Seorang wanita, anak dari kartunis terkenal, mengalami sebuah insiden yang membawanya masuk ke dalam “dunia” yang berbeda, dunia di mana telepon selulernya tidak berfungsi dan dua bulan sama dengan tidak lebih dari setengah jam di “dunia” tempat dia berasal. Di sana wanita yang berprofesi sebagai dokter ahli bedah tersebut bertemu dengan seorang pria mantan atlet dengan popularitas yang tinggi, pria yang secara tidak langsung "mengikat" si wanita di dalam “dunia” baru tersebut. Masalahnya adalah sang pria merupakan “ciptaan” dari ayah si wanita.
Sinopsis:
Oh Yeon-joo (Han Hyo-joo) yang merupakan seorang ahli bedah dengan kemampuan rata-rata suatu ketika dikejutkan oleh sebuah permintaan dari “Crazy Dog”, gurunya di Myung Se Hospital. Crazy Dog merupakan penggemar webtoon berjudul “W” karya kartunis bernama Oh Sung-moo (Kim Eui-sung), ayah Oh Yeon-joo, dan meminta Yeon-joo untuk mencari tahu spoiler dari episode selanjutnya. Namun ketika Oh Yeon-joo hendak melaksanakan permintaan dari gurunya tersebut ia mendapat kabar bahwa sang ayah menghilang secara misterius.
Masalah tidak berhenti di sana karena ketika mencoba mencari tahu keberadaan sang ayah di ruang kerjanya Oh Yeon-joo justru “berpindah” lokasi dan ikut terlibat dalam sebuah insiden yang sedang dialami Kang Cheol (Lee Jong-suk). Seorang atlet shooting sport peraih medali emas di Olimpiade Athena, tokoh terkenal yang memiliki masa lalu kelam di mana seluruh anggota keluarganya tewas ditembak sosok misterius, Kang Cheol (Lee Jong-suk) merupakan karakter fiksi ciptaan Oh Sung-moo.
W
Title: 더블유 / Deobeulyu
Also known as: W – Two Worlds
Genre: Fantasy, Mystery, Romance, Melodrama, Suspense
Director: Jung Dae-yoon
Writer: Song Jae-jung
Broadcast Network: MBC
Cast:
Lee Jong Suk as Kang Chul
Han Hyo Joo as Oh Yun Joo
Hyun Seung Min as teen Yun Joo
Jung Yoo Jin as Yoon So Hee
Lee Tae Hwan as Seo Do Yoon
Park Won Sang as Han Chul Ho
Cha Kwang Soo as Son Hyun Suk
Kim Eui Sung as Oh Sung Moo
Lee Shi Un as Park Soo Bong
Nam Ki Ae as Gil Soo Sun
Heo Jung Do as Park Min Soo
Kang Ki Young as Kang Suk Bum
Lee Se Rang as Gil Soo Young
Ryu Hye Rin as Sun Mi
Yang Hye Ji as Yoon Hee
[Spoiler Alert]
EPISODE 16
Broadcast Date: September 14, 2016
Gambar di atas mungkin dapat mewakili reaksi saya ketika bertemu dengan tulisan “The End” dalam hangul di bagian akhir itu. Hal yang semakin menjengkelkan adalah narration dari Oh Yeon-joo di bagian akhir, bahwa kisah Kang Chul di dalam webtoon berakhir bahagia, namun kelanjutan dari kisah cinta antara Kang Chul dan dirinya masih belum clear. Lalu Kang Chul masuk dan mengatakan bahwa at least kini mereka tidak lagi berada dalam bahaya, meskipun terkesan biasa dan membosankan semoga kisah mereka dapat berlanjut hingga 50 tahun dari sekarang. Oke, itu memang oke, Kang Chul selamat dari bahaya dan OYJ mendapatkan salah satu hal yang ia inginkan meskipun sebagai gantinya kehilangan sang ayah, dan at least kalimat “happy ending” yang sudah muncul sejak awal itu pada akhirnya terwujud. Namun bukankah ini terlalu simple? Masih tertinggal begitu banyak pertanyaan di mana ‘W’ tampak tidak mencoba mengarahkan penonton semakin dekat dengan pada jawaban untuk kemudian menemukannya sendiri. Ini seperti sebuah finale di mana penulis cerita berkata kepada penonton “I’m sorry guys, saya juga akhirnya kerepotan dan bingung bagaimana harus menyelesaikan semuanya.”
Jika sejak awal “masalah” yang cerita bentuk tidak begitu banyak meninggalkan mereka dalam keadaan unresolved bukan masalah besar, namun kondisi yang dimiliki ‘W’ tidak demikian sejak awal. Tidak mengharapkan writer memberikan long view ending namun at least memberikan clue yang lebih “sehat” ketimbang hanya fokus membawa dua karakter utama bertemu happy ending dan meninggalkan hal-hal lain di sekeliling mereka menggantung tanpa penjelasan. Ambil contoh hal terkait webtoon ‘W’. Pada akhirnya pembaca webtoon mendapati Kang Chul tewas, dan bagi mereka webtoon ‘W’ berakhir sad ending, namun setelah itu muncul berbagai kejutan yang membawa Kang Chul serta OYJ bertemu dengan happy ending, hal yang tidak diketahui oleh pembaca webtoon ‘W’. Tentu saja posisi kita di sini faktanya bukan pembaca webtoon namun karena sejak awal memposisikan diri seolah seperti sesama pembaca webtoon ‘W’ layaknya Crazy Dog yang setia menantikan kelanjutan cerita saya merasa seperti dikhianati oleh ‘W’. Bukankah itu egois, Kang Chul dan OYJ bertemu happy ending namun pembaca yang sejak awal dijanjikan sebuah happy ending justru bertemu dengan sad ending?
Don’t get me wrong, I really love twist ending namun kemunculannya wajib, harus, kudu, dan mesti tidak meninggalkan perasaan telah dikhianati pada penontonnya. Merasa terkecoh oke namun tidak untuk merasa dikhianati. Penulis cerita mungkin memiliki niat agar belokan tajam terkait ending webtoon dan kematian Kang Chul itu akan menciptakan sebuah kejutan yang impresif, namun bagi saya itu merusak alur yang telah ia bangun sejak awal. Trick tersebut terasa forced, kehadirannya tidak mengangkat nilai dari petualangan yang telah tercipta sebelumnya namun hanya sebatas mencoba memenuhi janji sebuah happy ending pada penontonnya, meskipun tidak semua penonton akan sepenuhnya merasa happy dengan ending tersebut. Meskipun kisah cinta mereka sempat runtuh namun rasa peduli pada hubungan antara Kang Chul dan OYJ setelah itu perlahan naik kembali, namun ketika muncul harapan dari Kang Chul bahwa kisah mereka dapat terus berlanjut hingga 50 tahun lagi muncul senyuman miris sembari berujar “seriously?”, itu karena perjuangan untuk dapat hidup bersama yang mereka lakukan di paruh kedua dari total 16 episode itu tidak memiliki “love” yang bersinar.
Perlu waktu hampir satu minggu untuk menulis review episode ini, mencoba menenangkan kondisi terguncang yang anehnya masih menciptakan dampak cukup menghebohkan meskipun sejak awal paruh kedua telah mengantisipasi ‘W’ akan mengalami grafik menurun. Apakah ini sebuah ending yang “salah” untuk dilakukan? Jawabannya adalah tidak, namun jika menilik dan mengingat kembali berbagai kehebohan yang ‘W’ ciptakan di awal dahulu cukup disayangkan ia harus berakhir seperti ini, sebuah episode terakhir yang tidak begitu exciting dan juga menjadi episode yang paling tidak terasa impresif secara keseluruhan. In the end kita bertemu dengan happy ending, meskipun sayang itu terasa terlalu jinak.
OVERALL
Menciptakan sebuah sajian yang mengandalkan fantasi sebagai senjata utamanya tentu menciptakan tantangan yang tidak mudah, dan dengan mencoba menggabungkan konsep dua dunia serta time travel yang kali ini menggunakan webtoon sebagai arena bermain ‘W’ berhasil menciptakan sebuah petualangan berisikan drama, comedy, romance, fantasi, misteri, thriller, dan bahkan horror yang cukup baik. Senang bertemu dengan 'W' di bagian awal, ketika cerita membangun ekspektasi penonton dengan begitu cepat lalu membuat mereka mereka tertarik dengan karakter serta konflik lalu kemudian mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya. Hal tersebut semakin menarik karena di dalamnya terdapat berbagai kejutan kelas meta yang terasa oke, dengan cermat memutar narasi standar dari sebuah rom-com dan juga kisah time travel dengan benar-benar memanfaatkan keuntungan yang mereka miliki yaitu webtoon untuk bergerak dengan pace cepat sehingga penonton merasa terikat dengan kisah tentang takdir dan keinginan ini.
Hal tersebut tidak lepas dari eksekusi dari sutradara dan juga penulis cerita. Writer Song Jae-jung melakukan pekerjaan yang sangat baik di delapan episode pertama. Hal terbaik yang ia lakukan di sini adalah bagaimana dia memanfaatkan webtoon untuk membentuk dua dunia yang sama-sama menarik, dan pada akhirnya membuat penonton berhasrat agar dinding yang membatasi dua karakter utama berhasil dihancurkan pada akhirnya. Saya juga suka pada cara ia memainkan kejutan yang berhasil menciptakan punch memikat namun di sisi lain juga mendorong berbagai isu dengan tone yang lebih berat untuk perlahan tumbuh meskipun di sisi lainnya lagi tetap mengguyur kita dengan elemen comedy yang manis. Hal terakhir tadi tidak lepas dari sutradara Jung Dae-yoon dalam memoles materi, membawa “magic” miliknya di ‘She Was Pretty’ untuk membentuk dua dunia yang seperti saling tarik menarik perhatian penonton, dari visual mereka oke, dari pesona mereka oke, dan dari enjoyment mereka juga sama baiknya.
Membuat agar dua dunia tersebut menampilkan transisi yang konsisten menarik tidak mudah, dan Jung Dae-yoon berhasil menciptakan tik-tok yang menarik di antara mereka. Hal tersebut juga tidak lepas dari tim yang berada di belakangnya, seperti editing misalnya yang berhasil menciptakan alur yang memompa tensi sehingga terasa thrilling maupun terasa ringan sehingga komedi terasa lucu ketika kehadiran mereka dibutuhkan, terasa manis sama seperti yang dilakukan oleh visual efek dan music. Kualitas dari elemen teknis tersebut banyak membantu kemampuan ‘W’ menjaga atensi dari penontonnya pada upaya mencari solusi agar dua karakter dari dua dunia yang berbeda itu dapat memperoleh happy ending yang mereka inginkan. Berbicara tentang karakter mereka tentu saja merupakan senjata paling penting yang dimiliki oleh ‘W’ sejak awal, dan dari script, kemudian pengarahan sutradara, hingga cara para aktor dan aktris mencoba menyuntikkan nyawa ke dalamnya, karakter di dalam ‘W’ baik itu di real world maupun webtoon berhasil tampil menarik baik sebagai tim maupun individu.
Para aktor dan aktris menjalankan tugas mereka dengan baik. Yang menarik adalah jika ditanya siapa di antara mereka yang paling menarik maka sulit untuk memberikan sebuah jawaban, masing-masing punya momen di mana mereka bersinar namun ada pula momen di mana mereka tidak begitu impresif. Itu tidak hanya berlaku pada karakter pendukung di mana Park Soo-bong merupakan yang paling bersinar lalu disusul oleh Crazy Dog (his real name is Park Min-soo) di belakangnya, namun juga berlaku pada main cast. Lee Jong-suk tampil baik ketika karakter Kang Chul masih bertarung dengan rasa bingung terhadap eksistensinya namun ketika reset itu tiba pesonanya tidak lagi sama. Sama halnya dengan Han Hyo-joo, ia tampil begitu baik sebagai dokter yang “average” dan harus masuk ke dalam situasi genting yang membingungkan, namun ketika ia telah melayang akibat rasa cinta terhadap Kang Chul charm dari karakter Oh Yeon-joo sedikit berkurang. Kondisi tersebut tidak lepas dari “bangkitnya” Kim Eui-sung di delapan episode terakhir baik sebagai Oh Sung-moo maupun faceless killer, dan jika harus memilih aktor dengan kualitas akting paling konsisten di ‘W’ maka dia adalah jawaranya. Chemistry di antara karakter juga terasa manis, btw.
Harus diakui memang mengapa kinerja aktor dan aktris menjadi sedikit redup di delapan episode terakhir karena di sana cerita ‘W’ mulai terasa goyah secara kualitas. It’s really exciting di delapan episode pertama namun sebuah trick yang berujung blunder dari writer membuat excitement menjadi bergerak ke arah negative dari posisi terakhir. Ya, sejak reset di dalam konflik itu ‘W’ terasa seperti sedikit slow down meskipun ia tidak berhenti menghadirkan berbagai kejutan. Meskipun faktanya cerita telah memiliki pondasi yang kuat namun proses membangun kembali kisah dua dunia itu ternyata tidak sepenuhnya berada di jalur cepat yang sama seperti sebelumnya, tampak seperti mencoba membangun kembali semuanya tidak dari titik terakhir ia berhenti dalam hal pesona. Salah satu dampak signifikan terletak pada pesona dari karakter Kang Chul yang tidak lagi sama, kesan tulus yang ia miliki terhadap OYJ mulai tumbuh kembali namun tidak mencapai titik level ketika ia sebelum mengalami reset. Selain itu alur cerita juga mulai terasa rushed, terburu-buru dan mulai menenggelamkan berbagai detail yang sejak awal punya potensi untuk dieksplorasi.
Sejak awal hingga akhir perasaan engaging bersama konflik dan karakter tetap eksis namun kualitasnya mengalami penurunan yang cukup signifikan, hingga berujung pada rasa cheated di episode terakhir. Banyak pertanyaan yang belum terjawab salah satu yang paling sederhana adalah bagaimana caranya webtoon ‘W’ masih berjalan untuk menghadirkan kejutan sementara di sisi lain “the end” telah disajikan kepada pembacanya? ‘W’ tampak kelelahan di paruh kedua, energinya seperti terkuras di paruh pertama sehingga terasa lebih lesu dan tidak lagi terasa thrilling di paruh kedua. Tapi bukankah paruh kedua berusaha mewujudkan keinginan OYJ akan sebuah sekuel dengan genre romance? Dimulai dengan begitu eksplosif cukup mengecewakan mendapati kisah dua dunia itu berakhir cukup pasif, but once again, it’s all about happy ending right? Started with a bang 'W' ended without a great fang, but still, it was a good journey between two worlds.
http://www.dramabeans.com/2016/09/looking-for-answers-from-w-writer-song-jae-jung/
ReplyDelete