Banyak film yang
mencoba menggabungkan beberapa genre kedalam satu wadah bermain kerap menerima
boomerang akibat tidak mampunya ia mengolah warna-warni materi yang ia punya.
Faktor penyebabnya beragam, dari yang kewalahan mengatur susunan antar genre
hingga mereka yang tidak mampu mempertahankan daya tarik masing-masing bagian.
Film berjudul Wild Canaries ini
dengan berani mencoba menggabungkan drama bersama komedi, romance, hingga
misteri, dan meskipun ia tidak memberikan penontonnya kemasan penuh aksi
boom-boom-boom setidaknya ia mampu menghindar dari hantaman boomerang yang
telah ia lempar.
Seorang detektif swasta
bernama Barri (Sophia Takal) bersama
tunangannya Nuh (Lawrence Michael Levine)
menaruh rasa curiga pada bencana yang menimpa tetangga mereka Sylvia (Marylouise Burke). Bersama teman
mereka yang bernama Jean (Alia Shawkat),
serta sebuah rahasia yang berhasil mereka temukan, Barri dan Nuh kemudian
mencoba menelusuri penyebab dari masalah yang menimpa tetangga mereka tersebut.
Celakanya sosok yang mereka curigai adalah Anthony
(Kevin Corrigan), anak Barri.
Dapat dikatakan Wild Canaries merupakan sebuah
eksperimen bagi Lawrence Michael Levine
yang selain ikut menjadi aktor juga menulis dan menjadi sutradara. Disini
Lawrence seperti mengambil konsep untuk menaruh tema detektif di pusat utama
tapi disekelilingnya ia isi dengan permainan kucing dan tikus yang sangat
sederhana. Ada misteri pembunuhan yang kemudian dengan berani ia temani bersama
komedi sinting yang akan dengan mudah terasa aneh bagi penonton sehingga kita
tidak selalu terbebani pada misteri namun tetap terpaku dan tertarik untuk
mengikuti. Ini yang paling menarik dari Wild
Canaries, kita seperti diajak bermain-main bersama karakter untuk
memecahkan masalah yang pada dasarnya tidak begitu akan memberikan kamu
ketegangan yang luar biasa tapi tetap stabil berada di level memuaskan hingga
akhir.
Penyebabnya seperti
yang saya sebutkan di awal tadi, ada keseimbangan diantara tiap genre yang
Lawrence pakai disini. Pusat ia bentuk dengan bagus, baik itu dari cerita dan
juga karakter, ia tidak mencoba memberikan kamu kesan bahwa ini memiliki
taruhan yang sangat krusial antara hidup dan mati, ia tidak membebani kamu.
Dari cerita sendiri misalnya meskipun berkelok-kelok dengan sesekali memberikan
kamu materi yang konyol bahkan tidak jarang terkesan bodoh tapi at least ia
berhasil menciptakan kesan lucu. Tapi dengan komedi dan misteri yang oke tadi
sehingga menghasilkan nada yang ceria saya kerap merasa sulit untuk klik dengan
irama yang di berikan oleh Lawrence disini. Editing yang cepat sering kali
menjadikan Wild Canaries terasa kasar untuk di ikuti, bahkan ketika ia membawa saya
berganti warna dari komedi ke misteri sering kali ada masalah untuk ikut
bergeser secara halus.
Ini memang fun, tapi keputusan berani untuk membawa masuk banyak genre tadi ternyata tidak dibarengi oleh Lawrence dengan menciptakan intensitas yang mumpuni. Wild Canaries sering kali terasa longgar, kehilangan momentum mungkin seperti itu ibaratnya, ada momen yang terasa lamban sehingga efek misteri seperti tenggelam dibalik lelucon yang tidak bisa dipungkiri memang sanggup menghadirkan keceriaan yang sederhana. Misteri sendiri bisa saja terasa sia-sia bagi beberapa penonton disini, Lawrence kurang berhasil mengolah mereka untuk mempermainkan imajinasi serta memberikan tekanan dalam kualitas oke kepada penonton. Ya, lucu dan menarik, tumpang tindih antara misteri dan komedi juga terbilang tidak buruk, tapi itu pula yang berbahaya karena jika kamu perlahan mulai kehilangan rasa tertarik pada misteri sementara disisi lain masih berjuang untuk klik atau mulai jenuh dengan lelucon yang mereka berikan, Wild Canaries akan memberikan boomerang bagi kamu.
Bukan sesuatu yang
buruk memang, penampilan para pemain juga termasuk oke terlebih Sophia Takal,
tapi dengan mengambil sebuah resiko di awal ternyata Wild Canaries tidak memberikan hasil akhir yang sangat menarik.
Memilih bermain aman, ia berikan kamu pusat cerita yang bagus, ia berikan kamu
karakter yang juga cukup oke, lalu ia mainkan semua dengan formula ala
kombinasi caper dan komedi yang paling standard. Tidak pernah mencoba menipu,
tidak pernah mencoba tampil rumit, dan meskipun berhasil menghindar dari
boomerang berbahaya tadi dan stabil hingga akhir sayangnya dengan kesan ringan
tadi Wild Canaries juga kurang mampu
menciptakan impresi akhir yang benar-benar kuat, sebuah film caper komedi yang
seolah seperti anak kecil yang ingin tampil nakal tapi selalu ingat pada resiko
hukuman dari papa dan mama.
0 komentar :
Post a Comment