Menyaksikan sebuah
antologi selalu menjadi pengalaman yang menarik karena walaupun bersatu dalam
satu kemasan ia terdiri dari beberapa bagian kecil yang otomatis akan
memberikan banyak rasa berbeda. Tapi salah satu kelemahan yang hadir dari
kelebihan tersebut adalah tidak semua bagian kecil itu berhasil tampil menarik,
pasti akan ada yang standout dan ada pula yang terasa biasa-biasa saja, tidak
jarang bahkan buruk. Wakil Argentina
di ajang Oscars pada kategori Best Foreign Language Film ini merupakan
sebuah antologi dengan enam bagian kecil, dan celakanya enam bagian kecil
tersebut berhasil memberikan hiburan yang tidak kecil dan menjadikan Wild Tales (Relatos salvajes) tampil sesuai dengan namanya, sebuah petualangan
yang liar. Hilariously Crazy.
Wild
Tales terdiri dari enam bagian cerita. Pertama adalah Pasternak, nama dari seorang pria yang
menghubungkan dua orang asing di sebuah pesawat, dan anehnya koneksi dengan
Pasternak juga terjadi di seluruh pesawat. Kedua adalah The Rats, tentang koki, racun tikus, dan balas dendam pada masalah
di masa lalu. Ketiga adalah The strongest,
pertarungan di jalan raya antara dua pria, satu dengan mobil tua, dan satu
dengan mobil modern. Selanjutnya adalah Little
bomb, seorang penjinak bom yang masuk kedalam masalah setelah membeli kue
ulang tahun untuk putrinya. Kelima adalah The
proposal, dari aksi hit and run dan berujung pada aksi suap untuk menjauh
dari jeratan hokum. Dan yang terakhir adalah Until death do us part, sebuah
wedding party yang berubah menjadi “pesta” yang berbeda.
Ada keuntungan besar
dari cerita yang meskipun terpisah menjadi enam bagian namun semuanya ditulis
oleh sang sutradara Damián Szifrón,
sehingga fokus yang dimiliki oleh Wild
Tales tetap kuat hingga akhir meskipun ia ditampilkan didalam enam bagian
yang berbeda. Balas dendam, itu yang jadi isu utama yang dibawa oleh Damián
Szifrón disini dan menariknya berhasil di buat olehnya untuk berdiri kuat
sebagai pusat dari segala “kegembiraan” yang akan ia bangun selanjutnya. Damián Szifrón bukan hanya cermat dan
cerdik tapi ia juga cerdas dalam memutar-mutar satu isu tadi untuk kemudian di
presentasikan dengan enam cara yang berbeda, ada kesan percaya diri sehingga
penonton juga sangat mudah untuk tertarik dan terikat pada masing-masing cerita
yang juga memberikan kejutan lainnya. Tidak semua tampil megah tapi enam bagian tersebut berhasil tampil
menarik!
Ya, bukan hanya satu
atau dua, tapi kamu akan mendapatkan enam bagian kecil yang walaupun mengusung
balas dendam sebagai topic utama tapi mampu membuat kamu tersenyum dan tertawa
dengan hal-hal konyol yang terselip didalam cerita. Satire, mungkin seperti
itu, mereka bukan hanya di perlakukan dengan baik oleh Damián Szifrón dengan masing-masing dibangun dengan proses yang
baik tapi juga enam bagian tersebut punya misteri yang akan membuat kamu
seperti merasa di gelitik, lalu waspada, dan kemudian di gelitik kembali.
Banyak kejutan disini dan meskipun ia menampilkan kekerasan tapi tapi kesan
sadis yang ia ciptakan jauh dari kesan depresif melainkan membawa penonton
bergembira bersamanya. Kamu bayangkan saja Breaking
Bad, atau mungkin karya Tarantino,
kira-kira seperti itu Wild Tales
menghibur, terkadang ia menampikan sesuatu yang intens tapi ia setelah memutar-mutar
kamu ia akan memberimu sesuatu yang berhasil mengundang senyum bahkan tawa.
Hal tersebut adalah
keunikan utama bahkan merupakan keunggulan utama dari Wild Tales jika dibandingkan dengan nominasi Best Foreign Language Film Oscars tahun ini (kecuali Tangerines
yang belum saya tonton): ia mudah dinikmati. Mengapa menarik karena pada
dasarnya ada upaya menyampaikan komentar terkait sosial dan politik di dalam
cerita dan itu tidak terasa begitu membebani karena cara ia disampaikan yang
sangat ringan. Saya suka bagaimana Damián
Szifrón menjadikan agar tiap bagian seperti sebuah penggambaran dari
hal-hal yang mudah kita temukan di kehidupan sehari-hari, dari rasa sakit hati
hingga si kaya dan si miskin, sehingga kita tidak perlu waktu lama untuk klik
dengan cerita. nilai positif tadi berdampak pada karakter, jumlahnya banyak
tapi mampu menciptakan pesona sehingga kita tidak melupakan mereka ketika kita
masuk ke bagian berikutnya.
So, siapa film
berbahasa asing favorit saya di ajang Oscars
tahun ini? Argh, saya tidak tahu, jika empat film yang telah saya tonton
salah satunya menjadi pemenang maka tidak ada rasa kecewa pada saya, mereka
sangat layak berada di posisi teratas, termasuk perwakilan Argentina satu ini. Wild
Tales bukan sebuah antologi yang biasa, ini adalah sebuah black comedy yang
solid, memiliki cast yang menawan, dibantu dengan script yang kuat, ia
memberikan kamu isu yang serius tapi ia juga mampu membuat kamu tertawa dengan
hal-hal konyol, hal tersebut berhasil dicapai berkat pendekatan yang efektif
namun menyenangkan karena terus bergerak liar, dari melodrama menuju aksi penuh
darah, hingga berakhir sebagai kumpulan balas dendam yang manis. Sebuah kemasan
yang puitis dan tragis secara bersamaan.
0 komentar :
Post a Comment