Seorang thirty-year-old woman tampak tenang ketika sedang bertugas sebagai pramugari namun dalam kesehariannya ia merupakan wanita keras kepala yang kesulitan mengendalikan emosi. Dikhianati oleh kekasih yang akan ia nikahi bukan satu-satunya masalah terbaru yang menghampiri wanita tersebut karena ketika ia pulang ke kampung halamannya untuk mengunjungi makam ibunya ia bertemu dengan seorang pria yang tidak ia kenal namun mengaku sebagai ayah tirinya. Masalahnya adalah suami dari mendiang ibu wanita tersebut berusia tiga tahun lebih muda darinya. Can love wins everything?
Sinopsis:
Hong Na-Ri (Soo Ae) merupakan wanita berusia 30 tahun yang berprofesi sebagai pramugari, mampu bersikap tenang ketika menghadapi berbagai masalah di dalam kabin pesawat. Celakanya hal yang kontras terjadi pada kehidupan sehari-hari Na-ri, ia wanita dengan free spirit yang berani bersikap “terbuka”, jauh dari kesan tenang Na-ri kesulitan untuk mengendalikan emosi yang ia miliki. Setelah mendapati hubungan cinta selama sembilan tahun yang ia bangun kandas Na-ri memutuskan mengunjungi kampung halamannya untuk merayakan death anniversary sang ibu. Sayangnya usaha Na-ri untuk menenangkan diri tersebut justru membawanya bertemu sebuah masalah baru yang lebih besar.
Masalah itu berasal dari Go Nan-gil (Kim Young-kwang). Go Nan-gil merupakan seorang pria dengan latar belakang gangster yang kini menjadi juru masak dan pengelola di Hong Dumplings, sebuah restoran milik mendiang ibu Hong Na-ri. Pada pertemuan pertama mereka Nan-gil meninggalkan impresi yang tidak positif terhadap Na-ri, dan semakin buruk ketika sikap hangat dan dingin tersebut berlanjut ketika mereka mulai mencoba saling mengenal satu sama lain. Masalahnya adalah Nan-gil masuk ke dalam kehidupan Na-ri bukan sebagai pria asing yang biasa tapi sebagai sosok asing yang manis, pria yang tiga tahun lebih muda itu mengatakan bahwa ia adalah ayah tiri Hong Na-ri.
Sweet Stranger and Me
Title: 우리집에 사는 남자/ Urijib-e Saneun Namja
Also known as: The Man Living in Our House
Genre: Comedy, Romance, Family
Director: Kim Jung-min
Writer: Kim Eun-jung
Broadcast Network: KBS
Cast:
Soo Ae as Hong Na-ri
Kim Young-kwang as Go Nan-gil
Lee Soo-hyuk as Kwon Duk-bong
Jo Bo-ah as Do Yeo-joo
Kim Ji-hoon as Jo Dong-jin
Kim Mi-sook as Shin Jung-im
Kim Ha-kyun as Shin Jung-nam
Ji Yoon-ho as Lee Yong-kyoo
Lee Kang-min as Park joon
Jung Ji-hwan as Kang Han-yi
Shin Se-hwui as Kwon Duk-sim
Jung Kyung-soon as Kwon Soon-rye
Park Sang-myeon as Bae Byung-woo
Woo Do-hwan as Kim Wan-sik
Wang Bit-na as Yoo Shi-eun
Kim Jae-in as Yeon-mi
Ahn Yoo-jung as Sun-kyung
Jeon Se-hyun as Kim Ran-sook
[Spoiler Alert]
EPISODE 3
Broadcast Date: October 31, 2016
Ending yang ditampilkan pada episode dua yang lalu tampak simple namun secara implisit telah berhasil membawa rasa penasaran penonton naik satu tingkat lebih tinggi. Dalam kehidupan nyata tattoo tentu saja tidak selalu menciptakan “image” yang menandakan seseorang merupakan sosok yang jahat namun hal tersebut dipakai oleh writer dan sutradara Sweet Stranger and Me untuk membuka satu arena baru. Sekarang fokus kita dibawa pada pertanyaan apakah sosok asing dalam kehidupan Na-ri, yaitu Nan-Gil, memiliki semacam hubungan dengan masalah yang lebih gelap. Hal tersebut tidak begitu mengejutkan memang karena sejak awal dengan berbagai fakta pada penyebab terciptanya koneksi dengan Na-ri karakter Nan-gil memang sudah tampak fishy, namun saat itu fokus penonton hanya diarahkan pada urusan harta dan tahta saja karena cerita masih dominan bermain-main dengan masalah kepemilikan rumah dan tentu saja berbagai aksi cerewet yang dilakukan oleh Na-ri.
Dan kini misteri bertambah satu. Meskipun begitu yang terasa menarik adalah hal tersebut tidak serta merta membuat dinamika cerita yang ditampilkan oleh Sweet Stranger and Me mengalami perubahan, masih sama seperti dua episode sebelumnya cerita masih tampak nyaman memutar berbagai pertanyaan di dalam lingkaran, kita bahkan belum menemukan berbagai clue besar. Siapa sebenarnya Nan-gil masih menjadi tanda tanya terbesar, kemudian disusul hubungan yang ia miliki dengan ibu Na-ri. Lalu kenapa Nan-gil berusaha “menjauhkan” Na-ri dari segala sesuatu yang berkaitan dengan mendiang ibunya jika memang ia ingin “melindungi” Na-ri? Bukankah itu menandakan terdapat rahasia yang tidak dapat ia bagi dengan Na-ri terkait mendiang ibu Na-ri dan tentu saja for now mendiang mantan istrinya itu? Berbagai pertanyaan seperti tadi masih mendominasi cerita termasuk karakter Kwon Duk-Bong dengan sikap yang ia tunjukkan seperti hendak membantu Na-ri namun di sisi lain ia memiliki pesona bad guy yang cukup besar.
Cara bermain seperti yang writer dan sutradara lakukan di tiga episode pertama ini sangat riskan untuk jatuh menjadi sajian yang monoton dan membosankan karena pada dasarnya pertumbuhan konflik tidak terjadi dalam gerak yang cepat, namun tidak dengan Sweet Stranger and Me. Masih sangat minim informasi yang mereka bagi namun di sisi lain mereka tetap mampu mempertahankan atensi dan serta rasa tertarik penonton pada konflik dan juga karakter. Ya, karakter, alasan mengapa belum terbersit impresi bahwa Sweet Stranger and Me tidak berada di jalur pacu adalah karena pesona dari karakter terus bertumbuh dengan baik. Soo-Ae sejauh ini sangat impresif dalam memerankan Na-ri, kesan elegan dan menjengkelkan yang Na-ri miliki ia tampilkan secara efektif. Saya juga suka pada cara Kim Young-Kwang membentuk karakter Nan-gil, sebagai seorang ayah dan sebagai seorang pria misterius, dua hal tersebut berpadu dengan baik. Kondisi di mana Nan-gil tenggelam semakin dalam pada posisinya sebagai ayah dari Na-ri juga menunjukkan perkembangan yang menarik, perpaduan kesan weird dan lucu yang ia tampilkan terasa oke.
Jika berkaca pada pengalaman mengikuti k-drama selama ini mayoritas dari mereka sudah mencoba untuk menebar berbagai clue besar kepada penonton untuk menunjukkan berbagai opsi yang kelak berpotensi hadir. Sweet Stranger and Me belum melakukan itu hingga kini, ia tampak masih nyaman untuk tampil misterius dan membuat penonton bertanya-tanya terhadap karakter dan tentu saja konflik di dalam cerita. At least mereka masih berada di jalur cepat sehingga yang dinantikan kini hanya kapan sutradara dan writer pada akhirnya memutuskan momen yang tepat untuk menekan pedal gas sedikit lebih dalam. Sambil menunggu saat itu tiba untuk sekarang mari nikmati banter antar karakter yang terasa semakin menarik.
EPISODE 4
Broadcast Date: November 1, 2016
Ternyata masalah yang tersimpan di dalam cerita lebih kompleks ketimbang sekedar masalah antara status ayah dan anak serta kepemilikan rumah, dan so far writer serta sutradara cukup terampil dalam memberikan treatment terhadap materi dengan cara hide and shine. First of all adalah the legendary Go Nan Gil. Belum ada sebuah kejelasan yang benar-benar bulat terkait Nan-gil di episode ini namun secara perlahan kita telah dituntun untuk melihat bahwa ia tidak “setangguh” julukannya tadi. Dengan sikap yang gemar “menggoda” Na-ri namun selalu mengelak ketika diserang dengan pertanyaan terkait mendiang mantan istrinya cukup mengejutkan mendapat Nan-gil memiliki masalah internal yang serumit masalah eksternal yang ia hadapi. Apakah dia memiliki semacam kekurangan ketika berurusan dengan rasa cemas? Atau apakah masih tersembunyi penyakit yang lebih ganas yang belum terungkap pada penonton? Rasa cemas tadi semakin melengkapi misteri yang telah Nan-gil miliki.
Hal tersebut hadir juga berlandaskan pada rasa peduli penonton pada karakter Na-ri. Meskipun masih tampak kaku dan belum sepenuhnya kokoh namun kita dapat melihat perubahan yang writer terapkan pada karakter Na-ri yang tampak mulai berusaha menerima Nan-gil sebagai ayahnya, dari berbagai berbagai “bukti” fisik yang ia temukan ketika mencoba “mengeksplorasi” tempat-tempat yang ia curigai sebuah message berisikan foto di atas udara itu sudah cukup menjadi clue kuat. Kita dapat lihat kasih sayang Nan-gil ketika sebisa mungkin berusaha melindungi Na-ri seperti dari pria hingga ketika Na-ri sakit dan cukup senang mendapati usahanya tersebut membuahkan hasil positif. Namun dari sana muncul pertanyaan baru, yaitu masalah macam apa yang akan dihadapi oleh Na-ri dan juga Nan-gil setelah kini potensi pertarungan di mana mereka saling mengalahkan perlahan mulai pudar. Masalah macam apa yang terjadi di kehidupan masa lalu mereka?
Serta pertanyaan lainnya, apakah Na-ri dan juga Nan-gil sebelumnya telah kenal satu sama lain di masa lalu? Sebuah pertanyaan sederhana dari paman Na-ri kepada Nan-gil tentang apakah keponakannya itu masih belum ingat siapa Nan-gil meninggalkan kesan ganjil, semacam clue bahwa Na-ri dan Nan-gil telah saling kenal sebelum mereka bertemu di dalam permainan yang unik dan aneh sekarang ini. Sangat berharap hal tersebut kelak akan membawa masuk “jalan” lain yang harus dua karakter utama kita tempuh walaupun ekspektasi hanya sebatas agar cerita dapat semakin berwarna. Bukan untuk potensi kisah cinta? Sebelum penghujung episode ini terdapat sedikit glimpse pada potensi lahirnya kisah cinta di antara Na-ri dan Nan-gil namun dengan berbagai masalah yang harus mereka selesaikan sekarang ini, termasuk eksistensi “threat” dari Duk-bong dan Yeo-joo serta munculnya karakter baru yang memiliki koneksi dengan Nan-gil cukup sulit untuk berharap besar pada elemen romance.
For now saya melihat ini sebagai kisah tentang seorang pria yang “terjebak” di dalam bisnis yang harus ia selesaikan, sebuah bisnis dari wanita yang pernah ia suka dengan misi utama untuk menjaga dan serta memastikan putri dari wanita tersebut meraih hidup yang aman serta bahagia meskipun di sisi lain tentu saja sangat terbuka terhadap berbagai “kejutan” yang mungkin akan muncul nantinya. Ketika pertama kali bertemu Nan-gil sikap tertutup yang ia miliki terutama terkait Na-ri sempat meninggalkan rasa frustasi dalam skala kecil, namun dari setelah klik dengan karakter serta cara bermain yang digunakan sikap tertutup tadi justru yang membuat ‘Sweet Stranger and Me’ terasa menarik. Ia melempar misteri besar, lalu hadir berbagai misteri kecil tanpa kehebohan yang besar, terurai dengan cara yang sederhana misteri tadi berhasil membuat penonton tidak hanya merasa penasaran namun tertantang untuk mencoba menafsirkan dan menganalisa, dan itu lucu karena itu terjadi ketika ia masih belum melemparkan begitu banyak clue. Ya, sweet and strange.
apa NG pnya semacam trauma ketika berada di ibukota? Keramaian atau gedung tinggi? Say no to penyakit ganas! *sigh*
ReplyDeleteImo, selain itu kayanya dulu dia pnya isu kejiwaan juga ya, apa ya bilangnya..seperti kontrol emosi? Kemarahan tingkat tinggi? ancamannya ke laki2 penagih hutang ituloh yg menunjukkan NG pnya power yg mengerikan kalo dia marah/emosi dll. Setelah ketemu sama ibu NR, di treatment, trus jdi berubah baik?
Kalo misal NGNR dlu udh saling kenal, knp NR gak inget? Masa iya NR pnya lupa ingatan?
Drama ini bagus karna pnya beberapa misteri yg bsa ngubuat org bertanya2 dan spekulasi, walaupun ceritanya masih diputer2, tpi ini drama romcom. Aneh rasanya antara romcom dan misteri disatukan.
Btw karakter NG mengingatkan saya dgn karakter LJS di School 2013!
Agoraphobia mungkin ya, saya juga menangkap kesan “monster” dari Nan-gil. Sedangkan masalah saling kenal mungkin ketika mereka masih kecil dulu jadi wajar jika Na-ri tidak ingat Nan-gil. :)
Delete