun speak the truth about love and loving.
Sebuah aksi perampokan, studi karakter, suspense, serta humor, ‘Hell or High Water’ merupakan sebuah heist crime film yang terasa seperti sebuah permen banyak rasa di mana setiap rasa berhasil mencuri atensi penikmatnya dengan baik, perpaduan heist movie dengan sentuhan road movie yang terasa tajam tanpa menggunakan gema yang berlebihan dengan urgensi yang terasa mumpuni namun tampil rileks dalam takaran yang pas di setiap elemennya. Just like Coen brothers movies it’s charming in a unique ways.
Jackie merupakan sebuah intimate portrait dengan banyak rasa di dalam cerita, sebuah complicated legacy di dalam moving and intense drama. Dari script, flashbacks, bagian teknis dengan rasa experimental, hingga tentu saja performa akting yang menawan dari Natalie Portman, ‘Jackie’ berhasil menggambarkan messy condition dari insiden pembunuhan JFK, sebuah aftermath berisikan despair and sadness dengan perjuangan seorang wanita bernama Jackie sebagai pusatnya.
Cerita yang manis, feel dan "heart" yang kaya, emosi serta intimitas yang oke, visual yang impresif termasuk score yang cantik, mampu mempertahankan kesan “wow” hingga akhir, ‘Kubo and the Two Strings’ presentasi animasi berisikan life-changing adventure yang terasa indah dan mengasyikkan. Old-fashioned stop-motion technique bertemu dengan computer graphics ‘Kubo and the Two Strings’ is a striking and riveting animation feature film. Simply beautiful.
Perpaduan drama, romance, dan komedi yang terasa funny dan lovely tapi juga sentimental and romantic ‘La La Land’ merupakan kisah tentang harapan dan impian, dari personal paths dan kekuatan cinta berhasil bercerita koneksi antara light and darkness di dalam kehidupan. Sebuah repackaged dari elemen klasik genre musical yang diolah kembali dengan sentuhan magis yang groovy dan catchy ‘La La Land’ sebuah classic Hollywood musical dalam kemasan modern, sebuah stylish romantic musical yang berhasil menjadi something to cherish.
Tanpa mencoba tampak “flashy” ‘Manchester by the Sea’ berhasil menjadi sebuah penggambaran yang manis tentang tragedy, bersama pain, sorrow, gejolak batin, serta acceptance menyajikan sebuah drama yang terasa seperti sebuah balon yang terus ditiup secara perlahan. Berisikan emosi, humor, ache, even humanity and life dalam komposisi yang pas ‘Manchester by the Sea’ not for the faint-hearted, sebuah heartbreaking and heartwarming melodrama yang terasa affecting, engrossing, and rewarding, it's a stunning emotion crescendo.
‘Paterson’ terasa seperti sebuah puisi tentang everyday life, sebuah penggambaran dengan rasa surrealisme dan casual tentang over-arching beauty di dalam kehidupan manusia. Simple dan juga tenang tapi di balik banalitas terdapat sebuah character study dengan kombinasi komedi aneh dan dreamy melancholy yang terasa irresistible charming, an emotionally touching homage to poetic perception and an empowering tragicomedy. Complicated in its simplicity, it’s a horror to people and their everyday life, the more you think about it the more you’ll love it.
Berfokus pada pendaratan darurat sebuah pesawat yang berlangsung selama 208 detik, ‘Sully’ merupakan sebuah dramatisasi yang konsisten terasa exciting, menyaksikan proses investigasi bersama sebuah character study di mana karakter bermain dengan “depresi” dibalut dengan urgensi yang terus “menyala” dengan baik hingga akhir. An absorbing, engaging, lingering and nail-biting drama, ‘Sully’ merupakan sebuah rollercoaster emosi dengan tensi dan urgensi yang memikat, sebuah penggambaran heroism yang terasa begitu subtle and sharp.
‘Toni Erdmann’ merupakan sebuah petualangan antara ayah dan anak perempuannya dengan kombinasi permainan psikologis yang manis serta filosofi tentang cinta, harta, dan keluarga. Tragicomedy yang terasa absurd berisikan berbagai “penyimpangan” yang mengasyikkan dengan menggunakan misunderstandings sebagai mesin utama penggerak cerita, slyly with full sensibility ‘Toni Erdmann’ merupakan perpaduan drama dan komedi dengan rasa “kontemporer” yang funny and heartwrenching at the same time.
Sebuah “kue” yang terasa nikmat bagi mereka yang menggemari misteri, thriller, dan horror di dalam satu kemasan, ‘The Wailing’ memiliki dasar masalah dengan daya tarik yang terasa kuat hingga akhir, ketukan emosi yang membuat penonton meragu hingga mungkin terguncang, berjalan lambat namun dengan permainan atmosfer dan sensasi yang terjaga, sebuah “kekacauan” yang mencengkeram dan adiktif. Menyaksikan sebuah “kegilaan” dari sebuah masalah mistis ‘The Wailing’ akan meninggalkan kamu dengan perasaan terganggu dan meragu.
Gw suka Portman sejak dia main film Black Swan...
ReplyDeleteWanita yang absolutely menawan, karismatik, dan powerful dalam berakting...
Sayangnya belum terwujud untuk nonton film Jacky tersebut karena Bluray belum rilis dan di bioskop Indonesia ga di tayangkan.
Kak gak review k-drama lg? Defendant, missing 9 seru lho, chief kim juga lucu. :))))
ReplyDeleteMengejutkan sih tapi yes untuk kubo, paterson, dan the wailing btw!!! :)))
Masih belum ada yang "cocok" nih, sedang mempertimbangkan antara Chief Kim, Tomorrow With You, atau Strong Woman Do Bong Soon. :)
DeleteWah, berarti Goblin kmarn sama yg baru2 ini kyk Defendant gak cocok dong sama kakak? Bagus lho kak. Aku jg suka sama Chief Kim lucu. TWU jg kyknya menarik, travel time gitu. Review dong kak!!! hehehhehehehehe
DeleteGoblin cocok kok dengan saya, Defendant juga lagi diikuti. Tapi cocok untuk diikuti belum tentu “cocok” untuk direview, banyak faktor lain yang jadi penentu terutama ketersediaan waktu dan juga mood yang konsisten oke. Senang ada lagi yang suka Chief Kim, Namgoong Min rocks!!! :)
DeleteSyg dong apalagi Goblin kemarin kak sama Legend of Blue Sea, kan hit banget itu kak pasti bakalan ngaruh bgt ke statistik blog. hehehee.
DeleteOiya kak btw nonton voice gak? Seru bgt!!!!!
Sudah lewat masanya menjadikan statistik/hit semacam sebuah “pressure” untuk tetap update blog, itu hanya di satu setengah tahun pertama. Enjoy saja, kalau tertarik review, kalau tidak ya tidak perlu dipaksa. Saya nonton 'Voice' juga, gila itu episode pertama thrill sudah sebegitu intensnya dan konsisten terus berkembang. Keren. :)
DeleteUsul bung rory klo boleh bkin juga list film terbaik tp non box office, bisa dibilang secara pemasukan dana minim tp sukses secara kritikal, seperti take shelter,blue ruin atau yg pling baru transpecos..
ReplyDelete