26 April 2015

Movie Review: Love Forecast (2015)


"They are very similiar and are in weird relationship." 

It feels like you’re mine, it seems like you’re mine, but not. It feels like I’m yours, it seems like I’m yours, but not. It feels like we’re lovers, it seems like we’re lovers, but not. Whenever you see me, you act so vague to me. I hate hearing that I’m just like a friend. Di Korea sana kondisi yang familiar tadi dikenal dengan sebutan some (), situasi percintaan dimana I don’t love you but I only have you, teman tapi mesra yang buta pada perasaan karena friendzone yang kelewat nyaman. Love Forecast (Oneului Yeonae): an effective comedy about how complicated the thing we called love.

Kim Hyun-woo (Moon Chae-won) merupakan seorang wartawan berita cuaca dengan kepribadian bubbly penuh kesan imut menggemaskan yang membuatnya menjadi pujaan para pria. Namun ternyata dibalik tampilan atraktif dan menggoda itu ketika sedang berada di luar lingkungan kerjanya Hyun-woo merupakan wanita berjiwa bebas yang akan mengeluarkan kata-kata kasar dari mulutnya ketika ia sudah tenggelam dalam pengaruh alkohol. Perilaku tersebut yang selalu menyulitkan sahabatnya yang bernama Kang Joon-soo (Lee Seung-gi), pria yang akan segera datang ketika Hyun-woo yang sedang mabuk minta di jemput, dan kemudian mengantarkannya menuju apartemen Hyun-woo yang seperti telah menjadi rumahnya yang kedua. 

Kang Joon-soo sudah memendam perasaan sejak lama pada Kim Hyun-woo, bukan satu atau dua tahun melainkan selama 18 tahun, sejak momen dimana ia ditolak oleh Hyun-woo yang mengatakan ia tidak merasakan getaran cinta dari Joon-soo, hal yang ia temukan pada pria bernama Dong-jin (Lee Seo-jin). Namun sejauh mana mereka terpisah, termasuk ketika fotografer bernama Andrew (Jung Joon-young) dan wanita bernama Hee-jin (Ryu Hwayoung) mencoba membawa Hyun-woo dan Joon-soo menuju arah yang berbeda, teman tapi mesra ini terus berjuang untuk menetapkan perasaan mereka pada situasi yang selama ini menjadi bagian dari pertemanan mereka, I don’t love you but I only have you.


Di titik awal saya menaruh ekspektasi yang cukup tinggi pada film ini mengingat dua pemeran utama yang ia miliki merupakan sosok yang saya kagumi kemampuan aktingnya ketika menyaksikan mereka di drama televisi. Tapi seperti yang kita ketahui bersama bahwa unsur pembentuk sebuah film bukan hanya aktor, salah satu elemen besar lainnya adalah cerita, dan Love Forecast bisa dikatakan gagal untuk meraih potensi tertinggi yang ia miliki karena kurang terasa mumpuni pada hasil yang tercipta di elemen tersebut. Tidak buruk memang, tapi dengan bagian awal yang terasa manis terutama pada cara ia membawa masuk penonton kedalam dunia Kim Hyun-woo dan Kang Joon-soo yang sangat familiar, lalu kemudian menciptakan koneksi yang cantik dimana kita dengan mudah menaruh simpati bahkan empati sembari tersenyum geli pada permasalahan sederhana diantara mereka, Love Forecast adalah kemasan yang sedikit underwhelmed.

Membuka ulasan dengan hal negatif tidak menandakan hal-hal minus yang film ini miliki terasa jauh lebih menarik, Love Forecast bahkan merupakan salah satu film di tahun ini yang mampu menghadirkan tawa secara konsisten bagi penontonnya. Park Jin-pyo terampil dalam menggunakan berbagai materi standard dan chessy yang ia miliki untuk kemudian mengubahnya menjadi komedi dengan hasil akhir tawa menggelikan. Pada bagian ini ia seperti tidak mencoba untuk menjadikan semua tampak perfect namun justru eksekusi yang kasual mampu untuk terus menerus mencengkeram penonton dan membuat mereka menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya, walaupun sesungguhnya disisi lain mereka telah mengerti bagaimana hasil akhir akan hadir. Perputaran masalah yang sederhana itu yang berhasil menghipnotis penonton untuk terjebak dalam aksi hangout penuh momen lucu di paruh pertama yang celakanya tampil terlalu santai.


Tentu saja tidak mengharapkan sebuah eksposisi yang begitu megah terlebih identitas utamanya merupakan sebuah film komedi, tapi jika sejak sinopsis ia hanya ingin menjadi komedi ringan seharusnya Park Jin-pyo tidak mendorong masuk terlalu jauh berbagai filosofi percintaan yang akhirnya menjadi boomerang baginya karena menggerus dinamika cerita. Untung saja ia mampu menutupi kekurangan tersebut dengan kehadiran komedi-komedi simple tadi yang mayoritas sukses membuat penonton tersenyum, jika tidak Love Forecast akan menjadi rom-com formulaic yang menjemukan. Masalah pada elemen ini adalah Love Forecast tampak terjebak pada arena bermain yang ia ciptakan sendiri, ia ingin menggambarkan kerumitan dari hal sederhana yang kita sebut cinta dari sudut pandang dua karakter utamanya tapi sayangnya hanya tampil manis ketika belum mencoba bergerak menuju konklusi.

Jika fokus pada cerita dan isu utama telah kuat sejak awal mungkin hasil akhir Love Forecast akan lebih baik, bukannya melemparkan banyak pertanyaan menarik namun tidak diramu dengan energik yang kemudian ditutup dengan cara yang begitu standard.  Love Forecast terasa lemah ketika meyakinkan penonton bahwa dua karakter utama merupakan pasangan yang serasi, ia kurang mampu membuat penonton menginginkan Kim Hyun-woo dan Kang Joon-soo harus bersama di akhir cerita apapun yang terjadi. Ya, the power of love terasa lemah disini, beberapa kali saya merasa mereka bukan tercipta untuk saling memiliki dan berharap mereka dapat menemukan kecocokan pada karakter pendukung. Park Jin-pyo kurang berhasil melindungi pesona hubungan Kim Hyun-woo dan Kang Joon-soo ketika mereka tidak bersama, dan tidak menutup peluang karakter pendukung untuk mencuri hati para penontonnya.


Namun tidak peduli seberapa besar pengaruh nilai minus tadi pada penonton mereka pasti akan sepakat pada satu hal: Moon Chae-won dan Lee Seung-gi berhasil menampilkan performa yang menyenangkan, chemistry mereka sangat kuat ketika bersama, meskipun sedikit kendor ketika terpisah. Hal utama yang mengasyikkan adalah Chae-won dan Seung-gi berhasil memberikan tik-tok yang nyaman untuk dinikmati, tidak canggung, dan secara berkala masing-masing sukses mempertebal karakteristik karakter mereka, Chae-won baik saat menjadi cute dan sassy, begitupula dengan Seung-gi yang di debut layar lebarnya ini menjadi kunci sukses penggambaran dari rumitnya perasaan ketika berbicara tentang cinta. Menariknya adalah tiga karakter pendukung yang terlibat loveline dengan karakter utama juga tampil baik, Ryu Hwayoung menjadi yang paling bersinar, serta banyak cameo menarik.


Overall, Love Forecast (Today's Love) adalah film yang cukup memuaskan. Love Forecast merupakan komedi romantis yang menyenangkan meskipun terasa sedikit underwhelmed jika menilik potensi yang ia miliki di titik awal. Isu menarik terkait friendzone lewat situasi percintaan dimana I don’t love you but I only have you tidak mampu ditampilkan dengan pesona yang konsisten hingga akhir, permasalahan pada isu keberanian dan komunikasi ditampilkan berlarut-larut, meskipun untung saja Love Forecast punya interaksi yang mumpuni dari dua karakter utama untuk menjauhkan penonton dari rasa bosan dan jenuh, dan itu belum menghitung komedi yang disetiap kehadirannya mampu memberikan senyuman hingga tawa. 







2 comments :