"Why did you choose me?"
Ketika kamu mendengar
kata “thriller” mungkin impresi
pertama yang kerap muncul adalah sebuah sajian penuh ketegangan yang
mendebarkan dan bergerak cepat. Ya, itu salah satu elemen penting dari sebuah thriller namun di sisi lain ada pula hal
yang tidak kalah pentingnya: kemampuan sebuah thriller untuk mengikat atensi
dan rasa tertarik penonton pada cerita, konflik, dan karakter, serta semakin
impresif jika hal tersebut berhasil dilakukan ketika hanya “dibakar
hangat" sejak awal hingga akhir. Hal tersebut dilakukan oleh ‘Our Kind of Traitor’ dengan cukup baik,
a "chess" thriller who
play in low gear.
Pasangan asal Inggris, Peregrine "Perry" Makepiece (Ewan
McGregor) dan Gail Perkins (Naomie
Harris) berusaha untuk memperbaiki pernikahan mereka dengan berlibur ke
Marrakech. Suatu ketika Gail meninggalkan Perry sendirian di sebuah restoran
dan hal tersebut dimanfaatkan oleh pria bernama Dima (Stellan Skarsgård). Dima adalah akuntan dan money launderer
untuk mafia asal Rusia, menjadi target dari sang boss Dima berniat meminta
pertolongan dari Perry untuk menjadi informan antara dirinya dengan pemerintah
Inggris dengan target agar ia dan keluarganya dapat selamat. Namun celakanya
tugas Perry ternyata tidak semudah pulang ke Inggris bersama data kontroversial
untuk dinas rahasia Inggris saja.
Sebagai film yang
mengusung tema spy dengan balutan thriller ‘Our Kind of Traitor’ berada di
kelas yang segmented. Ini akan
mengingatkan kamu pada ‘Tinker Tailor
Soldier Spy’ dan ‘A Most Wanted Man,’
sinopsis sederhana tumbuh mencoba
memberikan berbagai seluk-beluk di sektor cerita untuk menjaga ketegangan tetap
eksis tapi di sini tanpa mencoba untuk menciptakan sebuah kepanikan atau
ledakan yang berlebihan. Meskipun tidak pernah mencapai ketegangan di titik
maksimal tapi sutradara Susanna White
melakukan eksekusi yang cukup memikat di sini, screenplay yang ditulis oleh Hossein
Amini (The Wings of the Dove, Drive, Snow White and the Huntsman, The Two Faces
of January) mampu ia kelola ketegangannya yang bermain-main sedikit offbeat antara rahasia dan paranoia. ‘Our Kind of Traitor’ punya semacam permainan psikologis yang
meskipun terasa kering tapi tetap cukup manis, dengan menggunakan korupsi
hingga uang kotor ini berhasil mengikat dengan mengandalkan manipulasi.
Banyak karakter
di ‘Our Kind of Traitor’ yang
memberikan impresi kalau kehadiran mereka membawa sesuatu yang berbahaya.
Seperti judulnya kisah yang mengambil dasar dari novel karya John le Carré
ini berisikan karakter saling memanipulasi satu sama lain dengan cara yang
halus, sebuah permainan mengintai dan diintai tanpa menciptakan sensasi tingkat
tinggi. Thriller yang bermain seperti
ini sering kali jatuh menjadi monoton tapi meskipun lebih sering dijaga untuk
terasa hangat ketimbang meledak-ledak rasa tertarik pada apa yang akan terjadi
tidak pernah luntur. Itu aneh memang karena ibarat mengendarai mobil ‘Our Kind of Traitor’ hanya bermain di
gigi rendah tapi tetap mampu mengolah materi untuk terasa menarik. Plot yang
klise dikembangkan dengan cukup baik, eksploitasi terhadap aksi tipu dan
eksplorasi pada aksi spy terasa oke meskipun di beberapa bagian juga terasa
sederhana dan kurang ketat komposisinya.
Tapi kembali ke
pernyataan di bagian awal tadi bahwa ‘Our
Kind of Traitor’ merupakan sebuah misteri thriller yang segmented.
Meskipun terus terasa menarik dan tidak pernah monoton film ini tetap merasakan
dampak dari cara cerita yang dibakar rendah. Punya beberapa urutan menegangkan
daya tarik pada konflik tetap ada namun rasa atau kesan bahaya pada cerita dan
karakter kerap goyah, ‘Our Kind of
Traitor’ juga coba mendorong beberapa isu tapi tidak menghasilkan pesona
yang benar-benar kuat. Fokus yang kerap berada pada “hubungan” antar karakter
dengan sedikit rasa sentimental terasa
terlalu kenyal ketika bergabung dengan ketegangan di sisi sebelahnya. Hal itu
tidak banyak terbantu dari kinerja cast yang oke. Damian Lewis menampilkan karakterisasi dan karisma yang oke pada
Hector, Naomie Harris tidak buruk
menjadi jangkar bagi karakter Perry yang diperankan dengan baik oleh Ewan McGregor terutama pada kesan
“goyah” yang dialami Perry. Yang paling impresif adalah Stellan Skarsgård, kesan rentan dari tekanan batin yang dialami
Dima mampu terus mencuri perhatian.
‘Our
Kind of Traitor’ merupakan sebuah spy thriller yang tampil seperti permainan catur, setiap langkah
yang dilakukan tampak penuh perhitungan. Menggunakan kriminalitas dan politik
untuk membawa berbagai isu seperti hati nurani, martabat, hingga moralitas
dengan berbagai elemen yang dibakar “hangat” di mungkin lebih dari setengah durasi in the end ‘Our Kind of Traitor’ merupakan sebuah spy thriller yang tidak menyilaukan,
terasa sederhana baik dari thrill hingga pesona, namun aksi manipulasi
berisikan upaya eksplorasi terhadap dunia spy serta perilaku karakter di
dalamnya ini sukses menjadi sebuah sajian misteri thriller yang menghibur
meskipun memang kurang memorable. Not super thrilling but quite engaging.
Segmented.
Thanks to rorypnm
0 komentar :
Post a Comment