"You are a kite dancing in a hurricane, Mr Bond."
Kabar bahwa Daniel Craig akan mundur sebagai James
Bond setelah selesai bertugas di Spectre sebenarnya
sangat mengejutkan buat saya. Alasannya? Karena di film sebelumnya, Skyfall, saya baru benar-benar merasa
Daniel Craig sebagai seorang James Bond
yang "tangguh", karakteristik dan karisma miliknya sebagai Agent 007 mencapai titik tertinggi, ia
bersinar. Itu semakin disayangkan karena Skyfall
sesungguhnya juga seperti sebuah transisi yang hendak membawa kita bertemu
kembali Bond dengan rasa klasik, dan Spectre terhitung berhasil melanjutkan
baton yang ia terima.
James
Bond (Daniel Craig) ternyata sedang mengemban sebuah misi
rahasia dari almarhum Olivia Mansfield/M
(Judi Dench) yang meminta Bond untuk pergi ke Meksiko dan mengejar pria
bernama Marco Sciarra (Alessandro
Cremona). Tapi sudahlah hanya memperoleh clue berupa cincin dengan gambar
octopus, Bond berhadapan dengan masalah baru di London. Kepala baru MI6, M (Ralph Fiennes), menskors jagoan
mereka itu dari segala kegiatan sebagai agen rahasia, mencoba untuk
meminimalisir masalah karena MI6 akan bergabung dengan MI5 menjadi Joint
Intelligence Service dibawah pimpinan Max
Denbigh/C (Andrew Scott). C sendiri ingin menutup divisi 00 dan mengganti
agen rahasia dengan robot. Tapi ketika rencana itu sedang berjalan Bond tidak
ada di London, ia terbang dari Roma, Austria, hingga Maroko.
James
Bond
merupakan sebuah merk yang besar, tapi kamu tentu tahu bahkan merk ternama
suatu ketika jika telah tiba waktunya pasti akan mencoba melakukan sedikit
perubahan dalam rangka menyegarkan kembali identitas miliknya. Skyfall sukses besar jadi film transisi
yang menjaga nada gelap lalu kemudian membawa kita mulai bertemu dengan “taste”
James Bond dalam jumlah yang kecil, dan Spectre
berhasil melanjutkan itu. Disini Sam
Mendes dan tim penulis mencoba membawa Bond menjauh dari image agent-agent
super yang semakin besar jumlahnya itu, mereka coba hidupkan dan perbesar
kembali sisi eksentrik dari seorang James Bond yang membuat penonton jatuh hati
padanya, walaupun memang belum sepenuhnya sukses.
Itu kenapa di bagian
awal saya membahas berita kepergian Craig karena jika ia tinggal maka film Bond
selanjutnya akan semakin sangat menjanjikan. Saya tidak mengatakan ini sebagai
sebuah film Bond yang sama levelnya dengan Skyfall,
tapi beberapa minus yang ia hasilkan masih mudah di maafkan, terlebih dengan
keberhasilan Spectre mempertajam charm dari seorang James Bond. Hal itu
disebabkan Spectre seperti tidak memberikan beban yang berlebihan bagi seorang James Bond, ia tidak menempatkan posisi
Bond sebagai pria yang mencoba menaklukkan sebuah misi yang impossible tapi
posisinya dibalik, berbagai macam misi dihadirkan dan mencoba menaklukkan James Bond.
Jadi jangan heran kalau
Spectre akan terlihat seperti film
berisikan seorang pria melakukan tamasya dari Italia, Austria, hingga Maroko,
karena charm itu yang coba di hidupkan kembali oleh film ini. Seperti lirik
lagu Writing's On The Wall,
berhadapan dengan masalah dan lepas dari masalah, sisi charming James Bond itu hadir sangat kuat disini,
Bond punya misi tapi ia kayak bersenang-senang. Tapi hal terakhir tadi itu juga
yang mungkin akan menjadi sumber masalah bagi beberapa penonton. Bicara tempo
cerita tidak tampil buruk, tapi secara intensitas memang terasa kendur.
Sumbernya dari emosi yang dimiliki cerita, karakter lain di samping James Bond
seperti sekumpulan boneka yang tugas mereka hanya antri menunggu giliran
tampil, pesona karakter seperti Ernst
Stavro Blofeld dan Madeleine Swann
sangat disayangkan kurang tergali dengan baik.
Berbicara kualitas
secara keseluruhan harus di akui Spectre
gagal melewati pencapaian Skyfall,
tapi jika kamu lihat dari sudut yang berbeda terkait bagaimana karakter James Bond era Daniel Craig tumbuh
secara individu, Spectre berada di
posisi yang lebih tinggi dari Skyfall.
Skyfall masih lebih baik dari Spectre, tapi Spectre terasa lebih menyegarkan
ketimbang Skyfall. Jika ini jadi film
penutup Craig sebagai Bond maka ia akhirnya mendapatkan satu film dimana ia
benar-benar memainkan karakter James
Bond, bukan sebagai agent super yang sudah familiar sekarang ini, tapi
sebagai agent eksentrik yang hanya perlu gadget dan wanita tanpa superviliian
mematikan untuk memaku perhatian penontonnya. Segmented.
Ampun ._. aku buka blog ini dari blognya Mbak Icha karena penasaran sama spectre -_- duh, banyak juga yang review ini film ya ._.
ReplyDelete