"He killed two operatives with a spoon, sir."
Apakah kamu mengakui
eksistensi sebuah perasaan yang disebut guilty
pleasure? Contohnya ketika selesai menyaksikan sebuah film kamu akan
menilai ia sebagai hiburan yang tidak istimewa, konyol, bahkan bodoh, tapi
disisi lain kamu juga puas dengan sensasi atau hasil yang diberikan oleh film
tersebut. Seperti itulah American Ultra
ini, petualangan liar yang konyol, bodoh, tidak istimewa, namun anehnya mampu
menghibur dan tidak menyebalkan. An enjoyable mess.
Pria yang gemar
mengisap ganja bernama Mike Howell (Jesse
Eisenberg) punya keinginan untuk berlibur ke Hawaii bersama pacarnya, Phoebe
(Kristen Stewart). Mike sudah berencana untuk melamar Phoebe namun selalu
saja gagal, bukan Cuma karena timing yang kurang tepat tapi Mike sendiri tidak
bisa meninggalkan kota tempat ia tinggal karena akan membuatnya menderita panic
attacks. Suatu ketika Mike terjebak di dalam sebuah pertempuran, menjadi
sasaran dari Adrian Yates (Topher Grace)
namun juga memperoleh perlindungan dari Victoria
Lasseter (Connie Britton), wanita yang mengatakan padanya bahwa Mike
merupakan asset dari program bernama Ultra.
American
Ultra ini punya perpaduan yang sangat mudah untuk menarik
perhatian, ia membawa stoner sebagai landasan
sejak sinopsis dengan menggunakan dua
pemeran utama yang juga akan membuat kamu merasa penasaran karena mereka
sebelumnya pernah tampil bersama di Adventureland,
dan semakin lengkap karena sutradaranya sendiri merupakan sosok dibalik Project X, film gila-gilaan yang konyol
tapi menghibur. Apakah kombinasi tadi menghasilkan action comedy yang menarik?
Ya, cukup menarik, ia pada akhirnya memang tidak terasa istimewa, kekurangan
mudah kamu temukan di beberapa bagian, tapi menariknya minus itu tidak terasa
begitu mengganggu karena sejak awal hingga berakhir ia berhasil menyuguhkan
energi yang tidak terasa menyebalkan untuk di ikuti.
Berbicara tentang
energi ia merupakan elemen yang akan membagi penonton jadi dua bagian, suka dan
tidak suka. Nima Nourizadeh ingin
agar cerita tetap terasa liar tapi memang sering kali tidak dikendalikan dengan
kokoh. Nada cerita jadi masalah utama, tidak merata dan sering kali terputus-putus
jadinya pergeseran dari A menuju B sering terasa kasar, dan ini akan terasa
menjengkelkan bagi beberapa penonton. Itu belum menghitung bahwa plot
sebenarnya absurd namun di sisi lain
bagian ini punya inti yang terasa kokoh walaupun ia tidak membawa cerita
ketitik puncak sebuah film stoner. Ya, American
Ultra banyak menderita di bagian alur cerita, sering naik dan turun
sehingga kurang stabil, tapi kekurangan itu ia tutup dengan pesona yang oke.
Seperti yang saya sebut
tadi ini petualangan yang akan kamu nilai bodoh dengan cepat tapi juga membuat
kamu tertarik untuk mengikutinya hingga akhir, dengan antusias. Script sendiri
terasa campur aduk tapi tetap terasa padat dan yang terpenting punya pesona
yang oke. Ini juga jadi sumber kenapa nada cerita kurang oke, eksekusi
sutradara Nima Nourizadeh serta
naskah yang ditulis oleh Max Landis
(Chronicle, Victor Frankenstein) di beberapa bagian seperti tidak berjalan
bersama. Max Landis sering mencoba membuat dialog agar terasa lucu dengan
komedi gelap, tapi sentuhan Nima
Nourizadeh menyebabkan hit dan miss jadi seimbang. Hal yang sama juga
dialami elemen romance, standard.
Tapi karena kehadiran mereka tidak terkesan dipaksakan akhirnya dampak
mengganggunya tidak besar, dan itu juga berkat kemampuan elemen lain
mengalihkan perhatian.
Nima
Nourizadeh cerdik memainkan visual dan itu banyak membantu
dalam menutup nilai minus tadi. Penyebabnya adalah sensasi, American Ultra punya adegan aksi yang
terhitung cukup oke dan ditampilkan dalam visual yang cukup bergaya, dari
darah, ledakan, peluru, hingga ganja, dibantu oleh editing yang pas semua
ditangani dengan baik. Hal yang sama juga saya rasakan dari dua pemeran utama, Jesse Eisenberg dan Kristen Stewart (keep on the right track, girl!). Meskipun dilemparkan kedalam plot absurd dengan
kekacauan yang liar, Eisenberg dan Stewart tetap berhasil menampilkan chemistry
yang oke. Ketika terpisah mereka oke, Jesse
Eisenberg dengan gejolak batin yang badass, Kristen Stewart menjadikan kamu menaruh simpati pada masalah yang
dihadapi Phoebe, dan ketika bersama
mereka semakin kuat. John Leguizamo juga sukses menjadi scene stealer.
Niat utama American Ultra sepertinya ingin membuat
film stoner yang berbeda dan cara yang ia tempuh dengan bermain-main secara
liar. Hal minus muncul dari keputusan itu, nada jadi tidak konsisten sehingga
miss dan hit dari apa yang ia sajikan jadi seimbang, kesan sembrono dan
berlebihan juga mungkin akan muncul ketika penonton mulai tidak sabar dengan
perjalanan liar yang mereka peroleh. Tapi meskipun begitu uniknya American Ultra terus tumbuh menjadi
menarik seiring berjalannya durasi, komedinya tidak buruk, romance yang cukup
oke, chemistry yang pas diantara dua
pemeran utama, dan menjadi petualangan “liar” dengan sensasi dan pesona yang
oke. Tidak kuat memang, tapi tidak menyebalkan. Segmented.
0 komentar :
Post a Comment