Terkadang hal yang
membuat kita gagal adalah tidak mampunya kita sadar bahwa kegagalan tersebut
datang dari kita sendiri. Ada orang yang punya ambisi yang besar tapi tidak
pernah berhenti bermimpi sambil bermalas ria, ada pula yang merasa tidak
bahagia dan menganggap semua orang selain dirinya adalah sosok yang berengsek
padahal tanpa ia sadari alasan utama dari rasa tidak bahagia yang ia alami
adalah dirinya sendiri. Buzzard
memberikan observasi yang menarik terkait hal tersebut.
Marty
(Joshua Burge) seperti pria yang hidup tanpa kehidupan,
ia tidak punya tujuan dan disisi lain ia seperti tidak punya kesabaran. Waktu
luang ia isi bersama Nintendo karena
ia punya konsep bahwa ia dapat memperoleh uang tanpa harus bekerja. Fokus utama
Marty dalam hidup adalah melakukan penipuan kecil sembari bersenang-senang
dengan menghina semua orang disekitarnya. Suatu ketika penipuan yang ia lakukan
tidak berjalan mulus dan menjadikan Marty panic dan memilih bersembunyi di
apartemen rekan kerjanya, Derek (Joel
Potrykus), meskipun amarah dan rasa takut yang alami menciptakan aksi yang
lebih berbahaya dari seorang Marty.
Dibalik cerita yang
begitu sederhana bahkan sulit untuk mengatakannya mampu menarik semua calon
penonton, menggambarkan apa yang saya rasakan dari Buzzard ternyata terhitung cukup sulit. Ini merupakan film dimana
hit dan miss memiliki perbedaan yang begitu tipis karena dengan tidak memasang
target yang begitu tinggi sepanjang cerita yang Joel Potrykus lakukan adalah membuat karakter utama melakukan
kekacauan dalam kehidupannya. Nah, dari situ sesuatu yang mengejutkan hadir
karena dengan potensi awal untuk terlihat konyol dan juga bodoh ternyata Buzzard punya isu-isu kecil yang super
menggelitik bagi penonton yang telah klik dengan cara ia bermain. Ya, segmented
memang, bahkan saya tidak akan heran jika jumlah penonton yang suka dan benci
akan sama besar, karena ini juga berpotensi untuk menjengkelkan.
Isu menarik yang saya
maksud disini adalah bagaimana Joel
Potrykus mengajak kita untuk menertawakan segala hal minus yang dilakukan
karakter utama tapi setelah ia selesai kita tidak pulang dengan tangan kosong. Buzzard seperti sebuah satir bagi
generasi sekarang ini yang lebih sering bermimpi ketimbang beraksi, talk more do less, dan itu ia tampilkan
dengan terus menerus membuat penonton merasakan atmosfir tidak nyaman yang
uniknya tidak membuat mereka memilih pergi namun terus tertarik pada bagaimana
ini akan berakhir. Ada dua hal yang sangat banyak membantu Buzzard disini disamping kesan absurd yang ia tampilkan, karakter
utama yang meskipun memiliki kelakuan negatif tapi punya pesona yang cukup oke,
dan berikutnya adalah energi dari cerita dengan cita rasa punk rock yang
terbilang efektif meyakinkan kamu untuk tidak pergi ketika ia terus menguji
kesabaran kamu.
Ya, uji kesabaran,
tujuan sederhana tapi hadir dengan banyak hal-hal aneh yang nakal bermain-main
untuk membuat penonton nyaman dan tidak nyaman. Ada keheningan tapi ia juga
punya ketegangan yang oke, tampil berani dengan kesan kartun dan komikal tapi
tidak menandakan ia tidak punya emosi didalamnya, seberapa jauh kamu tertawa
pada aksi aneh dan konyol yang ia berikan kamu akan peduli dengan apa yang
dilakukan Marty, at least merasa simpati pada apa yang terjadi padanya. Hal-hal
tadi yang banyak membantu Buzzard
untuk sukses mencengkeram penonton hingga akhir karena pada dasarnya cerita
yang ia punya tidak special, beberapa bagian juga terasa tidak begitu penting,
tapi berhasil Joel Potrykus olah
dengan cerdik untuk menghasilkan sesuatu yang halus di bagian akhir ketika
telah selesai bermain-main dengan cara yang kasar.
Buzzard
tidak hanya memberikan kamu hiburan yang terkadang terasa nyaman dan tidak
jarang pula membuat kamu merasa tidak nyaman ketika menyaksikan seorang pria
yang hilang didalam kehidupannya sendiri, tapi ia berhasil memberikan komedi dengan sebuah
hasil akhir yang halus dan cukup kuat dari kekacauan yang ia gambarkan terkait
sebuah pertanyaan yang menarik: seberapa jauh kamu akan pergi dalam kehidupan
kamu? Jika kehilangan tujuan dan arah, segera temukan jalan untuk kembali. Oh, spaghetti.
0 komentar :
Post a Comment