Seorang pria yang “dikhianati” oleh negaranya sendiri kini sedang berada dalam pelarian dan menjadi buronan Interpol. Mantan tentara bayaran itu merupakan seorang petarung handal ketika ia menjadi bagian dari sebuah private military companies, mengutus sepuluh tentara bersenjata lengkap untuk menangkapnya sama dengan melepas sepuluh nyawa untuk dengan mudah dilahap olehnya. Suatu ketika pria tersebut mendapat “peluang” untuk dapat lepas dari status buronan, ia disewa oleh istri dari calon presiden untuk menjadi bodyguard bagi anak perempuan mereka. Namun hal tersebut tidak lantas membuat hidupnya menjadi mudah, ia terjerat di dalam “permainan” sebuah keluarga yang dipenuhi dengan berbagai rahasia berbahaya.
Sinopsis:
Kim Je-ha (Ji Chang-Wook) merupakan mantan tentara bayaran dengan inisial K2, dipermalukan dan “dibuang” secara tidak adil oleh negaranya dan kini sedang melarikan diri dari kejaran Interpol. Situasi tersebut membuat pria yang juga merupakan seorang petarung handal itu selalu merasa waspada terhadap situasi di sekitarnya dan sebisa mungkin tidak terlibat di dalam masalah, ia selalu memperhatikan kamera CCTV ketika menjadi buronan meskipun keberhasilannya untuk dapat lepas dari kejaran polisi lebih di karenakan kemampuan bertarung yang ia punya. Hal tersebut Kim Je-ha terapkan tanpa pengecualian termasuk saat berada di Spanyol ketika bertemu dengan Go Anna (Im Yoona), seorang wanita yang berhasil kabur dari sebuah “penjara” yang telah mengurungnya sejak dia kecil.
Go Anna merupakan “anak” dari wanita dari keluarga konglomerat dengan pesona dingin namun mematikan bernama Choi Yoo-jin (Song Yoon-Ah) serta Jang Se-joon (Jo Sung-ha), seorang pria “kurang ajar” yang kini sedang berusaha mencalonkan diri sebagai kandidat presiden. Anna merupakan “jembatan” yang menghubungkan Yoo-Jin dan Se-joon sehingga keselamatannya memiliki prioritas di tingkat tertinggi. Melihat kemampuan yang Kim Je-Ha tunjukkan ketika ia mengalahkan anak buahnya Choi Yoo-Jin kemudian merekrut Kim Je-Ha sebagai bodyguard bagi Anna. Namun satu hal yang tidak Kim Je-ha ketahui sejak awal adalah bahwa Choi Yoo-jin, Jang Se-joon, dan Go Anna bukan sebuah keluarga yang normal ataupun biasa, mereka keluarga yang dipenuhi dengan “permainan” serta berbagai rahasia berbahaya.
The K2
Title: 더 케이투/ Deo Keitu
Genre: Thriller, Political drama, Romance, Action
Director: Kwak Jung-Hwan
Writer: Jang Hyeok-Rin
Broadcast Network: tvN
Cast:
Ji Chang-wook as Kim Je-ha
Song Yoon-ah as Choi Yoo-jin
Im Yoon-ah as Go Anna
Jo Sung-ha as Jang Se-joon
Kim Gab-soo as Park Kwan-soo
Lee Jung-jin as Choi Sung-won
Shin Dong-mi as Kim Dong-mi
Song Kyung-chul as Song Young-choon
Lee Jae-woo as Sung-gyu
Lee Ye-eun as Mi-ran
[Spoiler Alert]
EPISODE 5
Broadcast Date: October 7, 2016
Sudah lima episode namun masih terasa sulit untuk merasakan bahwa terdapat koneksi yang menarik dengan karakter Anna. Cara hubungan antara dirinya dan Je-ha berkembang di episode ini memang cukup baik, di atas atap dan ruang rahasia itu dapat menjadi tempat rahasi yang menarik bagi mereka, namun sejauh ini sama seperti yang ia lakukan di ‘Yong-pal’ dahulu writer masih belum mampu meyakinkan penonton bahwa Anna merupakan bagian di dalam cerita yang tidak hanya sekedar penting saja namun juga menarik. Anna sebenarnya merupakan karakter yang menarik, seorang wanita muda yang tampaknya digunakan sebagai boneka yang telah di brain-washed oleh keluarganya meskipun fungsinya di dalam cerita masih belum terasa kuat. Kita dibawa melihat bagaimana tekanan mental yang ia punya terus bergejolak dan masih menunggu waktu untuk meledak.
Di episode ini kita dapat lihat bagaimana keluarga merupakan keluarga yang “special”, masing-masing dari mereka punya rencana jahat untuk saling menjatuhkan dan mereka juga tahu bagaimana kawan yang juga merupakan lawan itu akan menyerang mereka. Masih terdapat feeling bahwa Anna punya peran yang sangat penting di dalam permainan politik keluarganya itu dan Anna harus segera berusaha menemukan “udara segar” untuk benar-benar menginjakkan kakinya di panggung utama, dia masih terasa hambar dan datar sejauh ini. Hal tersebut berbeda dengan karakter lain yang semakin berkembang. Lewat hal kecil Jang Se-Joon dan Park Gwan-Soo berhasil mempertebal kesan lovely jerk yang telah mereka miliki sejak awal, Mi-Ran juga berhasil mencuri begitu banyak spotlight di episode ini meskipun secara kualitas ia harus berbagi dengan Song Young Choon yang berhasil memperkenalkan salah satu tugasnya di dalam cerita, membawa kisah cinta yang terasa aneh dan unik.
Di balik itu semua bintang utamanya tetap sama, yaitu Choi Yoo-Jin dan Kim Je-ha. "Sexual tension" di antara mereka terasa semakin menarik dan tidak heran bagaimana Yoo-jin yang sepertinya selama ini haus kasih sayang kemudian menjadi goyah dengan aksi rebel yang Je-ha miliki. Sikap tanpa etika yang Je-ha tunjukkan merupakan pesona terbaik yang ia miliki, tidak menjengkelkan karena di sisi lain writer menyuntikkan pula kesan hangat dari sikap dingin yang ia punya. Tapi yang menjadi kejutan adalah bagaimana posisi Je-ha di dalam organisasi yang Yoo-jin pimpin naik begitu cepat. Kita belum tahu apa itu Cloud Nine namun jika menilik ambisi yang Yoo-jin miliki serta bagaimana jalan masuk ke sana dapat impresi awal yang tercipta masih tersimpan rahasia yang lebih besar di dalam cerita. Bagaimana hal tersebut bermain dan memberikan dampak terhadap Je-ha nantinya? Kita tahu sejak awal Je-ha mengemban rencana balas dendam yang bersifat personal, apakah status terbarunya itu akan banyak membantunya?
Tentu saja penonton senang melihat Je-ha menempati posisi yang lebih tinggi, peran yang ia pegang mungkin akan semakin besar, namun sejak awal kita belum menemukan goal yang jelas pada karakter Je-ha dan harus diwaspadai efek atau dampak berbagai tugas yang mungkin akan emban, itu dapat membuat tujuannya menjadi semakin sulit untuk dapat terasa kokoh. So far ‘The K2’ masih terasa aneh buat saya, beberapa elemen secara individual telah terasa menarik seperti beberapa karakter yang telah terasa oke meskipun masih ada di antara mereka yang kualitasnya belum begitu konsisten. Begitupula dengan cerita, suspense terasa oke tapi di sisi lain kini komedi juga semakin berusaha unjuk gigi walaupun harus diakui usaha memasukkan komedi di dua episode yang lalu menghasilkan dampak yang cukup baik. Masih menarik namun di sisi lain 'The K2' juga masih belum mencapai level yang dapat memberinya status solid. Still waiting.
EPISODE 6
Broadcast Date: October 8, 2016
Seolah menjadi anak tiri di lima episode pertama (atau mungkin saja dia memang anak tiri) ini merupakan sebuah perkenalan kembali dari Anna kepada para penonton. Sejak awal kita hanya sebatas tahu bahwa Anna merupakan seorang anak yang “di penjara” oleh orangtuanya sendiri dengan alasan yang tidak begitu jelas walaupun condong ke alasan politik. Menempatkan latar belakang terisolasi pada Anna meninggalkan tugas yang cukup banyak bagi writer, di sini kita dibuat heran dengan kemampuan bersosialisasi yang Anna miliki, hal yang cukup kontras jika menilik karakterisasi yang sebelumnya telah diberikan padanya. Itu adalah bagian yang terasa sedikit forced meskipun di sisi lain harus diakui keputusan untuk segera “mendorong” Anna ke panggung utama itu menghasilkan output yang tidak begitu buruk. Mungkin writer merasakan hadirnya urgensi untuk melakukan itu mengingat Yoo-jin di episode ini telah meresmikan statusnya sebagai evil mother yang menyeramkan.
Sebelum melangkah ke sana mari terlebih dahulu sedikit membahas Jang Se-Joon yang di sini bertumbuh dengan baik ketimbang episode sebelumnya. Cukup mengejutkan mendapati sosok yang sejak awal telah membuat penonton melabeli dirinya sebagai bastards atau lovely jerk ternyata punya potensi menjadi salah satu “korban” dari permainan politik, dan semakin miris karena controller permainan tersebut merupakan istrinya sendiri. Jang Se-Joon ternyata seorang ayah yang penyayang namun tampaknya ia telah mendapat “racun” dari Yoo-jin, apa dialaminya di episode ini tidak hanya berhasil meraih sedikit simpati dari penonton namun membuat posisinya kini terasa ambigu. Bukankah walaupun berada di dalam sebuah simbiosis mutualisme namun dengan sikap “patuh” seperti itu menandakan bahwa Se-Joon juga merupakan boneka bagi Yoo-jin yang mencoba meraih ambisi besar miliknya itu? Yoo-jin bahkan tidak ragu bermain super kotor agar dapat menghancurkan competitor Se-Joon dalam pertarungan menjadi presiden.
Berdasarkan pertemuan tim strategic yang Choi Yoo-Jin lakukan cukup fair untuk mengatakan bahwa istri dari calon presiden ini punya hasrat “menang” yang sangat sangat besar. Hal tersebut membawa pesona villain yang ia miliki semakin bersinar, semacam pembunuh berdarah dingin yang menakutkan. Meskipun belum sepenuhnya jelas namun mulai tampak clue terkait apa yang Yoo-Jin inginkan di dalam permainan politik ini, ia seperti ingin membangun sebuah “kerajaan” di mana ia berada di tahta tertinggi namun dengan cara yang licik: tanpa perlu turun tangan dan ikut bersimbah keringat. Anna dia gunakan untuk “mengunci” Jang Se-Joon sementara di sisi lain ia merekrut Je-ha untuk menjadi pelindung dan pemburu, sebagai eksekutor dari semua rencana jahat yang ia miliki di mana untuk mencapainya harus mengeluarkan keringat. Itu mengapa sejak awal Je-ha telah ditempatkan pada posisi hendak membalaskan dendam pada Park Gwan-Soo, hal tersebut dimanfaatkan oleh Yoo-jin untuk juga “mengunci” Je-ha meskipun sepertinya ia akan lepas dengan mudah, terlebih jika kelak mulai muncul ikatan batin yang lebih dalam antara dirinya dan juga Anna.
Episode ini juga berhasil membuat image Park Gwan-Soo menjadi buruk ketimbang saingannya, dari masalah sederhana seperti membantu nenek berjalan kaki, memilih posisi tempat duduk, hingga kelakuan reckless Park Gwan-Soo yang merasa gereja seperti panggung opera. Tapi kini Park Gwan-Soo tidak lagi terasa seperti sebuah ancaman yang berarti setelah melihat apa yang dilakukan Yoo-jin di Cloud Nine itu. Ketika sebuah tv-series berada di episode enam biasanya sudah sangat jelas terbaca siapa yang berada di posisi terdepan dan karakter mana yang akan mengikuti dari belakang. Selama lima episode awal Yoo-jin berada di posisi terdepan namun setelah episode ini muncul sepertinya posisi empat karakter utama menjadi sejajar. Yoo-jin memang unggul karena telah meyakinkan penonton pada karakteristik yang ia punya namun tidak tahu mengapa dari titik ini saya merasa Jang Se-Joon, Kim Je-Ha, dan Anna punya “power” yang belum mereka tunjukkan, sebuah power yang dapat menempatkan Yoo-jin di posisi following ketimbang controller. Apakah 'The K2' telah terasa solid? In progress.
0 komentar :
Post a Comment