"If you ain't scared, you ain't alive."
Sejak berita
kehadirannya tahun 2011 yang lalu, The
Good Dinosaur sebenarnya sudah seperti kapal yang bukannya memecah
gelombang ombak tapi terombang-ambing terbawa gelombang ombak. Produksi film
ini punya (beberapa) masalah, jadwal rilis yang mundur dua kali dari tahun 2013
hingga berakhir di tahun 2015, pergantian produser dan sutradara, dibongkar dan
mengalami proses yang Pixar sebut "completely reimagined",
hingga perubahan para pengisi suara di bulan juni yang lalu. Berbagai problema
tadi menjadikan The Good Dinosaur
tampak seperti proyek yang penuh penyakit. Hasilnya? Ya, The Good Dinosaur, bukan The
Great Dinosaur.
Henry
(Jeffrey Wright) dan Ida
(Frances McDormand) merupakan Apatosaurus
yang masih eksis karena meteroit yang bergerak kearah bumi 65 juta tahun yang
lalu ternyata hanya sebatas menyapa bumi dan berlalu begitu saja. Salah satu
anak mereka, Arlo (Raymond Ochoa)
memiliki rasa takut yang besar jika dibandingkan dengan dua saudaranya, Libby
dan Buck, dan Henry mencoba mengatasi itu dengan mengajak Arlo berburu. Suatu
hari Arlo melihat seorang caveboy yang kelak ia namai Spot (Jack Bright), berusaha mengejar namun sayangnya mereka berdua
terjatuh. Arlo pingsan, namun ketika bangun ia sadar bahwa ia telah jauh dari
rumah.
Sebuah kejutan memang Pixar merilis dua buah film dalam
setahun, tapi apakah dua film tersebut punya kualitas yang sama? Sayangnya
tidak. Dengan berbagai masalah yang saya sebutkan di bagian pembuka tadi bukan
berarti ini merupakan animasi yang buruk, kata yang sebenarnya terasa sangat
keterlaluan untuk digunakan pada film ini. Ini animasi yang baik, tapi jika
melihat level yang dimiliki oleh Pixar,
kelas yang membedakan mereka dengan studio animasi lain, ini merupakan sebuah
letdown. Dan hal tersebut semakin lengkap rasanya karena di pertengahan tahun
mereka sudah memberikan animasi yang punya kelas luar biasa.
Lalu apa masalah film
ini? Tricky, ia punya presentasi visual yang sangat memukau, bahkan dapat
dikatakan merupakan salah satu visual terindah yang pernah Pixar ciptakan, dari pemandangan sungai, pegunungan, pohon, hingga
cara mereka membangun tampilan karakter, terasa manis, tapi disisi lain isi
dari film ini terasa terlalu sederhana. The Good Dinosaur menghasilkan punch
yang tidak kuat, ketika berakhir rasanya seperti “oh, okay” bukan “wah, keren”.
Memilih untuk tidak membawa isu yang begitu berat dan sebatas memutar sistem
kembali ke rumah yang klise itu sebenarnya menjadi keuntungan bagi film ini di
sektor cerita, tapi Peter Sohn
berserta tim seperti terlalu santai menjadikan ini terasa santai.
Daya cengkeram The Good Dinosaur terlalu biasa, seperti
ingin menjadi film yang imut tapi tetap meninggalkan pesan yang mendalam, dan
mondar-mandir di dua sisi tadi secara kurang konsisten. Jadi tidak heran jika
petualangan bersama Arlo dan Spot terasa ambigu, hanya rutinitas tanpa taruhan
yang kuat. Bukan berarti mengharapkan hadirnya kejutan yang menggelegar
misalnya, tapi feel dari perjalanan yang dilakukan Arlo terasa kurang konsisten
atau stabil dalam hal menjadi atraktif, terkadang ia mampu menyampaikan
pelajaran tentang keberanian, sikap setia, dan mandiri, tapi ide-ide tadi
tampil dengan rasa yang mini. Oke, jika niat utama film ini adalah menjadi
kegembiraan yang sederhana, hal tersebut juga tidak berada di titik yang
tinggi, semangat yang ia berikan sama tidak konsisten seperti script yang ia
dihasilkan dari kontribusi lima orang tersebut.
Menarik memang, ini
seperti film Pixar di mana Pixar tidak mencoba sepenuhnya menjadi Pixar. The Good Dinosaur seperti gabungan dari
beberapa elemen kecil animasi yang pernah hadir dan dibentuk kembali oleh
Pixar. Ada rasa The Lion King disini,
lalu The Flintstones, The Croods, Ice Age, hingga Brave, sehingga film ini
terasa seperti sebuah puzzle yang akhirnya sering bergantung pada
ingar-bingar untuk mempertahankan energi cerita, oh termasuk pula score dari Mychael Danna dan Jeff Danna. Pixar selalu berusaha menempatkan cerita di posisi
pertama, lalu animasi di posisi kedua, tapi di sini mereka tertukar. Apakah ini
awal sebuah usaha baru dari Pixar? Semoga,
karena mereka memulainya dengan tidak buruk. Visual sangat direkomendasi,
anak-anak pasti akan terjaga dengan riang, tapi dengan usaha menjadi tampak
sederhana The Good Dinosaur akhirnya
hanya terasa sederhana. Good, but, yeah, good.
0 komentar :
Post a Comment