Frenemy di antara dua
wanita dengan nama yang sama kembali muncul ketika mereka bertemu lagi setelah
lulus dari high school. Dilema di antara mereka kini berasal dari seorang pria
dengan short-term indera keenam yang memiliki keterkaitan terhadap masa lalu
kelam yang mereka berdua alami. Dua wanita tersebut menjadi bagian dari
“vision” yang selalu muncul di dalam pikiran si pria, satu di masa lalu dan
satu lagi pada apa yang akan terjadi di masa depan.
Sinopsis:
Park Do-kyung (Eric
Mun), seorang sound
director, ditinggal pergi oleh calon istrinya Oh Hae-young (Jeon
Hye-bin) tepat di hari pernikahan mereka. Setahun kemudian Do-kyung
mendapat berita bahwa Oh Hae-young akan menikah dengan pengusaha muda
bernama Han Tae-jin (Lee Jae-yoon). Bermaksud untuk membalas
rasa sakit hatinya Do-kyung mencoba menggagalkan pernikahan Tae-jin dan
Hae-young dengan cara membuat usaha Tae-jin berantakan, bangkrut, dan membuat
Tae-jin berakhir di penjara.
Celakanya calon
pengantin Tae-jin yang mengalami depresi karena "dibuang" sehari
sebelum acara pernikahannya itu bukan wanita mantan calon istri Do-kyung.
Namanya juga Oh Hae-young (Seo Hyun-jin), wanita “biasa” yang bekerja sebagai
asissten manajer di divisi restoran sebuah perusahaan. Oh Hae-young
(Seo Hyun-jin), yang juga merupakan sahabat Oh Hae-young (Jeon
Hye-bin) ketika highschool, merupakan wanita yang muncul pada
short-term vision yang kerap mengganggu Do-kyung.
Another Oh Hae Young
Title: 또오해영/ Ddo Oh Hae Yeong
Also known as: Oh
Hae-Young Again / Another Miss Oh / Misunderstood
Genre: Drama, Romance,
Comedy, Supernatural
Director: Song
Hyun-Wook
Writer: Park Hae-Young
Broadcast Network: tvN
CAST:
Eric
Mun as Park Do Kyung
Seo
Hyun Jin as Oh Hae Young
Jun
Hye Bin as Oh Hae Young
Ye
Ji Won as Park Soo Kyung
Kim
Ji Suk as Lee Jin Sang
Huh
Jung Min as Park Hoon
Lee
Jae Yoon as Han Tae Jin
Lee
Han Wie as Oh Kyung Soo
Kim
Mi Kyung as Hwang Duk Yi
Heo
Young Ji as Yoon Ahn Na
Nam
Ki Ae as Huh Ji Ya
Ha
Si Eun as Hee Ran
Lee
Hye Eun as Jung Sook
[Spoiler Alert]
EPISODE 15
"Those Days We Couldn't Love Much More"
Broadcast
Date: 20 June 2016
Meskipun terasa longgar
dan beberapa segmen terasa kurang penting kehadirannya terhadap progress cerita
tapi episode ini berfungsi dan bekerja dengan baik. Walaupun narasi menggunakan
karakter harus diakui terasa sedikit berlebihan porsinya namun sebagai episode
yang digunakan untuk menuntun penonton kearah cerita yang lebih tenang ini
terasa manis. Di sini saya juga suka cara cerita menampilkan Pretty Hae-young yang akhirnya
“berdamai” dengan dua karakter utama, rekonsiliasi yang ia lakukan dengan
Hae-young dan Do-kyung tidak hanya membuat masalah menjadi clear namun berhasil
melepas satu kewajiban cerita untuk memberikan “posisi” yang baik terhadap
Pretty Hae-young. Meskipun begitu saya masih berharap ia akan tetap punya
kontribusi yang besar terhadap konflik utama di episode mendatang.
Episode 15 juga punya
beberapa segmen yang meskipun tidak terasa heboh tapi berhasil menarik maju
berbagai problematika di dalam cerita dengan cara yang cerdik. Cara Do-kyung
mencoba menangani vision yang ia peroleh bersama dokternya terasa oke, cara ia
mengganti arah fokus Do-kyung dan memintanya memilih sendiri antara mana yang
berhasil mengalahkannya terasa manis, apakah rasa cinta atau rasa takut akan
kematian yang telah Do-kyung alami sejak kecil. Saya masih yakin Do-kyung dapat
menghindar dari kematian. Keputusan untuk membuat Do-kyung masih meragu apakah
masalah dari vision itu akhirnya harus ia ceritakan kepada Hae-young terasa oke meskipun
menurut saya momen ini datangnya sedikit terlambat. Ya, mungkin Do-kyung baru
sadar dan mengerti konsekuensi besar yang harus dihadapi jika ia terus
menyembunyikan hal tersebut.
Dua hal menarik lain di
luar konflik utama pada episode ini adalah masalah antara Park Soo-kyung dan
Lee Jin-sang serta Ibu dari Hae-young, mereka berhasil mencuri atensi. Saya
suka cara cerita menggunakan rasa cemas dari Ibu Hae-young, cara ia menunjukkan
kasih sayang orangtua kepada anaknya. Terkadang terasa keras memang namun itu
wajar jika menilik lagi karakter dari Ibu Hae-young yang sejak awal ingin anak
perempuannya yang “terbatas” ketika berurusan dengan cinta itu mendapat akhir
yang bahagia. Saya juga suka ketika Hae-young mengadu pada Do-kyung kalau dia
“dipukul” oleh ibunya, cara yang manis untuk menunjukkan hubungan mereka yang
kini sudah semakin berkembang. Memanfaatkan pernikahan sepupu Hae-young
yang sudah dilempar ke penonton sejak lama juga terasa baik, membuat kita masih
dalam kondisi meragu dengan eksistensi Do-kyung di akhir cerita.
Sementara itu masalah
antara Park Soo-kyung dan Lee Jin-sang memang murni dimanfaatkan untuk
memperpanjang cerita saja di episode. Tidak ada misteri sejak awal dalam
konflik di antara mereka sehingga usaha
meyakinkan isi hati yang mereka lakukan murni digunakan untuk have fun, and
that quite enough fun. Yang sedikit mengecewakan dari episode ini adalah mulai
aktifnya “bencana” pada bisnis Do-kyung yang selama ini sudah siaga dan siap
meledak, dampak yang ia ciptakan ketika muncul terasa biasa. Sejak awal saya
berharap Tae-jin dapat memberikan sebuah “pukulan” yang kuat pada Do-kyung atas
kesalahan yang dilakukannya terhadap Tae-jin sehingga mereka jadi imbang.
Menarik untuk dinantikan bagaimana kisah di antara dua pria ini akan
diselesaikan meskipun cara pedas dan cara lembut menurut saya sama baiknya
karena fokus kita kini ada pada eksistensi Do-kyung. Fokus pada konflik utama
terkait kematian Do-kyung sedikit mereda namun berkat upaya menghadirkan
berbagai lelucon yang bekerja dengan baik begitupula dengan pesona dan daya
tarik dari karakter serta cerita yang masih kuat kekurangan tadi tidak terasa mengganggu.
Score: 8/10
EPISODE 16
"It Becomes Livable Because of You"
Broadcast
Date: 21 June 2016
Sama seperti judulnya
episode ini seperti berniat menunjukkan bahwa karakter-karakter semakin
livable meskipun memiliki berbagai masalah yang belum terselesaikan. Episode
ini seperti perpanjangan dari episode 15, dalam komposisi yang identik, seperti
hanya berusaha untuk menggoda saja meskipun ada progress kecil di dalamnya.
Meskipun di sektor cerita tidak menampilkan perkembangan yang signifikan namun
saya suka cara episode ini menunjukkan pertumbuhan dari karakter, mereka
melangkah maju termasuk Park Hoon dan Ahn-na lewat cara yang sederhana. Ini
menarik melihat Do-kyung akhirnya sadar dengan mengatakan pada Tae-jin bahwa ia
siap menerima balasan dari apa yang pernah ia lakukan di masa lalu, terasa
ambigu karena dengan begini kemungkinan pada apakah vision kematian itu
akan terjadi atau tidak menjadi semakin sempit.
So, jika Do-kyung telah
mengatakan siap apakah langkah selanjutnya adalah "eksekusi" dari
Tae-jin? Menarik untuk dinantikan skenario macam apa yang akan hadir
selanjutnya karena dengan kondisi Do-kyung yang masih terus meragu dan bersikap
tertutup seperti ini semakin sulit pula untuk yakin apa yang akan terjadi
padanya, hal yang dimanfaatkan dengan baik oleh penulis dan sutradara untuk
memperpanjang cerita meskipun di episode ini untuk pertama kalinya terasa
draggy. Di episode ini fungsi dokter yang membantu juga semakin rancu, cara ia mencoba
“convince” Do-kyung dengan menggunakan life scenario dan konsekuensi serta
mencoba mendorong hal lain bahwa Do-kyung merupakan the real doctor untuk
masalah yang ia alami terasa kurang meyakinkan. Hal serupa juga terjadi pada
Tae-jin. Cara Tae-jin “dibakar” amarahnya oleh Chairman Jang juga terlalu
lembut, kalimat balas dendam dan momen ketika ia menyadari fakta di balik semua
masalahnya terlalu biasa.
Bagaimana dengan
Hae-young? Saya suka cara ia menyelesaikan masalah dengan Pretty Hae-young,
mereka menampilkan pesona bahwa jika masalah di masa lalu itu tidak pernah ada
mereka dapat menjadi dua sahabat baik. Kebahagiaan yang ditunjukkan Hae-young
juga terasa manis, ia mampu meyakinkan penonton bagaimana cinta berhasil mengubah
kehidupannya menjadi lebih baik, cara ia flirting dan mengekspresikan suka cita
terasa memikat. Hal sebaliknya justru datang dari masalah di antara Soo-kyung
dan Jin-sang. Di awal saya berharap episode ini akan menghadirkan putusan akhir
dari masalah di antara Soo-kyung dan Jin-sang sehingga episode selanjutnya akan
punya ruang yang lebih besar untuk mengeksekusi konflik utama namun sayangnya
episode ini membuat penonton semakin merasa yakin pada kesan gimmick pada konflik di antara
mereka. Penempatannya memang baik namun
perputaran masalah di antara mereka juga terasa dipanjang-panjangkan,
menampilkan perpisahan tapi tidak terasa clear. Mencoba menggoda? Konklusi
subplot ini masih layak dinanti namun tidak lagi begitu menarik.
Bukan berarti apa yang
Soo-kyung dan Jin-sang lakukan di sini salah namun komposisi masalah yang
mereka hadapi tidak lagi padat. Di sini mereka coba menunjukkan bahwa menjadi
orangtua bukan sebuah pekerjaan yang mudah terlebih jika itu menyatukan dua
orang yang selama ini bergaya hidup bebas dan di sisi lain kita juga tahu bahwa
seperti tidak ada paksaan di antara Soo-kyung dan Jin-sang, penyebab mengapa
Jin-sang meragu karena ia punya kesempatan untuk tetap hidup bebas. Menariknya
meskipun menjadi episode terlemah sejauh ini episode ini punya tiga highlight
yang memikat. Pertama ketika ibu dari Do-kyung mulai beraksi, cara “melawan”
dua Hae-young sekaligus terasa oke terutama perumpamaan “level” yang ia
gunakan. Begitupula ketika Hae-young coba “melawan” tae-jin secara langsung
dengan penjelasan tentang cinta, segmen itu terasa kuat. Dan yang terakhir
tentu saja momen singkat di bawah payung dan guyuran hujan itu, although
there's no butterfly in my stomach when that "moment" comes.
Score: 7,75/10
EPISODE 17
"Enough Not to Care About Dying Today"
Broadcast
Date: 27 June 2016
Saya merasa bingung
ketika memilih gambar yang akan digunakan untuk review episode ini, banyak
momen yang sangat menarik. Bagian pembuka episode ini terasa cute, meskipun di
penghujung episode sebelumnya penonton sudah tahu apa yang akan terjadi namun
cara “moment” itu diolah selanjutnya lengkap dengan sikap malu-malu terasa
cute. Sebenarnya salah satu tipikal klasik dari K-Drama adalah di mana karakter
butuh waktu hingga mencapai dua atau tiga episode terakhir untuk
"sadar" dan menyatakan perasaannya terkadang terasa menjengkelkan,
namun anehnya di sini rasa jengkel itu tidak muncul. Episode ini seperti
kembali mengingatkan kita bahwa pada dasarnya Another Oh Hae-young merupakan
sebuah comedy romance meskipun memiliki unsur misteri di dalam cerita. Dan itu tidak
masalah karena sejak awal Another Oh Hae-young memang tidak melulu soal
bagaimana nasib Do-kyung akibat vision yang ia peroleh dan bagaimana nasib
Hae-young akan berakhir, sejak awal unsur misteri itu duduk berdampingan
dengan elemen komedi dan romance yang sama menariknya.
Namun yang menjadi
masalah adalah dengan beberapa episode terakhir tampil seperti mencoba untuk
membuat nada cerita jadi lebih ringan di sisi lain misteri terkait vision dan
kematian Do-kyung semakin berkurang daya tariknya. Bukankah sejak beberapa
episode awal fokus kita sebagai penonton coba diarahkan pada vision Do-kyung
yang dimanfaatkan untuk memperpanjang cerita, namun apa yang dilakukan episode
yang notabene satu episode sebelum finale ini pada hal tersebut terasa begitu
mini. Alhasil seperti ada missing point di cerita pada hubungan antara Do-kyung
dan usahanya untuk mengubah vision yang menakutkan itu, saya juga merasa
penonton butuh penjelasan yang sedikit lebih jauh terhadap eksistensi penyanyi
dan keterkaitan dengan vision kematian yang Do-kyung peroleh lebih dari sekedar
tanggal.
Di sisi lain saya suka
dengan apa yang cerita lakukan terhadap Tae-jin, walaupun pada akhirnya
Do-kyung tidak mendapatkan “punch” seperti yang diharapkan cara untuk sedikit
mendamaikan masalah terasa oke, momen di mana Tae-jin akhirnya bereaksi
terhadap kejahatan yang selama ini disembunyikan darinya juga oke. Sejak
kemunculannya secara reguler di dalam cerita Tae-jin memang tidak pernah berada
di posisi yang jelas, apakah ia sosok pria yang jahat atau justru hanya pria
baik yang melakukan sebuah kesalahan fatal dan kemudian menyesal. Penonton juga
tidak pernah coba didorong untuk merasa bahwa Tae-jin sangat mencintai
Hae-young, eksistensinya di cerita murni untuk membalaskan rasa sakit hati.
Setting tersebut yang kemudian menempatkan Tae-jin sebagai karakter yang mudah,
yang ia harus lakukan adalah memutuskan mana yang ia pilih antara suara dari si
jahat atau si baik yang selalu ada di dalam diri setiap manusia. Dia membuat
keputusan yang tepat. Kemunculan Pretty Hae-young juga memberi kontribusi
penting.
Kembali ke dua karakter
utama kita, Do-kyung dan Hae-young. Saya lega akhirnya Do-kyung menjelaskan
semua yang ia alami kepada Hae-young di episode ini, momen pengungkapan “fakta”
itu berhasil menampilkan kesan creepy yang dinantikan selama ini, momen ketika
Hae-young melakukan flashback pada apa yang pernah terjadi dan akhirnya
mendapat chill dari fakta yang diceritakan Do-kyung kepadanya juga terasa baik.
Walaupun begitu saya rasa akan lebih menarik jika “approval” dari Ibunya
Hae-young kepada Do-kyung ditempatkan sebelum penjelasan Do-kyung ke Hae-young,
sehingga ada alasan lain bagi Do-kyung yang selama ini meragu akhirnya teguh dan telah lepas dari
keraguan pada rasa cintanya terhadap Hae-young. Do-kyung sendiri melakukan
pekerjaan yang baik dalam menunjukkan sikap yang teguh, meski terkadang sikap
“keras” tersebut terasa menjengkelkan itu membuat kekuatan cinta yang berhasil
mengubahnya terasa lebih natural. Dari begitu banyak segmen menarik di episode
ini highlight pilihan saya adalah: elevator kiss.
Score: 8/10
EPISODE 18
"Please Stay Alive. I'm Grateful That You're Alive, Dear."
Broadcast
Date: 28 June 2016
So, setelah
berputar-putar dengan pertanyaan apakah vision yang Do-kyung peroleh akan
membawanya bertemu dengan kematian atau tidak ternyata semuanya diselesaikan
dengan sederhana: cari tanggal peristiwa tersebut dan hindari. Menjengkelkan?
Tidak, namun cukup disayangkan bagaimana salah satu konflik paling menarik di
Another Oh Hae-young meskipun tidak berakhir buruk namun tidak pula menghasilkan impresi di
posisi yang layak ia dapatkan. Namun sesungguhnya itu minus yang sangat kecil
karena sejak beberapa episode sebelumnya daya tarik pada konflik tersebut tidak
lagi luar biasa, hanya menggantung menunggu konklusi sementara terus
dimanfaatkan untuk membawa karakter berubah. Bagaimana dengan konklusi dari
berbagai konflik lainnya? Manis, semuanya manis dalam porsi yang oke dan
adil.
Pertama, Tae-jin. Sejak
awal tampak di set sebagai antagonis yang ambigu namun in the end ia masuk
menusuk ke dalam kategori karakter favorit di drama ini. Tidak mudah memaafkan
kesalahan yang telah membuat anda merasakan “sakit” yang begitu berat, cara
Tae-jin berdamai dan menyelesaikan masalahnya membuat ia tampak keren. You're
not a loser Pretty hae-young, you're also a winner. Berikutnya adalah Park
Hoon…. Dengan usaha menulis naskah yang sempat hadir di episode awal kisahnya
berakhir dengan cara yang tepat dan ikut mendorong sebuah fakta bahwa di balik
pria yang sukses selalu ada wanita yang sama suksesnya karena selalu membantu
si pria. Selanjutnya adalah Park Soo-kyung dan Lee Jin-sang. Ini lucu ketika
sebuah action dengan menggunakan toilet berhasil melakukan apa yang selama ini
cerita kurang mampu lakukan: meyakinkan penonton bahwa Jin-sang mencintai
Soo-kyung. That’s it, para wanita harus menemukan pria yang siap untuk selalu
menjadi benteng yang tidak hanya membantu namun juga melindunginya. I'm looking
forward to finding what the baby is like.
Momen yang touching di
episode ini datang dari orangtua Hae-young. God, betapa besar hati yang mereka
miliki untuk terus rela melakukan apa yang anak mereka minta dan inginkan
meskipun terkadang permintaan dan keinginan tersebut menghancurkan hati mereka.
Awalnya biasa saja namun ketika bergerak semakin jauh semakin besar pula
pengaruh karakter orangtua di dalam cerita, termasuk Ibu dari Do-kyung. Lewat
tindakan yang baik dan kurang baik ‘Another Oh Hae-young’ sukses menggambarkan
kasih sayang orangtua kepada anak mereka, tidak berlebihan namun mampu
meninggalkan dampak yang mengesankan. So, mari kembali ke fokus utama, plot
terkait vision dan kematian Do-kyung. Kesannya memang terlalu berlebihan ketika
episode yang memiliki durasi 76 menit justru baru menghadirkan apa yang selama
ini penonton nantikan 12 menit menjelang usai namun berkat gimmick yang selama
ini cerita tampilkan dan diolah dengan cerdik cara masalah terkait vision dan
kematian Do-kyung diselesaikan terasa baik.
Saya suka cara masalah
terkait vision itu dibiarkan untuk tetap terbuka meskipun kita mendapati
Do-kyung berhasil selamat dari kecelakaan maut itu. Dengan kemampuan vision
untuk berubah sesuai dengan event yang dilakukan oleh orang yang menerima
vision tersebut itu menandakan selama ia hidup Do-kyung mungkin akan kembali
berhadapan dengan vision di kemudian hari. Hal tersebut secara tidak langsung
membuat kekuatan cinta yang sukses mengubahnya secara pribadi terasa mempesona,
membuat makna dari hadirnya Hae-young di sisi Do-kyung terasa semakin manis,
sosok yang akan membantu Do-kyung membuat keputusan yang tepat dan tetap berada
di jalur yang aman dengan cara yang sederhana: hidup bahagia bersama.
Score: 8,75/10
OVERALL
It's
another good and satisfying romcom from tvN. Hal terpenting
dari sebuah tv-series buat saya adalah bagaimana kemampuan dari cerita dan
karakter untuk membuat penontonnya bukan hanya sekedar mengamati hubungan sebab
dan akibat serta masalah dan solusi namun juga merasa “berinvestasi” pada
mereka. Another Oh Hae-young berhasil
melakukan hal tersebut dengan sangat baik, meskipun memiliki elemen fantasi
berhasil tampil lebih believable ketimbang
K-Drama lain yang tidak mengandung elemen fantasi di dalam cerita mereka, without
star power yang terlalu heboh dan mengandalkan proses serta pengembangan cerita dan karakter
sukses merebut atensi penonton di negara asalnya dan menggeser Misaeng: Incomplete Life untuk menjadi
tv-series tvN dengan raihan rating tertinggi keempat setelah Reply 1988, Signal, dan Reply 1994 (ketiganya tayang di golden slot).
Sesungguhnya Another Oh Hae-young ini tidak seperti
sebuah drama bagi saya, ini seperti sebuah dokumenter yang melihat semua
sahabat saya berusaha menyelesaikan masalah mereka. Karakter protagonis berhasil
terus mempesona, karakter antagonis tidak pernah berlebihan sehingga sulit
untuk membenci mereka, kita diajak untuk mengamati semua karakter saling
membantu untuk berusaha menemukan kebahagiaan secara perlahan dan menjadi
pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Memang daya magis yang ia miliki
sedikit berkurang di beberapa episode akhir dan 16 episode sepertinya cukup
untuk menyelesaikan semuanya, namun berbagai plot dan gimmick yang tampak “rumit” itu tidak pernah terasa menjengkelkan
dan merusak pesona karakter serta cerita. Hal yang tidak kalah penting adalah
meskipun diselesaikan dengan sederhana setelah mencoba tampil begitu rumit
sebelumnya elemen fantasi melalui vision itu tidak pernah terasa seperti
“menipu” penonton berkat ending yang
terbuka dan konsep bagaimana kebahagiaan dapat membantu anda mengubah masa depan.
Yap, di dunia nyata
tidak hanya ada orang baik melakukan kebaikan dan orang jahat yang melakukan
tindak kejahatan, di sisi lain terdapat orang “baik” yang melakukan kejahatan
dan orang “jahat” yang melakukan kebaikan. Hal tersebut digunakan sebagai dasar
oleh Another Hae-young untuk bercerita bagaimana kebahagiaan memiliki pengaruh
besar terhadap hal-hal tadi, terus ekspresikan kasih sayang dan selalu
mengambil dan melakukan pilihan yang tepat, bermula dari "salah" orang hingga menggunakan vision terkait
kematian, mencampur elemen serius dan ringan dalam kombinasi yang menyenangkan.
Alasan mengapa Another Oh Hae-young
berhasil tampil mempesona karena di satu sisi ia sukses membuat penonton
tersenyum dan tertawa lewat aksi komedi yang lucu namun di sisi lain ia membawa
berbagai isu serius dan menampilkannya dengan kualitas yang sama seperti
mengeksekusi komedi.
This
drama is "cool" and very funny. Bergerak dengan pace yang cepat dan plot yang rumit
namun simple Another Oh Hae-young
selalu berusaha menampilkan semuanya secara natural, bahkan di bagian fantasi
sekalipun. Meskipun terkadang karakter terasa frustrating namun penonton dapat memahami mengapa mereka bertindak
demikian, dari Do-kyung yang tertutup, Hae-young yang easy, hingga Ibunya Hae-young yang "keras" terhadap
anaknya. Tidak heran begitu mudah menemukan rollercoaster
emosi dari Another Oh Hae-young
karena terkadang anda akan bertemu segmen di mana ia sukses menyentuh emosi
anda dan membuat anda tertawa secara bersamaan. Sutradara dan penulis script
mampu menjaga kehangatan dari pusat cerita namun di sekelilingnya mereka warnai
dengan berbagai hal ringan, dari senyum, tawa, kekuatan cinta, hingga tangis
air mata dan aksi komikal yang relatable
bagi penontonnya.
Script
yang
cermat dan cerdik dibantu dengan soundtrack yang manis berhasil memberikan impresi yang baik berkat karakter yang
juga konsisten berada di level menarik. Divisi cast berhasil memberikan kinerja
yang memuaskan sepanjang 18 episode, terkadang memang terasa sulit untuk
mengetahui apa yang mereka inginkan akibat berbagai trauma yang pernah mereka
alami namun setiap karakter punya alasan yang oke untuk bertindak seperti itu.
Seluruh cast berhasil menampilkan
karakterisasi dan sisi "human" dari karakter mereka masing-masing, terasa klik
untuk peran masing-masing dalam menyampaikan alasan di balik tindakan mereka.
Tidak memiliki batas antara si jahat dan si baik juga membuat karakter terus
terasa menarik, tidak membuat penonton mengelompokkan mereka menjadi dua bagian
namun menyatukan mereka menjadi satu kesatuan sebagai sekelompok orang yang
melakukan kesalahan dan ingin memperbaikinya untuk berubah menjadi pribadi yang
lebih baik.
Itu yang membuat Another Oh hae-young terasa seperti
sebuah petualangan yang manis, ini tidak hanya sekedar menjadi penggambaran
dari kekuatan cinta yang dapat mengalahkan segalanya saja namun menggunakan
cinta tersebut untuk menjadi bagian penting dari proses di mana karakter
mencoba untuk tetap meraih “kemenangan” dengan cara dan pendirian yang ia
inginkan serta miliki. Hal tersebut yang membuat ketika ending menari bersama di penghujung episode terakhir selesai muncul
sebuah ucapan sederhana: "well done, you
guys beautiful." What is love? Happiness. If you’re happy, you’re confident. If
you’re confident, you’re beautiful. Be happy guys.
Baru selesai nonton ini. Keren dan lucu. Karakternya oke-oke semua. Yang jahat aja bisa menarik. Tapi ratingnya masih kalah lho kak dibanding Reply 1988 dan Signal.
ReplyDelete'Reply 1988' dan 'Signal' tayang di hari jumat & sabtu, jam tayangnya start di bawah 9PM. Itu golden slot. Tidak bisa dibandingkan dengan AOHY. :)
Delete