"You've opened a door you don't know how to close. You don't know anything about what's coming."
Cukup sulit untuk
sebuah film sci-fi apalagi jika ia
membawa tema superhero sebagai jualan utamanya untuk mendapatkan respon negatif
baik itu dari para pengamat film maupun penonton umum. Fantastic Four telah memperoleh buzz negatif jauh sebelum ia
menyapa penontonnya akibat masalah internal, bahkan sebuah berita mengatakan bahwa para cast utamanya
belum menyaksikan Fantastic Four satu
minggu sebelum ia di rilis. Apakah buzz
negatif itu benar adanya? Apakah Fantastic
Four benar-benar sekacau itu? Change is (not) coming.
Setelah berhasil
menyelesaikan perangkat teleportasi yang mereka bangun, Reed Richards (Miles Teller) dan Ben Grimm (Jamie Bell), menampilkan penemuan mereka tersebut di
sebuah pameran sains sekolah, dan kemudian berhasil menarik perhatian Dr. Franklin Storm (Reg E. Cathey) yang
kemudian memperkenalkan Reed dan Ben kepada anak ilmuwan bernama Johnny (Michael B. Jordan), serta putri
angkatnya, Sue (Kate Mara). Sebagai
tim mereka memperoleh kesempatan untuk menyempurnakan alat tadi dengan
bergabung kedalam proyek yang dipimpin oleh Victor
Von Doom (Tony Kebble). Celakanya suatu ketika mereka terlempar kedalam
alam semesta altenatif, kondisi yang tidak hanya memberikan perubahan pada
fisik mereka saja namun juga kehidupan mereka secara keseluruhan.
Setiap kali ketika
sedang menulis sebuah review saya selalu mengikuti format yang kami pakai yaitu
dengan memisahkan nilai positif dan nilai negatif yang dimiliki film tersebut
untuk kemudian di jahit bersama-sama kedalam rangkaian kata. Ada yang menarik
dari Fantastic Four karena nilai
positif yang saya temukan darinya hanya satu: apresiasi kepada empat cast yang
sudah berusaha begitu kuat untuk menjadikan karakter mereka agar terasa menarik
meskipun akhirnya gagal karena tidak di sokong dengan baik oleh script dan arahan sutradara. Bagaimana
dengan sisanya? Dominan merupakan hal-hal negatif yang seperti berlomba-lomba
untuk menjadi hal memorable di
ingatan penontonnya yang lalu akan membuat mereka tertawa masam di akhir
cerita.
Berbicara tentang niat Fantastic Four / Fant4stic
sebenarnya tidak buruk, ide untuk memberikan penyegaran dengan sedikit
perubahan, tapi eksekusinya itu yang sangat buruk. Fantastic Four tidak hanya jelek tapi ini terasa mengerikan jika
mengingat apa yang pendahulunya telah lakukan satu dekade yang lalu. Sumber
dari segala kekacauan yang diberikan Fantastic
Four ada di script, sinopsis
terasa oke tapi semakin jauh durasi berjalan ia tidak memberikan pengembangan
yang bagus. Josh Trank (Chronicle) seperti
membuat penonton berputar-putar di dalam labirin untuk mencari jalan keluar
tanpa harus merasa cemas karena tidak ada bahaya yang mengancam, dan yang
paling menggelikan adalah ketika tagline yang ia gunakan mengandung kata
perubahan justru yang di lakukan Fantastic
Four tidak memberikan perbedaan yang istimewa dari apa yang telah dilakukan
oleh film sebelumnya.
Sangat tidak cukup
mengatakan ini sebagai penyegaran walaupun para pemeran memang baru begitupula
dengan nada yang ia gunakan, dan bicara tentang nada cerita ia juga jadi sumber lain yang akan membuat kamu tersenyum
geli. Fantastic Four seperti ingin
mencampur Marvel dan Batman Begins, ia berikan kamu
humor-humor yang tidak matang dan ia berikan pula tampilan yang terus menerus
mencoba menebar kesan serius tapi masih mentah, kombinasi yang tidak konsisten
dalam membuat kombinasi antara Marvel
yang jauh lebih serius dan Batman ala
Nolan yang jauh lebih ringan. Memang
sempat terasa serius, memang sempat terasa lebih dewasa, tapi setelah menjadi
manusia super Fantastic Four tidak
mampu menjaga pencapaian tadi karena tidak banyak yang terjadi di dalam cerita,
berkenalan dengan karakter lalu stuck di konfrontasi dengan Doctor Doom yang sebagai penjahat
kinerjanya terasa memalukan.
Iya, kelemahan besar
lain dari Fantastic Four adalah ia
tidak punya tujuan yang kuat, pertemuan, pertempuran, mendapat kemampuan,
berputar-putar, lalu akhiri dengan penutup yang dikebut. Menyaksikan paruh
kedua Fantastic Four seperti melihat
seorang siswa yang sedang mengerjakan tugas rumah matematika sebanyak empat
puluh soal yang punya deadline harus di kumpulkan sepuluh menit lagi namun ia
masih berada di soal nomor empat. Fantastic
Four bercerita seperti tidak waspada dengan durasi, terlalu asyik mencoba
mencapai dua hal diatas tadi, terlalu sibuk menciptakan pondasi sehingga lupa pada
hal-hal basic yang krusial seperti pengembangan arah cerita dan karakter
misalnya, begitupula dengan interaksi antar karakter yang lemah seperti tidak
ada chemistry dan kesan persahabatan
yang kuat diantara mereka saat berjalan di dalam eksposisi yang masam.
Oh, hal mengerikan lain
datang dari visual atau CGI yang tidak impresif. Para cast sudah
mencoba untuk menampilkan pesona dari masing-masing karakter tapi kerap kali
visual merusak usaha mereka. Ada beberapa yang menarik untuk dibahas tapi yang
paling memorable adalah ketika Johnny
tampil dengan api miliknya ia terlihat seperti karakter kartun murahan, sama
murahannya seperti eksekusi di bagian akhir itu yang seperti tidak menaruh
hormat kepada penontonnya, tanpa ketegangan atau sensasi. Tapi saya yakin tidak
begitu banyak yang akan kecewa di akhir cerita karena sejak awal pasti telah
banyak yang merasa tidak peduli dengan apa yang terjadi didalam cerita Fantastic Four, karena yang mereka
saksikan adalah sebuah film yang terlalu bingung ingin menjadi apa. Ini kacau.
Thanks to: rory pinem
kira2 film apa ya yang bisa menggambarkan atau setidaknya setara buruknya dengan film ini? Ghost Rider Spirit Of Vangency kah? atau Dragon Ball Evolution kah?
ReplyDeleteF4 ada di level yang sama dengan dua film tersebut, tapi setelah selesai film pertama yang terlintas di pikiran saya sebagai perbandingan itu: The Last Airbender. :)
DeleteSaya setuju dengan the last airbender.. Mulai dr aktor yg salah casting.. Minim action.. Bnyk omong.. 20 mnit prtama nntn film ini jd pgn kluar dr bioskop..
DeleteF4 2015 ini jg salah casting.. Yg jd ben kurus.. Johny storm yg putih n keren jd hitam kelam..
setuju banget dari awal ini film liat cast nya aja udah males banget semua karakter nya gak ada yg cocok sama sekali
Delete