"It's not a crime if they can't catch you."
Ketika dua rekannya
sesama jebolan “Akademi Twilight”
perlahan namun pasti mulai membuka mata dunia bahwa mereka tidak menarik di
film vampire tersebut bukan berarti kualitas akting mereka yang buruk, Taylor Lautner justru masih terus
berusaha untuk menemukan jalan agar dapat mengikuti jejak serupa dengan Robert Pattinson dan Kristen Stewart. Masalah utama bagi
Lautner adalah ia belum memperoleh proyek yang menantang, jika tidak
mengandalkan fisik (Valentine's Day,
Grown Ups 2) karakter yang ia mainkan selalu berlari, dari Abduction, kemudian yang terbaru ini Tracers, bahkan proyek selanjutnya punya
potensi tampil serupa. Good luck for you
Taylor Lautner.
Seorang bike messenger
bernama Cam (Taylor Lautner) sedang
telribat masalah dengan gangster Cina dimana ia tidak dapat membayar kembali
pinjaman. Dalam kondisi sedang membutuhkan uang Cam kemudian secara tidak
sengaja bertemu dengan Nikki (Marie
Avgeropoulos), sebuah insiden tabrakan yang lantas membuat Cam bukan hanya
tertarik pada Nikki, namun juga parkour. Dari sana ia mulai memperoleh ide,
bergabung dengan sebuah geng parkour dimana
kakaknya, Dylan (Rafi Gavron),
menjadi anggota, dan kemudian memanfaatkan keterampilan parkour tadi untuk
memperoleh uang, sayangnya dengan cara yang tidak legal.
Menjabarkan film ini
sangat super mudah: kandidat terkuat film terburuk tahun 2015. Ditangan Daniel Benmayor film ini akan memberikan
kamu hal-hal utama menjengkelkan yang tidak kamu harapkan akan kamu temui dari
film yang kamu tonton. Premis standard yang dimiliki Tracers tidak menjadi masalah, bahkan pada dasarnya menggabungkan parkour dengan konsep yang pernah
dilakukan Premium Rush juga menjadi salah satu hal menarik dari film ini pada
awalnya. Tapi masalahnya ketika telah menjadi sinopsis ternyata ia tidak punya potensi hal menarik lain yang
hendak ia tampilkan. Memiliki hutang lalu berusaha mendapatkan uang dengan
bergabung kedalam sebuah kelompok untuk melakukan tindakan kejahatan, dari sana
saja Tracers sudah menciptakan sebuah
bom waktu yang siap meledak dan membuat kamu jengkel kelas tinggi.
Alasan utamanya adalah Tracers tidak punya sesuatu yang menarik
baik itu dari cerita dan karakter yang membuat kamu sebagai penonton rooting
dengan apa yang mereka tampilkan dan lakukan. Ketika Cam mulai melakukan
aksinya ketimbang berharap ia berhasil saya justru lebih sering berharap ia
gagal, jatuh misalnya atau tertangkap. Daniel
Benmayor tidak berhasil menjadikan Cam protagonist yang menarik, semua
seperti diputar dimana Cam berposisi sebagai antagonis yang flip, melompat, dan
berlari. Pesan utama yang ingin Tracers sampaikan sendiri terasa nihil, dan itu
tidak mengejutkan karena cerita yang ia punya sejak awal juga sudah seperti
anak tiri. Tracers lebih seperti arena show-off
dimana kamu akan melihat aksi berlari dan melompat yang celakanya justru masih
kurang menarik jika dibandingkan dengan video parkour yang ada di Youtube.
Tracers bisa saja
terasa menarik seandainya ia tidak tenggelam terlalu jauh didalam konsep
parkour itu sendiri, sehingga ada kesempatan bagi cerita untuk berbicara lebih
jauh kepada penontonnya. Ada baiknya Daniel
Benmayors memperlakukan script sedikit lebih baik ketimbang menggunakan
dengan cara asal tempel, memberikan masalah utama dan cukup sampai disana
karena setelah itu kita dibawa berlari-lari yang hampa dan kaku, dan sedikit
sentuhan romance yang super kaku. Saya terkejut ternyata parkour bisa membosankan seperti ini, bahkan Brick Mansions yang sama jeleknya dalam hal cerita masih mampu
menyuguhkan action yang memorable ketimbang Tracers
yang dipaksa untuk terlihat hectic sehingga perlahan terasa melelahkan karena
kesan intens yang tidak pernah berhasil terbangun.
Bukan berarti dengan
berbagai kelemahan tadi Tracers akan
sulit dinikmati semua orang, beberapa mungkin akan terhibur dengan koreografi
meskipun kerap mengambil komposisi gambar lebar dan luas sehingga tidak
menciptakan intimitas yang membuat penonton seolah menjadi para pelari yang
melompat kesana kemari itu. Ah, lupakan momentum, intensitas, adrenalin, bahkan
alur yang dinamis, meskipun memberikan pembukaan yang tidak buruk Tracers tidak pernah berhasil
menciptakan kesan berani, memilih bermain sangat aman dalam menceritakan
sesuatu yang memerlukan dentuman dan hentakan disana sini untuk dapat terasa
menarik, bukannya petualangan tenang dan hampa. Bagaimana dengan penampilan Taylor Lautner? Saya sudah katakan
diawal, I wish him all the best.
0 komentar :
Post a Comment