"I do not fit in. I fit out."
DreamWorks
Animation sepertinya masih berusaha untuk tidak menciptakan
kesan terombang-ambing dari makna sesungguhnya dibalik nama yang mereka miliki,
dimana film karya studio animasi yang menjadi pesaing serius bagi Disney dan Pixar ini masih belum mampu menciptakan image bagi penonton “film
Dreamworks, pasti menawan.” Mimpi yang mereka ciptakan tidak selalu berhasil
menciptakan hit di titik tertinggi, terlepas dari Shrek, Kung Fu Panda, dan How
to Train Your Dragon, Dreamworks
lebih sering menelurkan animasi standard yang akan dikenang karena warna-warna
indah yang mereka berikan. Home,
satu-satunya rilisan Dreamworks tahun ini, bergabung kedalam kelas tadi.
The
Boov
harus merasakan dampak dari rasa takut mereka yang mudah datang, sehingga
setiap kali musuh bebuyutan mereka The
Gorg menemukan tempat mereka bersembunyi The Boov terpaksa harus melarikan
diri menuju planet baru. Kali ini di bawah komando Captain Smek (Steve Martin) mereka memilih bumi sebagai planet baru
yang bukan hanya menjadi tempat persembunyian. Namun menariknya adalah masalah
bagi The Boov tidak hanya datang dari
lingkungan luar mereka saja, namun juga dari kaum mereka sendiri melalui salah satu
Boov bernama Oh (Jim Parsons) yang
melakukan kesalahan kecil namun fatal.
Merangkum Home kedalam sebuah kalimat sangat
mudah: film animasi yang tidak akan memberikan kamu kejutan karena pada
dasarnya sejak awal ia tidak mencoba menghadirkan kejutan. Home seperti tidak diberikan ambisi yang begitu besar oleh Dreamworks, melemparkan hal-hal konyol
yang memang bukan merupakan hal tabu pada sebuah film animasi tapi disini tidak
mereka damping dengan elemen lain yang mampu membuat kamu para penonton untuk
klik dengan karakter dan cerita, dan tentu saja berakhir dengan mengagumi
mereka. Home tentu saja akan sangat mudah untuk dinikmati oleh penonton muda
tapi dengan standard yang telah diciptakan beberapa film animasi pada unsur
cerita sungguh memalukan bagaimana Dreamworks
lupa bahwa cerita yang hambar menjadi salah satu hal yang harus mereka
hindari sekarang ini.
Iya, ini hambar
meskipun tidak sepenuhnya membosankan. Visual bekerja dengan sangat baik
disini, penuh warna yang memanjakan mata namun sayangnya tidak mampu mendukung
karakter-karakter cukup menarik itu untuk bisa mempertahankan atensi penonton. Home tidak mampu untuk terus membuat
kamu untuk tertarik pada apa yang akan Oh dan Tip hadapi selanjutnya, membuat
mereka bergerak menuju garis akhir menggunakan banyak komedi sederhana yang hit dan miss sehingga perlahan membuat
rasa frustasi terus bertumbuh. Ini yang menjengkelkan karena jika tidak dibantu
dengan kualitas visual menawan itu film ini akan berada dikelas yang sama
dengan mayoritas animasi direct-to-video,
petualangan datar yang gagal menggambarkan berbagai pesan menarik yang ia bawa.
Home bukan sebuah
animasi yang kosong pada elemen cerita, ada upaya penggambaran dari pelajaran
sederhana seperti sikap pengertian misalnya, lalu pengorbanan dan sikap berani,
dan yang paling klasik tentang keluarga, tapi mereka tampil canggung didalam
alur cerita, terus meraba-raba pada materi yang ingin mereka gunakan sebagai
senjata utama. Ambisius dalam memberikan berbagai pesan tapi tidak disertai dengan
eksekusi juga sama ambisiusnya, itu yang menjadi kelemahan terbesar dari Home, dan akhirnya membuat kamu
berputar-putar bersama visual dan lelucon tanpa henti yang lama kelamaan akan
terasa menjemukan. Oh, itu belum mengikutsertakan bagaimana karakter juga
terasa menjengkelkan, voicework yang
mayoritas terasa miss dan tidak menciptakan karakterisasi yang mumpuni karena
semata-mata mengandalkan bankability.
Permen akan terasa
mengasyikkan untuk dikonsumsi jika ia mampu memberikan konsumen rasa yang membuat
mereka terus menerus tertarik untuk menikmatinya. Home adalah permen yang tidak memiliki rasa tersebut, visual
menawan yang akan mudah memanjakan mata penonton muda bahkan dewasa, tapi
usahanya dengan mengandalkan limpahan lelucon untuk membuat kamu duduk manis
hingga garis finish ternyata kurang berhasil. Tidak jarang Home terasa datar, tidak jarang Home
terasa menjengkelkan, jangankan mengharapkan isi cerita yang mereka bawa mampu
tinggal lama di memori penontonnya, kemampuan untuk menjaga atensi atau fokus
dari penonton muda dan menjauhkan mereka dari rasa bosan saja Home sangat
diragukan.
salam pecinta film.
ReplyDeletepermisi, saya mau promosi blog review film juga.
[ iza-anwar.blogspot.com ]
mohon tambahkan dalam daftar blog Anda dan follow serta like juga blog saya.
maaf bila review saya masih amatiran dan saya ucapkan terima kasih sebelumnya :).