Sinopsis: Kang Sun-Woo (Cho Jung-Seok), pria yang walaupun masih belum mampu melupakan sang mantan pacar berkat sikap percaya diri dan tentu saja wajah tampannya memperoleh status sebagai seorang koki populer. Salah satu fansnya adalah Na Bong-Sun (Park Bo-Young), wanita introvert yang sangat pemalu dan rendah diri, seorang sous chef di restoran milik Kang Sun-Woo. Hubungan diantara mereka mendadak berubah ketika Na Bong-Sun kerasukan roh bernama Shin Soon-ae (Kim Seul-gie), hantu perawan yang penuh nafsu.
[Spoiler Alert]
Episode 7 (24/7/15)
Sejak awal cara OMG
menggoda memang manis, penonton berada di posisi dimana mereka bukan hanya
sekedar tahu hal-hal yang berputar diantara karakter tapi mereka juga di
rangsang untuk membangun fantasi dan pertanyaan pada kemungkinan yang bisa
terjadi. Ada pertanyaan dari penonton yang kemudian mereka jawab, tapi setelah
itu mereka tinggalkan pertanyaan baru, bahkan kali ini PD Lee juga melakukan
manuver cukup besar, begitupula dengan karakter Soon-ae yang mulai menemukan
tekanan lebih besar. Ini menarik karena dari luar semua tampak sederhana namun
kualitas misteri terjaga dengan baik, begitupula dengan kejutan-kejutan yang
manis dan lelucon dengan posisi oke yang sukses menghadirkan tawa.
Score:
8/10
Yang paling menarik dari
episode kesebelas ini adalah bagaimana OMG mencoba menyentil penonton pada
indahnya masa muda lewat kondisi tragis Soon-ae di bagian akhir episode,
seperti mengingatkan bagaimana mencintai masa muda merupakan sesuatu yang
begitu berharga, begitupula dengan resiko bunuh diri (jika memang benar Soon-ae
bunuh diri). Sejauh ini OMG juga berhasil menunjukkan komposisi overall yang
sangat baik, di episode sebelas telah banyak hal sederhana namun rumit yang
terjadi namun kini perlahan telah menemukan arah masing-masing, dan semoga
waktu yang tersisa dapat digunakan untuk mengembangkan dan memperdalam
masing-masing karakter, dan tentu saja menyelesaikan satu misi lain yang
sekarang belum selesai, misteri kematian Soon-ae. Sung-Jae-ssi, still waiting, huh?
Score:
8/10
Ada perasaan campur
aduk ketika bagian penutup di episode ini hadir, disatu sisi saya senang Na Bong-sun akhirnya mencoba membuat
kesepakatan dengan Shin Soon-ae untuk
saling membantu mendapatkan apa yang mereka inginkan, salah satu hal yang saya
inginkan sejak awal, tapi disisi lain kesepakatan tersebut juga turut
menghadirkan masalah baru. Bukankah dengan kondisi demikian dimana Bong-sun
berada dibawah kendali Soon-ae maka semuanya akan menjadi sangat mudah untuk
diselesaikan, terlebih dengan kondisi seperti kita ketahui bahwa Kang Sun-woo sendiri sudah menunjukkan
tanda ketertarikan pada Na Bong-sun. Situasi
tersebut akan semakin menambah rumit pada permainan perasaan diantara tiga
karakter utama.
Ya, sepintas memang kesepakatan
diantara Bong-sun dan Soon-ae seolah mengurangi satu kegelisahan penonton pada
bagaimana dua karakter tersebut melangkah, Soon-ae kini punya perahu untuk
mencapai keinginannya untuk keluar dari kondisi gentayangan, sedangkan posisi
Bong-sun juga semakin jelas tidak sekedar menjadi boneka bagi Soon-ae. Tapi
pertanyaan disini adalah apakah dua karakter dalam satu tubuh itu benar-benar
akan sama-sama memperoleh kemenangan? Salah satu ironi adalah karena perasaan Kang
Sun-woo sendiri masih belum jelas dan belum menunjukkan tanda-tanda bergerak
lebih jauh, saat Bong-sun menjadi Bong-sun ia tersenyum, saat Bong-sun menjadi Soon-ae
ia juga tersenyum. Apakah itu buruk? Justru tidak, karena itu menandakan Oh My
Ghost kembali sukses menggoda penontonnya.
Episode 8 (25/7/15)
Episode delapan ini
terasa menarik bukan hanya karena kita menyaksikan Bong-sun kembali ke tampilan riang penuh semangat setelah dirasuki
kembali oleh Shin Soon-ae tapi muncul
beberapa situasi menarik yang berhasil menarik maju cerita dengan cara yang
identik: permainan pada perasaan. Sebuah tragedi yang menimpa Bong-sun jelas berhasil membawa penonton
memahami bagaimana perasaan Sun-woo pada karyawannya itu, batas antara Sun-woo
dan PD Lee juga semakin di perjelas oleh
tim penulis, karakter Choi Sung-jae
memberikan loncatan yang begitu besar lewat beberapa kejutan yang efektif,
namun yang paling menarik kembali hadir di bagian akhir ketika Bong-sun,
Sun-woo, dan Soon-ae tampil bersama itu.
Apa alasan Soon-ae
mendadak memilih mundur di momen yang kita sudah tahu sejak awal menjadi salah
satu favoritnya? Apakah tindakan tersebut hanya sebatas sikap menghargai dari
Soon-ae pada Bong-sun untuk memberikannya kesempatan? Atau apakah Soon-ae mulai
menghadapi perasaan bingung dan merasakan getaran asmara yang selama ini belum
pernah ia rasakan sehingga merasa terkejut hingga takut? Apakah si hantu wanita
itu telah jatuh cinta? Disini OMG seperti memberikan kesempatan bagi karakter
utama untuk mulai melakukan perpotongan satu sama lain dengan tujuan utama
untuk menciptakan situasi yang lebih rumit pada alur hubungan diantara mereka.
Episode delapan memang
mayoritas di isi dengan adegan MT yang menyenangkan itu tapi dibalik itu ada
progress yang menarik dari sisi emosi para karakter, terutama pada apa yang
Soon-ae alami tadi. Karakter mengalami pertumbuhan yang baik disini, OMG
melangkah maju dengan bertumpu pada ironi dari kekuatan yang dimiliki oleh
cinta meskipun tetap saja tidak menjadikan jalan yang mereka tempuh menjadi
clear dan mudah ditebak. Dari segi excitement
harus di akui OMG sedikit mengalami grafik menurun terutama akibat cerita
sendiri yang mulai terkesan terjebak, walaupun begitu penonton masih punya
karakter-karakter yang memberikan progress yang menarik untuk dinantikan.
Score:
7,5/10
Episode 9 (31/7/15)
Saya lega karena
pertanyaan dari episode sebelumnya telah terjawab disini, dan itu adalah
jawaban yang saya inginkan. Saya senang ketika melihat Bong-sun kembali ceria dengan
sikap genit ketika Soon-ae berada didalam tubuhnya kerena itu menandakan bahwa
keputusan Soon-ae untuk mundur pada momen di dapur itu ternyata lebih
disebabkan oleh perasaan bingung yang ia alami. Mengapa hal tersebut merupakan
pertanda baik? Ya, ini aneh karena sangat jarang sebuah drama Korea mampu membuat penontonnya berharap
bahwa progress cerita tidak berjalan terlalu cepat. Episode sebelumnya telah
berhasil memperlebar jalan cerita bagi OMG namun disisi lain meskipun tetap di
selimuti rasa ingin tahu pada apa yang akan terjadi selanjutnya anehnya saya
seolah ingin agar perkembangan emosi dari masing-masing karakter lajunya di
tahan sejenak.
Mengapa demikian?
Sumbernya adalah karakter Soon-ae
yang semakin jauh cerita berjalan justru menghidupkan kembali pertanyaan
dibagian awal dan kemudian menciptakan pertarungan menarik antara dirinya
dengan Bong-sun, siapa diantara
mereka yang penonton inginkan berakhir bahagia? Kita tahu kelebihan dan
kelemahan mereka, kita juga tahu bahwa untuk mencapai tujuan yang telah mereka
tetapkan mereka harus bersatu, tapi dengan pertumbuhan yang solid dari
masing-masing karakter terasa semakin sulit untuk melihat dua karakter ini
berada didalam tampil “bersama”. OMG seperti mencoba menyamarkan batas antara
nyaman dan tidak nyaman untuk mempermainkan penonton, dan itu dibantu dengan
fakta bahwa kemungkinan dimana mereka sama-sama berakhir bahagia juga masih
berada di posisi samar.
Memang masih masih
banyak momen lucu di episode ini yang kembali berhasil membuat saya tersenyum
geli terlebih dengan bantuan F4 itu, tapi progress emosi di episode sebelumnya
yang tampil baik itu menyebakan segala aksi jenaka dan menggemaskan yang
dilakukan oleh Soon-ae menggunakan tubuh Bong-sun tidak lagi berada di level
sama seperti sebelumnya. Itu semua karena karakter Soon-ae berhasil memperdalam ironi yang ia alami sehingga rasa
ingin dari penonton agar ia menemukan bahagia tiba-tiba mencuri posisi utama,
dan ini semakin menarik menantikan bagaimana semua itu akan di selesaikan
mengingat ia bukan satu-satunya karakter yang tumbuh dengan baik, Bong-sun dan Sun-woo bisa saja mendadak mencuri posisi utama namun tentu saja
bukan Choi Sung-Jae, apalagi Heo Min-Soo.
Score:
7,5/10
Episode 10 (1/8/15)
Akhirnya hantu wanita
itu menetapkan hatinya. Soon-ae jatuh cinta! Dan dampaknya konflik menjadi
semakin tricky karena dengan kondisi
dimana Soon-ae mulai bingung dengan posisi pinjam dan di pinjam yang ia lakukan
dengan Bong-sun menghadirkan polemik pada identitas Soon-ae itu sendiri. Disatu
sisi ia masih mencoba menjalankan kesepakatan awal mereka tapi di lain sisi ia
juga perlahan mulai tidak mampu menahan perasaan yang ia miliki pada Kang Sun-woo yang ia tunjukkan pada
upaya menggagalkan rencana perjalanan singkat mereka itu. Ya, ini terasa wajar
karena meskipun statusnya yang bukan manusia Soon-ae sendiri menyandang status
lain, ia hantu perawan yang awalnya di hantui oleh nafsu namun perlahan mulai
menuju arah berbeda setelah menemukan perasaan yang ketika hidup tidak ia
temukan dan rasakan.
Episode kesepuluh lebih
di dominasi oleh drama yang berpusat pada gejolak perasaan dari Soon-ae, dan karena perasaan cinta yang “impossible”
itu secara mengejutkan terasa nyata formasi cinta segitiga dengan cepat
terbentuk. Dari sini menarik untuk menantikan apa yang akan OMG lakukan selanjutnya,
karena dengan membiarkan Soon-ae semakin lama menetap didalam tubuh Bong-sun
tentu sesuatu yang riskan karena itu akan membuka peluang hadirnya kesan bahwa
Soon-ae mencoba mengambil alih Bong-sun
sepenuhnya, apalagi penonton sendiri mulai menaruh simpati yang sama besar pada
dua karakter utama wanita. Apakah Soon-ae akan tinggal dan jadi pemenang, atau
justru ia akan pergi karena Shaman sendiri pernah mengatakan padanya bahwa
sikap serakah merupakan perwujudan bahwa hantu telah menjadi sosok yang jahat.
Dengan bertumpu pada
drama salah satu hal menarik untuk di bahas dari episode ini adalah kinerja
para pemeran yang semakin oke, dengan Park
Bo-young serta Kim Seul-gie
menjadi highlight. Kim Seul-gie
menjaga jangkar emosi yang kuat bagi Soon-ae dengan baik dan ketika hal
tersebut muncul di karakter Bong-sun mereka ada di level yang sama baiknya
karena penanganan dari Park Bo-young
yang juga baik. Konflik perasaan OMG semakin menarik berkat perpaduan mereka,
dan semoga tim produksi mampu menyeimbangkan porsi diantara Bong-sun dan
Soon-ae dalam koneksi mereka dengan Sun-woo agar masing-masing karakter dapat
terus berpegang teguh pada akar utama mereka, walaupun tentu saja berbagai
kejutan lain akan selalu penonton sambut dengan tangan terbuka. And who the hell are you Choi Sung-Jae-ssi?
Score:
7,75/10
Episode 11 (7/8/15)
Memang terasa pahit
namun Soon-ae telah mengambil
keputusan yang tepat dengan memilih mundur dari polemik perasaannya pada Sun-woo, dan ini menggelikan dimana
karakter yang di awal dulu sempat membuat saya jengkel dengan dominasinya yang
berlebihan kini justru berhasil membuat saya menaruh rasa kasihan ketika ia
akhirnya kalah dalam pertarungan cinta tersebut terlebih ketika menyaksikan ia
mencoba mengendalikan amarah dan perasaannya. Namun bukankah itu merupakan opsi
terbaik bagi Soon-ae karena sejak awal keluar dari statusnya sebagai hantu
gentayangan dan memperoleh kehidupan selanjutnya yang lebih tenang merupakan
target utama Soon-ae.
Dengan kondisi tersebut
maka salah satu bagian dari cerita telah selesai dimana otomatis Soon-ae telah
menjalankan kewajibannya kepada Bong-sun
meskipun memang harus tertinggal ironi karena disisi lain Soon-ae tidak
mendapatkan apa yang ia inginkan. Sebuah keputusan yang tepat menurut saya dari
tim produksi karena dengan begitu masalah ini tidak meninggalkan kesan begitu
berlarut-larut, kita di belokkan kearah lain meskipun peluang untuk kembali ke
jalan sebelumnya tetap terbuka. OMG akan semakin menarik jika mereka mencoba
memasukkan kembali konflik terkait masa lalu Soon-ae ke lintasan utama apalagi
di episode sebelumnya sudah ada tanda bahwa Soon-ae ingin mengucapkan selamat
tinggal kepada ayah dan saudaranya, so mengapa tidak mencoba sedikit memajukan
bagian tersebut. And Choi Sung-Jae-ssi,
what are you trying to do?
Episode 12 (8/8/15)
Oh
My Ghostess resmi masuk kedalam list saya pada
kategori drama Korea yang pintar dengan cara menyenangkan. Ya, bukan hanya
karena ia mampu mencampur drama dan komedi dengan sama baiknya namun juga
dikarenakan cara ia menarik, menahan, dan mempermainkan penonton dengan
menyenangkan. Semua yang karakter lakukan bukan hanya memiliki sebab namun juga
akan meninggalkan akibat, dan efek domino dari apa yang terjadi di
episode-episode sebelumnya hadir disini dalam bentuk sebuah kejutan di bagian
akhir cerita. Saya sangat terkejut dan juga bangga dengan tindakan Bong-sun
kepada Sun-woo dalam perjalanan
pulang dari Namsan Tower itu, bukan
sekedar menjadikan Bong-sun tampak
dewasa serta mengembalikan daya tariknya yang sempat menurun di beberapa
episode, tapi kejutan tersebut juga menjaga kesan natural dari OMG secara
keseluruhan.
Episode dua belas
menandakan OMG punya tim yang bukan hanya matang di bagian awal tapi juga tetap
mampu tampil serupa menjelang bagian akhir. Dengan hati-hati mereka menarik
satu persatu karakter utama untuk berdiri di posisi pusat panggung utama,
setelah Soon-ae berpisah dan memilih jalannya sendiri kini polemik hadir dari
Bong-sun yang otomatis akan menyisakan pertanyaan baru: apa yang akan Sun-woo
lakukan selanjutnya? Saya suka dengan cara tim produksi memutar arah cerita,
karakteristik Bong-sun yang naif
dimanfaatkan dengan baik dengan membuat ia seolah lepas dari hipnotis fantasi
gelora cinta yang ia alami dengan Sun-woo, lalu kemudian sadar bahwa apa yang Sun-woo suka selama ini tidak berasal
dari dirinya, melainkan Soon-ae.
Hal menarik lainnya
adalah bagaimana cerita kini kembali menaruh perhatian pada misteri Soon-ae dan
Sung-jae (akhirnya). Garis hubungan yang terbangun dan telah terpendam sejak
awal diantara Soon-ae dan Sung-jae punya potensi untuk membuka arah baru,
bagaimana jika Soon-ae kembali bekerja sama dengan Bong-sun untuk menuntaskan
rasa curiganya pada Sung-jae. Situasi tersebut dapat menjadikan cerita semakin
menarik untuk mendampingi masalah perasaan yang mulai dari sini kendali
sepertinya akan di pegang oleh Sun-woo, dan menyatukan Soon-ae dan Bong-sun
akan menjadikan tiga bahkan empat karakter utama semakin matang. Ya, ini
semakin menarik, dan hebatnya OMG tetap memberikan penonton tik-tok yang
dibalik kesan bermain aman mampu meninggalkan perasaan masuk akal dengan cara
yang semakin menyenangkan.
Score:
8,25/10
Kak review film dong… tv-series biar aku yang handle deh… :p
ReplyDeleteHandle handle ndasmu! Kamu kalau ngak di sentil aja selalu deh draf mulu. Lupa di pelihara. :)
DeleteHihihihi, besok deh, besok rencananya baru mau nonton ly2n nih aku. Aku udah taruh review F4 ya. :p
Delete